GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN (ANTENATAL CARE) DI BPS MIEN HENDRO DESA BANGAH SIDOARJO Ni Putu Widari* Wiwik Sri Sumariani** PRODI Kebidanan STIKES William Booth Surabaya. ABSTRAK Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa kehamilan ibu dan bayinya secara berkala, dengan frekuensi minimal 4 kali selama hamil yaitu pada kehamilan trimester pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan kehamilan trimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan, dan kehamilan trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah 36 minggu dua kali kunjungan, tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care) Di Bps Mien Hendro Amd. Keb Desa Bangah-Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan desain Deskriptif, Populasi sebanyak 27 orang,sampel 25 orang, metode sampling yang digunakan adalah consecutive sampling, data dikumpulkan melalui kuesioner. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil yaitu ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan sebanyak 19 orang (76%), ibu hamil yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 2 orang (8%) dan ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 4 orang (16%). Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) yaitu baik, sehingga ibu lebih aktif dalam memeriksakan kehamilannya dan ibu memperoleh informasi tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan dari petugas kesehatan serta dapat mencegah atau mendeteksi secara dini adanya komplikasi kehamilan. Kata Kunci : Pengetahuan, Kunjungan pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care) Pendahuluan Upaya pemerintah yang nyata guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat salah satunya difokuskan pada program kesehatan ibu dan anak di setiap layanan kesehatan.angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan suatu bangsa. Oleh karena itu, pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan (Sarwono,2006,hal 22). Making Pregnancy Saver (MPS) yang mendorong ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan,bersalin, pemeriksaan nifas dan bayi yang dilahirkan oleh tenaga kesehatan yang terampil.pemeriksaan awal yang dilakukan berupa pemeriksaan antenatal care (Depkes, 2010).Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa kehamilan ibu dan bayinya secara berkala, yang diikuti dengan upaya memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu juga janin, serta mengenali secara dini adanya ketidaknormalan yang mungkin terjadi pada kehamilan (Manuaba, 1999. Hal 88).Kunjungan Pemeriksaan kehamilan (antenatal care)yang dianjurkan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama hamil antara lain: kehamilan trimester pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan, kehamilan trimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan, dan kehamilan trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke 36) dua kali kunjungan. Walaupun demikian disarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan jadwal sebagai berikut: sampai dengan kehamilan 28 minggu periksalah empat minggu sekali, kehamilan 28-36 minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan 36-40 minggu setiap satu minggu sekali dan apabila terdapat keluhan-keluhan tertentu (Pantikawati, 2009, hal 9). Berdasarkan stu Berdasarkan pengamatan World Health Organization (WHO) Tahun 2010, angka kematian ibu dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas adalah sebesar 500.000 jiwa dan angka kematian bayi sebesar 10.000.000 jiwa,angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi jika dibandingkan Negara-negara 1
Association South East Asian (ASEAN), yang berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu (Saifuddin, 2008).Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)pada Tahun 2010 sebesar 263 per 100.000 kelahiran hidupmenunjukkan bahwa cakupan K1 secara Nasional sebesar 86,76% serta cakupan K4 sebesar 79,44%. Bila dibandingkan tahun 2001 angka Cakupan K1 mengalami penurunan (dari 90,5%), sedangkan cakupan K4 mengalami sedikit peningkatan (dari 74,25%).Data profil dari provinsi jawa timur yaitu cakupan K1 pada tahun 2011 adalah 96.70%, sedangkn target 96%. Ada 14 Kabupaten/Kota yang dibawah target provinsi. Kabupaten/kota dengan pencapain terendah kabupaten Banyuwangi 91,90% dan tertinggi kabupaten gresik 100,81%. Cakupan K4 pada tahun 2011 adalah 88,31%, sedangkan target 91%. Lebih dari 50% tepatnya 28 Kabupaten/Kota yang belum mencapai target.angka Kematian Ibu mulai menjadi sorotan terkait sulitnya mencapai target MDGs (Millennium Development Goals) yang tinggal 3 Tahun lagi yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada Tahun 2015, untuk menurunkan Angka Kematian Ibu diperlukan upaya-upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifas (WHO, 2011).Berdasarkan study pendahuluan yang didapat di BPS Mien Hendro dari data rekam medic bulan januari 2013 terdapat 10 ibu bersalin, 8 diantaranya melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilannya hanya 2 kali selama kehamilan sampai melahirkan. Pengetahuan dipengaruhi oleh lingkungan, pendidikan, agama, social ekonomi, usia, sumber informasi. Rendahnya pemeriksaan kehamilan menunjukkan rendahnya kesempatan untuk menjaring dan menangani resiko tinggi obstetric.ibu hamil yang tidak bersedia melakukan pemeriksaan kehamilan dengan alasan malu, hal ini dikarenakan kehamilan tersebut merupakan kegagalan kontrasepsi dan kehamilan itu kejadian yang biasa dan tidak perlu pemeriksaan.tidak tercapainya kunjungan pemeriksaan menyebabkan kehamilan dapat mengakibatkan perdarahan, tanda-tanda preeklamsi, IUFD (Intra Uterine Fetal Destress). Untuk itu diperlukan upaya pengelolaan program kesehatan ibu dan anak yang bertujuan untuk memanfaatkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak secara efektif dan efesien. Salah satunya adalah Ante Natal Care dengan melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil hingga mampu menghadapi persalinan,kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba,2008). Maka dari itu sangat diperlukannya kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin guna mendeteksi adanya komplikasi dini yang terjadi pada ibu hamil, Selama melakukan kunjungan untuk asuhan antenatal, para ibu hamil akan mendapatkan serangkaian pelayanan yang terkait dengan upaya memastikan ada tidaknya kehamilan dan penelusuran berbagai kemungkinan adanya penyulit atau gangguan kesehatan selama kehamilan yang mungkin dapat mengganggu kualitas dan luaran kehamilan (Sarwono,2009).Oleh sebab itu perlu dilakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan yang dapat dilakukan oleh petugas kesehatan dari puskesmas, bidan desa dan tokoh masyarakat dengan cara menyebarkan brosur/leaflet pada ibu hamil. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelititertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care)di BPS Mien Hendro desa Bangah-Sidoarjo. Metode Penelitian Metode penelitian adalah merupakan suatu prosedur atau cara dalam penelitian yang memberikan garis-garis cermat dan mengajukan syarat-syarat kegiatan penelitian dengan mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan karena bertujuan untuk menemukan, mengembangkan kebiasaan suatu penelitian yang hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah ( Arikunto, 1998). Bab ini akan mengemukakan rancangan penelitian, kerangka kerja, populasi, sampel, sampling, waktu dan tempat penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, pengumpulan data, analisa data, etika penelitian, keterbatasan. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah suatu yang vital dalam penelitian yang memungkinkan memaksimalkan suatu kontrol beberapa faktor yang bisa mempengaruhi vadility suatu hasil. 2
Desain riset sebagai petunjuk peneliti dalam perencanaan dan pelaksanaan peneliti yang mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan (Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini diteliti gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care)di BPS Mien Hendro Sidoarjo Populasi, Sampel, dan Sampling Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005). Pada penelitian ini populasinya adalah semua ibu hamil yang ada di BPS Mien Hendro desa Bangah- Sidoarjo yang berjumlah 27 ibu hamil Sampel Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Alimul, 2003). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di BPS Mien Hendro desa Bangah- Sidoarjo yang berjumlah 25 ibu hamil. Besar Sampel Besar sampel adalah banyak anggota yang akan dijadikan sampel (Notoatmojo,2005). Rumus : N n 1 N d 2 n = 27 1+27 (0,05)² n = 27 1+0,0675 n = 27 0,0675 n = 25,29274 n = 25 orang Keterangan : n = Besar Populasi N = Besar Sample d = Tingkat signifikan (0,05)² N = Sampel Kriteria Sampel Kriteria penelitian 1. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden. 2. Ibu dengan usia 18-35 tahun. 3. Yang bisa membaca dan menulis. 4. Yang kooperatif. Sampling Sampling merupakan suatu proses dalam menyeleksi sampel yang digunakan dalam penelitian (Alimul, 2003). Pada penelitian ini mengambil secara consecutivesampling. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di BPS Mien Hendro Desa Bangah-Sidoarjo pada bulan Mei sampai Juni. Identifikasi Variabel Variabel adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai variasi nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara empiris atau ditentukan tingkatannya (Setiadi, 2007).Variabel dalam penelitian ini adalah gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) di BPS Mien Hendro Sidoarjo. Definisi Operasional Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional dan berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Alimul, 2007). Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Intsrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur konsep nominal dalam suatu riset.instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Kuisioner adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah dengan menyediakan pertanyaan kepada obyek (Notoatmojo, 2003). Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan setelah proposal telah disetujui oleh pembimbing dan diseminarkan di uji proposal serta mendapat ijin dari Ketua STIKES William Booth Surabaya untuk mengadakan penelitian dan ijn dari bidan Mien Hendro Amd.Keb., bahwa penelitian dilakukan pada ibu hamil.langkah awal pengumpulan data adalah menyeleksi calon responden dengan berpedoman pada kriteria penelitian responden.data ini di dapatkan dari sumber data obyektif yang diteliti yang diambil dengan menggunakan kuisioner, dimana lembar kuisioner itu diberikan pada ibu hamil yang berisi 3
pertanyaan tentang pengetahuan standar minimal pemeriksaan kehamilan. Analisa Data Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui tahapan Editing, Coding dan Scoring. Editing Editing adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meneliti kembali apakah isian pada lembar pada pengumpulan data (kuesioner) sudah cukup baiksebagai upaya menjaga kualitas data agar dapat diproses lebih lanjut (Nasir, 2005). Coding Coding adalah Mengklasifikasikan jawaban dari responden menurut criteria tertentu. Klasifikasi pada umumnya ditandai dengan kode tertentu yang biasanya berupa angka (Nasir, 2005). Scoring Menjumlahkan atau scoring adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjumlahkan semua jawaban dari responden untuk kemudian dilakukan pengklasifikasian atas jawaban (Setiadi, 2007). Setelah kuesioner diklasifikasikan dan dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi, selanjutnya data ditabulasi dan di kelompokkan sesuai dengan sub variabel yang diteliti, jawaban responden dijumlah dan dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan, kemudian dikalikan 100% dan hasilnya berupa prosentase. Adapun rumus yang digunakan adalah : P = x 100% Keterangan : (Nursalam, 2008) P : prosentase F : jumlah nilai yang diperoleh N : jumlah nilai maksimal Kriteria pengetahuan dibagi menjadi : Baik = 76 100 % Cukup = 56 75 % Kurang = < 56 % (Nursalam, 2008) Etika penelitian Dalam melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subyek peneliti adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar benar menjunjung tinggi kebebasannya, menginat penelitian kebidanan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut : Lembar persetujuan (informed concent) Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan informed concent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden. Tanpa nama(anonymity) Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang diberikan jaminan dalam penggunaan subyek peneliti dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data. Kerahasiaan (confidentiality) Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. Hasil dan Pembahasan Bab ini akan disajikan mengenai hasil pengumpulan data dari lembar kuisioner yang diperoleh pada tanggal 1-14 April 2013 yang dilakukan di BPS Ny.Mien Hendro, Amd. Keb Desa Bangah Kecamatan Gedangan-Sidoarjo dengan jumlah responden sebanyak 25 orang. Penyajian hasil ini meliputi gambaran umum dan lokasi penelitian, data umum, dan data khusus. Data umum meliputi karateristik responden berdasarkan pendidikan, umur, pekerjaan, usia kehamilan dan paritas. Sedangkan data khusus yang disajikan adalah Gambaran Pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) Di BPS Mien Hendro Desa Bangah-Sidoarjo. 4
Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian BPS Ny. Mien Hendro, Amd. Keb merupakan bidan praktek swasta yang terletak diwilayah Sidoarjo barat tepatnya di Jl. Singojoyo Gang V No.17 Desa Bangah Kecamatan Gedangan-Sidoarjo. Adapun batas-batasnya sebagai berikut : Sebelah utara adalah Jl. Jeruk, Wage, Sebelah Selatan adalah Jl. Kayun, Sebelah Timur adalah Jl. Sawo Tratap,Sebelah Barat adalah Jl. Singojoyo.BPS Ny. Mien Hendro memiliki fasilitas pelayanan sebagai berikut : Ruang periksa,ruang bersalin Ruang nifas Kegiatan di BPS Ny. Mien Hendro, Amd. Keb Kegiatan BPS Ny. Mien Hendro, Amd. Keb antara lain setiap hari melayani persalinan selama 24 jam, menerima konsultasi kehamilan, pemeriksaan kehamilan, pelayanan KB, melayani USG 3 dimensi setiap hari senin oleh dr. obgyn, dan melayani imunisasi pada hari selasa dan jumat, jam praktek mulai dari pagi pukul 07.00-12.00 wib, sore pukul 15.00-21.00 wib. Tenaga yang ada di BPS Ny. Mien Hendro, Amd. Keb Sidoarjo sebanyak 6 karyawan terdiri dari 1 orang dokter obgyn, 3 orang bidan dan 2 orang asisten bidan. Hasil Penelitian Data Umum Data umum ini menggambarkan tentang karakteristik responden berdasarkan pendidikan, umur, pekerjaan, usia kehamilan, dan paritas. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan 32% 4% 64% SMP SMA Gambar 1 Diagram Pie Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Di BPS Ny. Mien Hendro, Amd. Keb Desa Bangah-Sidoarjo Pada Tanggal 1-14 April 2013. PT Berdasarkan data di atas diketahui bahwa responden yang paling banyak berpendidikan SMA yaitu16 orang (64%). Karakteristik Responden Berdasarkan Umur 12% 20% <20 28% 20-25 40% 25-30 30-35 Gambar 2 Diagram Pie Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Di BPS Ny. Mien Hendro, Amd. Keb Desa Bangah-Sidoarjo Pada Tanggal 1-14 April 2013. Berdasarkan data di atas diketahui bahwa yang paling banyak responden berusia 25-30 tahun yaitu sebanyak 10 orang (40%). Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan 44% 48% Wiraswasta lain - lain 8% Tidak Bekerja Gambar 3 Diagram Pie Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di BPS Ny. Mien Hendro, Amd. Keb Desa Bangah- Sidoarjo1-14 April 2013. Berdasarkan data di atas diketahui bahwa yang paling banyak responden mempunyai pekerjaan sebagai wiraswastaa yaitu sebanyak 12 orang (48%). 5
Karakteristik Responden Berdasarkan Kehamilan Usia Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan 72% 28% Trimester II (12-24minggu) Trimester III (lebih dari 24minggu) 8% 16% 76% Baik : 76-100% Cukup: 56-75% Kurang: <56% Gambar 4 Diagram Pie Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Kehamilan di wilayah BPS. Ny. Mien Hendro, Amd. Keb Desa Bangah-Sidoarjo Pada Tanggal 1-14 April 2013. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa usia kehamilan responden terbanyak adalah pada trimester III (lebih dari 24 minggu) yaitu 18 orang (72%) Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas 56% 44% Primigravida (hamil pertama) Multigravida (hamil beberapa kali) Gambar 5 Diagram Pie Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas di wilayah BPS. Ny. Mien Hendro, Amd. Keb Desa Bangah- Sidoarjo Pada Tanggal 1-14 April 2013 Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa paritas responden terbanyak pada multigravida (hamil beberapa kali) yaitu 14 orang (56%). Data Khusus Data khusus ini menggambarkan pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan (Antenatall Care) di BPS Ny. Mien Hendro, Amd. Keb desa Bangah Kecamatan Gedangan-Sidoarjo. Gambar 6 Diagram Pie Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care)di BPS. Ny. Mien Hendro, Amd. Keb Desa Bangah-Sidoarjo pada Bulan 1-14 April 2013. Berdasarkan gambar 1 menunjukan sebagian besar respondenn memiliki tingkat pengetahuan baik tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan yaitu 19 orang (76%). Pembahasan Pada pembahasan ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) di BPS Ny. Mien Hendro, Amd. Keb Desa Bangah Kecamatan Gedangan-Sidoarjo. Berdasarkan gambar 4.6 dapat diketahui bahwa dari 25 responden terbanyak adalah pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan adalah baik sebanyak 19 orang (76%) sedangkan sisanya 4 orang (16%) berpengetahuan kurang dan 2 orang (8%) berpengetahuan cukup. Menurut Notoatmojo (2003), pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan pengideraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan, usia, sumber informasi. Dalam hal ini faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu yaitu pendikan, umur, pekerjaan, usia kehamilan dan paritas sehingga dengan pengetahuan ibu hamil yang baik tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan maka dapat mencegah atau mendeteksi dini adanya komplikasi kehamilan. Berdasarkan gambar 1 tentang karakteristik responden berdasarkan pendidikan didapatkan terbanyak SMA yaitu sebanyak 16 orang (64%) responden. Menurut Notoatmojo 6
(2003) tingkat pendidikan merupakan upaya yang memberikan pengetahuan sehingga terjadi perbedaan perilaku positif yang meningkat.dalam hal ini ibuhamil yang memiliki tingkat pendidikan SMA dapat dikatakan sudah memiliki pendidikan menengah dimana ibu sudah bisa lebih memahami dan mendapat informasi tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan meskipun hal tersebut tidak diperoleh dalam pendidikan formal tetapi bias diperoleh dengan cara lain misalnya mendapatkan konseling dari tenaga kesehatan atau bidan, membaca buku tentang kehamilan atau buku KIA. Berdasarkan gambar 2 tentang karakteristik berdasarkan umur didapatkan terbanyak adalah ibu hamil yang berusia antara 25-30 tahun yaitu sebesar 10 orang (40%) responden. Menurut Nursalam (2003) mengungkapkan bahwa semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih dalam berfikir dan bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa pada usia 25-30 tahun tersebut proses berfikir seseorang masih baik, sehingga pengalaman-pengalaman yang diperoleh seseorang tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan akan benar-benar menjadi pengetahuan yang bermanfaat, namun disisi lain makin muda umur seseorang memang semakin sedikit pengalaman yang didapat tetapi tidak semuanya dapat diproses dalam pikiran dengan baik, sebab pada usia tertentu seseorang mengalami penurunan kemampuan dalam mencerna informasi yang diterima sehingga mempengaruhi pengetahuan seseorang karena semakin muda usia seseorang belum mengalami kematangan. Berdasarkan gambar 3 tentang karateristik berdasarkan pekerjaan, didapatkan data 12 orang(48%) yang memiliki pekerjan sebagai wiraswasta. Menurut Notoatmojo (2003) mengatakan bahwa keadaan ekonomi yang relative mencukupi akan menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk mendapatkan pengetahuan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang bekerja sebagai wiraswasta memiliki pendapatan sendiri yang cukup sehingga ibu hamil dapat memperoleh informasi tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan yang lebih maksimal sesuai dengan keinginan ibu, misalnya memilih tempat pemeriksaan kehamilan yang dirasa ibu dapat memuaskan baik dari pelayanan dan konseling yang diberikan oleh petugas kesehatan selain itu juga bisa didapat dari buku-buku kehamilan yang di beli di toko. Berdasarkan gambar 4 tentang karateristik berdasarkan usia kehamilan terbanyak adalah pada Trimester III (lebih dari 24minggu) yaitu sebanyak 18 orang (72%).Menurut Notoatmojo (2003) pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan dipengaruhi oleh usia, lingkungan, pendidikan, agama dan sosial ekonomi. Dalam hal ini faktorfaktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan tetapi hal tersebut tidak mutlak tergantung dari individu menerima informasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang usia kehamilannya pada trimester III, hal ini dapat dikarenakan ibu sudah memliki pengetahuan dalam menerima berbagai informasi tentang kunjungan hamil yang diterima pada saat melakukan kunjungan ulang di tempat tenaga kesehatan seperti BPS, Puskesmas, Polindes, Rumah Sakit dan lain sebagainya. Berdasarkan gambar 5 tentang karateristik berdasarkan Paritas terbanyak adalah pada Multigravida (hamil beberapa kali) yaitu sebanyak 14 orang (56%).Menurut Saifudin Azwar (2002) tidak adanya pengalaman sama sekali dengan suatu obyek psikologis cenderung akan membentuk sikap negative terhadap obyek tersebut. Untuk dapat menjadi dasar pembentuk sikap, pengalaman pribadi haruslah meningkatkan kesan yang kuat. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil dengan multigravida memiliki pengalaman tentang kunjungan hamil karena pada kehamilan pertama ibu dimungkinkan sudah berpengalaman untuk melakukan kunjungan hamil secara rutin ditempat tenaga kesehatan seperti BPS, Puskesmas, Polindes, Rumah Sakit dan lain sebagainya. Simpulan dan Saran Pada bab ini akan disajikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan saran yang sekiranya berguna bagi pihak yang berkepentingan. Simpulan Berdasarkan analisis data dan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) di BPS Ny. Mien Hendro, Amd. Keb yang terbanyak memiliki tingkat pengetahuan Baik yaitu 19 orang (76%). 7
Saran Saran yang diberikan oleh peneliti berdasarkan kesimpulan adalah sebagai berikut 1 Bagi BPS Ny. Mien Hendro, Amd. Keb Untuk pihak BPS Ny. Mien Hendro, Amd. Keb Sidoarjo hendaknya sebagai bahan masukan untuk tetap mempertahankan pengetahuan pasien tentang pentingnya kunjungan pemeriksaan kehamilan lewat pemberian informasi yang telah diberikan di BPS, sehingga pengetahuan pasien yang masih kurang tentang pentingnya kunjungan menjadi baik. UniversitasSumatraUtara.2012.Usu.Ac.id/bitstrea m/123456789/38487/3/chapter% 20.II.pdf, diakses tanggal 12-03-2013 pukul 14.00 Wiknjosastro. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka 2. Bagi Institusi STIKES William Booth Surabaya Diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan pengetahuan tentang Kunjungan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) di BPS Ny. Mien Hendro, Amd. Keb di Desa Bangah Kecamatan Gedangan- Sidoarjo dan dapat mengembangkan informasi khususnya tentang Kunjungan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil. DAFTAR PUSTAKA Baston, Jelen.2009.. Midwifery essentials Antenatal volume 2, EGC : Jennifer Hall Notoatmojo, Soekarno. 2003. Konsep & Dasar Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Istrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Nursalam. 2003. Konsep Dasar dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Nursalam, 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Thesis dan penelitian Keperawatan,Jakarta : Salemba Medika Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Pantikawati, Ika.2010.Asuhan Kebidanan 1 (kehamilan). Yogyakarta : Tuya Medika Setiadi. 2007. Konsep Dasar dan Penelitian Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Schott, Judith. 2002. Seri Praktik Kebidanan kelas Antenatal Edisi :2. Jakarta : EGC Sullivan, Amanda. 2006. Panduan Pemeriksaan Antenatal. Jakarta: EGC 8