` Finalisasi PENGURG RESIKO BENCA KOTA MATARAM TAHUN KALENDER : JUARY - DECEMBER Nama Kota/Kabupaten Provinsi Target capaian Focal Point Nusa Tenggara Barat dan Organisasi Tangguh Bencana Kota H. Supardi ST. (Kepala BPBD ) Dr. Yusron Saadi (Dekan Fakultas Teknik Universitas ) Dr. Ni Nyoman Kencanawati (Staf Pengajar Universitas ) Bidang : Kelembagaan N0 TUJU INDIKATOR 1 Memperkuat payung hukum kegiatan Pembentukan Perwal sebagai tindak lanjut dari Perda No. 4/5 mengenai PK (Pencegahan dan Kesiapsiagaan) Memasukkan konsep dalam RPJMD dan Adanya penetapan Perwal Kota Pembentukan tim Perwal dengan Staekholder terkait Adanya konsep dalam RPJMD dan Support : UNRAM, Bagian Hukum, Tokoh Agama dan Tokoh Kota 5) (THN ) 50.000.000 1
2 Mengembangkan hubungan kerjasama antar stake holder yang terkait dengan bencana RT/RW RTRW Support: Bappeda Kota Bagian Hukum, Tata Kota, PU Membuat MOU antara UNRAM dan BPBD kota Merintis pendirian Pusat Studi Manajemen Bencana di UNRAM Identifikasi jumlah dan klasifikasi jenis kegiatan organisasi PB yang ada di pemerintah dan masyarakat Pembentukan Forum di tingkat kelurahan, kecamatan dan kota/kabupaten Rencana aksi bersama antar organisasi PB Adanya MOU antara UNRAM dan BPBD Kota Berdirinya Pusat Studi Manajemen Bencana di UNRAM Adanya informasi mengenai klasifikasi dan jumlah jenis kegiatan organisasi PB dengan staekholder terkait Terbentuknya Forum di tingkat kecamatan. Target 2 kecamatan Adanya rencana aksi antar organisasi PB dengan SKPD dan terkait. Support : UNRAM Support : UNRAM Kota di PemKot, Kecamatan, Kelurahan, LSM, Kota di PemKot, Kecamatan, LSM, Kota di PemKot, Kecamatan, Kelurahan, LSM, Adanya pembinaan untuk pengelolaan organisasi PB Peran serta tokoh agama/masyarakat untuk mengatasi peran serta dalam Melakukan pembinaan dan pengelolaan organisasi PB bersama dengan Stakholder dan terkait. Melakukan sosialisasi peran serta Toga/Toma dalam penanggulangan 2 Kota di PemKot, Kecamatan, Kelurahan, LSM, Kota Support: Muspida Kota,
3 Mempertahankan kualitas kelembagaan kegiatan penanggulangan bencana abrasi dan konflik sosial Pertemuan antara SKPD untuk kemungkinan melakukan kegiatan bersama kegiatan Monev kegiatan kelembagaan yang sudah dilakukan bencana Abrasi dan Konflik Sosial bersama dengan Staekholder terkait. Adanya pembentukan Tim Koordinasi Adanya Rapat Koordinasi Dalam Rangka Meningkatkan Kesiap Siagaan & Kebersamaan dalam Penanggulangan Bencana Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan Kesbangpoldagri, Pol PP, Toga & Toma, Camat & Lurah Kota Support: Semua SKPD (14 dinas) Kota Tidak 32.450.000 2 Bidang : Anggaran N0 TUJU INDIKATOR 1 Memetakan alternatif potensi pembiayaan kegiataan Merintis kemungkinan kerjasama antara SKPD untuk pendanaan bersama kegiatan sumber pendanaan di luar pemerintah-> CSR Hotel/perusahaan sumber pendanaan dari pusat, provinsi dan daerah Adanya kegiatan bersama dalam Adanya forum koordinasi dengan semua SKPD Adanya daftar sumber potensial yang bersedia terlibat dalam CSR kegiatan kebencanaan Adanya komitmen dari pengusaha untuk berkontribusi Tersedianya dana Pemerintah ( BPBD ) 3 Support : Sekda, semua SKPD, BPK, Support : Sekda, KADIN, HIPMI/ Pengusaha Support : BNP, BPBD Prov. NTB, Bappeda Kota, BPKAD Kota 5) (THN )
2 Menfasilitasi anggaran untuk mengatasi ancaman abrasi pantai dan konflik sosial sumber pendanaan dari partisipasi masyarakat Identifikasi kebutuhan anggaran kegiatan untuk ancaman bencana abrasi pantai dan konflik sosial Adanya daftar nama partisipan yang akan menyumbang pendanaan kegiatan Menyiapkan usulan anggaran baik dari daerah maupun pusat (BNPB ) Penyusunan Renkon dan Kegiatan Simulasi Support : BK BPD, Islamic Relief, Persatuan Tionghoa/Pengusaha, dll. Support : BNPB Bidang : Program N0 TUJU INDIKATOR 1 Meningkatkan layanan informasi kebencanaan untuk mengurangi resiko bencana abrasi pantai 2 Mencegah terjadinya konflik sosial Mengidentifikasi daerah rawan bencana abrasi pantai bersama dengan Staekholder yang terkait dan juga masyarakat setempat. Sosialisasi peta ancaman bencana kepada anggota parlemen, antar SKPD, dan masyarakat konflik sosial Adanya dokumen daerah rawan bencana anbrasi pantai Kota Data kerawanan bencana yang selalu di up date secara periodik Informasi ancaman bencana di Kota telah diketahui oleh target sasaran Melakukan monitoring & pengawasan pada kegiatan hari besar nasional & hari besar keagamaan pada daerah-daerah yang memiliki potensi Bencana Konflik Sosial Provinsi, BNPB, SKPD Kota (ESDM, PU, LH, Dinas Kebersihan, UNRAM, lokal Support : Parlemen, SKPD Kota, Kecamatan Leader : Muspida Kota Kota, Kesbangpoldagri, Pol PP, Toga & Toma Camat & Lurah 5) (THN ) 24.000.000 3 4
3 Memperkuat keterlibatan kelompok rentan dalam proses pengambilan keputusan 4 Memperkuat kapasitas kemampuan Identifikasi kegiatan kebutuhan kegiatan yang sesuai dengan kondisi lokal dan ancaman bencana Identifikasi kelompok rentan bencana Proses perencanaan PB Kota yang melibatkan kelompok rentan khususnya perempuan, lanjut usia, penyandang cacat, anak-anak) Sosialisasi tentang manfaat melakukan di kalangan masyarakat, pemerintah dan legislative Pelatihan untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan ketahanan masyarakat Pembentukan Desa Siaga Bencana/ DesaTangguh yang memperhatikan gender Mengidentifikasi kegiatan kebutuhan kebutuhan dengan SKPD terkait dan perwakilan masyarakat dari masing-masing Kecamatan Adanya informasi tentang jumlah, lokasi dan kondisi kelompok rentan 10 orang perwakilan dari kelompok rentan terlibat dalam proses perencanaan penanggulangan bencana Adanya sosialisasi di 2 kecamatan, 5 Kelurahan, kantor SKPD, Dan di Kantor DPRD Adanya sosialisasi di 2 kecamatan, 5 Kelurahan, Pembentukan Kelurahan Siaga Bencana di Bintaro 5 Support : UNRAM, Dinas Sosial, NZ Aid Support : Sekda, SKPD, Bappeda, NZ Aid Support : SKPD yang terlibat. representasi perwakilan masyarakat dari masing masing kecamatan Support : SKPD yang terlibat. representasi perwakilan masyarakat dari masing masing kecamatan Support : Kantor Kelurahan dan Kecamatan terkait, Fasilitasi pembentukan Adanya.. sekolah yang
5 Mitigasi bencana secara structural Mengetahui capaian keberhasilan dan kendala kegiatan Sekolah Siaga Bencana Penyediaan peralatan EWS Pelatihan Tukang untuk membangun rumah tahan gempa Sosialisasi Base Isolation Merintis wacana pembangunan vertical shelter Melakukan monitoring dan Evaluasi kegiatan sudah melaksanakan program Sekolah Siaga Bencana Adanya alat deteksi dini yang di pasang di beberapa lokasi rawa bencana longsor. Jumlah lokasi : Adanya 30 tukang yang sudah memahami konsep Rumah Tahan Gempa Adanya pengetahuan pentingnya base isolation pada bangunan di kalangan Praktisi konstruksi, swasta, pemerintah. Jumlah peserta : 50 orang Adanya komitmen dari Dewan untuk memasukkan anggaran pembuatan vertical shelter yang berkualitas. Adanya dokumen Monev Kegiatan Support : Dinas Pendidika, Sekolah Support : BNPB, BPBD Provinsi NTB, BMKG, SAR Kota, Orari/Rapi, NZ Aid Support : STIRRRD, Dinas PU, NZ Aid Support : Support : Dinas PU, Bappeda, Parlemen Bidang : Sumber Daya Manusia N0 TUJU INDIKATOR 1 Peningkatan kapasitas SDM PB dalam rangka Standarisasi SDM PB khususnya kemampuan Adanya dokumen standarisasi kemampuan SDM dalam kegiatan Provinsi, BNPB, UNRAM 5) (THN )
2 Mengindentifikasi jumlah SDM yang dapat terlibat dalam kegiatan Identifikasi kebutuhan peningkatan kapasitas SDM untuk mengetahui apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan Sosialisasi untuk peningkatan kapasitas SDM Pembekalan materi kepada mahasiswa peserta KKN di Fakultas Teknik Universitas Membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa Peduli Bencana Identifikasi jumlah dan klasifikasi kualitas SDM yang ada di pemerintah dan masyarakat Adanya dokumen peta kemampuan SDM yang sudah ada Adanya sosialisasi di 2 kecamatan Adanya 100 mahasiswa yang memahami konsep dan kegiatan di tiap Angkatan/Kelompok KKN Fakultas Teknik UNRAM Adanya kelompok mahasiwa yang peduli bencana di setiap angkatan Adanya dokumen jumlah dan kualitas SDM Support : Forum, SKPD, Perwakilan masyarakat Support :. Leader : UNRAM BPBD Provinsi, Provinsi, BNPB, UNRAM Support : SKPD yang terkait, Representasi perwakilan masyarakat dari masing masing kecamatan (2 kecamatan)