DIPONEGORO BUSINESS REVIEW Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-9

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 2 No. 1 Jan 2015

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

Bagus et al, Pengaruh likuiditas, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Deviden...

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

Firman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

AQLI Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah

ANALISIS PENGARUH GROWTH, SALES GROWTH, CURRENT RATIO

Rita Pratiwi, Nova Retnowati, Nurul Iman Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN:

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menggunakan uji analisis linier berganda untuk menguji

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL (Studi Empiris Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI Tahun )

ANALISIS PENGARUH CR, DER DAN ROA TERHADAP HARGA SAHAM

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

Keywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, PERTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN MANAJERIAL OWNERSHIP TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Sitti Mispa *) Keywords: Return on Assets, Cash Turnover, Inventory Turnover and sales growth.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

WELLANITHA. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Kata kunci: Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Kebijakan Dividen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA NILAI PERUSAHAAN

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji, apakah Growth, Firm Size, Return

Mayorove., Pengaruh Rasio Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, dan Aktivitas terhadap return...

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR ASSET, TINGKAT PERTUMBUHAN, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

: KARSANTI RENO A NPM : : Ekonomi/Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:

ABSTRAK. Keywords : Likuiditas, Operating Leverage, Profitabilitas, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Modal (DER).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

BAB V PENUTUP. Likuiditas, Leverage, Profitabilitas Sales Growth dan Sensitivitas Suku Bunga

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan internal merupakan dana yang berasal dari internal perusahaan seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

Keywords: Debt to Equity Ratio, Inventory Turn Over, Current Ratio, Return On Equity.

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris: PT. Mayora Indah, Tbk.

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

Prosiding Akuntansi ISSN:

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PASAR SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN, DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. Yeni Purwati

Prosiding Akuntansi ISSN:

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Disusun oleh: Aulatun Nisah NIM:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA BANK SYARIAH TAHUN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI TAHUN

PENGARUH VARIABEL RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP DEVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN KELOMPOK LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

ABSTRAK. Henry Ocky Parsaoran,Diena Noviarini Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono:2001). Setiap keputusan pendanaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN LEVERAGE

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris di Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar pada BEI Tahun )

Albert, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas...

Transkripsi:

DIPONEGORO BUSINESS REVIEW Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-9 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, PERTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP STRUKTUR MODAL (Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010) Sarsa Meta Nugrahani, R. Djoko Sampurno¹ Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239, Phone: +622476486851 ABSTRACT The purpose of this study was to examine and determine the effect of profitability, liquidity, sales growth, firm size and managerial ownership of the capital structure of manufacturing companies listed on the stock exchange in the periode 2008-2010. Sampling technique used was purposive sampling with criteria as (1) Companies listed in stock exchanges the periode 2008-2010 (2) The list company s financial statements is complete (3) Complete corporate data on all variables. Data obtained by the publication of Indonesian Capital Market Directory (ICMD) and the IDX yearly. The number of samples used in this study based on the criteria of a total of 17 manufacturing companies. From the results showed that variable that significantly influence the liquidity and firm size. Keywords : capital structure, profitability, liquidity, growth sale, firm size and managerial ownership. PENDAHULUAN Struktur modal adalah perbandingan atau perimbangan antara modal asing dengan modal sendiri (Riyanto, 1995). Semakin besar struktur modal perusahaan tersebut berarti semakin besar resiko yang ditanggung sebuah perusahaan karena semakin banyak hutang yang ditanggung untuk melakukan operasinya. Menurut Brigham (1983) investor cenderung lebih tertarik pada tingkat DER tertentu yang besarnya kurang dari satu, karena jika lebih besar dari satu menunjukkan risiko perusahaan yang lebih tinggi. Struktur modal yang merupakan perbandingan antara modal sendiri dengan modal yang berasal dari ekstern dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal seperti profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, likuiditas perusahaan, tingkat pajak, resiko bisnis, struktur aktiva, leverage operasi, sikap manajemen, fleksibilitas keuangan dan lain sebagainya (Brigham dan Houston,2001). Penelitian mengenai struktur modal telah banyak dilakukan mengingat pentingnya faktor fundamental dalam mempengaruhi besarnya struktur modal. Namun berdasarkan bukti empiris yang menghubungkan faktor-faktor fundamental dengan struktur modal masih menunjukkan hasil yang berbeda-beda sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk membuktikan bagaimana pengaruh kelima faktor fundamental tersebut (ROA, CR, GROWTH, SIZE, dan MOWN) terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftaar di Bursa Efek Indonesia. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Struktur Modal Struktur modal merupakan perbandingan antara besaran modal sendiri dengan modal yang berasal dari pihak ekstern perusahaan atau hutang. Struktur modal menunjukkan rasio yang menggambarkan besaran hutang yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Rasio struktur modal yang lebih dari 1 menunjukkan hutang atau kewajiban perusahaan tersebut lebih besar daripada total aktiva atau modal yang dimiliki perusahaan tersebut. Seorang investor biasanya enggan berinvestasi pada perusahaan yang memiliki rasio DER lebih dari satu. Hal tersebut karena rasio ¹ Sarsa Meta Nugrahani, R. Djoko Sampurno

DIPONEGORO BUSINESS REVIEW Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 2 DER menunjukkan resiko yang dimiliki perusahaan tersebut. Semakin besar DER, maka semakin besar resiko perusahaan tersebut. Struktur modal sebuah perusahaan menunjukkan nilai perusahaan itu sendiri. Suatu struktur modal yang baik dan optimal akan memaksimalkan nilai perusahaan tersebut dan meningkatkan harga saham dari sebuah perusahaan. Sehingga struktur modal dapat dikatakan mempengaruhi nilai perusahaan. Perhitungan struktur modal menggunakan rasio debt equity ratio. Debt equity of ratio dapat dihitung dengan rumus perbandingan antara total kewajiban atau liabilities dengan modal yang dimiliki perusahaan (Equity). Perusahaan dengan total kewajiban yang lebih besar dibanding equity yang dimiliki perusahaan menunjukkan tingkat resiko yang besar pada perusahaan tersebut. Karena semakin besar hutang akan meningkatkan biaya bunga dan menurunkan nilai perusahaan. Struktur Modal = Return On Asset (ROA) Return On Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya. Perusahaan yang memiliki profitabilitas cukup untuk membiayai operasionalnya, tidak perlu menambah besaran hutang dari perusahaan tersebut. Karena semakin besar keuntungan perusahaan, semakin besar laba ditahan yang mampu untuk digunakan dalam operasionalnya. Perhitungan profitabilitas menggunakan perbandingan laba bersih setelah pajak (EAT) dibagi dengan total aset yang dimiliki perusahaan. Tinggi rendahnya Return On Asset tergantung pada pengelolaan asset perusahaan oleh manajemen yang menggambarkan efisiensi dari operasional perusahaan. Semakin tinggi ROA semakin efisien operasional perusahaan. Likuiditas Likuiditas merupakan kemampuan sebuah perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Rasio likuiditas dapat digambarkan dalam Current Ratio. Current rasio menjelaskan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Semakin besar rasio likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan semakin besar dalam memenuhi kewajibannya. Rasio likuiditas atau current rasio dapat dihitung sebagai berikut: Ukuran likuiditas perusahaan tersebut menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh rasio perbandingan antara besarnya aset dibanding kewajiban. Perusahaan dengan likuiditas yang sehat memiliki tingkat likuiditas sebesar 100% atau 1. Semakin besar rasio likuiditas, semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya. Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan penjualan merupakan peningkatan penjualan dibanding dengan tahun sebelumnya. Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang stabil akan mempermudah perusahaan tersebut untuk memperoleh aliran dana ekstern. Pertumbuhan penjualan dapat dihitung dengan: 2

DIPONEGORO BUSINESS REVIEW Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 3 Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan dan laba yang tinggi memiliki kecenderungan penggunaan hutang sebagai sumber dana eksternal yang lebih besar dibandingkan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang rendah (Mayangsari,2001). Pertumbuhan penjualan yang tinggi selalu diikuti dengan peningkatan dana yang digunakan untuk pembiayaan ekspansi. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan menggambarkan besarnya aset yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang besar, memiliki total aset yang besar pula. Perusahaan dengan total aset yang besar, memudahkan perusahaan tersebut memperoleh dana eksternal. Hal tersebut dikarenakan kepercayaan dari kreditur dan investor meningkat pada perusahaan dengan total aset yang besar. Perhitungan rasio ukuran perusahaan dapat dihitung dengan: Size = LnTotal Aset Sebuah perusahaan besar memiliki total aset yang besar. Dalam setiap operasional sebuah perusahaan, perusahaan yang besar memiliki banyak kebutuhan dana yang perlu dialirkan untuk menunjang operasionalnya. Semakin besar perusahaan, semakin besar dana ekstern yang dibutuhkan. Sebaliknya, semakin kecil perusahaan semakin sedikit dana ekstern yang dibutuhkan perusahaan. Kepemilikan Manajerial Dalam sebuah perusahaan terdapat 2 pelaku yang memiliki hubungan terhadap perusahaan. Yaitu Pemilik Perusahaan atau Pemegang Saham dan Agen atau Manajer pengelola perusahaan. Keduanya memiliki kepentingan masing-masing dalam setiap operasional perusahaan. Perbedaan kepentingan antara Agen dengan pemilik perusahaan dapat diatasi dengan Manajerial ownership. Yaitu dimana seorang manajer atau agen yang mengelola perusahaan tersebut memiliki sebagian saham dalam perusahaan tersebut. Kepemilikan manajerial adalah jumlah saham yang dimiliki oleh manajer yang mengelola perusahaan. Kepemilikan manajerial dapat dihitung dengan: Kepemilikan saham oleh manajer dalam sebuah perusahaan mempengaruhi bagaimana ia mengelola perusahaan. Serta bagaimana seorang manajer membuat keputusan dalam melakukan pendanaan dari luar perusahaan atau hutang. Sehingga kepemilikan saham memiliki pengaruh terhadap besarnya rasio DER. Kerangka Pemikiran Berdasarkan landasan teori yang mendasari struktur modal dalam penelitian ini variabel independen yang diduga memiliki hubungan dengan struktur modal adalah profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan manajerial ownership. Pengaruh Profibilitas terhadap Struktur Modal Perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan atau profitabilitas yang tinggi cenderung memiliki hutang yang relatif kecil. Menurut (Bringham & Houston, 2006), bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi, menggunakan hutang yang relatif kecil. Hal tersebut disebabkan perusahaan dengan keuntungan yang besar memiliki sejumlah dana dan laba ditahan yang besar pula. Perusahaan tersebut cenderung menggunakan laba ditahan yang besar dibanding menambah hutang untuk mengurangi tingkat resiko. Perusahaan dengan tingkat pengembalian atau profitabilitas yang tinggi cenderung menggunakan dana sendiri atau laba ditahan yang diperoleh dari operasionalnya untuk melanjutkan operasional perusahaan tersebut. Karena pendanaan yang berasal dari dalam perusahaan, memiliki 3

DIPONEGORO BUSINESS REVIEW Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 4 resiko yang rendah. Selain itu perusahaan tersebut terbilang masih mampu untuk membiayai usahanya melalui laba ditahan, tidak memerlukan adanya hutang. Sehingga profitabilitas memiliki pengaruh terhadap besarnya struktur modal perusahaan. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi, cenderung memiliki tingkat hutang yang rendah. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diperoleh hipostesis yaitu : H₁ : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal Setiap perusahaan memiliki kemampuan masing-masing dalam memenuhi kewajiban atau hutang lancarnya. Semakin besar kemampuan likuiditasnya, perusahaan tersebut semakin mampu untuk membayar hutang atau pendanaan ekstern perusahaan. Dengan kemampuan likuiditasnya, perusahaan dapat mengurangi tingkat resiko perusahaan oleh hutang dengan mengurangi tingkat hutang atas kemampuannya. Sisi pecking order, perusahaan cenderung lebih menyukai pendanaan internal. Hal tersebut dikarenakan kecilnya resiko yang ditanggung perusahaan apabila menggunakan pendanaan internal. Dengan besarnya kemampuan memenuhi kewajiban hutangnya, perusahaan hendaknya mengurangi resiko perusahaan dengan mengurangi hutang perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diperoleh hipostesis yaitu : H₂ : Likuiditas berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang stabil dapat lebih aman, lebih banyak pinjaman, dan lebih mampu menanggung beban yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang pertumbuhan penjualannya tidak stabil. Perusahaan yang tumbuh dengan pesat lebih banyak membutuhkan dana sehingga dibutuhkan banyak dana eksternal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan dan laba yang tinggi memiliki kecenderungan penggunaan hutang sebagai sumber dana eksternal yang lebih besar dibandingkan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang rendah (Mayangsari,2001). Pertumbuhan penjualan yang tinggi selalu diikuti dengan peningkatan dana yang digunakan untuk pembiayaan ekspansi. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diperoleh hipostesis yaitu : H₃ : Pertumbuhan Penjualan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Semakin besar ukuran sebuah perusahaan, semakin besar pula modal yang dibutuhkan perusahaan tersebut untuk operasionalnya. Semakin besar ukuran perusahaan, semakin besar total aset yang dimiliki perusahaan itu. Semakin besar perusahaan maka kecenderungan penggunaan dana eksternal juga akan semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar memiliki kebutuhan dana yang besar dan salah satu pemenuhan dana yang dibutuhkan yaitu dengan menggunakan dana eksternal (Titman dan Wessel,1988) Semakin besar ukuran sebuah perusahaan memudahkannya untuk memperoleh aliran dana dari luar perusahaan. Hal tersebut dikarenakan besarnya aset yang dimiliki perusahaan tersebut memberikan kepercayaan tertentu bagi para investor untuk menginvestasikan dananya. Begitu pula dengan kreditur untuk menyalurkan dana hutang kepada perusahaan tersebut. Sehingga ukuran sebuah perusahaan mempengaruhi besarnya hutang yang dapat diperoleh perusahaan dan juga mempengaruhi besarnya kebutuhan hutang dari perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diperoleh hipostesis yaitu : H 4 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Struktur Modal Dalam sebuah perusahaan yang besar, tidak semua perusahaan tersebut dikelola oleh pemiliknya langsung. Seperti yang terjadi pada usaha kecil menengah yang kebanyakan usahanya 4

DIPONEGORO BUSINESS REVIEW Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 5 dikelola oleh pemiliknya langsung. Dalam perusahaan besar terdapat dua pihak yang memiliki kepentingan masing-masing. Yaitu, pihak agen atau manajemen dan pemilik perusahaan. Masingmasing pihak memiliki kepentingan masing-masing dalam pengelolaan hutang perusahaan. Dalam sebuah perusahaan terdapat manajer dan pemilik. Masing-masing memiliki kepentingan sendiri dalam perusahaan. Untuk mengurangi dampak dari perbedaan kepentingan antar pemilik dan agen, seorang manajer hendaknya ikut serta dalam memiliki sebagian saham perusahaan. Dengan memiliki sebagian saham perusahaan, manajer hendaknya akan lebih bijaksana dalam memutuskan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan. Apabila keputusan pendanaan terlalu berlebihan dan merugikan perusahaan, tentu juga akan merugikan sang manajer sekaligus pemilik sebagian saham perusahaan tersebut. Sehingga semakin besar saham yang dimiliki manajer, semakin bijak keputusan dana ekstern yang dibuatnya. Karena aliran dana ekstern cenderung lebih beresiko dibanding dana yang berasal dari laba ditahan. Manajer cenderung mengurangi resiko dengan menekan besaran hutang agar perusahaan tidak beresiko. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diperoleh hipostesis yaitu : H 5 : Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data untuk semua variabel yaitu Struktur Modal, ROA, Current Ratio, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran perusahaan dan Kepemilikan Manajerial pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder atau data tidak langsung. Data sekunder digunakan dalam penelitian ini karena kemudahan perolehan data dan informasi. Data diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) pada tahun 2009, 2010, dan 2011 serta www.idx.com dan pojok BEI. Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling. Adapun kriteria penentuan sample pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2008-2010 2. Perusahaan yang mencantumkan laporan keuangannya secara lengkap 3. Data perusahaan lengkap pada semua variabel. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan tersebut, dapat diperoleh 17 sampel perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel. Metode Analisis Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda adalah teknik statistik melalui koefisien parameter untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian terhadap hipotesis baik secara parsial maupun simultan dilakukan setelah model regresi yang digunakan bebas dari pelanggaran asumsi klasik. Tujuannya adalah agar hasil penelitian dapat diinterpretasikan secara tepat dan efisien. Persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut : Keterangan : Y e = Struktur Modal = konstanta = error = koefisien regresi = Profitabilitas (ROA) = Likuiditas (CR) = Pertumbuhan Penjualan (GS) = Ukuran Perusahaan (Firm Size) 5

DIPONEGORO BUSINESS REVIEW Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 6 = Kepemilikan Manajerial (Mown) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R²) untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model penelitian dalam menerangkan variasi variabel independen. Hasil uji koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 : Tabel 1 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,931 a, 867,853 7,35619 Hasil nilai adjusted R² (koefisien determinasi) menunjukkan nilai sebesar 0,853. Hal ini menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial terhadap Struktur Modal yang dapat diterangkan dalam persamaan ini adalah sebesar 85,3% dan sisanya 14,7 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi ini. Tabel 2 Model Uji Simultan (Uji F) Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 15936.578 5 3187.316 58.901,000 a Residual 2435.109 45 54.114 Total 18371.686 50 Hasil uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 58,901 dengan signifikansi sebesar 0,000 a. Nilai signifikansi F tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti model regresi tersebut baik dalam memprediksi Struktur Modal. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa variabel Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial secara bersama-sama berpengaruh terhadap Struktur Modal. Tabel 3 Hasil Uji Regresi Berganda Variabel ROA EPS NPM DER PBV Unstandardized Coefficients -.041 -.019.496.076 -.017 Hasil pada tabel diatas dapat dituliskan dalam model persamaan regresi linear sebagai berikut : Y= 2,998 0,041 X₁ 0,019 X₂ + 0,496 X₃ + 0,076 X 4-0,017 X 5 Keterangan : Y = Struktur Modal X₁ = ROA X₂ = CR X₃ = Growth Sale 6

DIPONEGORO BUSINESS REVIEW Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 7 X 4 = Firm Size X 5 = Mown Hasil persamaan regresi menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel ROA (X₁) sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lain tetap atau konstan maka akan mampu menurunkan variabel Struktur Modal (Y) sebesar 0,041 satuan. Setiap kenaikan variabel Likuiditas (X₂) sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lain tetap atau konstan akan mampu menurunkan variabel Struktur Modal (Y) sebesar 0,019 satuan. Setiap kenaikan variabel Pertumbuhan Penjualan (X₃) sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lain tetap atau konstan maka akan mampu menaikkan variabel Struktur Modal (Y) sebesar 0,496 satuan. Setiap kenaikan variabel Ukuran Perusahaan (X 4 ) sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lain tetap atau konstan maka akan mampu menaikkan variabel Struktur Modal (Y) sebesar 0,076 satuan. Setiap kenaikan variabel Mown (X 5 ) sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lain tetap atau konstan maka akan mampu menurunkan variabel Struktur Modal (Y) sebesar 0,017 satuan. Tabel 4 Hasil Uji Hipotesis Variabel Nilai Signifikansi (α=5%) ROA,409 CR,044* Growth,278 Size,000* Mown,169 Keterangan : *) Signifikan Variabel Return On Asset (ROA) terhadap return saham memiliki nilai signifikansi sebesar 0,409. Nilai signifikansi tersebut berada di atas taraf 5% atau 0,05. Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal tidak dapat diterima, artinya variabel Return On Asset (ROA) tidak menjadi prediktor yang tepat dalam mengukur Struktur Modal perusahaan. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuril Hidayati (2010) yang dalam penelitiannya menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal. Variabel Likuiditas (Current Ratio) terhadap Struktur Modal memiliki nilai signifikansi sebesar 0,044. Nilai signifikansi tersebut berada di bawah taraf 5% atau 0,05. Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa Likuiditas berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal dapat diterima, artinya variabel Likuiditas (Current Ratio) menjadi prediktor yang tepat dalam mengukur Struktur Modal perusahaan. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ozkan (2001) yang menunjukkan bahwa Likuiditas (Current Ratio) merupakan variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Struktur Modal. Variabel Pertumbuhan Penjualan (Growth Sale) terhadap Struktur Modal memiliki nilai signifikansi sebesar 0,278. Nilai signifikansi tersebut berada di atas taraf 5% atau 0,05. Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa Pertumbuhan Penjualan (Growth Sale) berpengaruh positif terhadap return saham tidak dapat diterima, artinya variabel Pertumbuhan Penjualan (Growth Sale) tidak menjadi prediktor yang tepat dalam mengukur Struktur Modal perusahaan. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati (2011) yang menunjukkan bahwa Pertumbuhan Penjualan (Growth Sale) berpengaruh tidak signifikan terhadap Struktur Modal. Variabel Ukuran Perusahaan (Firm Size) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut berada di bawah taraf 5% atau 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada taraf 5 %, hipotesis 4 yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan (Firm Size) berpengaruh positif terhadap Struktur Modal dapat diterima. Hasil ini mengindikasikan bahwa meningkatnya nilai Firm Size akan mampu meningkatkan Struktur Modal perusahaan. 7

DIPONEGORO BUSINESS REVIEW Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 8 Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kartini dan Tulus (2008) yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan (Firm Size) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Struktur Modal. Variabel Kepemilikan Manajerial (MOWN) terhadap Struktur Modal menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,169. Nilai signifikansi tersebut berada di atas taraf 5% atau 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada taraf 5%, hipotesis 5 yang menyatakan bahwa Kepemilikan Manajerial (MOWN) berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal tidak dapat diterima, artinya variabel Kepemilikan Manajerial tidak menjadi prediktor yang tepat dalam mengukur Struktur Modal perusahaan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Rizal Syamsul (2007) yang menyatakan bahwa Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, penelitian ini menunjukkan bahwa Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR), Growth Sale (GS), Firm Size (Size), dan Manajerial Ownership (Mown) berpengaruh secara bersama-sama terhadap Struktur Modal perusahaan Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2010. Hasil penelitian diperoleh nilai adjusted R 2 sebesar 0,853 yang berarti bahwa 85,3% variasi Struktur Modal dapat dijelaskan oleh kelima variabel independen yaitu Roa, CR, GS, Size, dan Mown. Sedangkan sisanya sebesar 14,7% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Struktur Modal. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai probabilitas ROA sebesar 0,409 yang berada di atas 0,05 (tingkat signifikansi 5%). Hasil ini menjelaskan bahwa tidak terdapat pengaruh ROA terhadap Struktur Modal. Sehingga hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal tidak dapat diterima. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa Current Ratio (CR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Struktur Modal. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai probabilitas CR sebesar 0,044 yang berada di bawah 0,05 (tingkat signifikansi 5%). Hasil ini menjelaskan bahwa terdapat pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal. Sehingga hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Likuiditas berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal dapat diterima. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa Growth Sales (Growth) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Struktur Modal. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai probabilitas GS sebesar 0,278 yang berada di atas 0,05 (tingkat signifikansi 5%). Hasil ini menjelaskan bahwa tidak terdapat pengaruh Growth Sales terhadap Struktur Modal. Sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa Growth Sales (Growth) berpengaruh positif terhadap Struktur Modal tidak dapat diterima. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa Firm Size (Size) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai probabilitas DER sebesar 0,000 yang berada di bawah 0,05 (tingkat signifikansi 5%). Hasil ini menjelaskan bahwa terdapat pengaruh DER terhadap Struktur Modal. Sehingga hipotesis keempat yang menyatakan bahwa Firm Size (Size) berpengaruh positif terhadap return saham diterima. Hasil analisis menggunakan analisis regresi didapatkan bahwa Manajerial Ownership (Mown) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Struktur Modal. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai probabilitas Size sebesar 0,169 yang berada di atas 0,05 (tingkat signifikansi 5%). Hasil ini menjelaskan bahwa tidak terdapat pengaruh Mown terhadap Struktur Modal. Sehingga hipotesis kelima yang menyatakan bahwa Manajerial Ownership (Mown) berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal tidak dapat diterima. 8

DIPONEGORO BUSINESS REVIEW Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 9 Keterbatasan Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Antara lain hanya menggunakan periode waktu selama tiga tahun saja. Hasil penelitian ini juga menunjukkan besarnya pengaruh variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen, yaitu sebesar 85,3% yang menunjukkan kemampuan variabel dalam memprediksi Struktur Modal hanya 85,3% dan sisanya sebesar 14,7% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dirumuskan dalam penelitian ini. Oleh karena itu diperlukan kehati-hatian dalam mengeneralisasi hasil dari penelitian ini. Saran Atas dasar keterbatasan tersebut maka disarankan agar peneliti atau pihak manapun dapat mengambil manfaat dari penelitian ini untuk selanjutnya melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi, mungkin ada hal-hal atau faktor lain atau variabel lain yang perlu diperhatikan terutama yang terkait dengan Struktur Modal, misalnya pajak, pertumbuhan aset, resiko bisnis dan masih banyak lagi. Selain itu menambahkan jumlah sampel dalam waktu pengamatan yang lebih lama sehingga nantinya diharapkan hasil yang diperoleh akan lebih dapat digeneralisasikan. REFERENSI Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia Brigham and Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 2 Edisi 10. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit UNDIP. Semarang. Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 4. Badan Penerbit UNDIP. Semarang. Husnan, Suad. 1998. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan(Keputusan Jangka Pendek). Buku Pertama. BPFE. Yogyakarta. Husnan, Suad. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 4. UPP AMP YKPN Indri, Laksmi. 2010. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008 (Studi Kasus pada sektor Automotiv dan Allied Product. Marcus, Brealey Myers. 2007. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan jilid 2. Penerbit Erlangga Mutaminah. 2003. Analisis Struktur Modal pada Perusahaan-Perusahaan Non Financial yang Go Public di Pasar Modal Indonesia.Jurnal Bisnis Strategi. Vol.11,Tahun VIII,Juli 2003: 71-81. R. Agus Sartono dan Ragil Sriharto. 1999. Faktor-faktor Penentu Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Sinergi. Rachmawardani, Yulinda, 2007, Analisis Pengaruh Aspek Likuiditas, Risiko Bisnis, Profitabilitas, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal (StudiEmpiris Pada Sektor Keuangan dan Perbankan di BEJ Tahun 2000-2005). Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4 Cetakan Ketujuh. BPFE UGM. Yogyakarta. Saidi. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Go Public di BEJ Tahun 1997-2002.Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol.11,No.1,Maret 2004, Hal: 44-58. Trihendradi, C. 2011. Langkah mudah melakukan Analisis Statistik menggunakan SPSS 19. Penerbit Andi Wahidahwati. 2002. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Perspektif Theory Agency. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.5,No.1,Januari:1-10. Warzuqni, Arli. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang go public di BEI tahun 2005-2007. 9