BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia banyak memerlukan berbagai macam bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya tersebut manusia melakukan berbagai macam cara, salah satu cara manusia tersebut adalah dengan mengaplikasikan atau mengolah bahan-bahan yang telah tersedia di alam. Salah satu dari kebutuhan hidup manusia yang paling penting adalah air, karena air tidak pernah dapat digantikan oleh bahan atau senyawa lain. Suatu industri memerlukan air untuk berbagai kepentingan yaitu air proses, air pendingin dan air pengisi ketel, Selain untuk industri, air mempunyai berbagai penggunaan lain, misalnya untuk mandi, untuk membersihkan, pemadam kebakaran dan lain-lain. Untuk dapat memenuhi air bagi suatu industri dapat ditempuh dengan berbagai cara yaitu dengan membeli dari perusahaan air minum atau pengolahan air sendiri yang dilakukan oleh industri yang bersangkutan. Air tidak pernah dijumpai dalam keadaan murni. Senyawa-senyawa yang umum terkandung didalam air adalah : 1. Zat-zat padat yang larut didalam air (dissolved solid) Misalnya magnesium, kalsium, natrium, bikarbonat silikat, sulfat, zat-zat ini terdapat dalam bentuk ion, basa, asam dan juga terdapat dalam bentuk garam,
misalnya kalsium karbonat. Zat-zat ini dihilangkan dengan jalan dimineralisasi dan softening. 2. Zat padatan yang tidak larut dalam air (suspended solid) Zat-zat ini biasanya terdapat dalam bentuk padatan halus, misalnya : pasir halus, Lumpur halus, akibatnya air menjadi keruh. Umumnya senyawa-senyawa koloid atau suspended solid bermuatan negatif sehingga didalam air untuk dapat menghilangkan partikel-partikel yang tersuspensi diperlukan suatu mekanisme yang bisa membuat pertikel-partikel tersebut mendekat dan menempel satu sama lain sehingga terbentuk partikel yang lebih besar untuk mengendap, mekanisme inilah yang disebut dengan proses koagulasi. 3. Gas-gas yang larut didalam air Disamping zat-zat padatan yang larut didalam air, juga terdapat gas-gas yang dapat larut didalam air, misalnya karbondioksida, oksigen dan nitrogen, Oksigen biasanya terdapat dalam air permukaan (sungai dan danau). Dalam sumur atau mata air biasanya mengandung nitrogen. Nitrogen tidak menimbulkan masalah terhadap logam tetapi oksigen bersifat korosif pada besi, seng dan beberapa logam lainnya. Sedangkan karbondioksida lebih banyak terdapat didalam air sumur dari pada air permukaan. 4. Mikroorganisme Pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri, alga dan lainnya hanya terdapat pada air permukaan sedangkan pada air sumur biasanya tidak tumbuh. Persyaratan air minum tidak hanya harus jernih tetapi juaga harus bebas dari
bakteri yang menyebabkan penyakit. Untuk mencegah ini semua dilakukan proses klorinasi yaitu dengan menambahkan klorin (Cl 2 ) pada air. Namun untuk saat sekarang ini seiring dengan perkembangan ilmu dan tehnologi maka penggunaan air sudah sangat bervariasi. Air bukan hanya dimasak lalu dipergunakan untuk air minum, tetapi air dapat diolah menjadi minuman yang bervariasi dan rasa yang berbeda-beda dan menyegarkan. Dengan tuntutan manusia akan minuman yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut, salah satu pabrik minuman tersebut adalah PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan mengolah air sendiri yang berasal dari sumur bor, Air yang berasal dari sumur bor ini belum memenuhi spesifikasi untuk pembuatan minuman produk Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, (coca-cola, fanta, sprite dan fresh tea). Salah satu proses yang digunakan untuk membuat air agar memenuhi spesifikasi adalah penjernihan. Penjernihan adalah proses menghilangkan zat-zat tersuspensi dan warna dari air. Zat yang tersuspensi mungkin mengandung partikel yang dapat segera terpisah, yang mana untuk menghilangkannya hanya dibutuhkan alat-alat penjernihan, yang terdiri dari bak pemisah dan filter. Namun sering kali zat yang tersuspensi didalam air terdiri dari partikel-partikel yang sangat halus sehingga tidak dapat dipisahkan atau disaring dengan hanya menggunakan bak-bak pemisah dan filter. Pemisahan zatzat seperti ini atau zat-zat koloid membutuhkan koagulan, yang mana koagulan yang digunakan adalah Poly Aluminium Chlorida (PAC), dimana akibat adanya proses koagulasi oleh poly aluminium chloride air yang telah berada didalam flokulator mengalami penurunan ph yang sangat berarti.
Akibat dari penurunan ph ini maka proses pembentukan flok-flok kurang sempurna, oleh sebab itu untuk menaikan nilai ph air hingga mencapai nilai ph netralisasi dan membantu terjadinya proses pembentukan flok-flok yang sempurna, maka dibutuhkan penambahan zat kimia penetralisasi yaitu larutan soda kapur Ca(OH) 2. Mengingat begitu pentingnya penanbahan soda kapur Ca(OH) 2 pada proses pengolahan air untuk kebutuhan pembuatan minuman. Maka penulis tertarik untuk mengambil masalah ini sebagai pembahasan dalam Tugas Akhir dengan mengambil judulpenentuan penggunaan soda kapur Ca(OH) 2 pada proses flokulasi, pencapaian ph standart air baku, pada pengolahan air di PT. Coca-cola Bottling Indonesia Unit Medan. 1.2. Tujuan a. Untuk dapat mengetahui aspek system tehnik maupun tehnologi pabrik khususnya di unit Water Treatment Plant dimana penulis melakukan praktek kerja lapangan (PKL). b. Untuk mengetahui kegunaan penambahan kapur Ca(OH) 2 pada proses pengolahan air. c. Untuk mengetahui kebutuhan pemakaian Ca(OH) 2 yang dibutuhkan dalam menetralisasi ph air pada proses pengolahan air.
1.3 Manfaat a. Dapat memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca mengenai system kerja pengolahan air di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan. b. Dapat memberikan masukan yang berguna bagi perusahaan tempat penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).