BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang dimiliki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami dan dirasakannya. Melalui tulisan puisi, pembaca dapat memahami

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pengajaran puisi di sekolah terkesan sangat membosankan. Akibatnya,

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari kegiatan menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA KARTU GAMBAR MELALUI TEKNIK AKROSTIK SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 5 SANGGAU

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Kemampuan Menulis. menghasilkan sebuah tulisan. memberdayakan pengetahuan dan perasaan.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran bahasa bertujuan untuk memperoleh keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat tepat bagi individu. Dengan

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Yulia, 2014 EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai peristiwa yang sarat dengan nilai-nilai moral yang

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, atau keinginannya. Keterampilan menulis yang baik sangatlah penting

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti sebelumnya telah melakukan observasi awal berupa wawancara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuniar Afrilian, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut;

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sikap dan tatalaku

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TITIK ARIYANI HALIMAH A

Oleh Rudiansyah Siregar Dr. Wisman Hadi, M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kemampuan berbahasa pada siswa. Dari pengajaran sastra, siswa

BAB I PENDAHULUAN. diri yang kuat untuk menepati apa yang telah direncanakan itu.

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

PENGGUNAAN TEKNIK AKROSTIK DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS VIII C SMP PASUNDAN 4 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari empat keterampilan berbahasa. Dilihat dari proses pemerolehan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi, mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfa Mitri Suhara, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMBAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrase lisan dalam kontek bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu aktivitas yang dipengaruhi oleh daya pikir untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern, keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mariah Ulfah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa saja, tetapi juga mempelajari sastra. Menurut Lukens

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang dimiliki manusia. Dengan keterampilan ini manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Berbagai kegiatan pun berjalan lancar dan sukses karena keterampilan berbahasa. Oleh karena itu, keterampilan berbahasa harus terus ditingkatkan dalam kehidupan individu maupun masyarakat. Dalam konteks pendidikan di sekolah, siswa sebagai titik tuju pembelajaran dituntut untuk menguasai keterampilan berbahasa. Rusyana (1984: 103) mengungkapkan bahwa seseorang dikatakan terampil berbahasa apabila ia telah menguasai sistem bahasa secara keseluruhan. Dalam hal ini siswa diharapkan dapat menguasai keempat komponen keterampilan berbahasa, yaitu: (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis. Keterampilan menulis sebagai salah satu komponen keterampilan berbahasa harus terus-menerus dikembangkan sebagai salah satu bentuk komunikasi dan partisipasi penuh dalam kehidupan bermasyarakat dalam era teknologi dan informasi yang serba maju. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Keraf (1980:6-7) bahwa keahlian menulis pada masyarakat yang sudah maju merupakan prasyarat bagi individu untuk melakukan partisipasi penuh dengan masyarakat tersebut. Oleh karena itu, keterampilan menulis harus dikuasai oleh

2 siswa, dengan memiliki keterampilan ini siswa dapat mengembangkan gagasan, ilmu, dan pemikirannya sebagai wujud sosialisasi individu dalam kehidupan bermasyarakat. Tuntutan untuk memiliki keterampilan menulis tersebut sejalan dengan pendapat Tarigan yang mengungkapkan bahwa Dalam kehidupan modern ini keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Kiranya tidak terlalu berlebihan bila kita katakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa terpelajar (Tarigan, 1994:4) Meskipun telah disadari bahwa keterampilan menulis mutlak diperlukan dalam kehidupan modern, namun pada kenyataannya pembelajaran menulis di sekolah-sekolah masih jauh dari harapan, termasuk pembelajaran menulis puisi. Pembelajaran puisi di sekolah lebih banyak ditekankan pada pengenalan teori puisi saja. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Pesu Aftarudin (1990:41) bahwa pengajaran puisi selalu dititik beratkan pada teori-teori yang verbalisme sedangkan hasil-hasil puisi para penyair dan bagaimana sikap siswa menghayati puisi masih kurang dilakukan oleh para pengajar. Nilai siswa dalam pembelajaran menulis yang masih rendah, khususnya menulis puisi tampak dari beberapa penelitian, contohnya penelitian yang telah dilakukan oleh Linda Amalia dengan skripsinya yang berjudul Penggunaan Teknik Pengamatan Objek Secara Langsung dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Garut Tahun Ajaran 2003/2004 dan M.S Fitriah dengan skripsinya yang berjudul Penerapan Model Menyimak Kreatif Teks Feature sebagai Strategi dalam Pembelajaran Menulis Puisi melalui Pendekatan

3 Contextual Teaching and Learning (CTL) (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas X-4 SMA Negeri 6 Bandung ). Kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa keterampilan menulis siswa khususnya menulis puisi masih perlu ditingkatkan. Nilai menulis puisi siswa yang kurang menggembirakan pun penulis dapatkan ketika penulis melaksanakan PLP pada semester genap tahun ajaran 2009/2010 di SMA Negeri 3 Cimahi. Tidak sedikit siswa yang merasa kesulitan mendapatkan ide (inspirasi) dan mengungkapkan perasaan mereka melalui sebuah rangkaian kata atau bahasa (puisi). Dalam penuangannya sebagaian besar bahasa puisi yang di gunakan oleh siswa masih kurang puitis. Hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan siswa siswa dalam pemilihan kata (diksi), gaya bahasa, penggunaan citraan, versifikasi, dan amanat puisi. Salah satu penyebab rendahnya nilai siswa dalam menulis puisi, yaitu metode pengajaran yang kurang bervariasi. Teknik pengajaran yang dipilih sangat tergantung kepada guru dengan memperhatikan tujuan, bahan, dan keterampilan proses yang ingin dikembangkan. Teknik pengajaran menulis puisi yang bervariasi sangat menunjang minat dan gairah belajar siswa. Berdasarkan wawancara dengan Guru Bidang Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA Negeri 3 Cimahi, pembelajaran menulis puisi lebih banyak disampaikan melalui metode ceramah dan penugasan. Guru yang bersangkutan pun tidak pernah menggunakan teknik tertentu ketika pembelajaran menulis puisi di dalam kelas.

4 Salah satu cara untuk meningkatkan minat dan gairah belajar siswa dalam menulis puisi, yaitu dengan menggunakan teknik yang menarik. Dengan penggunaan teknik yang menarik, pembelajaran menulis puisi diharapkan lebih menyenangkan dan dapat membantu kesulitan siswa dalam memperoleh ide (inspirasi) ketika menulis puisi. Salah satu teknik yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis puisi yaitu teknik akrostik. Kelebihan teknik ini yaitu sangat cocok untuk diterapkan bagi para penulis puisi pemula atau siswa yang masih kesulitan dalam menulis puisi, karena dengan teknik ini mereka telah mendapat rangsangan dari judul puisi yang mereka tentukan dan kemudian mereka kembangkan setiap huruf dari judul itu pada setiap larik sampai menjadi sebuah puisi yang utuh. Dengan menggunakan teknik akrostik ini siswa akan merasakan pembelajaran yang menyenangkan dan terkesan tidak monoton, siswa tidak melulu berkonsentrasi untuk mencari diksi yang tepat untuk membuat puisi karena dengan teknik akrostik ini siswa hanya perlu mengembangkan setiap huruf yang ada pada judul puisi. Di dalam menulis puisi dengan teknik akrostik ini pada setiap awal baitnya menggunakan huruf yang ada pada judul puisi, semua bait dalam puisi menceritakan atau mendeskripsikan topik kata yang tertera pada judul. Menulis puisi dengan teknik akrostik berbeda dengan puisi-puisi lain karena huruf-huruf pertama tiap bait mengeja sebuah kata yang dapat dibaca secara vertikal. Pola rima dan jumlah angka baris dapat bervariasi dalam puisi akrostik karena puisi akrostik lebih dari puisi deskriptif yang menjelaskan kata yang dibentuk. Dari

5 penjelasan mengenai puisi akrostik di atas, siswa akan lebih mudah menyusun kata-kata karena sudah ada rangsangan sebelumnya dari huruf awal yang disusun secara vertikal dan membentuk kata. Penggunaan teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi telah mendapatkan nilai yang positif, hal ini telah dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lia Amalia Sulaksmi dengan skripsinya yang berjudul Penggunaan Teknik Akrostik dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN Tilil Bandung Tahun Ajaran 2003/2004 menunjukan bahwa teknik akrostik dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SDN Tilil Bandung Berdasarkan uraian di atas, penulis memilih judul Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Teknik Akrostik Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2009/2010. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Keterampilan menulis puisi merupakan kegiatan pembelajaran yang kompleks dan memerlukan keterampilan siswa untuk mampu menyusun dan mengorganisasikan pemikiran, ide, gagasan, dan perasaannya dalam sebuah tulisan yang berbentuk puisi. Oleh karena itu diperlukan sebuah teknik pembelajaran untuk mendukung dan mempermudah proses keterampilan diatas.

6 2. Keterampilan menulis puisi merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa baik itu sekolah dasar, menengah maupun tingkat atas. Keberhasilan pembelajar ini sangat tergantung pada proses pengajaran yang dilakukan oleh guru. 1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan suatu masalah dalam penelitian sangatlah penting. Hal ini dimaksudkan agar pembahasan yang akan diteliti terarah serta tidak terjadi penyimpangan yang terlampau jauh dari permasalahan. Berdasarkan rumusan diatas, penulis dalam penelitian ini hanya akan membahas masalah yang berkaitan dengan teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi. 1.4 Rumusan Masalah Permasalahan pembelajaran yang muncul di kelas akan ditanggulangi dengan rumusan berikut. 1. Bagaimana bentuk perencanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik? 2. Bagaimana bentuk pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik? 3. Bagaimana karakteristik hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik yang dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi?

7 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini disusun tidak lepas dari tujuan yang ingin dicapai oleh penulis. Disamping tujuan, penulis juga merujuk beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini. Berikut adalah beberapa tujuan dan manfaat dari penelitian yang penulis lakukan. 1.5.1 Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik. 2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik. 3. Mendeskripsikan karakteristik hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. 1.5.2 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah: a. Manfaat untuk Guru a. Mengetahui prosedur pembelajaran menulis puisi dengan teknik akrostik. b. Sebagai alternatif dalam memilih teknik pembelajaran menulis puisi.

8 b. Manfaat untuk siswa 1) Mendapatkan pengalaman baru belajar menulis puisi dengan teknik akrostik. 2) Mempermudah siswa dalam menuangkan pikiran dan perasaannya ke dalam puisi. c. Manfaat untuk peneliti Penelitian ini diharapkan mampu membuat terobosan baru dalam teknik pembelajaran menulis puisi pada khususnya dan pembelajaran menulis pada umumnya. d. Manfaat untuk pembelajaran Bahasa Menambahkan wawasan teknik akrostik untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi dalam proses belajar mengajar. Dalam bidang keilmuan bahasa, penelitian ini dapat di jadikan referensi dalam pengembangan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. 1.6 Definisi Operasional 1. Kemampuan Menulis Puisi Kemampuan menulis puisi adalah kemampuan menulis siswa dengan menuangkan ide, gagasan, pikiran, dan perasaan melalui tulisan yang bersifat imajinatif dan bermakna.

9 2. Teknik Akrostik Akrostik berasal dari kata dalam bahasa Perancis yaitu acrostiche dan dari kata dalam bahasa Yunani yaitu akrostichis yang artinya sebuah sajak yang huruf awal baris-barisnya menyusun sebuah atau beberapa kata (Sudibyo, 2008)Di dalam puisi akrostik menggunakan huruf dalam sebuah kata untuk memulai tiap-tiap baris dalam puisi, semua baris dalam puisi menceritakan atau mendeskripsikan topik kata yang penting. Puisi akrostik berbeda dengan puisipuisi lain karena huruf-huruf pertama tiap baris mengeja sebuah kata yang dapat dibaca secara vertikal. 1.7 Angapan Dasar Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya (Arikunto, 1998:19) Penulis mempunyai anggapan dasar sebagai berikut. a. Menulis puisi merupakan kompetensi yang perlu diajarkan kepada siswa kelas X SMA. b. Teknik pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan sebuah pembelajaran. c. Teknik akrostik merupakan teknik yang dapat diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi.

10 1.8 Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah Penggunaan Teknik Akrostik dalam pembelajaran menulis puisi, dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 3 Cimahi