BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat sebagai lingkungan eksternal, ada hubungan timbale balik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya berfokus kepada laba saja. Perusahaan dituntut untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan penyakit menular. Manakala perusahaan berdiri di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi hubungan yang tidak harmonis antar perusahaan dengan lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. korporasi tersebut menunjukkan bahwa organ-organ perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menerbitkan sustainability report. Sustainability report mulai diterapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pedoman merupakan alat atau acuan yang digunakan untuk menentukan

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) memunculkan kesadaran baru dimana hal

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas dengan harapan memperoleh return yang optimal. Bagi investor dan calon

BAB I PENDAHULUAN. modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di bumi. Seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan dianggap sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Khoirudin (2013) berpendapat bahwa Corporate Social Responsibility. berusaha, melalui upaya-upaya yang mengarah pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan namun juga ingin mengetahui mengenai kinerja non

BAB I PENDAHULUAN. modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008). informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak memberikan kontribusi positif kepada aspek sosial dan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap keputusan yang dibuat oleh institusi dan setiap tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. Isu tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) khususnya di

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan ekonomi lingkungan sekitar perusahaan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan mulai banyaknya pihak pihak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), tetapi juga perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang baik Good Corporate Governance (GCG), sedangakan di luar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. modal (investor dan kreditor), tetapi juga kepentingan karyawan, konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. dipakai investor ketika menanamkan dananya pada suatu perusahaan dan juga para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pentingnya Corporate Social Responsibility (CSR) harus dilandasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan sektor penting dalam meningkatkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kerusakan lingkungan dan masyarakat (Prastowo dan Huda, 2011:39).

BAB I PENDAHULUAN. selama beberapa tahun terakhir ini. Banyak orang berbicara tentang CSR dan

sebagai Bank Umum Syariah (BUS) pertama di Indonesia (Rustam, 2013: 21). periode hanya ada satu unit bank syariah, pada tahun 1999 didirikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini masyarakat semakin peduli dengan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atau lingkungan sekitar (Hexa, 2008). Dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB I PENDAHULUAN. an. Hal ini ditunjang dengan perkembangan dunia teknologi yang. antar negara, maupun antar benua. Kemajuan teknologi ini melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memerhatikan dua aspek penting selain keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. udara kasus. ( 2015) Dengan memburuknya keadaan

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba yang sebesar besarnya, masalah sosial

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini banyak terjadi konflik industri, seperti kerusakan alam, banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dapat memberikan manfaat dan membantu memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tatanan kebijakan, Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki tafsir

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta tata kelola perusahaan yang semakin bagus (good corporate

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pertumbuhan pendapatan yang terdapat dalam laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang berkelanjutan (suistainable development) maksudnya adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya berfokus pada tujuan komersil saja, melainkan juga harus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada Bab 4 (empat), maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line

BAB 1 PENDAHULUAN. social disclosure, corporate social responsibility, social accounting (Mathews,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan dasar perusahaan agar tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya harga pasar saham sebuah perusahaan yang diperjualbelikan di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan serta keberlanjutan suatu perusahaan tidak bisa dipisahkan dari masyarakat sebagai lingkungan eksternal, ada hubungan timbale balik antara perusahaan dengan masyarakat, karena saat ini kondisi keuangan saja tidak bias menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjuatan. Keberkelanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi social dan lingkunagan hidup. Konsep pembangunan berkelanjutan menjelaskan bahwa perusahaan adalah alat bagi manusia untuk menjamin tujuan bersama dalam tiga ranah, yaitu keadilan intra dan antar generasi dalam dimensi ekonomi social dan lingkungan. Apabila terdapat kondisi tidak seimbang terhadap tiga ranah tersebut maka hamper bisa dipastikan akan menghasilkan konflik. Konflik antara perusahaan dan masyarakat luas yang mendambakan keadilan dalam tiga ranah itu dipastikan akan membuat perusahaan dalam kondisi berisiko. Dalam kondisi demikian, tidak ada jaminan bahwa perusahaan bisa menjalankan usahanya dalam jangka panjang. Perkembangan dan peningkatan laba yang tinggi merupakan keunggulan jangka panjang dari perusahaan dalam persaingan bisnis, dan untuk mengembangkan dan meningkatan laba tersebut perusahaan seharusnya mendapatkan good value dari masyarakat sehingga akan meningkatkan konsumsi masyarakat akan produk yang diproduksi perusahaan. Sekarang 1

2 perusahaan dituntut masyarakat untuk tidak hanya menyediakan barang dan jasa yang mereka perlukan, akan tetapi mereka juga meminta hak dari laba perusahaan untuk membangun masyarakat sekitar. Corporate Social Responsibility (CSR) dalam praktiknya sudah dijadikan strategi perusahaan untuk mendapatkan citra baik di mata masyarakat. Banyak berbagai pihak masyarakat menganggap CSR dihubungkan dengan sumbangan yang diberikan perusahaan untuk masyarakat di sekitar perusahaan atau masyarakat yang membutuhkan dan juga kegiatan ini harus tepat sasaran dikarenakan jumlah anggaran dana yang diperlukan di bilang cukup tinggi dalam pelaksanaanya. Kegiatan CSR ini merupakan kegiatan bersama dari seluruh stakeholder perusahaan agar sama-sama bertanggungjawab terhadap lingkungan sekitar. Corporate Social Responsibility menunjukan kepedulian terhadap lingkungan masyarakat sekitar dibandingkan dengan kepentingan individual. Sehingga CSR tidak hanya berfokus pada sisi keuangan saja (single bottom line) akan tetapi berfokus pada kinerja keuangan, social dan lingkungan (triple bottom line). (Hadi,2011) Global Reporting Initiative (GRI) merupakan sebuah standar panduan dalam menyusun Sustainability Reporting (SR) dimana perusahaan harus bertanggung jawab atas dampak positif dan negatif yang ditimbulkan terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan (GRI G4,2013). Tujuan global reporting initiative (GRI) adalah membantu menyiapkan laporan keberlanjutan yang diterima umum sehingga laporan berkelanjutan dapat terarah menjadi lebih baik. Agar semua perusahaan dan organisasi dapat melaporkan kinerja dan dampak ekonomi, lingkungan, sosial, serta tata kelola mereka, maka GRI

3 memberikan penghargaan kepada perusahaan yang menerapkan sustainability reporting (SR) dengan baik, dan audit lingkungan untuk meningkatkan kredibilitas sustainability reporting (SR), serta mekanisme good corporate governance perlu dikembangkan untuk melindungi seluruh kepentingan stakeholder. Dengan mengunakan pedoman GRI, organisasi pelapor dapat menghasilkan informasi andal, relevan, dan terstandarisasi yang dapat digunakan untuk menilai peluang dan resiko, serta memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih matang baik dalam perusahaan maupun diantara para pemangku kepentingannya. Dengan mengembangkan dan mengkomunikasikan pemahaman mereka tentang hubungan antara keberlanjutan dan bisnis, perusahaan dapat meningkatkan nilai mereka, mengukur dan mengelola perubahan, serta mendorong pengembangan dan inovasi. G4 merupakan generasi ke-4 pedoman global reporting initiative yang diluncurkan pada Mei 2013, melibatkan konsultasi ekstensif dengan para pemangku kepentingan serta dialog dengan ratusan pakar di seluruh dunia dari berbagai sector, termasuk perusahaan, masyarakat sipil, organisasi buruh, akademisi, dan lembaga keuangan. (GRI G4,2013). Beberapa penelitian terdahulu diantaranya dilakukan oleh Maygarindra dan Maghviroh (2012) tentang CSR pada PT. Pembangkitan Jawa Bali, hasilnya perusahaan tidak mengungkapkan beberapa item pada tiap standar secara detail dalam Sustainability report. Komitmen PT. Pembangkit Jawa Bali dalam melaksanakan kegiatan CSR terlihat jelas dengan berbagai kegiatan yang dilakukan untuk masyarakat. Perusahaan tersebut juga menunjukan

4 konsistensinya dalam menjalankan program yang tercermin dari anggaran yang dialokasikan setiap tahunnya meningkat. Dengan menjalankan program CSR, maka perusahaan berharap bisa mendapatkan efekpositif di mata masyarakat sehingga membentuk citra yang baik tentang perusahaan. Penelitian dilakukan oleh Ladina, dkk (2014) pada perusahaan CIMB Group, hasilnya yaitu pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan induk yang mengunakan pedoman GRI G4 sudah seusai. Hal ini terlihatdari pelaporan indikator yang sudah sesuai dengan materialitas perusahaan CIMB Group yang bergerak di bidang perbankan telah melaporkanindikator ekonomi, dan Heidebergcement yang bergerak dalam usaha produk bersumber daya alam juga telah melaporkan indikator lingkungan, begitu juga dengan Indocement sebagai perusahaan subsidary dari perusahaan CIMB Gruop sudah melaporkan indikator yang sesuai dengan perusahaan induknya. Penelitian dilakukan oleh Sahla dan Aliyah (2015) tentang pengungkapan CSR berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI-G4) yang dilakukan pada perbankan Indonesia dengan mengambil 4 sampel yaitu Bank BRI, Bank BNI, Bank Danamon dan Bank Permata hasilnya yaitu pengungkapan laporan berkelanjutan atau sustainability reporting dengan pedoman GRI-G4 terdiri dari : (1) pengungkapan standar umum terdiri dari strategi dan analisis, profil organisasi, aspek material dan boundary terindentifikasi,hubungan dengan pemangku kepentingan, profil laporan, tata kelola serta etika integritas, (2) pengungkapan standar khusus terdiri dari

5 kategori ekonomi, kategori lingkungan dan kategori sosial dan (3) suplemen sektor jasa keuangan (Financial Services Sector Supplement/FSSS). Penelitian yang dilakukan oleh Malmborg dan Hedberg (2003) tentang CSR pada Swedish Companies hasilnya yaitu di swedia semua perusahaan mengunakan pedoman GRI sebagai landasan dasar dalam menyusun sustainability reporthal ini di karenakan dengan adanya sustainability report perusahaan dapat mengetahui tingkat kinerja perusahaan di lingkungan sekitar dan juga sangant berpengaruh terhadap investasi yang diberikan oleh stakeholder. Penelitian yang diliakukan oleh Daizy dan Das (2014) tentang sustainability report perbandingan antara GRI dan Dow Jones Sustainability Index, hasilnya yaitu format pengungkapan dan indikator dari keduanya berbeda, di GRI perusahaan mengungkapkan informasi tentang kinerja nonkeuangan yang membantu perusahaan untuk membangun pengukuran pengungkapan sustainability tetapi dalam DJSI pengungkapan kinerja nonkeuangan membantu untuk menyaring keberlanjutan untuk investasi, di dalam GRI memiliki 90 indikataor untuk pengungkapan sustainability reporting sedangkan di Dow Jones Sustainability Index hanya memiliki 9 indikator yang digunakan untuk pengungkapan informasi. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan di Indonesia yang melayani simpanan, pinjaman, kartu kredit, E- banking. Peneliti memilih PT Bank Negara Indonesia atau disebut BNI karena perusahaan ini sudah melakukan CSR dan sustainability report sejak tahun 2009 dan juga sudah mendapat banyak penghargaan yang salah satunya adalah

6 penghargaan NUSANTARA CSR AWARD 2015 dalam kategori perlindungan dan perbaikan lingkungan, dan juga dalam kategori pemberdayaan pengusha kecil program kampoeng BNI Batik Tulis Lasem. Penghargaain ini menjadi bukti pengakuan dari pihak eksternal sekaligus merupakan bukti penjapain kinerja Bank BNI sejalan dengan landasan CSR yang berbasis ISO 26000. PT Bank Negara Indonesia (persero) atau yang sering disebut bank BNI menjadi bank milik negara pertama yang lahir setelah kemerdekaan yang bergerak di bidang perbankan di Indonesia. Pemegang saham mayoritas perseroan adalah pemerintah republik indonesia sebesar 60% sedangkan 40% sisanya dikuasai oleh publik yang di jual belikan di BEI. BNI selalu berusaha untuk memberikan layanan jasa keuangan yang terbaik kepada seluruh lapisan masyarakat, baik ritel, UMKM, dan korporasi yang didukung oleh berbagai anak perusahaan di bidang perbankan syariah (BNI Syariah). BNI berkomitmen mendukung pembangunan berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, dalam wujud Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Komitmen tersebut berlandaskan pada salah satu misi BNI untuk meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan komunitas. Sebagai entitas bisnis yang bertanggung jawab maka BNI senantiasa mengedepankan kinerja dan pencapaian yang tidak hanya diukur melalui perolehan laba semata. Penerapan CSR merupakan salah satu bentuk kinerja dan investasi sosial BNI kepada masyarakat. Melalui implementasi program CSR yang terencana, tepat sasaran, transparan

7 dan berkelanjutan, BNI ingin menciptakan manfaat atas kehadiran perusahaan melalui upaya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Pedoman Global Reproting Initiative sangat penting diterapkan dalam perusahaan, karena untuk mendukung keberlanjutan perusahaan, GRI menempatkan konsep materialitas sebagai pusat pelaporan keberlanjutan yaitu batas dimana subjek keberlanjutan yang dicakup dalam pedoman yang dikenal sebagai aspek menjadi sukup penting untuk dilaporkan. Hal ini akan memberikan laporan yang strategis dan terfokus sehingga dapat mencapai tujuan organisasi untuk keberlanjutan dan mengelola dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat. Selain itu dengan menerapkan pedoman GRI maka dapat memberi nilai positif bagi perusahaaan karena kepercayaan dari masyarakat dan para investor sehingga laba perusahaan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Terkait dengan pentingnya pengungkapan CSR dan sustainability report diatas, ternyata ada perusahaan yang sudah memperhatikan tanggung jawab sosial, sehingga memeberi add value yang tinggi terhadap lingkungan dan ada juga yang belum maksimal sehingga laba yang didapat juga belum maksimal sehingga laba yang didapat juga belum maksimal sehingga minat investor untuk beriventasi juga berkurang. Dengan demikian memberi keingintahuan kepada peneliti bagamana pengungkapan CSR dan pengungkapan sustainability report pada PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk tahun 2015. Apakah sudah memberikan add value yang maksimal kepada lingkungan masyarakat atau belum.

8 Penelitian ini merupakan replika dari penelitian Maygarindra dan Maghviroh (2012) yang membahas tentang alokasi dana CSR serta laporan sustainability report dengan menggunakan dasar global reporting initiative. Penelitian ini bermaksud menguji kembali penelitian sebelumnya dengan tahun dan objek yang berbeda. Objek penelitian ini adalah PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk, periode 2015 serta menggunakan panduan global reporting initiative (GRI-G4) karena merupakan panduan global reporting initiative yang terbaru. Atas dasar penelitian tersebut maka peneliti berinisiatif mengambil judul Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Pelaporan Sustainability Report Menggunakan Panduan Global Reporting Initiative Pada Bank BNI Periode 2015. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah pengungkapan alokasi dana corporate social responsibility pada PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk tahun 2015 sesuai dengan Global Reporting Initiative (GRI-G4)? 2. Apakah pengungkapan laporan sustainability report pada PT Bank Negara Indonesia tahun 2015 sesuai dengan Global Reporting Initiative (GRI-G4)?

9 1.3 TUJUAN PENELITIAN Dengan rumusan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui dan mendeskripsikan pengungkapan alokasi dana CSR pada PT Bank Negara Indonesia Tbk tahun 2015 sesuai dengan global reporting initiative. 2. Mengetahui dan mendeskripsikan pengungkapan laporan sustainability report pada PT Bank Negara Indonesia tahun 2015 sesuai dengan global reporting initiative. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.4.1 Manfaat Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam pengembnagan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang ilmu akuntansi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan corporate social responsibility disclosure perusahaan dan global reporting initiative. 1.4.2 Manfaat Praktis a. Bagi Pihak Perusahaan / Manajemen Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan kebijakan oleh manajemen perusahaan mengenai

10 corporate social responsibility disclosure perusahaan dalam sustainability report yang disajikan. b. Bagi Investor dan Calon Investor Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang sustainability report perusahaan sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk pembuatan keputusan investasi. Dengan adanya sustainability report, maka dapat memberikan informasi terhadap pengungkapan ekonomi, lingkungan, dan sosisal. Apabila pengungkapan ekonomi, lingkungan, dan sosial perusahaan baik, maka dapat dikatakan perusahaan akan beroperasi dengan baik pula sehingga mendapat value added dengan citra perusahaan dimata pelanggan dan masyarakat sekitar yang lebih bagus. Dengan demikian memungkinkan perusahaan untuk mendapat keuntungan yang lebih besar, sehingga deviden yang akan didapat investor menjadi lebih tinggi. Selain itu sustainability report bermanfaat untuk menghindarkan investasi dari risiko lingkungan dan risiko sosial. 1.5 SISTEMATIKA PENULISAN Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yang masing-masing membahas tentang: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan tentang teori-teori yang mendasarimasalah penelitian yaitu tentang corporate social responsibility (CSR), sustainability report, dan global reporting initiative. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis yang digunakan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai data penelitian dan konsep alokasi dana CSR dan sustainability report pada PT Bank Negara Indonesia Tbk. BAB V PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh serta saran yang ingin dikemukakan oleh penulis terkait dengan hasil penulisan skripsi.