DUKUNGAN SOSIAL AYAH DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA LAKI-LAKI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA LAKI-LAKI KELAS X SMK NEGERI 4 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA- ORANGTUA DAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 7 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA (STUDI KORELASI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SEMARANG)

Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AYAH DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL REMAJA PUTRI ANAK TKW (TENAGA KERJA WANITA) DI KECAMATAN PATEBON KENDAL

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 SEMARANG

KEMATANGAN EMOSI DAN PERSEPSI TERHADAP PERNIKAHAN PADA DEWASA AWAL: Studi Korelasi pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

ASERTIVITAS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN DAN JENIS KELAMIN PADA REMAJA AWAL KELAS VIII DI SMPN 1 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DAN DISIPLIN DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA RSBI KELAS VII SMP NEGERI 4 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AMAN TERHADAP IBU DAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

MOTIVASI BERAFILIASI DAN MINAT MENJADI PASKIBRAKA PADA SISWA SMKN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG PERAN AYAH DENGAN BENTUK KENAKALAN REMAJA YANG MELAWAN STATUS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI X SEMARANG

PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT

HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS KOGNITIF DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA MAHASISWA FAST-TRACK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa UKM Research n Business Universitas Diponegoro

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TATA RUANG TOKO DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SWALAYAN ADA BARU SALATIGA

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO

HUBUNGAN ANTARA PEER ATTACHMENT DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA SISWA-SISWI AKSELERASI. Abstrak

HARGA DIRI DAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA PANTI ASUHAN DAN REMAJA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DI KABUPATEN PURBALINGGA

KONSEP DIRI DAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA SISWA SMK SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN RESILIENSI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR JURUSAN X FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

PENYESUAIAN SOSIAL DAN SCHOOL WELL-BEING: Studi pada Siswa Pondok Pesantren yang Bersekolah di MBI Amanatul Ummah Pacet Mojokerto

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

HUBUNGAN ANTARA KETERTARIKAN INTERPERSONAL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL GURU DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI (SELF DISCLOSURE) PADA REMAJA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

KEHARMONISAN KELUARGA DAN KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF PADA SISWA SMK

RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE WITH PREMARITAL SEXUAL BEHAVIOUR ON SMA N 7 SEMARANGSTUDENTS

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG BEKERJA SEBAGAI PENYULUH DI KABUPATEN PURBALINGGA

Jurnal SPIRITS, Vol.5, No.2, Mei ISSN:

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGGUNAKAN PRODUK SKIN CARE PADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XII DI SMA NEGERI 1 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH DENGAN EFIKASI DIRI PADA ATLET TAEKWONDO KOTA SEMARANG

KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN ASERTIVITAS PADA SISWA SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY

KONSEP DIRI AKADEMIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA SMP N 24 PURWOREJO

HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN MASTERY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA NEGERI I TAHUNAN DI KABUPATEN JEPARA

HUBUNGAN ANTARA KETERBUKAAN DIRI DENGAN PERILAKU MENCARI BANTUAN ADAPTIF DALAM PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA PERAWAT ICU DI RUMAH SAKIT TIPE C WILAYAH SEMARANG DAN PATI

Putri Zahrah Adelia, Harlina Nurtjahjanti. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA SEMARANG

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP METODE PEMBELAJARAN GURU DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI GISIKDRONO 02 DAN 04 SEMARANG

THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-CONCEPT WITH ASSERTIVENESS IN CLASS X STUDENTS KESATRIAN 2 SENIOR HIGH SCHOOL SEMARANG

EFIKASI DIRI DITINJAU DARI SCHOOL WELL-BEING PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI SEMARANG

SELF-REGULATED LEARNING DAN KECEMASAN AKADEMIK PADA SISWA SMK

KEPERCAYAAN DIRI DAN KEMATANGAN KARIR REMAJA PENERIMA MANFAAT DI BALAI REHABILITASI SOSIAL WIRA ADHI KARYA UNGARAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN DISIPLIN BERLALU LINTAS PADA REMAJA KELAS XI SMA NEGERI 3 SEMARANG

Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang Abstrak

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SANTRI DI PESANTREN TAHFIDZ DAARUL QUR AN JAWA TENGAH

HUBUNGAN KEPUASAN TERHADAP GAJI DENGAN ETOS KERJA KARYAWAN KPRI DI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PERILAKU SEKSUAL PADA SMP NEGERI X

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP HARAPAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA SMP NEGERI 31 SEMARANG

PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA DI SMP N 4 SLEMAN JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN KULIAH PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA di UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA OLEH

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI AKADEMIK DENGAN SCHOOL WELL-BEING PADA SISWA SMP HANG TUAH 1 JAKARTA

MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA PADA SISWA RSBI SMA NEGERI 1 KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AMAN DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK REMAJA

ADIKSI GAME ONLINE DAN KETRAMPILAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA

: dukungan sosial teman sebaya, pengungkapan diri, siswa

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN ASERTIVITAS PADA SISWA KELAS XI SMA KESATRIAN 2 SEMARANG. Benyamin Obaja Ginting, Achmad Mujab Masykur* 1

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DENGAN KEDISIPLINAN PADA SISWA KELAS VIII REGULER MtsN NGANJUK

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DAN MINAT MENJADI ANGGOTA TNI AD PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 9 SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DENGAN KEPUASAN KERJA WIRANIAGA NASMOCO GRUP DI SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TERHADAP TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI MEROKOK PADA REMAJA PEREMPUAN DI SMA KESATRIAN 1 SEMARANG

PERILAKU KONSUMEN REMAJA MENGGUNAKAN PRODUK FASHION BERMEREK DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN REKAN KERJA DENGAN

KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECENDERUNGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMK. Nur Indah Rachmawati, Anggun Resdasari Prasetyo. Abstrak.

PERBEDAAN KOMPETENSI SOSIAL SISWA BOARDING SCHOOL DAN SISWA SEKOLAH UMUM REGULER

FOCUSED. Memperoleh SKRIPSI. Disusun oleh: Mutiara Nandini M2A SEMARANG

Okta Setiani, Hastaning Sakti. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING CAREGIVER PENDERITA GANGGUAN SKIZOFRENIA. Ignatia Widyanita Vania, Kartika Sari Dewi*

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA REMAJA AWAL KELAS VII

THE CORRELATION OF ATTACHMENT TO PARENTS WITH COPING STRESS AMONG 7 TH GRADE OF SECONDARY SCHOOL STUDENT AT PONDOK MODERN SELAMAT KENDAL


Transkripsi:

DUKUNGAN SOSIAL AYAH DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA LAKI-LAKI Puspita Puji Rahayu, Sri Hartati Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275 puspitapujirahayu@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial ayah dengan penyesuaian sosial pada remaja laki-laki. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara dukungan sosial ayah dengan penyesuaian sosial pada remaja laki-laki, artinya semakin tinggi dukungan sosial ayah, maka semakin tinggi penyesuaian sosial pada remaja laki-laki, dan sebaliknya. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa dua skala, yaitu Skala Penyesuaian Sosial dan Skala Dukungan Sosial Ayah. Skala Penyesuaian Sosial terdiri atas 44 aitem α = 0,908. Skala Dukungan Sosial Ayah terdiri atas empat subskala, yaitu subskala dukungan emosional dan penghargaan ayah (9 aitem α = 0,701), dukungan informasional ayah (9 aitem α = 0,775), dukungan instrumental ayah (9 aitem α = 0,740), dukungan persahabatan ayah (10 aitem α = 0,732). Populasi penelitian ini adalah remaja laki-laki kelas X SMK Dr. Sutomo Temanggung yang masih aktif dalam kegiatan sekolah yaitu 246 siswa. Sampel penelitian berjumlah 143 siswa yang tinggal serumah bersama ayah kandung. Teknik pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi sederhana. Berdasarkan analisis data yang dilakukan diperoleh nilai koefisien korelasi (r xy ) sebesar 0,569 dengan p= 0,000 (p<0,05), yang menyatakan bahwa hipotesis yang diajukan diterima. Sumbangan efektif dukungan sosial ayah terhadap penyesuaian sosial sebesar 32,3%. Kata kunci: dukungan sosial ayah, penyesuaian sosial, remaja laki-laki Abstrak The purpose of this research is to investigate the correlation between father s social support and related male adolescent s social adjustment. The hypothesis tested was a positive correlation between social support from father and the related male adolescent s social adjustment, meaning that the higher the social support received from fathers, the higher is the social adjustment of the related male adolescents, and vice versa. Measuring instrument used in this research of two scales, namely the Social Adjustment Scale and Father s Social Support Scale. Social Adjustment Scale consists of 44 items α = 0.908. Father s Scale Social Support of four subscales, namely subscale father s emotional and esteem support (9 items α = 0.701), father s informational support (9 items; α =.775), father s instrumental support (9 items α = 0.740), father s companionship support ( 10 items; α =.732). The research population was male adolescent s of class X SMK Dr. Sutomo in Temanggung were still active in school activities is 246 students. These samples included 143 students who lived with their fahers. The sampling technique with cluster random sampling. Data analysis was tested using simple regression analysis. Based on the data analysis, resulting a coefficient correlation (r xy =.569 with p <.001), which states that the hypothesis is accepted. Social support from fathers contributes 32.3% on the adolescent s social adjustment. Keywords: father s social support, social adjustment, male adolescent 334

PENDAHULUAN Masa remaja mengalami storm and stress yaitu masa peralihan yang muncul banyak masalah perubahan suasana hati dan meningkatnya emosi (Santrock, 2012). Keraguan akan identitas menyebabkan remaja menarik diri dari lingkungan, melebur dalam dunia teman sebaya, mengisolasi diri dari keluarga dan kehilangan identitas remaja (Santrock, 2003) maka agar sesuai dengan tuntutan lingkungan, remaja perlu melakukan perubahan dan adaptasi yang berarti melakukan penyesuaian (Dewi, 2010). Pada masa remaja, interaksi sosial telah meluas dan kompleks. Remaja berkomunikasi dengan keluarga dan masyarakat. Remaja juga mulai memperhatikan dan mengenali norma-norma yang berlaku serta melakukan penyesuaian diri kedalam lingkungan sosial (Rumini & Sundari, 2004). Penyesuaian sosial menurut Yusuf (2012) merupakan kemampuan untuk menanggapi secara tepat terhadap realitas sosial, situasi, dan relasi. Remaja dituntut untuk memiliki kemampuan penyesuaian sosial, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Saefullah (2012) mengemukakan bahwa salah satu tugas perkembangan yang sulit pada masa remaja adalah penyesuaian sosial. Atur (dalam Sugiarto & Ibad, 2013) remaja dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan lawan jenis dan orang dewasa yang berada di lingkungan sekitarnya. Untuk mencapai tujuan pola sosialisasi maka remaja perlu melakukan penyesuaian sosial. Menurut Liu (dalam Sugiarto & Ibad, 2013) penyesuaian sosial dalam masa remaja penting untuk dilakukan karena mempengaruhi jalannya tugas perkembangan. Penyesuaian sosial menuntut kemampuan remaja untuk mengikuti perubahan di dalam lingkungan sekitar. Jika remaja tidak dapat mengikuti perubahan sosial dalam bergaul dengan lingkungan sekitar maka akan timbul masalah dan kesulitan bersifat pribadi dan sosial. Penelitian Wardani dan Apollo (2010) memperoleh perbedaan penyesuaian sosial pada remaja berdasarkan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). Remaja perempuan mempunyai penyesuaian sosial lebih tinggi daripada remaja laki-laki. Santrock (2007), orang tua perlu memberikan dukungan dan perhatian, mengawasi perilaku dan keberadaan anak, menjadi komunikator yang baik, dan membantu anak dalam pengendalian diri. Cohen dan Wills (dalam Sanderson, 2004) mengemukakan bahwa dukungan yang dirasakan (perceived support) memiliki kaitan yang lebih kuat dengan kesehatan dan kesejahteraan remaja daripada dukungan yang diterima (received support). Bolger dkk (dalam Taylor, 2009) memaparkan bahwa dengan merasakan dukungan sosial dapat memberikan manfaat pada kesehatan fisik dan mental. Menurut Gunarsa (2009) hubungan remaja dan orang tua serta peran orang tua dalam perkembangan masa remaja sangat penting. Notosoedirdjo dan Latipun (2011) mengungkapkan ayah merupakan peran instrumental, yaitu ayah merupakan alat yang mempunyai fungsi menghubungkan keluarga kepada masyarakat. Remaja yang tidak mendapat asuhan dan perhatian ayah akan terhambat perkembangannya. Dagun (2013) kelompok anak yang kurang mendapatkan perhatian dari seorang ayah cenderung memiliki kemampuan akademis menurun, aktivitas sosial terhambat, dan interaksi sosial terbatas, sedangkan bagi remaja laki-laki ciri maskulinitasnya dapat menjadi kabur. Menurut Dagun (2013) tingginya perhatian seorang ayah dapat dijadikan model bagi anak dalam ketekunan dan motivasi berprestasi. Ayah dianggap sebagai contoh 335

keberhasilan bagi remaja laki-laki di lingkungan yang lebih luas. Apabila remaja mempunyai kesempatan mengamati dan meniru sikap yang sesuai dengan ayahnya maka akan membantu perkembangan terutama dalam kemampuan menyelesaikan masalah. Gottman dan DeClaire (dalam Andayani & Koentjoro, 2012) menjelaskan bahwa keterlibatan ayah akan memberikan manfaat yang positif bagi anak laki-laki dalam mengembangkan kendali diri dan kemampuan menunda pemuasan keinginan. Peran serta perilaku pengasuhan ayah mempengaruhi perkembangan serta kesejahteraan anak dari transisi menuju masa remaja (Hidayati, Kaloeti, & Karyono, 2011), maka peran ayah dalam memberikan dukungan diperlukan agar remaja laki-laki dapat melakukan penyesuaian sosial. Fungsi dukungan sosial ayah bagi remaja laki-laki yaitu remaja memiliki rasa harga, keberhasilan akademis dan berhubungan dengan perkembangan moral. Kurangnya dukungan sosial ayah memungkinkan timbulnya kesulitan penyesuaian sosial pada remaja laki-laki, salah satu akibatnya yaitu timbul perilaku delinkuen. Hipotesis dalam penelitian ini, yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan sosial ayah dengan penyesuaian sosial pada remaja laki-laki. Semakin tinggi dukungan sosial ayah maka semakin tinggi penyesuaian sosial, begitu pula sebaliknya. METODE Populasi penelitian ini adalah remaja laki-laki kelas X SMK Dr. Sutomo Temanggung yang masih aktif dalam kegiatan sekolah yaitu 246 siswa. Sampel penelitian berjumlah 143 siswa yang tinggal bersama ayah kandung dalam satu rumah. Teknik pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Penyesuaian Sosial yang berisi 44 aitem dan Skala Dukungan Sosial Ayah yang berisi 37 aitem yang terdiri dari 4 Subskala, yaitu Subskala Dukungan Emosional dan Penghargaan, Dukungan Informasional, Dukungan Instrumental, dan Dukungan Persahabatan. Setiap skala terdiri atas pernyataan yang diikuti dengan empat pilihan jawaban STS (Sangat Tidak Sesuai), TS (Tidak Sesuai), S (Sesuai), dan SS (Sangat Sesuai). Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Sederhana (r xy ), dengan bantuan program analisis statistik SPSS (Statistcal Package for Social Science) versi 16.0. HASIL DAN PEMBAHASAN Subjek dalam penelitian ini adalah remaja laki-laki kelas X SMK Dr. Sutomo Temanggung yang masih aktif dalam kegiatan sekolah yang berjumlah 78 siswa mengikuti try out dan 143 siswa yang tinggal dengan ayah dalam satu rumah mengikuti penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana karena ingin mengetahui besarnya variasi pada variabel kriterium (penyesuaian sosial) yang dapat diprediksi melalui variabel prediktor (dukungan sosial ayah). Sebelum menguji hipotesis dengan analisis regresi sederhana, terlebih dahulu 336

data yang telah diperoleh akan dikenakan uji asumsi normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas dan uji linieritas berguna untuk menentukan data layak menggunakan uji regresi. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data kedua variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal, sedangkan hasil uji linearitas menunjukkkan bahwa antara kedua variabel penelitian ini adalah linear. Hasil uji hipotesis dengan analisis regresi sederhana menunjukkan besarnya koefisien korelasi antara dukungan sosial ayah dengan penyesuaian sosial, dengan r xy = 0,569 dan p= 0,000 (p<0,05). Koefisein korelasi yang positif menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel positif, yaitu semakin tinggi dukungan sosial ayah maka semakin tinggi penyesuaian sosial, begitu pula sebaliknya. Tingkat signifikan hubungan antara kedua variabel juga menunjukkan hubungan yang signifikan antara dukungan sosial ayah dengan penyesuaian sosial. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis yang menyatakan adanya hubungan yang positif antara dukungan sosial ayah dengan penyesuaian sosial pada remaja laki-laki, dapat diterima. Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,323 memiliki arti bahwa dukungan sosial ayah memberikan sumbangan efektif sebesar 32,3 % terhadap penyesuaian sosial. Pengaruh dukungan sosial terhadap penyesuaian sosial dapat dilihat pada remaja yang mendapatkan dukungan sosial yang tinggi akan memiliki konsep diri yang sehat, yang dibuktikan dengan hasil penelitian Maharani, Indarwati dan Effendi (2012) yang menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial yang diperoleh, maka semakin positif konsep diri yang dimiliki oleh remaja. Semakin baik atau positif konsep diri remaja maka akan semakin baik penyesuaian diri sosial remaja tersebut. Hasil penelitian Ary, Andayani dan Sawitri (2005) menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara konsep diri dengan penyesuaian sosial pada siswa. Dariyo (2004) menjelaskan bahwa konsep diri yang baik, akan mempengaruhi kemampuan individu dalam penyesuaian diri sosial dengan baik, sebaliknya konsep diri yang negatif akan menghambat dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sosial. Hasil deskripsi subjek dalam variabel penyesuaian sosial menunjukkan bahwa sebesar 7,7 % subjek berada pada kategori rendah, 58,74 % subjek berada pada kategori tinggi, 33,56 % berada pada kategori sangat tinggi. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata subjek penelitian memiliki penyesuaian sosial yang tinggi. Hasil deskripsi subjek dalam variabel dukungan sosial ayah menunjukkan bahwa sebesar 4,20 % subjek berada pada kategori rendah, 49,65 % subjek berada pada kategori tinggi, 46,15 % berada pada kategori sangat tinggi. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata subjek penelitian memiliki tingkat dukungan sosial ayah yang tinggi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial ayah dengan penyesuaian sosial pada remaja laki-laki. Hipotesis dapat diterima, semakin tinggi dukungan sosial ayah maka semakin tinggi penyesuaian sosial pada remaja laki-laki dan sebaliknya semakin rendah dukungan sosial ayah maka semakin rendah penyesuaian sosial pada remaja laki-laki. 337

DAFTAR PUSTAKA Andayani & Koentjoro. (2012). Psikologi keluarga: Peran ayah menuju coparenting. Sidoarjo: Laros. Ary, W. B., Andayani, T. R. & Sawitri, D. R. (2005). Hubungan konsep diri dengan penyesuaian sosial siswa kelas akselerasi di SMP Negeri 2 dan SMP PL Domenico Savio Semarang. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Dagun, S. (2013). Psikologi keluarga. Jakarta: Rineka Cipta. Dariyo, A. (2004). Psikologi perkembangan remaja. Bogor: Ghalia Indonesia. Dewi, K. S. (2010). Kesehatan mental (mental health): Penyesuaian dalam kehidupan sehari-hari, edisi kedua. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gunarsa, S. D. (2009). Dari anak sampai usia lanjut: Bunga rampai psikologi perkembangan. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Hidayati, F. H., Kaloeti, F. D. S. & Karyono. (2011). Peran ayah dalam pengasuhan anak. Jurnal Psikologi Undip, 9(1), 1-10. Maharani, R., Indarwati R. & Effendi F. (2012). Hubungan dukungan sosial dengan konsep diri pada anak jalanan di rumah singgah sanggar alang-alang Surabaya. Jurnal Ilmu Keperawatan. Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. Notosoedirdjo, M. & Latipun. (2011). Kesehatan mental: Konsep dan penerapan, edisi keempat. Malang: UMM Press. Rumini, S. & Sundari, S. (2004). Perkembangan anak dan remaja. Jakarta : PT.Rineka Cipta Saefullah. (2012). Psikologi perkembangan dan pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia. Sanderson, C. (2004). Health psychology. New Jersey: John Wiley-Sons, Inc. Santrock, J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan remaja. Alih bahasa Shinto B. Adelar dan Sherly Saragih. Jakarta: Erlangga. Santrock, J. W. (2007). Remaja Jilid 2, edisi 11. Jakarta: Erlangga. Santrock, J. W. (2012). Life-span development: Perkembangan masa hidup, edisi ketigabelas. Jakarta: Erlangga. 338

Sugiarto, R. & Ibad, M. I. (2013). Rentang sepanjang hayat: Psikologi perkembangan sosial dan perkembangan emosi. Surabaya: PT REVKA PETRA MEDIA. Taylor, S. E. (2009). Health psychology, seventh edition. Los Angeles: Mc-Graw Hill Inc. Wardani, R. & Apollo (2010). Hubungan antara kompetensi sosial dengan penyesuaian sosial pada remaja. Widya Warta. 1. XXXIV. Yusuf, S. (2012). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 339