OLEH: ORISZA HARUISARTIKA NPM: Dibimbing oleh : 1. Drs. Bambang Soenarko, M.Pd 2. Drs. Yatmin, M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL. Pengaruh Model Probing-Prompting Terhadap Kemampuan Mendeskripsikan Sifat-Sifat Cahaya Siswa Kelas V SDN Banjaran Kota Kediri

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebgian Syarat. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Program Studi PGSD OLEH :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UN PGRI KEDIRI 2016

Influence Model Think Talk Write (TTW) Visual Media Supported on Ability To Write Letters To Class IV SDN Pehkulon District Papar District Kediri

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

OLEH : AHMAD NASRULLOH NPM : Dibimbing oleh: 1. ABDUL AZIZ HUNAIFI, S.S, M.A 2. Dr. SUBARDI AGAN, M.Pd

Oleh: TRICAHYANING PUSPITANINGRUM NPM:

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

SKRIPSI OLEH : VICKA AYU KRISTIANINGTYAS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

ARTIKEL ILMIAH OLEH: HERMIN NOVITA INGGAR SARI NPM: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : ELVA AYU ANDRIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. mencakup segala situasi hidup yang memengaruhi pertumbuhan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan( S.Pd ) Pada Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI OLEH : LINDA REVITASARI NPM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

OLEH : ROSI RIANA DEWINTA NPM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR KELAS X SMK PGRI 4 KEDIRI PADA MATERI SPLDV DAN SPtLDV

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

OLEH : NUR IDHA MEGASARI NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Disusun Oleh : MEINAR TRIA SUSANTI

PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP SIKAP PATRIOTISME PADA SISWA KELAS IV SDN GURAH I KABUBATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta manusia manusia yang

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

SKRISPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi PGSD OLEH :

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL JENIS-JENIS PEKERJAAN SISWA KELAS III SDN KECAMATAN BANYAKAN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD.

PENGARUH MEDIA PAPAN PETA DALAM MODEL STUDENT TEAMS- ACHIEVEMENT DEVISIONS (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

Transkripsi:

JURNAL STUDI KOMPARASI STRATEGI LEARNING CYCLE DENGAN STRATEGI CIRCUIT LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN CARA PENCEGAHAN KERUSAKAN LINGKUNGAN KELAS IV SDN JONGBIRU KECAMATAN GAMPENGREJO KABUPATEN KEDIRI THE COMPARATIVE STUDY OF LEARNING STRATEGIES LEARNING CYCLE WITH CIRCUIT STRATEGIES AGAINST DAMAGE PREVENTION CAPABILITIES DESCRIBES HOW IV CLASSROOM ENVIRONMENT SDN JONGBIRU GAMPENGREJO DISTRICT OF KEDIRI OLEH: ORISZA HARUISARTIKA NPM: 12.1.01.10.0271 Dibimbing oleh : 1. Drs. Bambang Soenarko, M.Pd 2. Drs. Yatmin, M.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2017 0

1

STUDI KOMPARASI STRATEGI LEARNING CYCLE DENGAN STRATEGI CIRCUIT LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN CARA PENCEGAHAN KERUSAKAN LINGKUNGAN KELAS IV SDN JONGBIRU KECAMATAN GAMPENGREJO KABUPATEN KEDIRI ORISZA HARUISARTIKA 12.1.01.10.0271 oriszaoddiena@yahoo.com Drs. Bambang Soenarko, M.Pd. dan Drs. Yatmin, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian dilakukan dilatarbelakangi hasil pengamatan di SDN Jongbiru menunjukkan kemampuan kerusakan lingkungan pada siswa kelas IV SDN Jongbiru ini cenderung rendah. Hal ini disebabkan karena pembelajaran cenderung konvensional. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi learning cycle terhadap kemampuan kerusakan lingkungan pada siswa kelas IV SDN Jongbiru Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri tahun ajaran 2015-2016. (2) Untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi circuit learning terhadap kemampuan mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan pada siswa kelas IV SDN Jongbiru Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri tahun ajaran 2015-2016. (3) Untuk membuktikan perbedaan pengaruh antara strategi learning cycle dibanding strategi circuit learning terhadap kemampuan mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan pada siswa kelas IV SDN Jongbiru Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri tahun ajaran 2015-2016. Penelitian ini adalah Nonrandomized Control Group Pretest-postest Design dengan pendekatan kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Jongbiru Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri. Penelitian ini dilakukan pada dua kelas yaitu kelas IVA sebagai kelas eksperimen dengan Strategi circuit learning dan kelas IVB sebagai kelas kontrol dengan Strategi learning cycle dengan menggunakan analisis data uji t-tes. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Strategi learning cycle berpengaruh terhadap kemampuan kerusakan lingkungan, hal ini terbukti dari hasil perhitungan uji paired sample t-test menghasilkan t hitung (14,457) > t tabel (2,457) pada taraf signifikan 1%, dengan ketuntasan klasikal 90,7%; (2) Strategi circuit learning berpengaruh terhadap kemampuan kerusakan lingkungan, hal ini terbukti dari hasil perhitungan uji paired sample t-test menghasilkan t hitung (7,014) > t tabel (2,441) pada taraf signifikan 1%, dengan ketuntasan klasikal 77,3%; (3) Ada perbedaan pengaruh antara strategi learning cycle dibanding strategi circuit learnin terhadap kemampuan mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan pada siswa kelas IV SDN Jongbiru Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan uji Independent sample t-test menghasilkan t hitung (2,440) > t tabel (2,387) pada taraf signifikan 1% yang berarti sangat signifikan. Dengan keunggulan pada strategi learning cycle yang terbukti dari nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dari pada kelompok kontrol (89,3> 83,7). Kata Kunci : strategi learning cycle, strategi circuit learning, kerusakan lingkungan 2

I. LATAR BELAKANG Pendidikan secara umum mempunyai arti penting dalam suatu proses kehidupan untuk mengembangkan potensi diri dari tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 (2003:3), menegaskan tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah : Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Seorang guru merupakan figur sentral dalam tercapainya tujuan pembelajaran dan harus memiliki kompetensi untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Seperti yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1, menyebutkan bahwa kompetensi guru yang dimaksud meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Jika guru dapat menguasai kompetensi yang disebutkan diatas, maka guru dapat mencapai tujuan dalam pendidikan nasional dan akan mengantarkan peserta didik pada hasil belajar yang meningkat. Namun berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan di SD Kabupaten Kediri, diperoleh informasi bahwa hasil belajar Ilmu Pengetahun Alam siswa kelas IV masih sangat rendah yaitu dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal atau yang biasa disebut KKM. Terbukti dari hasil ulangan harian siswa yang mencapai KKM hanya sekitar 40% dan yang tidak mencapai KKM adalah 60%. Hal ini dikarenakan guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas masih sebagai pengendali dari seluruh kegiatan belajar. Guru masih mengajar dengan sistem ceramah saja dan siswa diberi materi. Akibatnya, aktivitas belajar peserta didik terbatas cenderung pada mencatat dan mendengarkan saja, peserta didik kurang aktif, kurang berkembang, suasana kelas jenuh. Hal itu bisa terjadi karena guru kurang inovatif dalam memilih strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Oleh karena 1

itu, dipandang perlu dilakukan pembenahan pada strategi pembelajaran tersebut. Ada banyak strategi pem-belajaran yang sudah dikembangkan saat ini guna meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada umumnya permasalahan yang terjadi di SD Kabupaten Kediri disarankan untuk menggunakan strategi learning cycle dan strategi circuit learning. Strategi pembelajaran learning cycle merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, dimana peserta didik dapat melakukan sesuatu yang konkret atau memiliki pengalaman tertentu, mengobservasi dan merefleksi pengalaman tersebut, mengasimi-lasikan kedalam kerangka konseptual, menguji dan menerapkan dalam situasi berbeda. Menurut Miftahul Huda(2013:265), mendeskripsikan bahwa strategi Learning Cycle adalah : Proses pembelajaran yang digagas oleh David Kolb yang memiliki empat tahap pembelajaran yang didalamnya peserta didik melakukan sesuatu yang konkret atau memiliki pengalaman yang menjadi dasar, siswa meng-observasi dan merefleksi atas pengalaman dan respon terhadap pengalaman tersebut, dan siswa mengasimilasi ke dalam kerangka konseptual, siswa menerapkan dalam situasi yang berbeda. Adapun keunggulan dari strategi learning cycle yaitu pembelajaran lebih berpusat pada siswa, kegiatan menjadi lebih bermakna dan menghindarkan siswa dari cara belajar menghafal. Strategi circuit learning merupakan kegiatan pembelajaran yang didalamnya siswa melakukan tahapan tanya jawab, penyajian konsep, penjelasan konsep, pembagian dalam kelompok, pengisisian lembar kerja, refleksi hasil kerja dan pemberian reward. Menurut Ngalimun (2012: 178), menjelaskan bahwa circuit learning adalah Pembelajaran dengan memaksimalkan pemberdayaan pikiran dan perasaan dengan pola bertambah dan mengulang. Adapun keunggulan dari strategi pembelajaran circuit learning yaitu dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam merangkai kata dengan bahasa sendiri dan dapat melatih konsentrasi siswa untuk fokus pada peta konsep yang disajikan guru. Dari dua strategi tersebut diharapkan dapat memancing peran aktif peserta didik dalam bekerja sama untuk lebih meningkatkan keberhasilan peserta didik. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah diatas khususnya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam kerusakan lingkungan, maka peneliti 2

mengambil judul dalam penelitian ini adalah Studi Komparasi Strategi Learning Cycle dengan Strategi Circuit Learning Terhadap Kemampuan Mendeskripsikan Cara Pencegahan Kerusakan Lingkungan Kelas IV SDN Jongbiru Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri. dijadikan sampel. Kemudian seluruh sampel dibagi menjadi 2 kelompok. Masing- masing kelompok ber-jumlah 30 siswa untuk kelas IVA dan 35 untuk Kelas IVB. Data diperoleh dari hasil pretest dan postest sebanyak 15 soal uraian. Teknik analisis data dengan menggunakan uji-t. II. METODE Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian terhadap 2 kelas,yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelas eksperimen menggunakan perlakuan dengan learning cycle dan kelas kontrol dengan menggunakan perlakuan dengan Strategi circuit learning. sehingga penelitidapat memban-dingkan dan melihat perbedaan antara keduanya. Rencana atau desain penelitian yang digunakan adalah Post Test Only Control Design. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif karena data penelitian berupaangka-angka dan analisis menggunaka statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah sekuruh siswa kelas kelas IV SDN Jongbiru Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri. Karena populasi berjumlah kurang dari 100 maka yang digunakan adalah pendekatan sampel jenuh. Yaitu, seluruh populasi akan III. HASIL DAN KESIMPULAN Tabel 4.12 Pengukuran taraf signifikan Hipotesis 1, 2 dan 3 Varia bel Bebas 1.Pengujian hipotesis nomor 1 : strategi learning cycle berpengaruh terhadap kemampuan mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan pada siswa kelas IV SDN Jongbiru Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri tahun ajaran 2015-2016 dengan ketuntasan klasikal > 75%. df t h t- ta b el 1 % Ket B D E F H Strate gi learni ng cycle Strate gi circuit learni ng Strate gi learni ng cycle & Strate gi circuit learni ng 29 14,4 57 34 7, 01 4 63 2, 44 0 2,4 57 2,4 41 2,3 87 Sangat signifikan Sangat signifikan Sangat signifikan Berdasarkan tabel 4.9, pada variabel kerusakan lingkungan dengan strategi learning cycle diketahui bahwa hasil 3

uji t-tes dapat dilihat hasil dari t-hitung adalah 14,457 Dengan demikian t- hitung lebih besar dari pada harga dari t-tabel 1% yaitu 2,457 dan dapat digambarkan sebagai berikut t h = 14,457 > t t 1% = 2,457 yang berarti bahwa hipotesis nol(h 0 ) ditolak pada taraf signifikan 1% yang berarti hipotesis kerja(ha) yang diajukan terbukti benar. Selain melakukan uji t, juga dilakukan perhitungan ketuntasan KKM dengan menghitung jenjang presentil untuk mengetahui berapa persen siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Pada tabel 4.10 telah diperoleh hasil ketuntasan sebesar 90,7%. Dengan demikian ketuntasan berada di atas 75%. Menurut Miftahul Huda (2013: 265), mendeskripsikan bahwa strategi Learning Cycle adalah : Proses pembelajaran yang digagas oleh David Kolb yang memiliki empat tahap pembelajaran yang didalamnya peserta didik melakukan sesuatu yang konkret atau memiliki pengalaman yang menjadi dasar, siswa mengobservasi dan merefleksi atas pengalaman dan respon terhadap pengalaman tersebut, dan siswa mengasimilasi ke dalam kerangka konseptual, siswa menerapkan dalam situasi yang berbeda. Dengan menerapkan strategi learning cycle, proses pembelajaran akan berpusat pada siswa. Dimana siswa dapat menemukan sendiri tentang konsep atau permasalahan yang dipelajari melalui pengalamnya sendiri, sehingga dalam proses pembelajaran siswa akan lebih memahami ilmu, dan ilmu tersebut akan bertahan lama karena mereka terlibat langsung dalam proses pembelajaran serta mereka mempunyai pengalaman belajar khususnya pada materi cara pencegahan kerusakan lingkungan. Dengan menggunakan strategi learning cycle, guru nantinya memberikan materi dengan mengajukan pertanyaan yang akan mendatangkan respon dari siswa sehingga dapat memberikan gambaran tentang apa yang telah mereka ketahui. Lalu siswa diberi kesempatan untuk bekerjasama dalam kelompok kelopmpok kecil, guru mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri dan siswa menerapkan konsep dan keterampilan dalam situasi baru melalui kegiatan-kegiatan praktikum. Setelah itu dilakukan evaluasi terhadap pengetahuan,pemahaman konsep. Dengan pola demikian, siswa tidak hanya mendengar keterangan guru tetapi menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa mempelajari materi secara bermakna dengan bekerja dan berpikir yang dikonstruksi 4

dari pengalaman siswa. Sehingga, proses pembelajaran berorientasi pada keterlibatan siswa secara aktif dan langsung, proses pembelajaran yang demikian akan lebih bermakna dan menjadikan skema dalam diri pembelajar untuk menyelesaikan masalahmasalah yang dihadapi. Hal ini berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa terutama dalam kemampuan kerusakan lingkungan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi learning cycle berpengaruh terhadap kemampuan mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan pada siswa kelas IV SDN Jongbiru Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri dengan ketuntasan klasikal 90,7%. 2. Pengujian hipotesis nomor 2 : strategi circuit learning berpengaruh terhadap kemampuan kerusakan lingkungan pada siswa kelas IV SDN Jongbiru Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri tahun ajaran 2015-2016 dengan ketuntasan klasikal > 75%. Berdasarkan tabel 4.12, pada variabel kerusakan lingkungan dengan strategi circuit learning diketahui bahwa hasil uji t-tes dapat dilihat hasil dari t-hitung adalah 7,014 Dengan demikian t-hitung lebih besar dari pada harga dari t-tabel 1% yaitu 2,441 dan dapat digambarkan sebagai berikut t h = 7,014 > t t 1% = 2,441yang berarti bahwa hipotesis nol (H 0 ) ditolak pada taraf signifikan 1% yang berarti hipotesis kerja (Ha) yang diajukan terbukti benar. Selain melakukan uji t, juga dilakukan perhitungan ketuntasan KKM dengan menghitung jenjang presentil untuk mengetahui berapa persen siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Pada tabel 4.13 telah diperoleh hasil ketuntasan sebesar 77,3%. Dengan demikian ketuntasan berada di atas 75%. Menurut Miftahul Huda (2013: 311), menjelaskan bahwa circuit learning adalah : Strategi yang diawali dengan tanya jawab, penyajian konsep, penjelasan konsep, pembagian dalam kelompok, pengisisian lembar kerja, refleksi hasil kerja dan pemberian reward dan diulangi lagi seperti itu. Dengan menggunakan numbered head together saat pro-ses pembelajaran dapat membantu siswa meningkatkan rasa percaya diri, kepekaan terhadap sekitar, toleransi, mengurangi konflik antar siswa, dan meningkatkan pemahaman terhadap materi yang diajarkan guru. Dengan menerapkan strategi circuit learning, kreativitas siswa dalam merangkai kata dengan bahasa sendiri 5

akan lebih terasah. Dan dengan peta konsep yang dipresen-tasikan oleh guru, konsentrasi siswa akan terbangun sehingga dalam proses pembelajaran siswa akan lebih fokus dalam belajar, khususnya pada materi cara pencegahan kerusakan lingkungan. Selanjutnya siswa diberi peta konsep dan guru menjelaskannya, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan mengerjakan lembar kegiatan siswa. Setelah itu siswa melakukan presentasi dan guru memberikan reward setelah siswa menjelaskan kembali hasil diskusi, dan guru menjelaskan kembali hasil diskusi siswa tersebut agar wawasan siswa menjadi lebih luas. Dengan pola demikian, strategi circuit leaning kurang efektif, karna siswa kurang dapat mengikuti kegiatan secara aktif, sebab dalam proses pembelajaran guru lebih banyak menerangkan. Dan dengan pemberian reward secara terus-menerus hal ini bisa berdampak pada siswa, siswa semangat mengikuti pembelajaran karena adanya reward dari guru Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi circuit learning berpengaruh terhadap kemampuan mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan pada siswa kelas IV SDN Jongbiru Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri dengan ketuntasan klasikal 77,3%. 3. Pengujian hipotesis nomor 3 : terdapat perbedaan pengaruh antara strategi learning cycle dibanding strategi circuit learning terhadap kemampuan kerusakan lingkungan pada siswa kelas IV SDN Jongbiru Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri tahun ajaran 2015-2016. Berdasarkan Tabel 4.15, dapat diketahui bahwa hasil uji t-tes dapat dilihat hasil dari t-hitung adalah 2,440. Dengan demikian t-hitung lebih besar dari pada harga dari t-tabel 1% yaitu 2,387dan dapat digambarkan sebagai berikut t h =2,440 >t t1% = 2,387 yang berarti bahwa hipotesis nol (H 0 ) ditolak pada taraf signifikan 1% yang berarti hipotesis kerja (Ha) yang diajukan terbukti benar. Selanjutnya untuk menguji keunggulan dengan membandingkan nilai rerata strategi learning cycle dibanding strategi circuit learning. Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa nilai rerata yang diperoleh melalui penerapan strategi learning cycle dalah 89,33 sedangkan nilai rerata melalui penerapan strategi circuit learning adalah 83,77. 6

Dari pengujian yang telah dilakukan dan membandingkan nilai rerata maka diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan pengaruh antara strategi learning cycle dibanding strategi circuit learning terhadap kemampuan kerusakan lingkungan pada siswa kelas IV SDN Jongbiru Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri tahun ajaran 2015-2016, dengan keunggulan pada strategi learning cycle. Penggunaan strategi learning cycle jauh lebih baik dibandingkan dengan strategi circuit learning. Dengan menggunakan strategi laerning cycle IV. akan tercipta suasana yang menyenangkan, keaktifan siswa juga meningkat serta minat belajar siswa yang tinggi. Sedangkan menggunakan strategi circuit learning kurang tercipta suasana yang menyenangkan, keaktifan dan minat belajar siswa kurang tinggi. DAFTAR PUSTAKA Huda, Miftahul. 2013. Model - Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV. Eko Jaya. 7