ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

AD dan ART. Ditulis oleh AMPI Kukar Selasa, 28 May :42 - P E M B U K A A N

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

M U K A D I M A H DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

ANGGARAN DASAR POSDAYA Dusun Pokoh, Desa Giripurno, Kec. Borobudur, Kab. Magelang

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1986

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

POSDAYA BERSERI DUSUN I

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

PEMBUKAAN. BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1. Pasal 2

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II A S A S Pasal 2 AP2TKILN Berasaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945

ANGGARAN DASAR LIGA MAHASISWA NASDEM. BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN dan AFILIASI. Pasal 1

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

Partai Garuda. Visi dan Misi. Mars dan Hymne. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA

Halaman PEMBUKAAN

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 3 TAHUN 1975 (3/1975) Tanggal: 27 AGUSTUS 1975 (JAKARTA)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD / ART)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Anggaran Rumah Tangga Tunas Indonesia Raya (TIDAR)

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama

NOMOR 2 TAHUN 1999 TENTANG PARTAI POLITIK

ANGGARAN DASAR PERSATUAN MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT (PERMIAS) NEW JERSEY

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 01 TAHUN 2008 T E N T A N G BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL

Anggaran Dasar ASASI DEKLARASI

ANGGARAN DASAR, ANGGARAN RUMAH TANGGA, MEKANISME ORGANISASI DAN KRITERIA FORMATUR MUSYAWARAH BASUDARAO I

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA. Sekretariat : Jalan Halimun Nomor 39 Menteng Jakarta Selatan

ANGGARAN DASAR ORGANISASI IKATAN ALUMNI STM PEMBANGUNAN/SMKN 26 JAKARTA JAKARTA (IASPEM26)

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 35/PUU-XII/2014 Sistem Proporsional Terbuka

ANGGARAN DASAR ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA MUKADIMAH

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA.

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1975 TENTANG PARTAI POLITIK DAN GOLONGAN KARYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAESA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA (ASTTI)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

ANGGARAN DASAR. Lembaga Indonesia ASA PEMBUKAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

Undang Undang No. 8 Tahun 1985 Tentang : Organisasi Kemasyarakatan

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT

Kedudukan Pembukaan UUD Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA (PHRI)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN WARGA SUMBA DI SALATIGA P E R W A S U S ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR MUKADIMAH

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

*13595 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 31 TAHUN 2002 (31/2002) TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I NAMA, BENTUK, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU

Transkripsi:

ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA PEMBUKAAN Bahwa Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 telah memberikan arah dan landasan perjuangan bagi bangsa Indonesia, yang selanjutnya pada pasal 28 Undang Undang Dasar 1945 telah memberikan jaminan kepada warga Negara Indonesia untuk membangun Negara secara demokratis dan memberikan hak kemerdekaan berserikat dan berkumpul, serta mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan. Bahwa para pengusaha dan pekerja merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa, yang merupakan suatu kekuatan rakyat dan bahagian dari masyarakat Indonesia yang secara bersama-sama menjadi pilar utama untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia dan mempertahankan Stabilitas nasional. Bahwa Proklamasi 17 Agustus 1945 sebagai puncak pejuangan dan pergerakan dari seluruh rakyat Indonesia yang terus dilanjutkan dalam pembangunan bangsa dan Negara dengan membangun perekonomian bangsa serta memejukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Bahwa Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia yang menjadi wadah kegitan politik, bertekat senantiasa berjuang untuk mempertahankan Proklamsi 17 Agustus 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, disertai jiwa dan semangat kebangsaan dan kekaryaan yang penuh dengan dedikasi untuk mengisi dan memenuhi tanggung jawab sebagai anak bangsa untuk mencapai masa depan dengan mengaktualisasikan Pembangunan Nasional sebagai wujud pengalaman Pancasila, sesuai dengan cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Yang dimaksud dengan Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia adalah Organisasi masyarakat sebagai langkah strategis dan wadah kegiatan sosial masyarakat yang didirikan oleh pengusahapengusaha yang berjiwa Pancasila bersama-sama dengan pekerja-pekerja yang berjiwa Pancasila dideklarasikan pada tanggal 30 Desember 2002 di Jakarta.

Pasal 2 Dasar Pembentukan Dasar pembentukan Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia adalah kesamaan visi, persepsi, motivasi, dan misi dengan tanggung jawab masing-masing, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan membangun kekuatan bersama diantara pengusaha dan pekerja untuk mempertahankan dan memelihara Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945. BAB II NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 3 Nama Organisasi ini bernama: Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia disingkat PPPI ( P3I ) Pasal 4 Waktu Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia didirikan pada tanggal 12 Desember 2002 Pasal 5 Tempat Kedudukan Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia dan mempunyai kepengurusan di seluruh wilayah Republik Indonesia. BAB III ASAS, MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 6 Asas Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia berasaskan Pancasila, sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 secara utuh.

Pasal 7 Maksud Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia didirikan dengan Maksud untuk menghimpun potensi kekuatan Pengusaha dan Pekerja yang memiliki jiwa dan semangat kebangsaan serta dedikasi yang tinggi untuk memenuhi tanggung jawab sebagai anak bangsa dalam mengisi dan memelihara kemerdekaan dan cita-cita Proklamasi untuk menuju kemasa depan. Pasal 8 Tujuan Tujuan Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia adalah: 1. Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan, dan Negara Hukum yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur, berdasarkan Proklamasi 17 Agustus 1945, dan Undang-Undang Dasar 1945. 2. Mewujudkan cita-cita masyarakat adil-makmur, merata material dan spiritual, melalui pemantapan sinergi antara Pengusaha dan Pekerja dengan menciptakan iklim politik usaha ekonomi yang sehat serta berkeadilan. 3. Memelihara stabilitas Nasional dengan memantapkan hubungan antara pengusaha dan pekerja bersama masyarakat untuk mewujudkan rasa keamanan dan kenyamanan dalam menumbuh dan mengembangkan roda perekonomian untuk mencapai cita-cita proklamsi. 4. Secara bersama-sama dengan kekuatan rakyat lainya ikut memelihara ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial yang berdasarkan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. BAB IV FUNGSI Pasal 9 Fungsi Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia sebagai Organisasi masyarakat memiliki fungsi untuk menampung dan menyalurkan pendapat serta aspirasi pengusaha dan pekerja masyarakat secar sehat dan konstruktif, menegakkan hak-hak pekerja, pengusaha, dan rakyat, melalui pendidikan kepada kader organisasi dan masyarakat, agar terwujud kesejahteraan rakyat serta menjadikan warga Negara yang berkarya dan bermoral serta setia pada Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

BAB V JATI DIRI, SIFAT DAN SIKAP Pasal 10 Jati Diri Jati Diri Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia adalah NASIONALISME PANCASILA yang mengedepankan ketuhanan Yang Maha Esa, Demokrasi, dan Kekaryaan. Pasal 11 Sifat Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia bersifat sebagai organisasi masyarakat terbuka dan dengan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, yang mengutamakan kepentingan rakyat dari pada kepentingan pribadi dan golongan. Pasal 12 Sikap Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia bersikap mandiri, bertanggung jawab, dinamis, progresif, korektif, dan konstruktif. BAB VI PERSATUAN KADER Pasal 13 Persatuan Kader Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia merupakan Organisasi Kader yang merupakan Ormas yang memiliki anggota ditingkat basis. Yang secara berjenjang memiliki struktur kepengurusan dari tingkat kelurahan/desa sampai tingkat pusat.

BAB VII KEANGGOTAAN Pasal 14 Syarat Umum Anggota Syarat umum menjadi anggota Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia adalah warga Negara Republik Indonesia yang sudah dewasa atau sudah menikah, tanpa membedakan suku, agama, keturunan, golongan, dan sebagainya, serta setuju dengan tujuan Partai, taat pada konstitusi organisasi, dan memiliki tanggung jawab serta mempunyai dedikasi untuk kegiatan organisasi. Pasal 15 Anggota Kader Anggota Kader adalah Pengusaha dan Pekerja serta masyarakat dari Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia sesuai dengan kemampuan masing-masing dalam hal membina, memimpin, memajukan demi menjaga keutuhan dan kebesaran organisasi. Pasal 16 Anggota Biasa Anggota Biasa adalah seorang yang bersimpati, setuju dengan tujuan, dan konstitusi Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia, serta menyatukan diri didalam aktivitas organisasi. Pasal 17 Anggota Kehormatan Anggota kehormatan adalah orang yang dianggap berjasa kepada Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia.

BAB VIII SUSUNAN ORGANISASI Pasal 18 Susunan Organisasi Organisasi Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia disusun sebagai berikut: 1. Tingkat Pusat a). Dewan Pimpinan Pusat b). Dewan Pertimbangan Pusat c). Dewan Penelitian dan Pemberdayaan 2. Tingkat Propinsi a). Dewan Pimpinan Propinsi b). Dewan Pertimbangan Propinsi 3. Tingkat Kabupaten / Kotamadya a). Dewan Pimpinan Kabupaten / Kotamadya b). Dewan Pertimbangan Kabupaten / Kotamadya 4. Tingkat Kecamatan a). Pimpinan Kecamatan b). Dewan Pimpinan Kecamatan 5. Tingkat Kelurahan / Desa a). Pimpinan Kelurahan / Desa b). Dewan Pimpinan Kelurahan / Desa BAB IX KONGRES, MUSYAWARAH KERJA NASIONAL DAN RAPAT PIMPINAN NASIONAL Pasal 19 Kongres 1. Kongres Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia merupakan Forum Kedaulatan Tertinggi Anggota di Tingkat Nasional, yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat sekali dalam lima tahun. 2. Hak dan kewenangan kongres adalah : a). Memilih dan Menetapkan Dewan Pimpinan Pusat, b). Membuat dan Menetapkan Konstitusi Organisasi, c). Membuat dan Menetapkan Pokok-Pokok Pikiran / Kebijakan Organisasi, d). Memilih dan Menetapkan keanggotaan Dewan Pimpinan Pusat, e). Memilih dan Menetapkan Keanggotaan Dewan Penelitian dan Pemberdayaan, f). Menilai Pertanggung Jawaban Dewan Pimpinan Pusat, g). Memberhentikan atau Merehabilitasi anggota.

3. Kongres dinyatakan syah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 ( dua per tiga ) dari jumlah Dewan Pimpinan Pusat Propinsi dan Dewan Pimpinan Kabupaten / Kotamadya. Pasal 20 Musyawarah Kerja Nasional 1. Musyawarah Kerja Nasional ( Mukernas ) merupakan Forum Kedaulatan anggota diantara dua kongres, yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat Sekurang-kurangnya sekali dalam dua tahun. 2. Tugas Mukernas adalah : a). Membuat dan Menyusun program pelaksanaan ketetapan-ketetapan kongres, b). Memutuskan hal-hal lain yang dianggap perlu. Pasal 21 Rapat Pimpinan Nasional Untuk keperluan organisasi diluar Kongres dan Mukernas yang dianggap penting dan perlu bersifat Nasional, seperti menentukan sikap / kebijaksanaan terhadap masalah organisasi, baik internal maupun eksternal, maka Dewan Pimpinan Pusat dapat menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional ( Rapimnas ). BAB X KONPERENSI DAERAH DAN MUSYAWARAH KERJA DAERAH DAN RAPAT PIMPINAN DAERAH Pasal 22 Konperensi Daerah 1. Konperensi daerah tingkat Propinsi dan Konperensi Daerah Tingkat Kabupaten / Kotamadya merupakan Forum kedaulatan anggota di tingkat daerah masing-masing, yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Propinsi atau Kabupaten / Kotamadya sekali dalam lima tahun. 2. Hak dan kewenangan Konperensi daerah adalah : a). Memilih dan menetapkan Dewan Pimpinan Propinsi atau Kabupaten / kotamadya. b). Membuat dan Menetapkan pokok-pokok kebijaksanaan organisasi tingkat propinsi atau kabupaten / kotamadya. c). Memilih dan Menetapkan Dewan Pertimbangan Tingkat Propinsi atau Kabupaten / Kotamadya. d). e). Menilai pertanggung jawaban Propinsi atau Kabupaten / Kotamadya. 1.) Konperensi Daerah Tingkat Propinsi dinyatakan sah apabila dihadiri sekurangkurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Dewan Pimpinan Kabupaten/Kotamadya Partai.

2.) Konperensi Daerah Tingkat Kabupaten/Kotamadya dinyatakan sah apabila dihadiri 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Pimpinan Kecamatan Organisasi. Pasal 23 Musyawarah Kerja Daerah 1. Musyawarah Kerja Daerah ( Mukerda )merupakan forum kedaulatan anggota diantara dua konperda, yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Propinsi atau Kabupaten/Kotamadya sekurang-kurangnya sekali dalam 2 tahun. 2. Tugas Mukerda adalah : a). Membuat dan Menyusun program pelaksanaan keputusan-keputusan Konperda. b). Memutuskan hal-hal lain yang dianggap perlu. Pasal 24 Rapat Pimpinan Nasional Untuk Keperluan organisasi diluar Konperensi Daerah dan Musyawarah Kerja Daerah yang dianggap penting dan perlu bersifat regional, seperti menentukan sikap/kebijaksanaan terhadap masalah organisasi, baik internal maupun eksternal maka Dewan Pimpinan Propinsi atau Kabupaten / Kotamadya dapat menyelenggarakan Rapat Pimpinan Daerah ( Rapimda ). BAB XI MUSYAWARAH KECAMATAN DAN MUSYAWARAH KELURAHAN/DESA Pasal 25 Musyawarah Kecamatan 1. Musyawarah Kecamatan ( Muscam ) merupakan forum kedaulatan anggota di tingkat kecamatan, yang diselenggarakan oleh Pimpinan Kecamatan sekali dalam lima tahun. 2. Hak dan Kewenangan Muscam adalah : a). Memilih dan menetapkan Pimpinan Kecamatan, b). Membuat dan Menetapkan pokok-pokok kebijaksanaan organisasi Tingkat Kecamatan, c). Memilih dan menetapkan Dewan Pertimbangan Kecamatan, d). Menilai Pertanggung Jawaban Pimpinan Kecamatan. 3. Musyawarah Kecamatan dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Pimpinan Kelurahan organisasi.

Pasal 26 Musyawarah Kelurahan/Desa 1. Musyawarah Kelurahan/Desa ( Muskel/Musdes ) merupakan forum kedaulatan anggota di tingkat kelurahan / desa yang diselenggarakan oleh Pimpinan Kelurahan/Desa sekali dalam lima tahun. 2. Hak dan kewenangan Muskel/Musdes adalah : a). Memilih dan menetapkan Pimpinan Kelurahan/Desa, b). Membuat dan menetapkan pokok-pokok kebijaksanaan organisasi Tingkat Kelurahan/desa. c). Memilih dan Menetapkan Dewan Pertimbangan Kelurahan/Desa. BAB XII KONGRES LUAR BIASA DAN KONPERENSI LUAR BIASA Pasal 27 Kongres Luar Biasa dan Konperensi Luar Biasa Kongres Luar Biasa dan Konperensi Luar Biasa sesuai dengan tingkatannya dapat diselenggarakan apabila timbul krisis kepemimpinan dan krisis organisasi yang dapat membahayakan organisasi dan memerlukan penyelesaian secara menyeluruh yang sifatnya sangat mendesak. BAB XIII KEPENGURUSAN Pasal 28 Dewan Pimpinan Pusat Susunan Dewan Pimpinan Pusat Partai Pengusaha Dan Pekerja Indonesia adalah terdiri dari : 1. Seorang Ketua Umum, 2. Beberapa Orang Ketua, 3. Seorang Sekretaris Jenderal, 4. Beberapa Orang Wakil Sekretaris Jenderal, 5. Seorang Bendahara Umum, 6. Beberapa Orang Bendahara, 7. Kompartemen-Kompartemen.

Pasal 29 Dewan Pimpinan Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya Susunan Dewan Pimpinan Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya menyesuaikan dengan susunan Dewan Pimpinan Pusat Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia yaitu terdiri dari: 1. Seorang Ketua, 2. Beberapa Orang Wakil Ketua, 3. Seorang Sekretaris, 4. Beberapa Orang Wakil Sekretaris, 5. Seorang Bendahara, 6. Beberapa Orang Wakil Bendahara, 7. Departemen-Departemen. Pasal 30 Pimpinan Kecamatan dan Pimpinan Keluraha/Desa Susunan Pimpinan Kecamatan dan Pimpinan Kelurahan/Desa Terdiri dari : 1. Seorang Ketua, 2. Tiga Orang Wakil Ketua, 3. Seorang Sekretaris, 4. Dua Orang Wakil Sekretaris, 5. Seorang Bendahara, 6. Seorang Wakil Bendahara, 7. Komisi-Komisi. BAB XIV KEUANGAN Pasal 31 Keuangan Keuangan Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia di peroleh dari : 1. Iuran Anggota, 2. Usaha-Usaha yang sah, 3. Sumbangan Sumbangan yang tidak mengikat.

BAB XV PENUTUP Pasal 32 Lain Lain Perubahan Anggaran Dasar Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia hanya dapat dilakukan oleh Kongres, dan untuk pertama kali Anggaran Dasar ini ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia yang dibentuk oleh Deklarator. Pasal 31 Penutup 1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam anggaran dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga, sejauh tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar. 2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan oleh para Pendiri/Deklarator Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 30 Desember 2002 DR. DANIEL HUTAPEA Deklarator