BAB I PENDAHULUAN. Menuntut ilmu pengetahuan merupakan suatu kewajiaban bagi ummat muslim

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Belajar Filsafat Islam Mashasiswa Prodi PAI Antara Alumni Pesantren

BAB I PENDAHULUAN. dari segi intelektual maupun kemampuan dari segi spiritual. Dari segi

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan anak melalui bimbingan, mendidik, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. kembali pemikiran kita tentang makna pendidikan itu sendiri. Pendidikan terkait dengan nilai-nilai, mendidik berarti memberikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi kemanusiaanya. Potensi kemanusiaan. merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia yang baik dari

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. menentukan tinggi rendahnya kualitas dan nilai suatu negara, karena itu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Agama Islam sangat penting bagi siswa di mana pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas SDM, salah satunya melalui pendidikan. Semua orang

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. agama. 1 Di sekolah umum (SD, SMP, SMA) pengajaran agama dipandang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan lulusan suatu jenjang pendidikan sesuai dengan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang saling mempengaruhi, misalnya persoalan administrasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Penegasan Judul. Pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan dan berlangsung sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. kemajuannya. Disamping itu tiap-tiap individu manusia mempunyai kepentingan dari

BAB I PENDAHULUAN. feeling attituted, personal ideals, aktivitas kepercayaan. 1. (mendidik). Namun menurut al-attas (1980) dalam Hasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia pendidikan dituntut untuk lebih maju dan

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Al-Qur a>n telah dijelaskan bahwa Allah SWT akan. mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu, orang yang berilmu

BAB I PENDAHULUAN. Nasional, (Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi,2003), hlm Pasal 3 Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, antara lain guru sebagai penginisiatif moral dan pengasuh serta. memperoleh perubahan diri dalam pengajaran.

2014 PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kelangsungan hidup bangsa tersebut 2. Pendidikan pula yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dari segi kuantitas lembaga. sampai dengan Perguruan Tinggi (PT).

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI POLA BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menuntut ilmu pengetahuan merupakan suatu kewajiaban bagi ummat muslim baik laki-laki maupun perempuan, baik anak-anak, orang dewasa atau bahkan orang yang sudah tua. Ada banyak ayat al-quran atau hadist yang memebahas tentang pentingnya menuntut ilmu, salah satu contoh Allah SWT memerintahkan hendakanya ada suatu golongan yang memperdalam ilmu pengetahuan seperti dalam firmannya Artinya : Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.(q.s at-taubah: 122) Sesuai dengan firman Allah di atas bahwa ilmu pengetahuan sangat penting. Hal tersebut tergambarkan dengan adanya seruan, hendaknya suatu golongan tidak hanya melakukan jihad tetapi harus ada di antara suatu golongan, kelompok yang 1

2 memeperdalam ilmu agama agar suapaya setelah ia kembali kepada kaumnya atau golongannya itu bisa memberikan peringatan atau pemebelajaran kepada mereka. Sehingga mereka akan sadar dan berhati-hati terhadap apa yang mereka lakukan di nunia ini, itulah salah satu contoh atau bentuk ilmu yang bermanfaat, tidak hanya bermanfaat bagi diri orang yang menuntut ilmu saja tetapi juga kepada ummatnya atau golongannya. Syarat untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat ada tujuh komponen yaitu kecerdasan, kemauan, kesabaran, biaya, petunjuk atau bimbingan guru, dan lamanya waktu menuntut ilmu. Bimbingan atau petunjuk dari seorang guru sangatlah penting bagi seorang thalibul ilmi atau pelajar, jadi seorang guru harus menjadi guru yang professional, yang mengusai betul tentang seluk beluk pendidikan dan pengajaran serta ilmu-ilmu lainnya. Tambahan lagi dia telah mendapatkan pendidikan khusus untuk menjadi guru dan memiliki keahlian khusus yang diperlukan unutk jenis pekerjaan ini. 1 Salah satu syarat untuk menjadi guru yang profisional adalah menguasai pengetahuan yang sesuai dengan spesialisasinya seperti guru pendidikan agama Islam atau PAI harus menguasai pengetahuan tentang agama Islam. Hal itu akan terlihat ketika proses pemebelajran berlangsung. seorang guru yang benar-benar siap dan menguasai materi akan lancar dalam menyampaiakan materi kepada murid dan sebaliknya, oleh sebab itu ia harus mempersiapkan apa saja 1 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2004),cet.3,h.118

3 yang akan diajarkan kepada siswa, dengan cara merumusakan tujuan mengajar, materi, metode dan model pembelajaran sebelum masuk ke kelas. Semua hal tersebut diperoleh saat seorang calon guru berada di bangku kuliah. Atau perguruan tinggi, jadi perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting dan merupakan tempat mempersiapkan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan pendidikan nasional secara tuntas. 2 Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional nomer 20 tahun 2003, pendidikan nasional berfungsi mengembangakan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 3 Dengan rumusan tujuan ini tentu diperlukan pendidik-pendidik yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing dan diperlukan lembaga yang bisa mencetak kader-kader yang siap untuk mewujudkan tujuan mulia ini. Oleh sebab itu guru atau calon pendidik harus disiapkan sedini mungkin, yakni pada saat di bangku kuliah, seorang calon pendidik harus benar-benar menguasai mata kuliah yang sudah diajarkan kepadanya. Misalnya seorang mahasiswa PAI setelah ia menyelesaikan kuliahnya ia harus mempunyai kemampuan 2 Hadari nawawi, Kebijakan Pendidikan di Indonesia ditinjau dari sudut hukum (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 1994),cet. 1, h.366. 3 Dedi Mulyasana, Pendidikan Bermutu (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2012),cet.2,h.5

4 tidak hanya di bidang pendidikan atau seni mengajar saja tetapi juga menguasai materi tentang pendidikan agama Islam dan bidang konsentrasi pada mata kuliah atau pelajaran tertentu, seperti halnya fiqih, quran dan hadist, sejarah kebudayaan Islam, dan aqidah akhlak. Akan tetapi banyak sarjana pendidikan agama Islam yang tidak terlalu menguasai materi PAI. Tentu hal tersebut terjadi karena banyak faktor, baik itu yang bersumber dari dirinya sendiri atau dari luar dirinya, baik itu dari tempat ia menuntut ilmu, pengajar atau gurunya, lingkungan sekitar, teman bergaulnya atau faktor-faktor yang lain. Salah satu faktornya adalah latar belakang pendidikan mahasiswa PAI. Mahasiswa PAI memilki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, ada yang lulusan SMA, ada yang MA, ada yang dari pesantren, dan berbagai latar belakang pendidikan lainnya. Tentu semua itu mempengaruhi hasil belajar mereka. Seorang guru atau dosen akan bisa menentukan proses pembelajaran selanjutnya dan mendiaknosis siswa atau mahasiswa yang mengalami kesulitan belajar dengan mengetahui latar pendidikan. Karena ada banyak sekali jalur penerimaan mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, khususnya di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan prodi PAI, mahasiswa yang mengambil juruasan pendidikan agama Islam pun juga dari berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda-beda seperti SMA, MA atau bahkan SMK, ada yang

5 berlatar belakang alumni pesantren dan ada yang tidak. Tentu hal seperti ini akan berpengaruh pada hasil belajar mahasiswa prodi PAI, dalam penenlitian ini penulis hanya berkonsentrasi pada dua latar belakang saja yaitu lulusan pondok pesantren dan non pondok pesantren. Dengan judul Studi Komparasi Hasil Belajar Filsafat Islam Mahasiswa Prodi PAI Antara Alumni Pesantren Dengan Non Pesantren di FTK UIN Sunan Ampel. B. Rumusan masalah Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, dibuat rumusan masalah sebagai berikut ; 1. Bagaimana hasil belajar filsafat islam mahasiswa prodi PAI angkatan 2014 alumni pesantren di FTK UIN Sunan Ampel? 2. Bagaimana hasil belajar filsafat islam mahasiswa prodi PAI angkatan 2014 alumni non pesantren di FTK UIN Sunan Ampel? 3. Adakah perbedaan hasil belajar filsafat islam mahasiswa prodi PAI angkatan 2014 antara alumni pesantren dengan non pesantren di FTK UIN Sunan Ampel? C. Tujuan penelitian Penelitiaan ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui hasil belajar filsafat islam mahasiswa prodi PAI angkatan 2014 alumni pesantren di FTK UIN Sunan Ampel

6 2. Mengetahui hasil belajar filsafat islam mahasiswa prodi PAI angkatan 2014 alumni non pesantren di FTK UIN Sunan Ampel 3. Mengetahui adakah perbedaan hasil belajar filsafat islam mahasiswa prodi PAI angkatan 2014 alumni pesantren dan non pesantren di FTK UIN Sunan Ampel D. Kegunaan penelitian Setelah mengeatahui ada atau tidak ada perbedaan hasil belajar Filsafat Islam mahasiswa prodi PAI alumni pesantren dan non pesantren di FTK UIN Sunan Ampel Surabaya, diharapkan dapat memberikan manfaat dan berguna, paling tidak mencakup dua aspek: 1. Aspek keilmuan (teoritis), hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya ilmu pengetahuan tentang hasil belajar mahasiswa alumni pesantren dan non pesantren. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian ilmiah sekaligus bahan penelitian selanjutnya. 2. Aspek terapan (praktis), yakni dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi civitas akademik dalam mengambil kebijakan terkait mahasiswa yang berlatar belakang pesantren dan tidak, dan memperbaiki proses pembelajaran agar suapaya hasil belajar mahasiswa yang alumni pesantren dan non pesantren imbang.

7 E. Penelitian terdahulu Penelitian tentang studi komparasi hasil belajar filsafat islam mahasiswa prodi PAI alumni pesantren dan non pesantren secara khusus belum pernah dikerjakan oleh Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Namun, secara umum, terkait dengan studi komparasi antara siswa yang bermukim dan alumni pesantren dan non pesantren telah dibahas dalam karya tulis sebelumnya. Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan: Skripsi Nida ul Fijriyah tentang Studi Komparasi Hasil Belajar PAI Antara Peserta Didik Yang Bertempat Tinggal Di Pondok Pesantren Dan Non Pondok Pesantren di Mts Ihyaul Ulum Dukun Gresik 4.hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa siswa yang bertemtpat tinggal di pondok pesantren nilainya lebih tinggi dibandingakan dengan siswa yang tidak bertempat tinggal di pondok pesantren ihyaul ulum dukun gresik. Skripsi Muslimah tentang Studi Komparasi Prestasi Mahārah Qirāah Bahasa Arab Antara Siswa Alumni MTS dan SMP di kelas X MAN Yogyakarta I Tahun Ajaran 2012 5 Hasil penelitian menunjukkan: antara siswa alumni MTs dan siswa alumni SMP terdapat perbedaan prestasi mahārah qirāah yang signifikan. Prestasi mahārah qirāah siswa alumni MTs lebih tinggi dari siswa alumni SMP 4 Nida ul Fitria, studi komparasi hasil belajar PAI antara peserta didik yang bertempat tinggal di pondok pesantren dan non pondok pesantren di Mts ihyaul ulum dukun gresik, skripsi pada Jurusan pendidikan agama islam Fakultas Tarbiyah, IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2014. 5 Muslimah, studi komparasi prestasi mah ārah qir āah bahasa arab antara siswa alumni MTS dan SMP di kelas X MAN Yogyakarta I tahun ajaran 2012, skripsi pada jurusan pendidikan bahasa arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013

8 Skripsi Alif Dyahh Yunitasari tentang studi Komparasi Prestasi Belajar Siswa (Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa yang Berasal dari Sekolah Dasar(SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan Trenggalek) 6 Hasil penelitian ini menyimpulkan tidak ada perbedaan yang significan antara prestasi belajar siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan Trenggalek. F. Definisi operasional 1. Studi Komparasi Studi komparasi atau studi perbandingan adalah penelitian yang digunakan untuk menemukan perbedaan tetentu dari dua kelompok subjek penelitian. 7 Penelitian komparasi bertujuan untuk mendapatkan apakah ada perbedaan nilai suatu observasi. 8 2. Hasil Belajar Filsafat Islam Mahasiswa PAI a. Hasil Belajar Hasil belajar adalah suatau pencapaian yang harus dicapai setelah siswa melakukan proses pembelajaran. 9 6 Alif Dyahh Yunitasari, studi komparasi prestasi belajar siswa (analisis komparatif prestasi belajar siswa yang berasal dari sekolah dasar(sd) dan madrasah ibtidaiyah (MI) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan Trenggalek), skripsi pada jurusan pendidikan agama islam Fakultas Tarbiayah IAIN Maulana Malik Ibrahim, 2010 7 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode Dan Prosedur (Jakarta : Prenada Media Group, 2014)cet.2 h.39 8 Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1996),h.306. 9 Suharsismi Arikunto Manajemen pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1993),h.21

9 b. Filsafat Islam Secara harfiah filsafat berasal dari kata fhilo yang berarti cinta, dan kata shopos yang dddberarti ilmu atau hikmah. 10 Omar Mohammad Al- Toumy Al Syabany menjelaskan bahwa filsafat bukanlah hikmah itu sendiri melainkan cinta terhadap hikmah dan berusaha mendapatkannya, memusatkan perhatian padanya dan menciptakan sikap positif terhadapnya. Selanjutnya, Al Syabany melanjutkan penjelasannya bahwa filsafat dapat pula berarti mencari hakekat sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat, dan berusaha menafsirkan pengalaman-pengalaman manusia. 11 Menurut Dr. Sidi Gazalba berpendapat filsafat islam sebagai hasil pemikiran manusia yang digerakkan oleh naqli (al-quran dan sunnah). Disebut juga ilmu untuk membuktikan kebenaran wahyu dan sunnah yang memberikan keterangan, ulasan tafsiran dengan pemikiran budi yang mempunyai sistem, radikal dan global. Sedangkan dalam penelitian ini yang dimaksud dengan filsafat islam adalah salah satu mata kuliah kompetensi utama yang diajarkan di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya yang 10 M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), cet. 4,h 1. 11 Omar Mohammad Al- Toumy Al Syabany, Falsafah Pendidikan Islam (terjemahan Hasan Langgulung dari Falsafah al- Tarbiyah al- Islamiyyah), (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), cet. 2,h. 1.

10 berbobot dua SKS. c. Mahasiswa PAI Mahasiswa PAI adalah mahasiswa pendidikan agama Islam di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya angkatan 2014 yang mengambil mata kuliah filsafat islam pada semester genap. Jadi hasil belajar filsafat islam mahasiswa PAI adalah suatu pencapaian yang harus dicapai oleh mahasiswa PAI angkatan 2014 yang mengambil mata kuliah filsafat islam pada semester genap di Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya berupa Nilai Akhir semester yang diperoleh dari bagian akademik. 3. Alumni Pesantren Santri adalah orang yang sedang dan pernah mengenyam pendidikan agama di pondok pesantren, menggali informasi ilmu-ilmu agama dari kiaiulama (guru, teladan, uswah) selama dia berada di asrama atau pondok pesantren. 12 Jadi yang dimaksud dengan alumni pesantren adalah mahasiswa PAI yang sudah pernah mengenyam pendidikan di pesantren pada saat ia duduk di bangku SLTA minimal tiga tahun. 4. Alumni Non-Pesantren Alumni non-pesantren adalah mahasiswa PAI yang tidak pernah mengenyam pendidikan di pesantren pada saat ia duduk di bangku SLTA. 12 Abdurrahman Wahid, Pesantren masa depan ( Bandung : Pustaka hidayah, 1999),cet.1,h.130

11 G. Sistematika pembahasan Dalam penyusunan skripsi ini penulis merumusan sistematika pemabasannya sebagai berikut: Bab pertama merupakan bab pendahuluaan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penenlitian, kegunaan penenlitian, penelitian terdahulu, dan definisi operasional. Sedangkan bab kedua merupakan bab landasan teori yang meliputi hasil belajar filsafat islam prodi PAI, mahasiswa alumni pesantren dan non pesantren, komparasi hasil belajar filsafat islam mahasiswa prodi PAI alumni pesantren dan non pesantren dan hipotesis. Adapun bab ketiga membahas metode penenlitian yang berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian, variable dan indikator peneltian, populasi dan sampel, jenis data dan sumber data, metode pengumpulan data,dan teknik analisis data. Kemudian bab keemapat tentang hasil penelitian yang mencakup latar belakang objek penelitian, deskripsi data, analisis data dan pengujian hipotesis. Dan bab kelima adalah bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran Serta bab terakhir adalah daftar pustaka dan lampiran