BAB I PENDAHULUAN. Dalam dekade terakhir ini, pariwisata menjadi sebuah kegiatan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andri Cahyana Apriyanto, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA DANAU

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistematik,

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN LINDUNG MENJADI KAWASAN BUDIDAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kegiatan wisata bukan lagi menjadi sesuatu yang tergolong barang

TINJAUAN PUSTAKA. Danau. merupakan salah satu bentuk ekosistem perairan air tawar, dan

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR...

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kepariwisataan merupakan salah satu dari sekian banyak gejala atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, ** (Miliar Rupiah)

I. PENDAHULUAN. manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemanfaatan tersebut apabila

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu penggerak utama dari roda. perekonomian. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Danau merupakan sumber daya air tawar yang berada di daratan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sebenarnya sudah tidak sesuai untuk budidaya pertanian. Pemanfaatan dan

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

BAB I PENDAHULUAN. paket-paket wisata laris di pasaran. Berbagai jenis produk wisata pun ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Perbandingan Temuan dengan Proposisi

BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang Pemilihan Objek

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. minyak bumi dan gas. Kepariwisataan nasional merupakan bagian kehidupan

2016 ANALISIS NERACA AIR (WATER BALANCE) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CIKAPUNDUNG

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional Kerinci Seblat

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

PEMANFAATAN KAWASAN UMBUL TLATAR KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI BERDASARKAN PENDAPAT MASYARAKAT TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dengan pariwisata. Peran masyarakat lokal dalam hubungannya dengan citra sebuah destinasi

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rekreasi atau wisata sering digunakan sebagai sarana melepas

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. (RTRW Kab,Bandung Barat)

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

PENGEMBANGAN TAMAN REKREASI DI LOKAWISATA BATURADEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN OBYEK WISATA SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI TUGAS AKHIR. Oleh: BEKTI PRIHASTUTI L2D

BAB I PENDAHULUAN. padat sehingga orang akan mencari sesuatu yang baru untuk menghibur

STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh:

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

KAJIAN PROSPEK DAN ARAHAN PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA KEPULAUAN KARIMUNJAWA DALAM PERSPEKTIF KONSERVASI TUGAS AKHIR (TKP 481)

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada saat ini sedang menggencarkan industri pariwisata sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Putih yang terletak di Kecamatan Ranca Bali Desa Alam Endah. Wana Wisata

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

2016 STRATEGI PENGEMBANGAN DESA MEKARJAYA MENJADI DESA WISATA DI KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan kondisi tanah dan iklim yang beragam, sehingga keadaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi 1.2 Latar Belakang

Bab V POTENSI, MASALAH, DAN PROSPEK PENGEMBANGAN WILAYAH. 5.1 Potensi dan Kendala Wilayah Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. Ciwidey merupakan salah satu kawasan wisata yang terdapat di kabupaten

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Jalur kereta api jurusan Bandung-Cianju memiliki potensi cukup besar yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa pendapat yang mengartikan pendapatan yaitu, Sukirno (2006)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Rekomendasi Keterbatasan Studi DAFTAR PUSTAKA... xv

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan paparan pendahuluan yang menunjukkan gejala-gejala

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA TIRTO ARGO DI UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. subur, dan mendapat julukan sebagai Negara Agraris membuat beberapa. memiliki prospek yang menjanjikan dan menguntungkan.

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dekade terakhir ini, pariwisata menjadi sebuah kegiatan yang populer di masyarakat. Kepopuleran pariwisata ini tampak pada semakin berkembangnya kegiatan kepariwisataan, seperti maraknya kegiatan orang-orang melakukan kegiatan wisata, dan tersedianya banyak tempat wisata dan fasilitas wisata yang mendukung berjalannya kegiatan wisata. Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki beragam kawasan wisata yang menarik. Selain terkenal sebagai kota wisata belanja, Kabupaten Bandung Barat pun dikenal dengan Kabupaten yang memiliki beragam wisata alam yang menarik, seperti wisata sungai, wisata goa, wisata berkebun, wisata danau, wisata kawah dan gunung serta wisata alam lainnya. Kabupaten Bandung Barat memiliki makna, kekuatan dan karakter tersendiri dalam menopang kegiatan kepariwisataan. Salah satu dari banyaknya sumber daya alam yang dapat memberikan dorongan bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan adalah sumber daya yang berbentuk danau. Potensi danau sebagai daya tarik wisata mempunyai karakter tersendiri. Danau merupakan tempat dimana perpaduan antara tersedianya air dengan keindahan alam menjadi satu bentuk yang indah dan menarik serta memiliki nuansa alami dimana air berperan penting dalam memberikan kehidupan disekitarnya. 1

2 Kabupaten Bandung Barat sebagai daerah yang memiliki Sumberdaya Alam yang melimpah memiliki potensi danau yang dapat dikembangkan sebagai objek dan daya tarik wisata. Apabila dilihat dari fungsinya, danau berfungsi sebagai tempat reservoir air atau tempat menampung air dimana fungsi air tersebut dimanfaatkan sebagai pemenuhan air bagi pengairan pertanian, penyediaan air minum, pelistrikan dan kegiatan rekreasi. Di Kabupaten Bandung Barat lebih tepatnya di Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang terdapat sebuah kawasan wisata danau yang bernama Situ Ciburuy. Kawasan wisata ini terkenal dengan alamnya yang khas yaitu bukit-bukit kapur yang menjulang tinggi. Menurut sejarah, Situ Ciburuy ini keberadaannya bukan karena proses alam, melainkan dibuat dengan sengaja oleh salah seorang serdadu Belanda yang saat itu tengah menjalankan tugasnya di kesatuan kavaleri yaitu Tuan Bempih sekitar tahun 1913. Situ Ciburuy pada mulanya adalah dua buah sungai kecil yang ujungnya bertemu di Desa Ciburuy. Pada tahun 1918, lokasi pertemuan kedua sungai itu dibendung. Lalu airnya diatur untuk mengairi sawah-sawah di desa. Semakin lama bendungan ini airnya makin tinggi dan menggenangi wilayah seluas 14.76 ha. Tapi tanah tertinggi di tengah-tengah danau tidak tergenang, yang kemudian membentuk sebuah pulau mungil. Masyarakat setempat lantas memberinya nama Situ Ciburuy, yang dimana Situ artinya danau, sedangkan Ciburuy adalah nama desa dimana danau tersebut berada. Setelah kolam berubah menjadi situ, terlihat sangat indah. Bahkan saat panen ikan sering diadakan keramaian seperti Nayub yaitu semacam pesta ikan,

3 yang dimeriahkan oleh berbagai kesenian, banjet, ketuk tilu, reog, kendang pencak dan lengser. Acara ini sering digelar di panggung yang berdiri dipinggir Situ. Situ Ciburuy banyak memikat hati yang melihatnya dengan segala keindahan alam dan kesejukan udaranya. Apalagi sebuah pulau ditengah danau seperti magnet yang menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Dengan ditambah atraksi wisata air seperti perahu air, sepeda air, ski air (wakeboarding) Canoeing, dan atraksi lainnya menambah ketertarikan wisatawan untuk sekedar melepas penat dengan berwisata di Situ Ciburuy. Sebagai objek wisata yang menyajikan rekreasi yang berhubungan dengan air, tentu saja syarat utama yang harus dimiliki oleh Situ Ciburuy adalah harus memiliki jumlah air yang memadai agar kegiatan rekreasi wisata air dapat berlangsung. Dari data yang didapatkan dari Pengelola Sumber Daya Air Siu Ciburuy, apabila musim hujan sedang datang maka jumlah air di situ akan mencapai volume maksimal dimana kegiatan wisata air dapat berjalan dengan maksimal. Namun apabila musim berganti menjadi musim kemarau, maka keadaan air di Situ Ciburuy akan menyusut hingga 58,25% dari debit maksimal pada musim hujan. Hal ini menjadi masalah pada keberlangsungan wisata air di Situ Ciburuy karena apabila air menyusut akan berakibat tidak dapat berfungsinya fasilitas rekreasi air di Situ Ciburuy. Masalah ini seharusnya menarik simpati Dinas Pariwisata Kab. Bandung Barat sebagai pengelola Objek Wisata Situ Ciburuy. Apalagi pada tahun 2010 ini pemerintah mulai merealisasikan rencana mengangkat dan menghidupkan

4 kembali danau-danau di kawasan Bandung khususnya, apakah itu dengan cara memperbaiki kuantitas airnya agar selalu maksimal, maupun dengan cara melakukan penghijauan di danau tersebut dan penghijauan di hulu tempat mata air danau berasal agar sumber air untuk danau selalu tersedia. Apabila dikaitkan dengan sasaran perencanaan dan pengembangan kawasan wisata danau menurut RIPPDA Kabupaten Bandung Barat yang berisi: a) Terwujudnya kawasan wisata danau yang memiliki kriteria-kriteria perencanaan dan pengembangan baik dari sisi fisik maupun non fisik seperti pemanfaatan ruang kegunaan lahan, pemberdayaan masyarakat dan lain-lain. b) Tersusunnya tata letak usaha pariwisata pada kawasan danau sesuai denga fasilitas yang dibutuhkan wisatawan. c) Terkendalinya kawasan wisata danau yang dapat memberikan keuntungan untuk memberikan keuntungan untuk mengembangakan pariwisata yang berkelanjutan. d) Terwujudnya pengembangan kawasan wisata danau yang bernilai ekologi tinggi. e) Terciptanya citra kabupaten Bandung Barat sebagai kawasan wisata danau unggulan. Maka sasaran perencanaan dan pengembangan kawasan wisata danau menurut RIPPDA Kabupaten Bandung Barat tersebut merupakan modal dasar yang cukup potensial dalam mendorong implementasi pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Bandung Barat, khususnya pengembangan Situ Ciburuy sebagai kawasan rekreasi wisata air. Atas dasar pertimbangan diatas, maka penulis akan membahas pengembangan potensi Situ Ciburuy sebagai tempat rekreasi air dengan judul ANALISIS POTENSI SITU CIBURUY SEBAGAI KAWASAN REKREASI WISATA AIR

5 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kondisi eksisting Situ Ciburuy sebagai kawasan rekreasi wisata air? 2. Apa saja permasalahan yang menghambat Situ Ciburuy sebagai Kawasan Rekreasi Wisata Air? 3. Bagaimana Strategi untuk mengembangkan Situ Ciburuy Sebagai Kawasan Rekreasi Wisata Air? Melihat ruang lingkup kajian Kawasan Wisata Situ Ciburuy yang cukup luas, maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu meliputi hal yang berkaitan dengan potensi air yang dimiliki Situ Ciburuy dan bagaimana pengembangannya. C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian diarahkan untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan yang akan diteliti. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi kondisi eksisting Situ Ciburuy sebagai kawasan rekreasi wisata air? 2. Mengidentifikasi permasalahan yang menghambat Situ Ciburuy sebagai kawasan rekreasi air? 3. Menemukan Strategi untuk mengembangkan Situ Ciburuy Sebagai Kawasan Rekreasi Wisata Air.

6 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang berguna bagi semua pihak, khususnya bagi: 1. Manfaat akademisi Diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan kepada pihak-pihak yang berperan di bidang pariwisata dalam pengembangan konsep-konsep untuk diimplementasikan dalam segala kegiatan kepariwisataan, dalam usaha pengembangan kawasan wisata yang berkelanjutan. 2. Manfaat praktis a. Bagi masyarakat Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat menjadi masukan kepada masyarakat untuk lebih sadar dan peduli pada sektor pariwisata dan bersikap lebih kooperatif dalam segala usaha penataan dan pengembangan kawasan wisata. b. Bagi penulis Memperkaya wawasan serta pengetahuan tentang strategi pengembangan potensi sebuah kawasan wisata. E. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan dan merupakan argumentasi peneliti dalam merumuskan hipotesis. Kerangka pemikiran merupakan pemikiran penulis sendiri

7 yang disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan, serta harus bersifat analitis dan sistematis. (Wardiyanta, 2006:18). Menurut Usman, H & Akbar, P (2004), kerangka berfikir yang baik akan memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Teori yang digunakan untuk berargumentasi hendaknya dikuasai dengan baik oleh peneliti. b. Analisis filasafat dari teori-teori keilmuan yang diarahkan pada cara berfikir keilmuan yang mendasari pengetahuan tersebut harus menyebutkan secara eksplisit semua asumsi dan prinsip yang melandasi. Atas dasar teori diatas, maka tersusunlah kerangka pemikiran sederhana, yaitu berawal dari Objek Wisata Situ Ciburuy yang merupakan aset yang berharga bagi kepariwisataan Kabupaten Bandung Barat yang harus dijaga dan dipelihara keberadaannya. Dari keadaan eksisiting Situ Ciburuy saat ini dihasilkan asumsi mengenai keadaan kawasan rekreasi air Situ Ciburuy mengenai kekurangan dan keunggulan yang dimiliki Situ Ciburuy sebagai kawasan rekreasi wisata. Selanjutnya dengan mengacu pada teori-teori yang layak untuk dijadikan suatu acuan, maka selanjutnya dilakukan pengumpulan data primer dan sekunder yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan alanisis SWOT untuk mencari peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Situ Ciburuy sebagai kawasan rekreasi wisata air. setelah melalui analisis SWOT dimana potensi Situ Ciburuy telah ditemukan, maka tahap selanjutnya melakukan analisis dengan menggunakan matriks SWOT. Analisis TOWS ini bertujuan untuk merumuskan strategi untuk

8 menangani kelemahan dan memanfaatkan peluang dengan sebaik-baiknya, serta mempertahankan kekuatan yang dimiliki Situ Ciburuy dengan mengatasi kelemahan yang ada. Setelah didapatkan potensi Situ Ciburuy maka tahap selanjutnya adalah memanfaatkan potensi Situ Ciburuy tersebut dengan sebagaimana mestinya tanpa mengakibatkan kerusakan lingkungan dan berlandaskan kearifan masyarakat sekitar. Adapun kerangka pemikiran yang tersusun dapat dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini:

9 Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Kerangka Pemikiran Situ Ciburuy 1. Keadaan air Situ Ciburuy yang tidak stabil ketersediaannya, karena air Situ Ciburuy tergantung pada musim. 2. Kondisi fasilitas wisata dan bangunan yang ada kurang layak guna 3. Atraksi wisata air yang kurang menarik 1. Diperlukan ketersediaan air Situ yang selalu stabil untuk mendukung kegiatan wisat 2. a dan atraksi air Situ Ciburuy. 3. Perlu adanya penambahan atraksi wisata air yang lebih menarik dan renovasi infrastruktur dan sarana umum lainnya. 1. Kajian Teori Analisis SWOT Metode Deskriptif Internal Factor Evaluation (IFE) Eksternal Factor Evaluation (EFE) Data Primer Data Sekunder Matriks TOWS Usulan dan arahan pengembangan potensi Situ Ciburuy sebagai kawasan rekreasi wisata air Sumber : Diolah oleh peneliti, 2010