PERATURAN DAERAH KOTA SORONG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SORONG

PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KOTA SORONG

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SORONG

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK KOTA SORONG

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG /JASA KOTA SORONG

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG KOTA SORONG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

BUPATI MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SORONG,

PEMERINTAH KOTA PADANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 41 TAHUN 2007 ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 40 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 37 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR TAHUN 2009

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR : 2 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN SIAK

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENERIMAAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA PEMERINTAH KOTA SORONG

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DISTRIK DI KABUPATEN JAYAPURA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 03 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT PENGELOLA PERPARKIRAN KOTA BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 03 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN MAROS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 05 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

PEMERINTAH KOTA MADIUN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 08 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 6 Tahun 2005 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PADANG

dddddd PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 11 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

BERITA DAERAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 52 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA PONTIANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PONOROGO

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 9 TAHUN 2006 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BALIKPAPAN

LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 07 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KELURAHAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2008 Nomor 1 Seri D.1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 5 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 18 TAHUN 2008

Transkripsi:

SALINAN WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU, PENANAMAN MODAL DAN INVESTASI KOTA SORONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SORONG, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Sorong, perlu ditingkatkan menjadi Badan dan ditetapkan kembali dalam Peraturan Daerah Kota Sorong; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Penanaman Modal dan Investasi Kota Sorong. : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang Undang Nomor 45 Tahun 1999 tentang Pembentukan Propinsi Irian Tengah, Propinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, kabupaten Puncak Jaya dan Kota Sorong (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 173, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3894); 4. Undang Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Propinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884 );

-2-5. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang pedoman Pembinaan dan pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4861); 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelayanan Terpadu di Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 ;

-3-15. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia, Menteri Perdagangan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kepala Badan Koordinai Penanaman Modal Nomor 69 Tahun 2009; Nomor : M.Hh-08.Ah.01.01.2009; Nomor : 60/M- Dag/Per/12/2009; Nomor : Per.30/Men/XII/2009; Nomor : 10 Tahun 2009 Tentang Percepatan Pelayanan Periijinan Dan Non Perijinan Untuk Memulai Usaha; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SORONG dan WALIKOTA SORONG M E M U T U S K A N Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU, PENANAMAN MODAL DAN INVESTASI KOTA SORONG. B A B I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Sorong. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota Sorong dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintah Daerah. 3. Kepala Daerah adalah Walikota Sorong. 4. DPRD yang selanjutnya disebut Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Sorong adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kota Sorong. 5. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Penanaman Modal dan Investasi adalah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Penanaman Modal dan Investasi Kota Sorong. 6. Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Penanaman Modal dan Investasi adalah Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Penanaman Modal dan Investasi Kota Sorong. 7. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Penanaman Modal dan Investasi merupakan instrumen bagi pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan aspek daya saing Daerah dengan fokus penciptaan iklim berinvestasi yang kondusif melalui penyelenggaraan pemberian kemudahan penerbitan perizinan dan percepatan. 8. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari sekretariat daerah, sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dinas daerah, Inspektorat, Bappeda, lembaga teknis daerah, distrik dan kelurahan.

-4-9. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang Pemerintahan oleh Pemerintah kepada Daerah Otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. 10. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. 11. Daerah Otonom, selanjutnya disebut Daerah adalah Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas Daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas Pemerintah. 13. Investasi adalah penanaman modal yang diharapkan dapat menghasilkan tambahan dana pada masa yang akan datang. 14. Penanaman Modal adalah kegiatan yang dilakukan penanam modal yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan dimasa depan. BAB II PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Penanaman Modal dan Investasi Kota Sorong. (2) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Penanaman Modal dan Investasi merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. B A B III TUGAS, POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Pertama Pasal 3 (1) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, Penanaman Modal dan Investasi mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang perijinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian. (2) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Penanaman Modal dan Investasi dipimpin oleh seorang Kepala yang sehari-hari secara administratif berada dibawah koordinasi Sekretaris Daerah. (3) Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Penanaman Modal dan Investasi mempunyai tugas memimpin dan membina pelaksanaan tugas dan fungsi layanan pengadaan berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Walikota.

-5- (4) Ketatausahaan atau Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian terhadap program, kegiatan, administrasi dan sumber daya dilingkungan. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Penanaman Modal dan Investasi. (5) Tim Teknis mempunyai tugas : a. Melaksanakan pemeriksaan teknis dilapangan dan membuat berita acara pemeriksaan serta membuat analisis/kajian sesuai bidangnya. b. Memberikan rekomendasi kepada kepala penyelenggara Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Penanaman Modal dan Investasi, untuk menyetujui atau menolak izin. Pasal 4 Tim Teknis yang dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5) ditetapkan dengan Keputusan Walikota. Pasal 5 (1) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Penanaman Modal dan Investasi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan perizinan, non perizinan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah. (2) Mengelola administrasi perizinan, non perizinan dengan mengacu pada prinsip koordinasi, integrasi, singkronisasi, dan keamanan berkas. Pasal 6 Untuk menyelenggarakan tugas dalam pasal 3, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Penanaman Modal dan Investasi mempunyai fungsi : 1. Mengidentifikasi izin-izin yang menjadi kewenangan daerah berserta SKPD yang menanganinya (sebelum ada PTSP). 2. pelaksanaan penyusunan program badan perizinan; 3. penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan; 4. pelaksanaan koordinsi proses pelayanan perizinan; 5. pelaksanaan administrasi pelayanan perizinan; 6. pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perizinan; 7. pelaksanaan urusan tata usaha badan perizinan; 8. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota. B A B III SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kedua Pasal 7 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Penanaman Modal dan Investasi terdiri dari : 1. Kepala Badan; 2. Sekretariat : a. Sub Bagian Tata Usaha: b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Umum

-6-3. Bidang Informasi dan Pendaftaran: a. Seksi informasi b. Seksi Pendaftaran 4. Bidang Pemrosesan dan Penerbitan: a. Seksi Pemrosesan b. Seksi Penerbitan 5. Bidang Evaluasi dan Pengendalian: a. Seksi Evaluasi b. Seksi Pengendalian 6. Bidang Penanaman Modal dan Investasi: a. Seksi Usaha dan Investasi b. Seksi Pelayanan dan Kemitraan 7. Tim Teknis. 8. Kelompok Jabatan Fungsional. BAB IV KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 8 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahlian. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini dipimpin oleh seorang pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Badan. (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis Jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini diatur berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. BAB V TATA KERJA Pasal 9 Dalam melaksanakan tugasnya, pimpinan unit organisasi dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi, serta dengan instansi lain di luar. Pasal 10 Pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Pasal 11 Pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

-7- Pasal 12 Pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjukpetunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan dan menyampaikan laporan secara berkala tepat pada waktunya. Pasal 13 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjukpetunjuk kepada bawahan. Pasal 14 Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 15 Segala Biaya yang diperlukan dalam menjalankan tugas dibebankan kepada APBD Kota Sorong dan sumber-sumber lain sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 16 Bagan struktur organisasi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Penanaman Modal dan Investasi Kota Sorong sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daaerah ini. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 17 Pada saat mulai berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kota Sorong Nomor 5 Bab III Pasal 15 Tahun 2008 diiicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

-8- BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Pelaksanaan Peraturan Daerah ini terutama yang menyangkut penjabaran tugas dan fungsi akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. Pasal 19 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Sorong. Diundangkan di Sorong pada tanggal 31 12-2013 Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA SORONG, CAP/TTD H. E. SIHOMBING Ditetapkan di Sorong pada tanggal 31 12-2013 WALIKOTA SORONG, CAP/TTD LAMBERTHUS JITMAU LEMBARAN DAERAH KOTA SORONG TAHUN 2013 NOMOR 11 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM CAP/TTD S U K I M A N Pembina (IV/a) NIP. 19580510 199203 1 005

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU, PENANAMAN MODAL DAN INVESTASI KOTA SORONG I. U M U M Berdasarkan amanat pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang menyatakan bahwa Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah ini, maka Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Sorong sebagai perangkat daerah perlu dilakukan penataan yang disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, yang selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Sorong tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Penanaman Modal dan Investasi Kota Sorong. II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8

-2- Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA SORONG TAHUN 2013 NOMOR 11

SALINAN WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU, PENANAMAN MODAL DAN INVESTASI KOTA SORONG PEMERINTAH KOTA SORONG TAHUN 2013

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA Lampiran Peraturan Daerah Kota Sorong BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU Nomor 11 Tahun 2013 KOTA SORONG Tanggal 31 12 2013 KEPALA JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM BIDANG INFORMASI & PENDAFTARAN BIDANG PEMROSESAN & PENERBITAN BIDANG EVALUASI & PENGENDALIAN BIDANG PENANAMAN MODAL & INVESTASI SEKSI INFORMASI SEKSI PEMROSESAN SEKSI EVALUASI SEKSI USAHA & INVESTASI SEKSI PEDAFTARAN SEKSI PENERBITAN SEKSI PENGENDALIAN SEKSI PELAYANAN & KEMITRAAN Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM CAP/TTD S U K I M A N Pembina (IV/a) NIP. 19580510 199203 1 005 TIM TEKNIS WALIKOTA SORONG, CAP/TTD LAMBERTHUS JITMAU