NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mendiami Pulau Jawa (Sulistyawati, 2011). dengan menggunakan alat kontrasepsi (Kemenkes, 2014).

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD)

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ANANG RIASMOKO J

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Nuke Devi Indrawati. Tlp : ABSTRAK

PATH ANALYSIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN SUAMI SEBAGAI AKSEPTOR VASEKTOMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA TESIS

DETERMINAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : AHMAD NASRULLOH J

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN SUAMI PADA PROGRAM KB VASEKTOMI DI WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

HUBUNGAN USIA PARITAS DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DUSUN GETASAN KAB. SEMARANG TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. cara operasional dan dampaknya terhadap pencegahan kelahiran.tahap

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN SIKAP PEMBERIAN ASI EKSLKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

Pendahuluan. Rahma., et al, Analisis Perbedaan Kualitas Pelayanan KB...

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : AHMAD NASRULLOH J

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN ANTENATAL CARE BIDAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SANGKRAH TAHUN 2013

ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

SKRIPSI FAKTOR DETERMINAN PERILAKU KELUARGA BERENCANA (KB) DENGAN METODE OPERASI PRIA (MOP) DI KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN MOTIVASI DAN SIKAP BIDAN DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN LEMBAR MTBS DI PUSKESMAS KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN MOTIVASI MENJADI BIDAN MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN ANTARA LAMA KERJA DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH SURAKARTA

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN MINAT MASUK PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KONSEP KEBIDANAN

Oleh : Eti Wati ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE GENETALIA DENGAN MOTIVASI MERAWAT ORGAN GENETALIA PADA SISWI MTs TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN TINGKAT KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH

32 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

Medsains Vol. 1 No.01, Maret 2015 : 7-12

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

MENGANALISIS PERBEDAAN KEPATUHAN IBU MEMBAWA BUKU KIA SERTA KELENGKAPAN PENGISIAN BUKU KIA

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

KADER. Disusun J

ANALISYS THE FULFILLMENT PARTOGRAPH IN MONITORING PHASE I FOR DECREASE MORTALITY IN DELIVERING BABY SeptiRianawati 1, YuliTrisnawati 2 ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN LEMBAR PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA IBI RANTING NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA BERENCANA PADA KELOMPOK IBU DI WILAYAH PUSKESMAS I SUKOHARJO SKRIPSI

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Kustriyanti 1),Priharyanti Wulandari 2)

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS SUKAWARNA TAHUN 2010

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN PADA IBU HAMIL (Studi Kasus di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang)

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Vulva Hygiene dan Kejadian Keputihan Pada Wanita Perimenopause Di Desa Mojo Kecamatan Andong Boyolali

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BIDAN DENGAN KEPATUHAN PEMBERIAN INFORMED CONSENT PADA PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) DI KECAMATAN GROGOL Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : INTAN KUSUMAWATI J 410 141 020 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016 1

i 2

3 ii

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum/tidak diterbitkan sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka. Surakarta. Juni 2016 Penulis Intan Kusumawati J410141020 iii 4

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BIDAN DENGAN KEPATUHAN PEMBERIAN INFORMED CONSENT PADA PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) DI KECAMATAN GROGOL Abstrak Hasil SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia), CPR (Contraseptive Prevalence Rate) meningkat hanya sebesar 0,5%, yaitu dari 57,4% (2007) menjadi 57,9% (2012). Hal ini disebabkan masih tingginya angka drop out kepesertaan ber-kb (20%-27%), dan masih rendahnya pemakaian metode jangka panjang (25,1%). Bidan sebagai provider bertanggungjawab atas pendokumentasian kebidanan salah satunya informed consent KB. Pemberian informed consent KB secara signifikan dapat mencegah terjadinya drop out pemakaian kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi bidan dengan kepatuhan pemberian informed consent pada pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Kecamatan Grogol. Metode penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh bidan yang bekerja di wilayah Kecamatan Grogol sebanyak 61 bidan. Pemilihan sampel dengan simple random sampling sebanyak 38 bidan. Uji statistik menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi bidan dengan kepatuhan pemberian informed consent pada pelayanan Keluarga Berencana (KB), (pvalue=0,022). Kata Kunci : bidan, informed consent, drop out, motivasi, patuh Abstract Results IDHS (Indonesian Demographic and Health Survey), CPR (Contraseptive Prevalence Rate) rose by only 0.5%, from 57.4% (2007) to 57.9% (2012). This is due to high drop out rate of participation in family planning (20% -27%), and the low use of long-term methods (25.1%). Midwives as the provider is responsible for documenting the informed consent of obstetrics one KB. Giving informed consent KB can significantly prevent the drop out of contraceptive use. This study aims to determine the relationship between motivation midwife to compliance with the provision of informed consent to service of Family Planning (KB) in Grogol. This research method using observational analytic design with cross sectional approach. The population of this research is all midwives working in the area of Grogol 61 midwives. Selection of the sample with simple random sampling as much as 38 midwives. The statistical test using chi square. The results showed that there was a relationship between motivation midwife to compliance with the provision of informed consent to service of Family Planning (KB), (p-value = 0.022). Keywords: informed consent, a midwife, drop out, motivation, wayward. 1. PENDAHULUAN Program Keluarga Berencana (KB) diyakini telah berkontribusi terhadap penurunan tingkat kelahiran dan tingkat kematian. Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, mendukung program KB sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan keluarga sehat dan berkualitas. Hasil SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia), CPR (Contraseptive Prevalence Rate) meningkat hanya sebesar 0,5%, yaitu dari 57,4% (2007) menjadi 57,9% (2012). Hal ini disebabkan masih tingginya angka drop out kepesertaan ber- KB (20%-27%), dan masih rendahnya pemakaian metode jangka panjang (25,1%) (Bappenas, 2014). 1

Bidan sebagai provider dalam pelayanan kebidanan bertanggung jawab terhadap dokumentasi kebidanan, salah satunya dokumentasi pada pelayanan KB yaitu informed consent. Pendokumentasian merupakan kewajiban bidan dalam menjalankan profesinya yang diatur dalam Permenkes RI Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010. Salah satu peran bidan dalam upaya peningkatan pemakaian KB, yaitu dengan memberikan informed choice, pemberian informed choice dan informed consent juga secara signifikan dapat mencegah drop out pemakaian kontrasepsi (Sofyan, 2006).. Bidan yang tidak memberikan informed consent dimungkinkan dapat meningkatkan drop out pada peserta KB. Berdasarkan data hasil rekapitulasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo 2014-2015, didapatkan jumlah drop out pengguna alat kontrasepsi mengalami peningkatan di Kecamatan Grogol. Jumlah drop out di Kecamatan Grogol dari 166 orang (1,07%) pada tahun 2014 menjadi 198 orang (1,31%) pada tahun 2015.sedangkan data hasil pencatatan dan pelaporan dari PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana), jumlah peserta KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) yaitu 298 orang (90,85%) diberikan informed consent dan 30 orang (9,14%) tidak diberikan informed consent. Sedangkan peserta non MKJP tidak diberikan informed consent sebanyak 1.809 orang (100%). Rendahnya pemberian informed consent di Kecamatan Grogol dimungkinkan ada pengaruh dari motivasi bidan pemberi pelayanan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan antara motivasi bidan dengan kepatuhan pemberian informed consent pada pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Kecamatan Grogol. 2. METODE Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional dan dilakukan pada bulan Mei 2016 di wilayah Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Adapun Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua bidan yang bekerja di wilayah Kecamatan Grogol berjumlah 61 bidan. Menurut Kothari dalam Murti (2010) didapat jumlah sampel sebanyak 38 orang dengan menggunakan tehnik simple random sampling. Uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan uji KR-20. Penelitian ini menggunakan uji chi square dengan derajat kepercayaan (CI) 95% dan tingkat signifikan α=0,05. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini melibatkan bidan praktik di beberapa fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan KB. Fasilitas kesehatan tersebut antara lain Puskesmas Grogol, Puskesmas Pembantu, PKD (Poli Klinik Desa), RB (Rumah Bersalin) Yulita dan BPM Sri Sunaryati. Adapun distribusi responden untuk setiap karakteristiknya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1. Deskripsi Karakteristik Responden terhadap Motivasi dan Kepatuhan Karakteristik Motivasi Kepatuhan Kurang Baik Tidak Patuh Umur Pendidikan Tempat Kerja <26 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun D1 Keb D3 Keb D4 Keb 13 (34,2) 5 (13,2) 0 (0) 16 (42,1) 2 12 (31,6) 15 (39,5) 14 (36,8) 18 (47,4) Patuh 11 (28,9) 5 (15,8) 13 (34,2) BPM 0 (0) 0 (0)

PKD Puskesmas Grogol PUSTU RB Yulita Masa Kerja <10 tahun 10-15 tahun 16-20 tahun Status Pekerjaan Non PNS PNS 10 (26,3) 13 (34,2) 5 (13,2) 13 (34,2) 7 (18,4) 12 (31,6) 12 (31,6) 7 (18,4) 12 (31,6) 15 (39,5) 15 (39,5) 10 (26,3) 10 (26,3) 7 (18,4) Umur bidan mayoritas pada kelompok usia 26-35 tahun yaitu 25 orang (65,8%) dan 13 orang (34,2%) diantaranya memiliki motivasi kurang, sedangkan 14 orang (36,8%) tidak patuh dalam pemberian informed consent KB. Menurut Hurlock (dalam Wawan dan Dewi 2010), tingkat pematangan seseorang didapat dari bekerja, seringkali berhubungan dengan penambahan umur. Menurut UU Tenaga Kerja No 13 tahun 2003 bahwa usia produktif kerja yaitu seseorang yang berusia antara umur 15 tahun sampai dengan 64 tahun. Menurut pendapat Notoatmodjo (2005) bahwa usia produktif cenderung mempunyai motivasi tinggi dan berpotensi untuk dapat meningkatkan kinerja seseorang. Hal ini didukung oleh penelitian Yulianti (2012) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kinerja bidan puskesmas dalam penanganan ibu hamil dengan risiko tinggi di Kabupaten Pontianak (p-value=0,026). Sebagian besar bidan berpendidikan D3 yaitu 31 orang (81,6%). Sebanyak 16 orang (42,1%) diantaranya memiliki motivasi kurang dan 18 orang (47,4%) bidan tidak patuh terhadap pemberian informed consent KB. Menurut kebijakan Kepmenkes RI No.369/MENKES/SK/III/2007, bidan diperbolehkan memberikan pelayanan kebidanan minimal berpendidikan D3 Kebidanan yaitu sebagai bidan pelaksana. Menurut Notoadmodjo (2007), pendidikan dapat memperlihatkan tingkat pengetahuan seseorang, dengan pendidikan seseorang mampu meningkatkan pengetahuan. Hal ini sejalan dengan penelitian Wardani (2009) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan terhadap kepatuhan dalam pencatatan pelaporan buku KIA di Kabupaten Blitar (p-value=0,57). Sebanyak 16 orang (42,1%) bidan bekerja di PKD. Bidan yang bekerja di PKD sebagian besar memiliki motivasi kurang sebanyak 10 orang (26,3%) dan tidak patuh terhadap pemberian informed consent KB 12 orang (31,6%). Hal tersebut disebabkan oleh beban kerja yang tinggi dikarenakan banyaknya pencatatan pelaporan dan kompleknya permasalahan yang ada di masyarakat. Menurut Anatan (2009), pemberian beban kerja yang berlebihan dapat menimbulkan stres yang berkepanjangan yaitu kondisi atau keadaan yang tidak menyenangkan yang dihadapi oleh setiap orang baik secara fisik maupun mental. Selain itu berdampak negatif pada karir yang berdampak pada penurunan stabilitas dan daya tahan tubuh sehingga kinerja individu akan menurun. Hal ini sejalan dengan penelitian Andriani (2012) bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap kinerja bidan di desa dalam pelaksanaan jaminan persalinan di Kabupaten Lampung Barat (p-value=0,0005). Mayoritas bidan bekerja kurang dari 10 tahun sebanyak 25 orang (65,8%) dan yang memiliki motivasi kurang sebesar 13 orang (34,2%), serta yang tidak patuh terhadap pemberian informed consent KB sebesar 15 orang (39,5%). Menurut Ranupendoyo dan Saud (2009), masa kerja yaitu lamanya seseorang bekerja dalam bidang kegiatan yang sama ataupun beda, yang biasanya diukur oleh waktu. Masa kerja berpengaruh pada pengalaman-pengalaman yang didapat selama menjalankan tugas. Hal ini sejalan dengan penelitian Wardani (2009) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara masa kerja terhadap kepatuhan bidan dalam pelaporan pencatatan buku KIA di Kabupaten Blitar (p-value=0,039). 3

Status kerja yaitu jabatan yang dimiliki seseorang dalam bekerja. Sebagian besar status bidan didominasi oleh non PNS, yaitu sebanyak 25 orang (65,8%). Sebanyak 13 orang (34,2%) bidan yang berstatus Non PNS memiliki motivasi kurang dan 15 orang (39,5%) bidan tidak patuh terhadap pemberian informed consent KB. Hal ini dimungkinkan disebabkan oleh faktor hygiene atau pemeliharaan yang salah satunya sistem imbalan yang berlaku atau insentif yang diterimanya. Menurut Herzberg (1987) dalam Saleha dan Satrianegara (2009), yang mempengaruhi motivasi yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene. Hal ini sejalan dengan penelitian Wahyuni (2011) menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi insentif dengan motivasi bidan desa dalam penggunaan partograf di Kabupaten Semarang (p-value=0,027). Tabel 2. Hubungan antara Motivasi Bidan dengan Kepatuhan Pemberian Informed Consent pada Pelayanan KB Motivasi Kurang Baik Kepatuhan Tidak Patuh Patuh 14 (73,7) 5 (26,3) 7 (36,8) 12 (63,2) Total p-value PR CI 95% 19 (100,0) 19 (100,0) 0,022 2,044 1,204-19,129 Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan motivasi kurang mayoritas tidak patuh sebanyak 14 responden (73,7%), sedangkan responden dengan motivasi baik mayoritas patuh sebanyak 12 responden (63,2%) dengan p-value = 0,022 (p<0,05). Hal ini didukung oleh teori Lawrance Green (2005) bahwa perilaku manusia ditentukan oleh 3 (tiga) faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor pendorong. Adapun motivasi termasuk salah satu dari faktor predisposisi terbentuknya perilaku. Menurut Soemanto (1987) dalam Widodo (2007), Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang yang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Wardani (2009) bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kepatuhan bidan dalam pelaporan pencatatan buku KIA. 4. KESIMPULAN a. Motivasi bidan berdistribusi sama antara bidan yang mempunyai motivasi baik dengan bidan yang mempunyai motivasi kurang baik yaitu 19 orang (50%). b. Lebih dari 50% bidan di wilayah Kecamatan Grogol tidak patuh dalam pemberian informed consent KB yaitu 21 responden (55,3%). c. Ada hubungan antara motivasi bidan dengan kepatuhan pemberian informed consent pada pelayanan Keluarga Berencana (KB). 5. DAFTAR PUSTAKA Anatan, L. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Bisnis Modern. Bandung: Alfabeta. Andriani, Y. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Bidan di Desa dalam Pelaksanaan Program Jaminan Persalinan di Kabupaten Lampung Barat. [Skripsi]. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Bappenas. 2014. Arah Pembangunan kependudukan dan KB dalam RKP 2014. Jakarta: BSJ convention center. Murti, B. 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Ranupandoyo, H dan Saud, H. 2009. Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE. 4

Saleha, S dan Satrianegara, M. 2009. Buku Ajar Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan serta Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Sofyan, M. 2006. Bidan menyongsong Masa Depan. Jakarta: PP IBI. Wahyuni, S. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Bidan Desa dalam Menggunakan Partograf di Kabupaten Semarang. [Tesis Ilmiah]. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Wawan dan Dewi. 2010. Teori Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. Wardani, DS. 2009. Kepatuhan Bidan Praktek Swasta dalam Pelaporan Pencatatan Pelayanan KIA di Kabupaten Blitar Provinsi Jaawa Timur. [Tesis Ilmiah]. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Widodo, A. 2007. Perilaku Manusia Teori, Konsep dan Aplikasinya dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Empat. Yulianti, E. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bidan Puskesmas dalam Penanganan Ibu Hamil Risiko Tinggi di Kabupaten Pontianak Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Bidan. ISSN :2339-1731. 5