BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang dalam mencapai tujuan kehidupan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Taman Kanak kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atiasih, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu bentuk. pendidikan Taman Kanak-kanak (PP No.27 Tahun 1990).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangann berpikir anak-anak usai Taman Kanak-Kanak atau

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertulis dalam pasal 1 butir 14 Undang-undang RI Nomor 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. mendefiniskan pendidikan anak usia dini sebagai. boleh terpisah karena ketiganya saling berkaitan. Aspek kognitif berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan bagi anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Di susun Oleh: PUJI RAHAYU A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan Nasional berupaya terus menerus untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia nilai KKM siswa masih dibawah rata-rata

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, melalui bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di

BAB I PENDAHULUAN. Kita tidak dapat memungkiri bahwa pendidikan anak usia dini (TK) perlu mendapat perhatian yang sangat serius dari semua pihak baik,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat menentukan bagi anak untuk mengembangkan seluruh. potensinya. Berdasarkan kajian dalam Ernawulan Syaodih dan Mubiar

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Dwi Oktaviani Wulandari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani anak di lingkungan keluarga sebelum memasuki. pendidikan dasar. Anak yang dalam pandangan pendidikan modern

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak (TK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap lingkungan sekitar dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama, yaitu sejak awal kemerdekaan Indonesia, dengan berdirinya Taman Siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeyen Yeni Aminah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Retna Intania, 2014 Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

1. PENDAHULUAN. lanjut, pendidikan dimulai dari sejak dini hingga akhir kelak. Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Dasar mulai mengembangkan keterampilan yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada materi yang terdapat dalam kurikulum tersebut. Strandar

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulis 2.1.1Keterampilan Menulis nama sendiri bagi anak usia 5-6 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Pendidikan bagi anak usia dini bukan sekedar meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Pasal 1 ayat 14 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak usia dini salah satunya dengan membantu mengembangkan aspek perkembangan anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. Aspek-aspek perkembangan tersebut meliputi sosial emosi, kognitif, fisik motorik, moral agama dan bahasa. Salah satu aspek perkembangan yang harus dikembangkan pada anak adalah perkembangan bahasa. Perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek perkembangan yang wajib diasah di Taman Kanak-kanak, sebab melalui bahasa anak dapat berkomunikasi terhadap orang lain. Pernyataan ini sejalan dengan yang dikemukakan Santrock (1995:178) bahwa bahasa merupakan suatu sistem simbol yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Perkembangan bahasa memiliki beberapa komponen yang terdiri dari menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Kemampuan menyimak adalah suatu proses mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 1994:28). Oleh karena itu, anak diharapkan memiliki kemampuan menyimak sehingga dapat memahami pesan yang disampaikan melalui bahasa lisan oleh orang-orang di sekitarnya.

2 Perkembangan bahasa selanjutnya adalah kemampuan membaca. Tarigan (2008:7) menyebutkan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Proses tersebut juga diharapkan dapat dimiliki oleh anak usia dini dalam memahami kata-kata atau bahasa yang tertulis. Kemampuan berbicara merupakan perkembangan bahasa selanjutnya. Pada hakikatnya kemampuan berbicara merupakan suatu proses komunikasi sebab di dalamnya terjadi pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat lain (Haryadi dan Zamzani, 1997:54). Hal ini juga diharapkan dapat dimiliki oleh anak usia dini, sebab kemampuan berbicara memudahkan anak berkomunikasi dengan orangorang di sekitarnya. Komponen perkembangan bahasa yang terakhir adalah menulis. Menulis merupakan proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan (Semi, 1995:16). Kemampuan memindahkan gagasan ke dalam lambang tulisan juga diharapkan dapat dimiliki oleh anak-anak usia dini sebagai salah satu komponen perkembangan bahasa yang akan dicapai. Berbagai komponen perkembangan bahasa tersebut, khususnya menulis sebaiknya dikembangkan melalui sebuah pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan untuk anak, biasanya dilakukan melalui kegiatan layaknya bermain. Mayesty (1990:196-197) mengungkapkan, bagi seorang anak, bermain adalah kegiatan yang mereka lakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan. Oleh karena itu, anak tidak membedakan antara bermain, belajar, dan bekerja. Apabila kegiatan dilakukan secara menyenangkan, tentu anak tidak merasa bahwa dirinya sedang belajar. Menurut Musfiroh (2003:3), cara yang paling tepat untuk memperkenalkan lambang bahasa huruf dan angka pada anak, yaitu pertama adalah dengan menunggu kemunculan pada anak. Kedua, dengan menstimulasi melalu konteks yang dikenal dan disukai anak. Ketiga, dengan memberikan pelajaran yang kontinyu dan integralistik. Keempat, dengan mengintegrasikan ke dalam kegiatan

3 bermain. Oleh karena itu, dalam memperkenalkan lambang bahasa, hendaknya diikuti dengan kegiatan-kegiatan yang bermakna dan menyenangkan. Kegiatan tidak hanya sekedar menuliskan lambang-lambang bahasa, namun diberikan juga gambaran, media, dan metode yang menyenangkan. Idealnya, kegiatan yang dilakukan tidak luput dari demonstrasi guru, pengkondisian kelas yang baik dan menyenangkan, alat dan media yang menarik bagi anak, serta penggunaan model, pendekatan, dan metode yang tepat dan mendukung proses pembelajaran. Nyatanya dalam proses pembelajaran di sekolah masih ditemukan beberapa masalah yang dihadapi anak. Hal-hal yang terkait dengan masalah menulis anak di antaranya, yaitu anak masih belum dapat membedakan huruf a dan o, b dan d serta huruf p dan huruf q. anak-anak juga masih belum dapat memegang pensil dengan benar. Selain itu, ada beberapa anak yang suka menulis dengan tangan kiri padahal, anak tersebut tidak kidal. Selain ditemukannya masalah pada anak terkait dengan kemampuan menulis anak, ditemukan pula masalah yang terkait dengan bagaimana guru menyampaikan materi menulis pada anak. Hal-hal yang terkait dengan cara penyampaian materi menulis tersebut, yaitu guru masih melakukan kegiatankegiatan yang membuat anak jenuh contohnya seperti kegiatan menulis yang hanya menggunakan buku tulis bergaris dan anak wajib membuat huruf a dari atas ke bawah sampai penuh, dan guru hanya memberi contoh satu kali di bagian kertas paling atas. Selain itu, anak juga dipaksa untuk menyelesaikan tugas tersebut sampai selesai, apabila belum selesai maka anak tidak boleh melakukan kegiatan menulis berikutnya. Hal ini sering membuat anak frustasi sehingga anak mudah menangis bahkan sampai tidak mau sekolah lagi. Berbagai masalah tersebut, memunculkan gagasan penulis untuk meningkatkan kemampuan menulis anak dengan menggunakan sebuah metode, yaitu metode Montessori. Metode Montessori menggunakan kerjasama antara indera penglihatan, pendengaran, dan peraba. Anak belajar menggunakan inderanya untuk meraba sandpaper dengan menggunakan jarinya dan menelusuri

4 setiap lekuk huruf yang bertekstur kasar tersebut. Anak dapat merasakan teksturnya, melihat bentuk dan arah hurufnya, dan dapat mendengar suara gesekan yang ditimbulkan dari jari dan kartu ampelas tersebut. Hasil penelusuran melalui jari itu dituangkan ke dalam kotak pasir dengan menggoreskan jari membentuk sebuah huruf sesuai dengan apa yang telah diraba, dilihat, dan didengar sebelumnya. Penelusuran jari tersebut dapat meningkatkan kepekaan indera anak. Melalui bantuan sandpaper dan sandtray akan membuat ketiga indera berkoordinasi dalam satu waktu sehingga anak akan fokus dan merasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan menulis akan dianggap sebagai hal yang menyenangkan dan bukan merupakan tes yang seringkali harus diselesaikan secara tepat waktu. Anak lebih merasakan pembelajaran yang nyata dari penelusuran jari tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis memfokuskan kajian dengan judul Penggunaan Metode Montessori dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Anak Usia Dini. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbahasa merupakan hal yang sangat penting untuk memudahkan anak berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Perkembangan bahasa memiliki beberapa komponen, yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Dari keempat komponen tersebut, penulis akan membatasi masalah yang berkaitan dengan kemampuan menulis. Selama ini kemampuan menulis di Taman Kanak-kanak dikembangkan melalui metode yang kurang bermakna bagi anak. Pembelajaran menulis hanya diterapkan dengan menuliskan huruf satu persatu dari atas sampai bawah pada selembar kertas tanpa adanya unsur bermain yang merupakan prinsip pembelajaran di TK. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang menarik untuk mengembangkan kemampuan menulis anak, yaitu metode Montessori. Metode ini memberikan pengalaman langsung bagi anak dan

5 mengintegrasikan ketiga inderanya, yaitu indera penglihatan, peraba, dan pendengaran. Penulis membatasi masalah dalam penelitian yang akan dilakukan, yaitu apakah penggunaan metode Montessori dapat meningkatkan kemampuan menulis anak usia dini. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi objektif kemampuan menulis anak usia dini pada kelompok A TK Trisula Perwari Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014? 2. Bagaimana penerapan metode Montessori dalam meningkatkan kemampuan menulis anak usia dini pada kelompok A TK Trisula Perwari Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014? 3. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis anak setelah diterapkan metode Montessori pada kelompok A TK Trisula Perwari Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014? C. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kondisi objektif kemampuan menulis anak usia dini pada kelompok A TK Trisula Perwari Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014. 2. Untuk mengetahui penerapan metode Montessori dalam meningkatkan kemampuan menulis anak usia dini pada kelompok A TK Trisula Perwari Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014. 3. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan menulis anak usia dini setelah diterapkan metode Montessori pada kelompok A TK Trisula Perwari Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014.

6 D. Manfaat/Signifikansi Penelitian Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk Anak a. Dapat meningkatkan kemampuan menulis anak b. Dapat memperdalam penguasaan kemampuan menulis secara menyenangkan. 2. Untuk Guru a. Dapat mendorong dan memotivasi untuk meningkatkan kemampuan menulis anak. b. Dapat menambah wawasan guru dalam membantu proses pembelajaran menulis anak di TK. 3. Untuk Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini a. Dapat menambah referensi untuk dijadikan bahan acuan dalam meningkatkan wawasan. b. Dapat memberikan pembinaan dalam meningkatkan kemampuan menulis anak melalui metode Montessori. E. Struktur Organisasi Skripsi Hasil penelitian ini ditulis dengan sistematika sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikasi penelitian, dan struktur organisasi skripsi. BAB II Kajian Pustaka, Pertama berisi tentang perkembangan bahasa anak usia dini yang didalamnya mencakup tentang konsep perkembangan bahasa dan tahapan perkembangan bahasa anak. Kedua, perkembangan kemampuan menulis yang mencakup tentang pengertian kemampuan menulis dan tahapan menulis anak. Ketiga, stimulasi perkembangan menulis untuk anak usia dini. Keempat, metode Montessori, dan terakhir penelitian terdahulu.

7 BAB III Metode penelitian, yang berisi tentang lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, penjelasan istilah, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya, dan terakhir analisis data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang berisi tentang hasil penelitian yaitu pengolahan data, serta pembahasan yaitu analisis hasil temuan. BAB V, Kesimpulan dan Rekomendasi, berisi tentang kesimpulan penelitian dan rekomendasi. Daftar Pustaka.