STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Studi Perencanaan Jaringan Distribusi Air Bersih Desa Sumberdadi Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar

Studi Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih di Desa Purwosari Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Jawa Tengah

STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA NGABEAN KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH JURNAL ILMIAH

Aplikasi Software Watercad untuk Perencanaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih PDAM Singosari

Studi Perencanaan Jaringan Distribusi Pipa Air Bersih Di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto Dengan Program WaterCAD

STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM

Aplikasi Software WaterCAD Untuk Perencanaan Jaringan Air Bersih Desa Taman Kecamatan Sumber Malang Kabupaten Situbondo

STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA BALEREJO KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR

STUDI PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN LAWANG, KABUPATEN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN BANTUAN APLIKASI WaterCAD V8.

STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SERANG KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR

Aplikasi Software WaterCAD untuk Studi Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Unit Ngajum

STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KECAMATAN SITUBONDO KABUPATEN SITUBONDO

PERENCANAAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KELURAHAN TASIKMADU DAN TUNGGUL WULUNG KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG JURNAL

ABSTRAK. Kata Kunci : Distribusi Air Bersih, Jenis Pipa dan Kehilangan Energi

STUDI EVALUASI DAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA MALANG PADA KECAMATAN KEDUNGKANDANG SKRIPSI

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA TANDENGAN, KECAMATAN ERIS, KABUPATEN MINAHASA

PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM PERUMNAS KOTA BARU DRIYOREJO GRESIK

STRATEGI OPTIMASI DIMENSI PIPA DISTRIBUSI JARINGAN AIR BERSIH

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA DUMOGA II KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PAKET PROGRAM WATERCAD UNTUK STUDI EVALUASI DAN PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM UNIT PRINGKUKU KABUPATEN PACITAN JURNAL

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KELURAHAN KAYAWU KOTA TOMOHON

Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145, Indonesia

STUDI EVALUASI DAN PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK DESA PLANDIREJO KECAMATAN BAKUNG KABUPATEN BLITAR

Studi Evaluasi dan Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih PDAM Unit Pakis Menggunakan Paket Program WaterCAD

APLIKASI SOFTWARE WATERCAD UNTUK PERENCANAAN JARINGAN PIPA DI PERUMAHAN PUNCAK BOROBUDUR KOTA MALNG

STUDI EVALUASI DAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA MALANG PADA KECAMATAN KEDUNGKANDANG

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap Di Kecamatan Alas 8.1. DATA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU LAPORAN AKHIR VIII - 1

STUDI EVALUASI SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH KECAMATAN BATU KOTA BATU

PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH

Analisis dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Unit Cabang Timur PDAM Kabupaten Klaten

Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung

Aplikasi Software WaterCAD untuk Evaluasi dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih PDAM Unit Lawang

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA PILOLODAA KOTA GORONTALO

PERENCANAAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA KECAMATAN BANJARMASIN UTARA KOTA BANJARMASIN

PENGARUH PENAMBAHAN DEBIT KEBUTUHAN PADA ZONA PELAYANAN AIR BERSIH DI PDAM TIRTA MEULABOH

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SEA KECAMATAN PINELENG KABUPATEN MINAHASA

4.1. PENGUMPULAN DATA

STUDI PERENCANAAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN SUGIHWARAS KABUPATEN BOJONEGORO DENGAN SOFTWARE WATERCAD

BAB I PENDAHULUAN. besar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Kota Malang merupakan salah

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI iv. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR NOTASI... xiii

PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI

STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU DAN ANALISA HARGA AIR DI DESA SUMBER ANYAR KECAMATAN MLANDINGAN SITUBONDO

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SULUUN SATU KECAMATAN SULUUN TARERAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Kata Kunci : IPA Penet, Daerah Layanan, Jaringan Distribusi Utama, Suplesi dan software WaterNet

Hidyantara Firnhanta, M. Janu Ismoyo, Rahmah Dara Lufira

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI PDAM UNIT OPERASIONAL KECAMATAN MLATI KABUPATEN SLEMAN

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DESA LOBONG, DESA MUNTOI, DAN DESA INUAI KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

STUDI PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KELURAHAN MULYOREJO KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

Analisis Sistem Penyediaan Air Bersih di PDAM Tirta Silau Piasa, Kisaran Barat, Asahan, Sumatra Utara

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA MUNTE KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA

PENINGKATAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN PINARAS

Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA RANOLAMBOT KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT KABUPATEN MINAHASA

PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN AIR BERSIH DI KELURAHAN GURABUNGA KOTA TIDORE KEPULAUAN

INFOMATEK Volume 19 Nomor 2 Desember 2017

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, sehingga

ANALISA SISTEM PEMIPAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA KECAMATAN MEDAN SUNGGAL KOTA MEDAN DAN KEBUTUHANNYA PADA TAHUN 2064 TUGAS AKHIR

ANALISIS SISTEM JARINGAN PIPA TRANSMISI AIR BAKU KECAMATAN BUNGA RAYA KABUPATEN SIAK Zara Suriza 1), Manyuk Fauzi 2), Siswanto 2)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Manusia

STUDI KEBUTUHAN AIR PERKOTAAN BANJARMASIN SEBAGAI IBUKOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ABSTRAK

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH KOTA PALANGKARAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil dan sesuai dengan tujuan dari penelitian. Tahap persiapan dimulai dengan

BAB II LANDASAN TEORI. pelayanannya dapat menggunakan Sambungan Rumah (SR), Sambungan Halaman

PERENCANAAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KELURAHAN SAMBALIUNG KECAMATAN SAMBALIUNG KABUPATEN BERAU ABSTRAK

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN LAHENDONG KECAMATAN TOMOHON SELATAN KOTA TOMOHON

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JARINGAN PIPA UTAMA PDAM KABUPATEN KENDAL

KAJIAN ALTERNATIF PENYEDIAAN AIR BAKU UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG

Studi Evaluasi Pemanfaatan Debit Sumber Air Kali Remu Untuk Kebutuhan Air Bersih Kota Sorong

BAB I PENDAHULUAN. dalam kuantitas dan kualitas tertentu untuk menopang kehidupannya. Penambahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Taratara Kecamatan Tomohon Barat

Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Manembo Kecamatan Langowan Selatan Kabupaten Minahasa

ANALISIS SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH MENGUNAKAN SOFTWARE WATERCAD DI KECAMATAN ATSABE KABUPATEN ERMERA (TIMOR-LESTE ) Jose Felix Napoleao

PANDUAN DASAR WATERCAD VERSI 5

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH IKK ALALAK

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROYEKSI KETERSEDIAAN AIR TAHUN 2036 TERHADAP SUMBER AIR JUNREJO PADA HIPAM KELURAHAN DADAPREJA KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU

Peningkatan Pelayanan Penyediaan Air Minum Kota Blitar

BAB III METODOLOGI PENGERJAAN

BAB III. METODE PENELITIAN

ANALISA SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DESA TUGU KECAMATAN MANTUP KABUPATEN LAMONGAN

STUDY OF THE NETWORK EFFICIENCY IN THE PDAM TIRTA GEMILANG, MAGELANG REGENCY KAJIAN JARINGAN AIR BERSIH PDAM TIRTA GEMILANG KABUPATEN MAGELANG

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA PIPA JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KABUPATEN MAROS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE EPANET 2.0

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA PATOKAAN KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DI KABUPATEN MALUKU TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN BANTUAN PAKET PROGRAM EPANET VERSI 2.0

Rencana Distribusi dan Operasi Air Bersih dari Embung Kalisat Untuk Masyarakat Desa Kalisat Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR HALAMAN PERSEMBAHAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

STUDI SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI PULAU BARRANG LOMPO KECAMATAN UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR

PENINGKATAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN WOLOAN SATU UTARA KECAMATAN TOMOHON BARAT KOTA TOMOHON

DESAIN SISTEM JARINGAN DAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PEDESAAN (STUDI KASUS DESA WAREMBUNGAN)

Oleh : Lutvi Novianto *) dan Indah Nurhayati **) Abstrak

STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK DESA UMBULAN KECAMATAN WINONGAN KABUPATEN PASURUAN NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL

ANALISA EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SUKOLILO KECAMATAN PRIGEN KABUPATEN PASURUAN JURNAL ILMIAH

STUDI PERENCANAAN PENGEMBANGAN JARINGAN PIPA UNTUK PEMENUHAN AIR BERSIH KELURAHAN HANGA-HANGA KABUPATEN BANGGAI SULAWESI TENGAH

PENENTUAN TARIF AIR MINUM PDAM KOTA KUALA KAPUAS

Kata Kunci : Sistem penyediaan air minum, Kebutuhan air, Sukawati, WaterNet.

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Sistem Kerja Pompa Torak Menggunakan Tenaga Angin. sebagai penggerak mekanik melalui unit transmisi mekanik.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Transkripsi:

STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG Bastyo Tafano, Eko Noerhayati, Azizah Rachmawati Email: tyotafa@ymail.com ABSTRAK Kecamatan Ngunut merupakan salah satu kecamatan yang ada di sebelah barat Kabupaten Tulungagung dengan luas wilayah adalah,0 Km2. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut penduduk Kecamatan Ngunut tidak dapat mengandalkan air dari sumber air langsung seperti air permukaan dan hujan karena kedua sumber air yang mudah dijangkau tersebut sebagian besar telah tercemar baik langsung maupun tidak langsung Kajian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan air sumber sampai dengan tahun 2029 dan kondisi hidrolis yang ada. Simulasi WaterCAD v8 XM Edition. Besarnya kebutuhan air disesuaikan dengan permintaan daerah yang dilayani. Diketahui debit yang tersedia di Desa Pulotondo sebesar 0 liter/detik. Berdasarkan analisa hasil perhitungan diketahui bahwa besar total debit untuk bisa melayani 100% kebutuhan penduduk sebesar 1,42% detik untuk daerah pelayanan Desa Pulotondo. Perhitungan dilakukan dengan simulasi kondisi tidak permanen dengan kebutuhan air berubah sesuai dengan kebutuhan tiap jamnya. Berdasarkan hasil akhir simulasi dengan menggunakan program WaterCAD v8 XM Edition, bahwa sistem jaringan pipa dapat berjalan dengan baik. Hal ini berdasarkan kondisi tekanan, kecepatan dan headloss yang sudah sesuai dengan syarat perencanaan dan volume tandon yang mampu memenuhi kebutuhan air bersih di daerah studi. Kata kunci: air bersih, jaringan pipa, jaringan perpipaan, simulasi program 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan penduduk yang cukup tinggi serta semakin meningkatnya kesejahteraan sosial, maka kebutuhan akan pemenuhan air bersih akan meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut penduduk Kecamatan Ngunut tidak dapat mengandalkan air dari sumber air langsung seperti air permukaan dan hujan karena kedua sumber air yang mudah dijangkau tersebut sebagian besar telah tercemar. Dalam Studi Perencanaan Distribusi Air Bersih Di Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung, kajiannya secara teknis merupakan suatu sistem jaringan yang melayani Desa Pulotondo Tulungagung. 1.2. Identifikasi Masalah Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk, meningkatnya sosial ekonomi, serta meningkatnya aktifitas masyarakat maka kebutuhan akan air semakin bertambah dan sumber air belum dipergunakan secara optimal. Sistem pendistribusian kebutuhan air bersih masih kurang baik karena sumber air tidak dipergunakan secara menyeluruh dari pihak pemerintah maka perlu 1

dilakukan suatu perencanaan kebutuhan air bersih dengan memanfaatkan sumber air. Sistem jaringan pipa tidak mampu mengalirkan air dengan baik dikarenakan seringnya terjadi kebocoran pipa maka perlu diadakan perencanaan ulang. 1.. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari studi perencanaan ini adalah: 1. Berapa jumlah penduduk di Tulungagung pada tahun 2029? 2. Berapa jumlah kebutuhan air bersih untuk melayani kebutuhan penduduk di Tulungagung mulai tahun 2014 sampai batas umur yang direncanakan tahun 2029?. Bagaimana sistem penyediaan air bersih sampai tahun 2029? 4. Bagaimana perencanaan sistem jaringan pipa distribusi air bersih di Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung? 1.4. Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dari pelaksanaan studi ini adalah untuk: 1. Mengetahui pengembangan distribusi air apakah air yang ada dapat memenuhi kebutuhan penduduk di Tulungagung. 2. Perencanaan ini diharapkan mampu menyediakan air bersih bagi seluruh penduduk secara kontinu dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta memenuhi persyaratan. Adapun manfaat dari penulisan ini adalah untuk memberikan kontribusi pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan bagi instansi terkait agar kualitas hidup masyarakat Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung lebih meningkat dengan tersedianya air bersih yang mudah diakses oleh setiap penduduk. 1.. Lingkup Pembahasan Terkait dengan beberapa rumusan masalah diatas, maka permasalahanpermasalahan yang dibahas dalam penulisan ini meliputi: 1. Analisa proyeksi kebutuhan air 1.1 Didasarkan pada proyeksi jumlah penduduk 1.2 Kebutuhan Air sampai tahun 2029 2. Sumber kebutuhan air yang akan dimanfaatkan 2.1 Kapasitas air 2.2 Kualitas air 2. Lokasi sumber air dan daerah yang akan dilayani. Sistem Perencanaan Air.1 Sumber air baku dan sistem produksi.2 Sistem jaringan distribusi air bersih menggunakan program komputer 4. Perencanaan sistem jaringan pipa 4.1 Kehilangan tekanan air dalam pipa 4.2 Jenis pipa yang akan dipakai 4. Kriteria rancang bangun untuk sistem perpipaan 4.4 Perlengkapan pipa 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan Penduduk Agar dapat menentukan air bersih pada masa mendatang perlu terlebih dahulu diperhatikan keadaan yang ada pada saat ini dan proyeksi jumlah penduduk di masa mendatang. Metode yang digunakan untuk memproyeksikan jumlah penduduk dimasa mendatang yaitu: 1. Metode Geometrik 2. Metode Aritmatik. Metode Eksponensial 2.2 Kebutuhan Air Bersih Kebutuhan air bersih adalah jumlah air yang dipergunakan secara wajar untuk keperluan pokok manusia (domestik) dan kegiatan-kegiatan lainnya yang memerlukan air. Macam kebutuhan air bersih umumnya dibagi atas dua kelompok yaiutu kebutuhan domestik dan non domestik. 2. Hidraulika Aliran Pada Sistem Jaringan Pipa Air Bersih Air di dalam pipa selalu mengalir dari tempat yang memiliki tinggi energi lebih 2

besar menuju tempat yang memiliki tinggi energi lebih kecil. Aliran tersebut memiliki tiga macam energi yang bekerja di dalamnya, yaitu energi kinetik, tekanan dan ketinggian (Dwi Priyantoro, 1991:) 2.4 Komponen Sistem Jaringan Pipa Air Komponen sistem jaringan pipa bersih yang dipakai untuk menyalurkan dan mendistribusikan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Tulungagung antara lain: Pipa, sambungan pipa, katup dan meteran air. 2. Mekanisme Pengaliran Dalam Pipa Mekanisme pengaliran air bersih dalam pipa terdiri dari gabungan pipa-pipa yang disambung menggunakan sambungan seri atau paralel. 2.6 Metode Analisa Dalam Jaringan Pipa Keluaran yang utama dari analisa pada jaringan pipa adalah nilai tinggi tekan pada tiap titik simpul dan besarnya debit pada tiap pipa. Pada setiap jaringan pipa terdapat dua kondisi dasar yang harus dipenuhi (Webber, 191:122): 1. Hukum Konversi Energi 2. Hukum kontinuitas. METODE PENELITAN Pada bagian ini akan dibahas mengenai metode penelitian untuk mengkaji sistem penyediaam air bersih pada daerah kajian. Untuk mengkaji sistem tersebut diperlukan suatu tahapan penelitian yaitu dengan cara mengumpulkan data-data teknis dan pendukungnya. Adapun data-data yang diperlukan dalam kajiannya antara lain sebagai berikut: 1. Data kondisi daerah studi 2. Data teknis sistem jaringan distribusi air bersih. Data jumlah penduduk yang akan dilayani Data yang terkumpul selanjutnya digunakan untuk menghitung dan melakukan perencanaan sistem penyediaan air bersih pada daerah kajian..1 Data Kependudukan Tahun Jumlah penduduk (Jiwa) 2010 940 Pertambahan Penduduk jiwa % 2011 891 41 0.8 2012 84 8 0.49 201 889 996 12.6 2014 29 11480 14.8 Jumlah 1099 28.4 Rata - rata 69..12.2 Kondisi Sumber Air dan Wilayah Pelayanan Tinjauan pada lokasi sumber air ini adalah untuk dilakukan studi potensi keberadaan sumber air bersih sebagai sumber penyediaan air baku atau simulasi kemampuan pelayanan di Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.. Visualisasi Kondisi Lapangan Sumber: Google Earth 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proyeksi Jumlah Penduduk Perhitungan proyeksi penduduk dapat dilakukan dengan metode, yaitu metode geometrik, metode aritmatik dan metode eksponensial., untuk menentukan metode mana yang akan dipakai untuk menghitung proyeksi kebutuhan air. Tabel 4. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Daerah Pulotondo 2014 2029

Area Rencana Pelayanan PDAM (Jiwa) No Tahun Geometrik Aritmatik Eksponensial 1 2014 220 220 220 2 201 449 449 48 2016 69 69 1 4 201 98 98 98 2018 4240 4240 4281 6 2019 442 442 49 2020 486 486 496 8 2021 211 212 00 9 2022 82 8 692 10 202 980 980 6112 11 2024 6406 6406 66 12 202 6862 6862 04 1 2026 0 1 6 14 202 84 8 812 1 2028 844 84 82 16 2029 90 906 969 Sumber: Hasil Perhitungan 4.2. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Perhitungan proyeksi kebutuhan air bersih pada Tulungagung sebagai berikut: 1. Kebutuhan Domestik dan Non Domestik Macam kebutuhan air bersih ada 2 macam yaitu, kebutuhan domestik dan non domestik. Berdasarkan beberapa faktor dari letak geografis maupun kondisi sosial ekonominya Kecamatan Ngunut termasuk dalam golongan pedesaan dengan asumsi kebutuhan air bersih sebesar 60 liter/orang/hari, sedangkan kebutuhan non domestik ditujukan untuk berbagai fasilitas umum. 2. Fluktuasi Kebutuhan Air Besarnya pemakaian air pada daerah studi berbeda pada setiap jamnya, hal ini dikarenakan terjadinya fluktuasi pada setiap jam yang dipengaruhi oleh pemakaian/faktor beban konsumen.. Kehilangan Air Kehilangan air merupakan besar air yang hilang selama proses pendistribusian air. Berdasarkan Permen PU Tentang Penyelenggaraan Pengembangan SPAM kehilangan air karena faktor teknis maksimal sebesar 1% dan faktor non teknis mendekati nol. Berdasarkan dari hasil perhitungan kebutuhan air yang telah dilakukan, dengan debit yang tersedia sebesar 0 liter/detik dan didapatkan pula debit yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh sambungan rumah yang ada di area terlayani sampai tahun 2029 sebesar 1,42 ltr/dtk. 4. Perhitungan Kebutuhan Air Tiap Junction Fungsi dari suatu sistem jaringan distribusi air bersih adalah untuk menyediakan besarnya kebutuhan bagi konsumen dengan tekanan yang cukup pada berbagai macam kondisi permintaan. Kondisi permintaan pada studi ini didefinisikan sebagai fluktuasi dari kebutuhan harian di suatu titik simpul (debit pembebanan) yang diakibatkan oleh suatu urutan corak perubahan kebutuhan sepanjang hari, kebutuhan puncak harian dan adanya kebutuhan krisis ketika terjadi kerusakan pada pipa. Kriteria dan asumsi yang dipakai untuk mengevaluasi adanya variasi debit pembebanan di setiap titik simpul pada studi ini adalah sebagai berikut: a. Corak variasi kebutuhan air bersih harian yang terjadi pada titik simpul dihitung dengan metode pendekatan penelitian corak fluktuasi kebutuhan air bersih yang dilakukan oleh Ditjen Cipta Karya Departemen PU (Anonim, 1994:24). Sumber: Departemen PU. 1994 4

Label Juncti on Elevasi Debit Input Debit Kebutuhan Jam Puncak (0.00) Garis Energi Tekanan m m/s m m H2O J-2 10-0 109,2 6,109 J- 10-0 109,2 6,0 J- 10 0,140 0,216 109,2 4,098 J-6 101 0,080 0,124 109,2 8,04 J- 104-0 109,2,08 J-8 10 0,068 0,1049 109,2 4,0 J-9 10-0 109,1 4,04 J-10 100 0,220 0,9 109,1 9,6912 J-11 10 0,100 0,142 109,1 6,011 J-12 101-0 109,2 8,041 J-1 100-0 109,2 9,01 J-1 98 0,12 0,206 109,2 11,696 J-1 101-0 109,2 8,044 J-18 102 0,112 0,12 109,2,09 J-20 104-0 109,,19 J-21 10 0,16 0,2098 109,2 4,11 J-22 104-0 109,4,26 J-2 10-0 109, 4,411 J-24 10-0 109,6 4,482 J-2 10-0 109, 4,86 J-26 108 0, 0,491 109,99 1,989 J-2 10-0 109, 6,1 J-28 10 0,284 0,48 109,4 2,6 J-29 102-0 109,4,2 J-0 106 0,188 0,29 109,,24 J-1 10-0 109, 6,12 J-2 10 0,220 0,9 109,2 4,126 J- 106 0,26 0,949 109,,89 J-4 10 0,124 0,191 109,2 4,12 J-6 10-0 109,2 4,102 J- 10 0,02 0,0802 109,2 4,101 J-8 10-0 109,2 6,06 J-9 10 0,108 0,1666 109,2 4,09 J-41 10-0 109,99 2,9884 b. Variasi kebutuhan air akibat kebutuhan puncak harian yang terjadi pada titik simpul dengan pendekatan faktor kebutuhan air puncak (peak factor) pada sistem distribusi air bersih diasumsikan sudah terwakili dalam corak fluktuasi kebutuhan air bersih harian dengan metode pendekatan hasil penelitian Ditjen Cipta Karya tersebut. Kebutuhan jam puncak harian terjadi pada jam ke-8 dengan peak factor sebesar 1,6 dari kebutuhan rata-rata. 4. Perencanaan Dimensi Pipa Dimensi pipa didasarkan pada masterplan PDAM setempat, berikut adalah tabel dimensi pipa yang menjadi input WaterCAD v8 XM Edition. Tabel 4.6 Dimensi Perencanaan Pipa Kode Pipa Panjang Pipa Diameter Rencana m mm P- 14,2 10 P-6 12, 10 P-8 48,6 10 P-9 66, 10 P-10 21,24 10 P-11 206,89 10 P-1,2 10 P-14 2,4 10 P-16 191,9 10 P-18 24, 10 P-20 14,06 10 P-2 162,0 10 P-24 94, 10 P-2 109,22 10 P-26 191,8 10 P-2 99,88 10 P-0 16,9 10 P- 2, 10 P-4 29,1 10 P-6 44,89 10 P- 28,6 10 P-8 2,68 10 P-9 49, 10 P-40 28,91 10 Koefisien Kekasaran Bahan Pipa Hazen Williem (c)

P-41 90,86 10 P-42 160 10 P-44 126,6 10 P-4 6,94 10 P-46 4,84 10 P-4 2,42 10 P-48 8, 10 P-49 60,19 10 P-1 29,1 10 P-2 6,8 10 P- 14,9 10 4.6 Analisa Kondisi Pipa Perhitungan Reservoir pada jam puncak. J-6 101 0 0,08 0 0,022 109,99 J- 104-0 109,99 J-8 10 0,06 8 0,018 109,99 J-9 10-0 109,99 J-10 100 J-11 10 0,22 0 0,0604 109,99 0,10 0 0,024 109,99 J-12 101-0 109,99 J-1 100-0 109,99 J-1 98 0,1 2 0,062 109,99 J-1 101-0 109,99 J-18 102 0,11 2 0,00 109,99 J-20 104-0 109,99 8,90,96 9,968 1 6,94 8,90 9,968 11,96 44 8,90,92,96 Gambar 1. Grafik Fluktuasi Debit Tiap Jam Pada P- 4. Analisa Perhitungan Distribusi Reservoir 4..1 Analisa Perhitungan Distribusi Reservoir pada jam puncak. Tabel 4. Hasil Analisa Perhitungan Distribusi Reservoir Pulotondo pada jam puncak. Tabel 4.8 Hasil Analisa Perhitungan Distribusi Reservoir Pulotondo Pada Jam Terendah. Label Juncti on Elev asi m Deb it Inp ut Debit Kebutuha n Jam Terendah Jam 24.00 (m/s) Garis Energi J-2 10-0 109,99 J- 10-0 109,99 J- 10 0,14 0,084 109,99 m Tekan an m H2O 6,94 6 6,94 J-21 10 0,1 6 0,0 109,99 J-22 104-0 109,99 J-2 10-0 109,99,9 1 4,99 J-24 10-0 109,99 4,98 4,980 J-2 10-0 109,99 J-26 108 0, 0,09 110 J-2 10-0 109,99 J-28 10 0,28 4 0,08 109,99 J-29 102-0 109,99 1,99 6,9 6 2,98 4,9 1 J-0 106 0,18 8 0,016 109,99,981 J-1 10-0 109,99 6,94 J-2 10 J- 106 0,22 0 0,0604 109,99 0,2 6 0,00 109,99 J-4 10 0,12 0,04 109,99 6,982 4 6

4 J-6 10-0 109,99 J- 10 0,0 2 0,014 109,99 J-8 10-0 109,99 J-9 10 0,10 8 0,0296 109,99 J-41 10-0 110 6,94 4 2,99 Gambar 2. Grafik Fluktuasi Debit Tiap Jam Junction J-41. KESIMPULAN DAN SARAN.1. Kesimpulan Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari Studi Perencanaan Distribusi Air Bersih Di Tulungagung adalah sebagai berikut: 1. Prediksi jumlah penduduk yang harus dilayani 1 tahun mendatang pada 2029 adalah 969 jiwa dan sambungan rumah (SR) berjumlah 184. 2. Debit air bersih yang dibutuhkan sampai 2029 adalah 8,60 lt/det dengan tingkat kebocoran 1%.. Sistem penyediaan jaringan air bersih yang di simulasikan di dalam software Watercad V8 XM Edition sudah memenuhi kriteria yang sudah direncanakan. Tekanan berkurang dimulai pada saat kebutuhan air meningkat yaitu pada pukul 06.00 08.00. Tekanan tinggi saat kebutuhan air mulai menurun yaitu pada pukul 08.00 18.00. Kemudian tekanan kembali menurun pada pukul 16.00 18.00 seperti ditunjukkan pada koefisien Faktor Pengali (Load Factor) terhadap kebutuhan air bersih. 4. Berdasarkan hasil simulasi Watercad V8 XM Edition diperoleh spesifikasi jaringan pipa yang digunakan pada perencanaan tahun 2029 yaitu untuk jenis pipa yang dipakai adalah pipa baja ( Iron), diameter berkisar 0,8 mm 12,4 mm dan total panjang pipa sekitar 892,22 m..2 Saran Untuk lebih sempurnanya studi ini, beberapa saran yang dapat diajukan antara lain: 1. Ketersediaan data yang ada sangat membantu dalam perencanaan sistem distribusi jaringan pipa. 2. Keakuratan data kebutuhan air juga akan membantu perhitungan sehingga tidak terjadi eksploitasi sumber air yang ada.. Adanya kerjasama antara pihak yang bertanggung jawab serta penduduk sekitar unuk menjaga kelestarian sumber air dan fasilitas yang ada untuk menjaga kontinuitas dan kualitas mata air tersebut. 4. Pemenuhan fasilitas jaringan listrik sangat dibutuhkan untuk membantu dalam memaksimalkan pelayanan kebutuhan air bersih pada daerah studi. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Cipta Karya. 1996. Analisis Kebutuhan Air Bersih, Jakarta. Haestad Bentley Methods. 200. User s Guide WaterCAD v8 for Windows

WATERBUY CT. USA: Bentley. Press. Haestad Methods. 2001. User Guide WaterCAD v 4. for Windows. Waterbury CT, USA : Haestad Press. Jumarwan.-. Modul Pelatihan Sistem Penyediaan Air Minum Malang : PDAM Kabupaten Malang. Linsley, Ray K, dan Yoseph B. Franzini. 1996. Teknik Sumber Daya Air. Jilid I dan II, Edisi Ketiga, Terjemahan Ir. Djoko Sasongko, M.Sc, Jakarta : Erlangga. Muliakusumah, Sutarsih. 2000. Proyeksi Penduduk. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI. Priyantoro, Dwi. 1991. Hidraulika Saluran Tertutup. Malang: Jurusan Pengairan Fakultas Teknik Brawijaya. Triatmodjo, Bambang. 1996. Hidraulika II. Edisi kedua. Yogyakarta: Beta Offset. 8