BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penulisan

dokumen-dokumen yang mirip
C. TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB 1 PENDAHULUAN.

PERATURAN PERTANDINGAN TURNAMEN FUTSAL GPKN CUP

PERATURAN RESMI BERMAIN

MAKALAH FUTSAL. ( Dikumpulkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran penjasorkes)

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, MARET 2018

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dribbling Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. permainan nasional bagi hampir semua negara Eropa, Amerika Selatan, Asia dan

Pilihlah salah satu huruf didepan jawaban yang anda anggap benar! 1. Organisasi induk bulu tangkis Indonesia adalah. a. PSSI b. PBSI c. PASI d.

PERATURAN DAN KETENTUAN TURNAMEN FUTSAL ANTAR MADRASAH KABUPATEN SLEMAN

FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

PERATURAN FUTSAL. Seorang pemain hanya boleh bergabung dengan 1 tim saja. Warna baju yang dipakai masing-masing tim tidak boleh sama.

PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1

Perkembangan Peraturan Sepakbola

PERATURAN PERMAINAN LIGA FUTSAL Sportaculer High School and College Tournament (SPECTA) 2016

Oleh Zul Andri Syamsul Gultom Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN PERMAINAN FUTSAL FIFA

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER IMSSO LIGA MEDIKA 2017

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

MEMBANGUN FONDASI PEMBINAAN SEPAKBOLA USIA DINI YANG LEBIH KOKOH UNTUK MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN SEPAKBOLA INDONESIA

A. TEKNIK DASAR SEPAK BOLA (LANJUTAN)

PERATURAN KHUSUS FARMASI CUP 2017 FUTSAL COMPETITION

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bagi kesehatan dilihat dari banyaknya masyarakat yang

BAB II STUDI HAKIKAT STADION TIPE B

4. Babak semifinal dan final akan diadakan pada Jumat, 27 Mei 2016.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

Buku Panduan TOKODAI CUP 2013

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

DAFTAR PEMAIN (FUTSAL)

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018

INFORMASI UMUM FUTSAL CHEMISTRY FESTIVAL AND COMPETITION 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN

STANDAR MINIMAL TEKNIS PELAKSANAAN PERTANDINGAN SEPAKBOLA USIA MUDA

Hendra Muliyadi 1, M. Rif at 2, Wakidi 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giri Renjana, 2013

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA

KAJIAN PUSTAKA. Sepak bola adalah jenis permainan beregu yang menggunakan bola sepak dan dimainkan

PERATURAN SEPAK TAKRAW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

FUTSAL. Materi Futsal Kelas X Semester disusun oleh Bramasto

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN PERTANDINGAN FUTSAL PSYCHO CUP PSYCHOLOGY BASKETBALL FUTSAL AND CHEERLEADING COMPETITION UGM 2014

, 2015 HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN FUTSAL DENGAN KINERJA WASIT FUTSAL ASPROV PSSI JAWA BARAT SAAT MEMIMPIN PERTANDINGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

PANITIA DIES NATALIS KE 52 TAHUN 2012 KEGIATAN OLAH RAGA KETENTUAN DAN TATA TERTIB PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA

TUGAS PRAKTIKUM DASAR KOMPUTER MEMBUAT ARTIKEL OLAHRAGA FUTSAL

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi data Variabel X (Menonton Sepak Bola di Televisi)

Deskripsi. Penghargaan. Contact Person

ANALISIS BIOMEKANIKA CABANG OLAHRAGA FUTSAL (PASSING)

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-anak,

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

Panduan Lomba Robot Soccer [IMAC 2015]

PENDAHULUAN. Pasal 1 Tujuan Kode Disiplin PSSI

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sepakbola, dribbling dalam permainan sepabola didefinisikan sebagai penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. individu dan tim yang menyatu dalam sebuah kerja sama keseluruhan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERTANDINGAN AAJI SPORTAINMENT 2018

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

TOR THEME OF REFERENCE

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

KAJIAN PUSTAKA. kulit binatang yang diisi rambut berdiameter 40 cm untuk jaringnya

TINGKAT PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN SEPAKBOLA (LAWS OF THE GAME) WASIT C-1 DAN C-2 PENGCAB PSSI SLEMAN SKRIPSI

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dimiliki oleh seorang ketika mengontrol bola menggelinding dengan kontrol kaki bagian

PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN PERMAINAN DAN PERTANDINGAN KHUSUS PIALA REKTOR UNY YOGYAKARTA 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepak bola adalah olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola kulit ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis. Secara umum hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya hanya diijinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak gol lebih banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti, tergantung dari format penyelenggaraan kejuaraan. Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali. B. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui sejarah sepak bola dan sejarah masuknya sepak bola ke Indonesia 2. Untuk mengetahui aturan permainan sepak bola

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sepak bola Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat populer di dunia. Dalam pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang kelompok lawan. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan. B. Sejarah Sepak Bola 1. Sejarah Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina. Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari]. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16. Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola. Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut. Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara.

2. Masuk KeIndonesia Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.[20] Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan. Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepakbolaan Indonesia semakin gencar. Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan pengembangan organisasi dan kompetisi Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw.Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir.. Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23) B. Aturan Permainan Sepak Bola 1. Lapangan

Ukuran: panjang 100-110 m x lebar 64-75 m Garis batas: garis selebar cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan Daerah penalti: busur berukuran 18 m dari setiap pos Garis penalti: 11 m dari titik tengah garis gawang Garis penalti kedua: m dari titik tengah garis gawang Zona pergantian: daerah m ( m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasive 2. Ukuran Bola Ukuran standar bola sepak adalah berdieameter 68 70 cm dan berat 410 450 g, Tekanan 8 12 psi, Apabila bola dijatuhkan ke tanah, kelembaman bola sekitar 60 %, yang artinya jika dijatuhkan dari ketinggian 1 meter, maka bola akan memantul balik setinggi 60 cm. Bola tidak boleh sewarna dengan warna lapangan, maka tidak ada bola yang berwarna hijau. ( meskipun dalam peraturan FIFA tidak ada peraturan resmi mengenai warna bola ).

Untuk mengatasi lapangan yang tertutup salju, harus digunakan bola berwarna orange atau merah cerah. Lapisan bola tidak boleh polos, artinya harus bercorak, karena untuk memperjelas penglihatan jika bola terkena efek berputar. 3. Team - Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 11, salah satunya penjaga gawang - Jumlah pemain maksimal keluar lapangan(tidak termasuk cedera): 4 - Jumlah pemain cadangan maksimal: 12 - Jumlah wasit: 1 - Jumlah hakim garis: 2-4 - Batas jumlah pergantian pemain: 3 kecuali pertandingan uji coba 4. Perlengkapan Permainan - Kaos bernomor (sejak tahun 1954) - Celana pendek - Kaos kaki - Pelindung tulang kering - Alas kaki bersolkan karet 5. Lama Permainan Lama permainan sepak bola normal adalah 2 45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit di antara kedua babak. Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama 2 15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti. Wasit dapat menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan, ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau stoppage time. Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor akhir pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan apabila suatu tim dapat melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun tidak (tidak mempengaruhi

skor akhir). Pada akhir tahun 1990-an, International Football Association Board (IFAB) memberlakukan sistem gol emas (golden gol) atau gol perak (silver gol) untuk menyelesaikan pertandingan. Dalam sistem gol emas, tim yang pertama kali mencetak gol saat perpanjangan waktu berlangsung akan menjadi pemenang, sedangkan dalam gol perak, tim yang memimpin pada akhir babak perpanjangan waktu pertama akan keluar sebagai pemenang. Kedua sistem tersebut tidak lagi digunakan oleh IFAB. C. Wasit Sebagai Pengukur Waktu Resmi Wasit yang memimpin pertandingan sejumlah 1 orang dan dibantu 2 orang sebagai hakim garis. Kemudian dibantu wasit cadangan yang membantu apabila terjadi pergantian pemain dan mengumumkan tambahan waktu. Pada Piala Dunia 2006, digunakan ofisial ke-lima. Penggunaan 2 wasit sempat dicoba pada copa italia.penggunaan 4 hakim garis kabarnya juga dicoba di piala dunia 2010,dimana 2 diantaranya berada di belakang gawang. D. Pelanggaran Dan Tendangan Bebas Ada dua macam tendangan bebas : 1. Tendangan bebas langsung (direct free kick); Tendangan bebas langsung adalah tendangan bebas yang bisa langsung menjadi gol meskipun belum menyentuh pemain yang lain. Jika tendangan bebas langsung dilesakkan kedalam gawang lawan sebelum menyentuh pemain yang lain maka tim lawan mendapatkan tendangan gawang. 2. Tendangan bebas langsung diberikan karena pelanggaran-pelanggaran berikut ini : Menendang atau berusaha menendang lawan. Mengganjal atau berusaha mengganjal lawan. Menabrak lawan. Memukul atau berusaha memukul lawan. Mendorong lawan. Melompat kepada lawan. Menarik anggota tubuh atau pakaian lawan. Membuat kontak dengan lawan sebelum menyentuh bola saat melakukan tackling.

Meludahi lawan. Hand-ball. Perlu diketahui, wasit bisa memutuskan tendangan penalti jika pelanggaran-pelanggaran tersebut dilakukan didalam kotak penalti. 3. Tendangan bebas tidak langsung (indirect free kick; Sedangkan tendangan bebas tidak langsung hanya bisa menjadi gol jika terlebih dulu menyentuh pemain lain (termasuk kiper). Untuk menunjukkan bahwa tendangan bebas adalah tidak langsung, wasit harus mengangkat salah satu tangannya sampai bola ditendang. Tendangan bebas tidak langsung diberikan karena pelanggaranpelanggaran berikut ini : a) Yang berlaku untuk semua pemain : - Cara bermain yang berbahaya yakni membahayakan diri sendiri ataupun lawan (seperti: menendang terlalu tinggi didekat lawan, menyundul bola yang terlalu rendah yang akan ditendang oleh lawan, dsb). Menghalangi pergerakan lawan dengan badan, sementara ia jauh dari bola (lebih dari 3 feet). Menghalangi kiper mengambil bola. Ketika kartu kuning atau kartu merah diberikan, sementara wasit tidak memberikan tendangan bebas langsung. b) Yang hanya berlaku untuk kiper : Memegang bola lebih dari enam detik. Memegang bola yang diumpan balik dengan kaki oleh teman sendiri (namun jika bola tersebut diumpan balik oleh teman tidak dengan kaki, boleh dipegang oleh kiper). Memegang bola yang dilempar kedalam oleh teman sendiri. Secara sengaja mengambil kembali bola yang telah dilepas 4. Tentang hand-ball: Perlu diketahui bahwa bukanlah hand ball jika seorang pemain menyentuh bola karena ; Secara refleks berusaha melindungi dirinya dari cedera, atau

Bukan dia yang menyentuh bola tetapi bola yang mengarah kepada dirinya sementara lengannya dalam keadaan pasif.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pemain terbagi atas Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung untuk memasukkan sebuah bola bundar ke gawang lawan ("mencetak gol"). Tim yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam jangka waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya seri). Peraturan terpenting dalam mencapai tujuan ini adalah para pemain (kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka selama masih dalam permainan. B. Saran Bermain sepak bola juga menuntut kemampuan otak yang prima, Untuk dapat bermain sepak bola kita harus banyak berlatih dan memupuk kerja sama yang ulet karena dalam permainan ini sangat diperlukan kebersamaan dan keuletan dalam bermain demi terciptanya dinamika kebersamaan untuk mencapai kemenangan.

DAFTAR PUSTAKA http://routeterritory.wordpress.com/2010/08/21/bola-standard-international/ http://id.wikipedia.org/wiki/sepak_bola http://zonaeedukasi.blogspot.co.id/2016/08/makalah-sepak-bola.html

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah swt. atas rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah penjas yang berisi tentang Makalah Sepak Bola. Saya berterima kasih kepada guru Penjaskes yang telah memberikan bimbingan dan waktu yang cukup sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Saya sebagai penyusun meminta maaf apabila dalam makalah ini terjadi kesalahan. Penyusun berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk Penulis dan umumnya untuk siswa/siswi SMP KP CIEURI. Cieuri, Februari 2016 Penyusun

DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan Bab II. Pembahasan A. Pengertian Sepak Bola B. Sejarah Sepak Bola C. Aturan Permainan Sepak Bola D. Wasit Sebagai Pengukur Waktu Resmi E. Pelanggaran dan Tendangan Bebas Bab III. Penutup A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

MAKALAH PENJAS Olahraga Sepak Bola Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Penjas Disusun Oleh Kelompok : Ketua Anggota : Bayu Purnama : Asep Nur Rizki : Cepi Saepuloh : Rijal Jaelani : Herman Sulaeman KELAS : VIII -A SMP KARYA PEMBANGUNAN CIEURI 2015 2016