BAB II LOCAL AREA NETWORK (LAN) Local Area Network sering kali disebut LAN, merupakan jaringan milik pribadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Berdasarkan standar IEEE, Local Area Network didefenisikan sebagai

9/6/2014. Topologi Jaringan. Sesi 2. Mahasiswa mengenal tipe-tipe topologi jaringan komputer secara umum

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah

BAB II LOCAL AREA NETWORK (LAN) Local Area Network sering kali disebut LAN, merupakan jaringan milik

JARINGAN KOMPUTER. A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer

BAB II LOCAL AREA NETWORK

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu

Jawaban Ulangan Harian XI TKJ Media, Macam, Topologi Jaringan

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo

Gambar : Topologi Bus Seluruh komputer berkomunikasi melalui satu jalur yang sama, yang dipergunakan bergantian.

Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN

By. Gagah Manunggal Putra Support by :

PENGANTAR PENGKABELAN (WIRING)

BAB 2 LANDASAN TEORI

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jaringan lokal kabel atau yang biasa disebut dengan Local Area Network (LAN)

Topologi Jaringan Komputer Ciri Kelebihan Jenis Topologi Jaringan

LOCAL AREA NETWORK. Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom

Pertemuan 1. Tujuan Teknik Komunikasi

MAKALAH Macam-Macam Perangkat Keras Jaringan Komputer

Pertemuan V. Local Area Network

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Berdasarkan Topologi Fisik (Phisical Popology)

SOAL-SOAL UTS JARINGAN KOMPUTER

JARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing)

Bab III Prinsip Komunikasi Data

KONSEP JARINGAN KOMPUTER

Topologi Jaringan Komputer

B. WORKSTATIONS Yaitu keseluruhan komputer dalam suatu jaringan yang terhubung ke server (file server) dan memanfaatkan sumber daya yang ada.

9/1/2010. Topologi Jaringan Komputer. Pertemuan 5

9/6/2014. Mengenal standarisasi IEEE. Sesi

MACAM - MACAM KABEL JARINGAN

KONSEP DASAR. Sasaran: 1.1. Pendahuluan

Pengantar Teknologi Informasi

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

UNIVERSITAS GUNADARMA

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010

Introduction Information Technology: NETWORKING

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

DASAR DASAR JARINGAN KOMPUTER

BAB 2 LANDASAN TEORI. Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi

KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER DAN MANFAATNYA

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer

KOMUNIKASI DUA KOMPUTER

Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area

MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN

Jaringan Komputer 1 MODUL 2. Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc.

Bit direpresentasikan di media dengan mengubah karakteristik sinyal berikut:

1. Percakapan antar individu(manusia) 2. Mengirim dan atau menerima surat 3. Percakapan melalui telepon 3. Menonton Televisi 4. Mendengarkan radio

Gambar. 1: Physical Layer. Gambar. 2: Protocol Data Unit

Unsur yang menentukan jenis suatu LAN atau MAN adalah : Topologi Media Transmisi Teknik Medium Access Control

Jaringan Internet. A. Pengertian Jaringan Komputer. B. Protokol jaringan

INSTALASI LAN JARINGAN KOMPUTER BANDUNG, 2013

* Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk

Topologi Jaringan. Pengertian Topologi Jaringan. Jenis jenis Topologi :

MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING

I. Soal Teori Sebutkan beberapa penyebab umum terjadinya masalah koneksi jaringan

TOPOLOGI. Kelebihan dan kekurangan :

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung

Kabel Jaringan. Coaxial Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Fiber Optik. Dwi Andrianto SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo

BAB I PENDAHULUAN. di mana awalnya konsep jaringan komputer ini hanya untuk memanfaatkan suatu

PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET

Jaringan Komputer Dan Pengertiannya

Jaringan Komputer 1 of 10. Topologi menunjuk pada suatu cara dimana end system atau station yang dihubungkan ke jaringan saling diinterkoneksikan.

PROTOKOL PADA LAN Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

Jaringan Komputer Dasar. Oleh : Defi Pujianto, S.Kom

JENIS JENIS JARINGAN KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom

Struktur Jaringan Komputer

KONSEP JARINGAN KOMPUTER

JARINGAN INTERNET TUGAS TIK UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA OLEH : NIM : NAMA : UMI ZULFAH.

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer

Pertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer.

keadaan 0 atau 1. Data digital dikirimkan dengan diwakili dua kondisi saja yaitu 0 dan 1.

Pertemuan-1. Konsep Dasar Jaringan Komputer

BAB I PENDAHULUAN. tentu saja dapat meningkatkan kebutuhan perangkat switch yang lebih banyak dan

LAN Jaringan yang bergantung pada kendali yang dipusatkan lebih mudah terganggu daripada jaringan yang kendalinya terdistribusi

BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,

Network Technologies & Devices

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE AKSES. Pertemuan IV. 1. Ethernet CSMA/CD

Yama Fresdian Dwi Saputro Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA KONEKSI JARINGAN SWITCH ETHERNET PADA LOCAL AREA NETWORK (LAN)

PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

1. Dasar Jaringan Komputer

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua.

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-05. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI & JARINGAN KOMPUTER

Pengembangan Jaringan Internet Dan Intranet. Workshop Pengembangan Jaringan Internet Kementrian Agama Wilayah Riau Pekanbaru, 31 Mei 2012

PENGETAHUAN DASAR MEMBUAT JARINGAN KOMPUTER

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

Materi. Penilaian UTS 30% UAS 40% Tugas 20% Partisipasi 10%

SERVER. Jaringan komputer client-server

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Siswa memahami tentang konsep Jaringan 2. Siswa memahami kegunaan jaringan 3. Siswa mampu menggunakan contoh layanan jaringan

Transkripsi:

BAB II LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Umum Local Area Network sering kali disebut LAN, merupakan jaringan milik pribadi didalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk pemakaian resource bersama (misalnya; printer) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik : yaitu (1) ukuran, (2) teknologi transmisi dan (3) topologinya[1]. LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasannya menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan LAN, yaitu jaringan peer to peer dan jaringan client-server. 2.1.1 Jaringan peer to peer Jaringan peer to peer merupakan salah satu model jaringan LAN dimana setiap stasiun atau terminal yang terdapat didalam lingkungan jaringan tersebut bisa saling berbagi. Keuntungan dari jaringan ini adalah tidak dibutuhkannya administrator khusus yang mengelola jaringan dan tidak terlalu dibutuhkannya komputer yang khusus diberlakukan sebagai server. Jadi, jika salah satu komputer mati atau down, maka tidak akan mengganggu kinerja komputer yang lain dan juga tidak memerlukan biaya implementasi jaringan yang cukup mahal. Kelemahan sistem ini adalah pemakaian bersama yang dapat mempengaruhi kestabilan kinerja komputer yang

sedang diakses secara bersama-sama tersebut serta keamanan data yang kurang terjamin karena pada model ini tidak dapat dibuat hak akses yang bertingkat terhadap satu jenis stasiun. Jaringan peer to peer lebih banyak digunakan untuk pemakaian ringan dan dibatasi pada LAN skala kecil yang jumlah simpulnya terbatas. 2.1.2 Jaringan client-server Berbeda dengan jaringan peer to peer, pada model jaringan client-server ini dapat diberlakukan hak akses yang bertingkat pada setiap stasiunnya. Sistem ini menggunakan satu atau lebih komputer yang khusus digunakan sebagai server yang bertugas melayani kebutuhan komputer-komputer lain yang berperan sebagai client/workstation. Komputer server menyediakan fasilitas data dan sumber daya seperti harddisk, printer, CD drive dan sebagainya yang dapat diakses oleh komputerkomputer lain sebagai workstation. Keunggulan model client server adalah kemampuan dalam menjalankan database multiuser dan adanya hak akses bertingkat yang akan lebih menjamin keamanan data dari setiap station-nya. Model client-server ini banyak digunakan untuk menangani data yang memiliki kapasitas dan relatif lebih aman. 2.2 Standar Local Area Network (LAN) Teknologi LAN dikembangkan pertama kalinya pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. Sejumlah tipe jaringan yang berbeda diusulkan dan diimplementasikan. Namun, karena adanya perbedaan itu maka teknologinya hanya dapat diaplikasikan pada peralatan milik vendor yang merancang teknologi tersebut. Untuk mengatasi hal ini, maka disusunlah suatu standar untuk LAN, sehingga ada kompatibilitas antara produk-produk dari vendor berbeda. Kontributor terbesar adalah Institute of Electrical Enginering (IEEE) yang merumuskan Model Reference IEEE802 (MR-IEEE802) dan diadopsi oleh International Standards Organization (ISO) sebagai standar internasional.

Standar LAN ini merupakan penggambaran yang sangat baik dalam menunjukkan lapisan-lapisan protokol yang mengatur fungsi-fungsi dasar LAN.Gambar 2.1 menunjukkan hubungan antara standar untuk komunikasi komputer yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu Model Referensi Open System Interconnection(MR-OSI) dengan MR-IEEE 802 (standar LAN). Model OSI Lapisan aplikasi Lapisan presentasi Lapisan sesi Lapisan transport Lapisan jaringan Lapisan jaringan Lapisan data link Lapisan fisik sublapisan logical link control sublapisan medium acces control Lapisan fisik sublapisan MR. OSI MR. IEEE 802 Gambar 2.1 Hubungan Model Referensi OSI dan IEEE 802. 2.3 Lapisan Pada Local Area Network (LAN) Pada Gambar 2.1 terlihat bahwa standar LAN ditekankan pada dua lapisan MR- OSI yang paling bawah, yaitu lapisan fisik dan data link. Lapisan fisik mencakup spesifikasi media transmisi, topologi serta fungsi pengkodean sinyal, sinkronisasi dan pengiriman/penerimaan bit. Sedangkan lapisan data link, merupakan fungsi yang berhubungan dengan Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control (MAC).

2.3.1 Lapisan Fisik Lapisan fisik (physical layer) merupakan lapisan paling bawah dari konsep model referensi pertukaran data jaringan. Tanggung jawab utama dari lapisan ini hanya berkisar pada fungsi pengaturan interface, seperti bagaimana teknik transmisi dan bagaimana bentuk-bentuk interkoneksi secara fisik. Lapisan fisik dalam setiap definisi jaringan selalu berhubungan dengan karakteristik modulasi dan pensinyalan data serta proses transmisi dari bit-bit dasar melalui kanal komunikasi. Lapisan fisik berfungsi dalam pengiriman rawbit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula bukan 0 bit. 2.3.2 Lapisan Data Link Lapisan kedua yaitu lapisan data link (data link layer) berisi ketentuan yang mendukung sambungan fisikseperti penentuan biner 0 dan 1, penentuan kecepatan, penentuan biner tersebut dan lainnya agar sambungan jaringan komputer bisa berjalan baik. Dengan kata lain, lapisan data linkmenerjemahkan sambungan fisik menjadi sambungan data. Tugas utama lapisan data link adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada

data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk meyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame. Terjadinya noise pada saluran dapat merusak frame. Dalam hal ini, perangkat lunak data link layer pada mesin sumber dapat mengirim kembali frame yang rusak tersebut. Akan tetapi transmisi frame sama secara berulang-ulang bisa menimbulkan duplikasi frame. Frame duplikat perlu dikirim apabila acknowledgement frame dari penerima yang dikembalikan ke pengirim telah hilang. Tergantung pada layer inilah untuk mengatasi masalah-masalah yang disebabkan rusaknya, hilangnya dan duplikasi frame. data link layer menyediakan beberapa kelas layanan bagi network layer. Kelas layanan ini dapat dibedakan dalam hal kualitas dan harganya. Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link layer (juga sebagian besar layer-layer diatasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Seringkali pengaturan aliran dan penanganan error ini dilakukan secara terintegrasi. Jaringan broadcast memiliki masalah tambahan pada data link layer. Masalah tersebut adalah dalam hal mengontrol akses ke saluran yang dipakai bersama. Untuk mengatasinya dapat digunakan sublayer khusus data link layer, yang disebut Medium Access Sublayer[2]. 2.4 Arsitekur Local Area Network (LAN) Arsitektur LAN merupakan penggambaran yang sangat baik dalam hal pelapisan protokol yang mengatur fungsi-fungsi dasar LAN. Bagian ini dimulai dengan deskripsi

arsitektur protokol standar untuk LAN, yang mencakup lapisan fisik, lapisan Medium Access Controldan lapisan Logical Link Control. Masing-masing lapisan ini akan dijelaskan sebagai berikut[1,2]. 2.4.1 Arsitektur Protokol Protokol ditetapkan secara spesifik untuk alamat transmisi LAN dan MAN yang berkaitan dengan pentransmisian blok-blok data pada jaringan. Menurut ketentuan OSI, protokol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan 3 atau 4 dan lebih tinggi lagi) terpisah dari arsitektur jaringan dan bisa diterapkan untuk LAN, MAN dan WAN. Jadi, pembahasan mengenai protokol LAN terutama ditekankan pada lapisan-lapisan yang lebih rendah dari model OSI. Gambar 2.1 menghubungkan protokol-protokol LAN dengan arsitektur OSI. Arsitektur ini dikembangkan oleh komite IEEE 802 dan telah diadopsi oleh seluruh organisasi yang bekerja berdasarkan spesifikasi standar OSI. Umumnya disebut juga sebagai model referensi IEEE 802[1]. Lapisan terendah dari model referensi IEEE 802 bekerja dari yang paling bawah, dan berhubungan dengan lapisan fisik model OSI serta mencakup beberapa fungsi sebagai berikut : a. Encoding/ decoding sinyal. b. Permulaan/ pelepasan pembangkitan (untuk sinkronisasi). c. Transmisi bit/ penerimaan. Selain itu, lapisan fisik dari model 802 juga mencakup spesifikasi media transmisi serta topologinya. Umumnya, ini menunjuk pada "bagian bawah" lapisan terendah dari model OSI. Bagaimanapun juga, pemilihan media transmisi dan topologinya sangat penting dalam perancangan LAN dan mencakup pula spesifikasi medianya. Diatas lapisan fisik, adalah fungsi yang berhubungan dengan penyediaan layanan untuk pemakai LAN yang meliputi hal-hal sebagai berikut [1]:

a. Pada transmisi, mengasembling data menjadi sebuah frame dengan bidangbidang alamat dan pendeteksian kesalahan. b. Pada penerimaan, tidak mengasembling frame dan menampilkan kemampuan mengenali alamat dan pendeteksian kesalahan. c. Mengatur akses untuk media transmisi LAN. d. Menyediakan interface untuk lapisan-lapisan yang lebih tinggi serta menampilkan kontrol aliran dan kontrol kesalahan. Hal-hal tersebut merupakan fungsi-fungsi yang biasanya dihubungkan dengan lapisan ke- 2 OSI. Susunan fungsi-fungsi dalam poin terakhir dikelompokkan kedalam lapisan Logical Link Control (LLC). Sedangkan fungsi dalam ketiga poin pertama diperlakukan sebagai lapisan terpisah, yang disebut Medium Access Control (MAC). Pemisahan ini dilakukan dengan alasan sebagai berikut : a. Logika yang diperlukan untuk mengatur akses untuk media akses-bersama tidak ditemukan dalam lapisan ke-2 data link control tradisional. b. Untul LLC yang sama, tersedia beberapa pilihan MAC. Gambar 2.2 mengilustrasikan keterkaitan diantara berbagai level arsitektur. Data pada level yang lebih tinggi dilintaskan ke LLC, yang melampirkan informasi kontrol sebagai header, menciptakan suatu Protocol Data Unit (PDU) LLC. Informasi kontrol ini digunakan dalam pengoperasian protokol LLC. Kemudian seluruh PDU LLC dilintaskan kebawah menuju lapisan MAC, yang melampirkan informasi kontrol pada bagian depan dan bagian belakang paket dan membentuk sebuah framemac. Sehingga, untuk operasi protokol MAC kembali dibutuhkan informasi kontrol didalam frame[2,3]

Data Aplikasi Lapisan Aplikasi Header TCP TCP Lapisan TCP Header IP Lapisan IP Header LLC TCP Lapisan LLC Header MAC TCP Header MAC TCP Lapisan MAC Segmen TCP Datagram IP Unit Data Protokol LLC Frame MAC Gambar 2.2 Protokol LAN Menurut Konteks. 2.5 Topologi Local Area Network (LAN) Topologi adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan cara bagaimana komputer terhubung dalam suatu jaringan. Ada tiga jenis topologi yang biasa digunakan pada LAN yaitu bus, ring dan star. 2.5.1 Topologi Bus Topologi bus termasuk konfigurasi multipoint. Seluruh station terhubung melalui suatu interface perangkat keras yang disebut tap yang langsung terhubung ke suatu jalur

tansmisi linier, seperti terlihat pada Gambar 2.3. Informasi yang dikirim akan melewati setiap terminal yang ada pada jalur tersebut. Jika alamat yang tercantum dalam data atau informasi yang dikirim sesuai dengan alamat terminal yang dilewati, maka data atau informasi tersebut akan diabaikan oleh terminal yang dilewatinya tersebut. Sampai diujung bus, data atau informasi tersebut akan diserap oleh terminator. Topologi ini sangat cocok untuk pembangunan jaringan skala kecil. Jumlah terminal dapat dikurang dan ditambah secara fleksibel. Keuntungan topologi bus adalah mudah pada "set-up" awal, sedangkan kerugiannya adalah jika kabel terputus maka akan mempengaruhi keseluruhan sistem jaringan. Gambar 2.3 Topologi Bus 2.5.2 Topologi Ring Hubungan yang terdapat pada topologi ring (cincin) adalah hubungan point-topoint dalam suatu lup tertutup seperti pada Gambar 2.4. LAN dengan topologi ring menggunakan port fisik dan kabel terpisah untuk mentransmisikan data dan menerima data. Setiap informasi yang diperoleh akan diperiksa alamatnya oleh station yang dilewatinya. Jika informasi bukan ditujukan untuknya, maka informasi akan terus dilewatkan sampai menemukan alamat yang benar. Setiap station dalam jaringan lokal yang terhubung dengan topologi ring, saling tergantung satu sama lain. Sehingga jika

terjadi kerusakan pada suatu sistem, maka seluruh jaringan akan terganggu. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan cincin ganda dengan salah satu cincin back-up seperti yang dipakai pada jaringan cincin berteknologi FDDI. Gambar 2.4 Topologi Ring 2.5.3 Topologi Star Dalam topologi bintang, sebuah elemen pusat (misalnya hub, bridge atau switch) bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi seperti pada Gambar 2.5. Station pusat merupakan titik kritis yang berfungsi sebagai pengatur semua komunikasi data yang terjadi dan menyediakan jalur komunikasi khusus antara dua station yang akan berkomunikasi. Banyaknya station yang dapat terhubung tergantung jumlah port yang tersedia pada station pusat yang digunakan. Topologi ini mudah untuk dikembangkan, baik penambahan maupun pengurangan sistem. Keuntungan topologi bintang adalah jika kabel terputus, maka hanya satu terminal yang terputus hubungannya. Terminal dapat ditambahkan dengan mudah, tanpa mempengaruhi

keseluruhan jaringan. Sedangkan kerugiannya hanya pada penggunaan kabel yang terlalu banyak karena jarak fisik. Gambar 2.5 Topologi Star Pada saat pemilihan topologi jaringan, cukup banyak pertimbangan yang harus diambil, tergantung pada kebutuhan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah dari segi biaya, kecepatan, lingkungan, ukuran dan konektivitas. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis topologi. Tabel 2.1 menunjukkan perbandingan dari ketiga topologi tersebut.

Tabel 2.1 Perbandingan topologi Bus, Ring dan Star. Topologi Keuntungan Kerugian BUS RING 1. Hemat kabel 2. Layout kabel sederhana 3. Mudah dikembangkan 4. Tidak butuh kendali pusat 5. Penambahan atau pengurang an terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan 1. Hemat kabel 2. Penataan kabel sederhana 3. Dapat melayani lalu lintas yang padat 1. Deteksi dan isolasi kesala anter batas 2. Kepadatan lalulintas transmisi data tinggi 3. Akan mengurangi kinerja jaringan 4. Keamanan data jika terjadi tubrukan kurang terjamin 5. Kecepatan akan menurun jika pemakai bertambah banyak 1. Peka terhadap kesalahan 2. Pengembangan jaringan lebih kaku 3. Kerusakan pada media pengirim atau media terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan 4. Lambat, karena pengiriman Menunggu giliran token STAR 1. Paling fleksibel karena pemasangan kabel mudah 2. Penambahan atau pengurangan stasiun tidak mengganggu bagian yang lain 3. Hub juga berfungsi sebagai Multiplexer Memudahkan pengelolaan jaringan 1. Membutuhkan banyak kabel 2. Perlu penanganan khusus bindel kabel

2.6 Media Transmisi Kabel Kabel merupakan salah satu jenis media transmisi guided yang mentransmisikan sekaligus memandu arah pengiriman data. Komunikasi data berbasis kabel memungkinkan untuk dilakukan jika jarak antara pengirim dan penerima tidak terlalu jauh dan berada dalam area lokal. Yang sering dijumpai adalah jaringan telepon kemudian juga jaringan komputer area lokal (Local Area Network). Terdapat 3 (tiga) jenis kabel yang digunakan sebagai media transmisi data, yaitu Twisted Pair, Coaxial Cable dan Fibre Optic. 2.6.1 Kabel Twisted Pair Kabel Twisted Pair (kabel dua kawat) merupakan media transmisi yang paling murah dan paling banyak dijumpai. Sebuah kabel dua kawat dapat berupa dua kawat terbuka seperti kabel distribusi dari rumah ke tiang telepon atau sepasang penghantar dalam kabel penghantar yang jamak. Beberapa pasang kawat dibungkus dalam satu bundel dengan sebuah sarung pelindung yang cukup kuat. Untuk jarak yang cukup jauh, satu bundel kabel berisi sampai ratusan pasang kawat. Kabel dua kawat dapat dikelompokkan menjadi dua jenis sebagai berikut: a. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan kabel dua kawat yang tidak terlindung seperti halnya kabel telepon biasa. Kabel jenis ini banyak digunakan di perkantoran. Kelemahan kabel ini adalah adanya interferensi dari kabel-kabel twisted pair yang saling berdekatan. b. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)

Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan kabel yang dibuat untuk meningkatkan kinerja dua kawat dengan memberi lapisan pelindung mekanik untuk mengurangi interferensi. Kabel ini akan bekerja lebih baik pada rate data yang tinggi, tetapi memiliki harga yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan kabel UTP. Kabel dua kawat dapat digunakan untuk mentransmisikan data analog dan digital. Untuk sinyal analog, diperlukan penguat yang berupa maplifier setiap 5-6 km. Sedangkan untuk sinyal digital diperlukan penguat berupa repeater setiap 2-3 km. Penerapan transmisi data analog dengan menggunakan kabel dua kawat ini diantaranya banyak digunakan untuk jaringan telepon, jaringan Local Area dan untuk sistem pensinyalan digital. 2.6.2 Kabel Coaxial Kabel Coaxial adalah kabel yang memiliki 1 konduktor copper ditengahnya. Sebuah lapisan plastik menutupi diantara konduktor dan lapisan pengaman serat besi. Lapisan serat besi tersebut membantu menutupi gangguan dari lampu listrik, kendaraan dan komputer. Selain sangat sulit untuk instalasi kabel ini juga sangat tidak tahan terhadap serangan dari sinyal-sinyal tertentu. Tetapi mempunyai keuntungan karena dapat mendukung penggunaan kabel yang panjang diantara jaringan daripada kabel Twisted Pair. Ada dua jenis tipe kabel ini yaitu kabel Coaxial Thick dan Coaxial Thin Kabel Coaxial Thin disebut juga dengan 10Base2 (thinnet), dimana angka 2 menunjuk pada panjang maksimum untuk segment kabel tersebut adalah 200 meter, namun kenyataannya hanya sampai 185 meter. Kabel ini sangat populer terutama pada penggunaan jaringan Linear. Sedangkan kabel Coaxial Thick disebut juga dengan 10Base5 (thicknet) dimana angka 5 menunjuk pada panjang maksimum untuk segment kabel tersebut adalah 500 meter. 2.6.3 Kabel Fiber Optic

Maraknya transfer data dalam jumlah besar, seperti aplikasi multimedia, turut mendorong penggunaan teknologi serat optik sampai ke pengguna(end user). Aplikasi ini tentunya sangat membutuhkan media transmisi yang dapat diandalkan dari segi kualitas sinyal, waktu akses (no delay), keamanan data, daerah cakupan penerima yang luas maupun harga jual yang kompetitif. Kabel fiber optik mempunyai kemampuan mentransmisi sinyal melewati jarak yang jauh daripada kabel koaksial maupun kabel dua kawat, juga mempunyai kecepatan transfer data yang sangat baik. Sistem komunikasi serat optik ini memanfaatkan cahaya sebagai gelombang pembawa informasi yang akan dikirimkan. Pada bagian pengirim, isyarat informasi diubah menjadi isyarat optik. Lalu diteruskan ke kanal informasi yang juga terbuat dari serat optik yang bertugas sebagai pemandu gelombang. Sesampainya di penerima, berkas cahaya ditangkap oleh detektor cahaya, yang berfungsi mengubah besaran optik menjadi besaran elektrik.