BAB I PENDAHULUAN. komunitas muslim terbentuk disuatu daerah, maka mulailah mereka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan juga untuk memperdalam ilmu agama. Islam sebagai agama ra>h{ma>h{ li> al- ala>min{ mewajibkan untuk selalu belajar.

BAB I PENDAHULUAN. adalah : Kuttab/maktab, aljami, majelis ilmu atau majelis adab, dan. mempengaruhi perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Quran menjelaskan bahwa manusia itu makhluk yang mempunyai dua fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. dari segi intelektual maupun kemampuan dari segi spiritual. Dari segi

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. kami sajikan agar kita selalu mengingat perintah Allah SWT dan ancaman

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat dan telah merambah ke berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 telah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring bertambahnya manusia dan tuntutan hidup dalam bermasyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, seperti halnya dengan diadakan sekolah-sekolah gratis. Karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah sepatutnya kita menyadari bahwa Al Qur an merupakan kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepibadian yang utama. 1. professional yang dituntut untuk melakukan transformasi pengetahuan agar

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

BAB I PENDAHULUAN. Metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan suatu lembaga yang didesain khusus untuk

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

BAB I PENDAHULUAN. dan Hadis dan merancang segenap kegiatan pendidikannya. 2. madrasah, yakni pendidikan Islam yang diselenggarakan di lembaga-lembaga

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkecakapan tinggi, berkepribadian/berakhlaq mulia dan kecerdasan berpikir

BAB I PENDAHULUAN. berlangsungnya proses pendidikan, mengembangkan kepribadian,

Tabel 13 : Rekapitulasi angket indikator variabel y pengalaman religiusitas santri BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 1, Hal 15-25, Februari 2017

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA. belajar Ilmu Pengetahuan Sosial antara What?So what?now what? dengan

REMEDIAL TEACHING MATEMATIKA DIDASARKAN PADA DIAGNOSA KESULITAN SISWA KELAS II MADRASAH TSANAWIYAH

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang diarahkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Hayanah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Remedial Teaching Matematika didasarkan pada Diagnosa Kesulitan Siswa Kelas II Madrasah Tsanawiyah

BAB I PENDAHULUAN. agama. 1 Di sekolah umum (SD, SMP, SMA) pengajaran agama dipandang

BAB I PENDAHULUAN. sampai habis dengan demikian, belajar tuntas semestinya terarah pada upaya

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu akan mencakup kebutuhan hidup baik individu maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. kebangunan dunia khususnya bila ilmu itu disertai dengan amal. dan jujur pula dengan amal perbuatannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia, manusia hidup di dunia tidak akan bisa lepas olehnya. Berbicara. manusia tidak akan bisa lepas dari pendidikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kondisi sosial kultural masyarakat. Pendidikan memiliki tugas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. krisis yang berkepanjangan. Krisis yang terjadi dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana dalam kegiatan belajar mengajar yang

PENDAHULUAN. sistem komputerisasi yang akurat, update dan memberikan kemudahan. Karena. dengan masalah yang sangat kompleks sekalipun.

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pancasila yang bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan YME,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Interaksi yang terjadi selama proses belajar dipengaruhi oleh

BAB VI PENUTUP. siswa di SMAN se Kabupaten Tulungagung yang ditunjukkan dari t hitung

BAB I PENDAHULUAN. adalah adalah suatu bentuk lingkungan masyarakat yang memiliki tatanilai

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya

IMPLEMENTASI MODEL PENDIDIKAN PESANTREN DI AL WUSTHO ISLAMIC DIGITAL BOARDING COLLEGE CEMANI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. dengan lancar dan maksimal. Dan dalam proses pembelajaran tersebut seorang

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam gerak kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih besar dibandingkan dengan negara-negara muslim lainnya. Haji

BAB I PENDAHULUAN. berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. Islam dimana norma-norma agama senantiasa dijadikan sumber pegangan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional Bab

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57.

BAB V PEMBAHASAN. analisis masing-masing rumusan masalah yang berupa hasil analisis statistik

BAB I PENDAHULUAN. ini yang kurang siap menghadapi Era Globalisasi. Sehingga upaya peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB I PENDAHULUAN. prilaku untuk mencari, mengembangkan, memelihara serta menggunakan ilmu dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas SDM, salah satunya melalui pendidikan. Semua orang

ILHAMSYAH. Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Jurusan Pendidikan Islam Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan

Penerapan Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Minyak Bumi

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (selanjutnya disebut LDII) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Putra, 2012), hlm Fatah Syukur, Sejarah Pendidikan Islam, (Semarang: Pustaka Rizki

BAB V PENUTUP. 1. Nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen 1 setelah

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrument penelitian)

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

2015 PERKEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN CIPARI DESA SUKARASA KECAMATAN PANGATIKAN KABUPATEN GARUT TAHUN

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i. HALAMAN JUDUL... ii. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii. HALAMAN PENGESAHAN... iv

BAB I PENDAHULUAN. telah membawa penyeragaman nama dari ilmu yang dikembangkan di. menggunakan nama Publistik, sedangkan di Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Bab I, Pasal 1 ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. lewat peperangan, seperti Mesir, Irak, Parsi dan beberapa daerah lainnya. proses Islamisasi itu adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar

BAB I PENDAHULUAN. menuju sekolah dan pendidikan secara luas. Sebagai pengelola institusi satuan

BAB I PENDAHULUAN. rangka membangun masa depan. Karena itu, pendidikan berperan. mensosialisasikan kemampuan baru kepada mereka agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang berminat mendaftarkan putra-putrinya pada lembaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRACT. Key Words: Student Learning Outcomes, Cooperative Learning, NHT, STAD. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan agama Islam hakekatnya memiliki dua aspek tugas

BAB IV PENUTUP. bahwa media Macromedia Flash efektif terhadap hasil belajar Al-Qur an siswa kelas

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS 4 SD

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia. Pada tahap awal pendidikan Islam dimulai dari kontak pribadi maupun kolektif antara mubaligh (pendidik) dengan peserta didiknya. Setelah komunitas muslim terbentuk disuatu daerah, maka mulailah mereka membangun masjid yang difungsikan sebagai tempat ibadah dan pendidikan. 1 Pada waktu itu masjid merupakan lembaga pendidikan Islam yang pertama setelah itu munculah lembaga-lembaga pendidikan Islam lainnya seperti pesantren, dayah, surau. Meskipun nama-nama tersebut berbeda, tetapi sejatinya sama yakni sebagai tempat menuntut atau mencari ilmu keagamaan. Jadi dari masing-masing tempat memiliki julukan yang berbeda-beda terhadap lembaga pendidikan Islam. Sedangkan pada awal pertumbuhan pesantren sampai datangnya masa pembaruan sekitar awal abad ke-20, pesantren belum mengenal apa yang disebut dengan ilmu-ilmu umum dan begitu juga sistem penyampaian belum bersifat klasikal (lama), akan tetapi metodenya memakai metode wetonan dan sorogan. 2 Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam, seperti telah diungkapkan terdahulu lahirnya pesantren tidak terlepas dari proses islamisasi (keagamaan) di Indonesia. Para wali, kiai, syekh, tengku, yang mendakwahkan (menyebarkan) ajaran Islam biasanya memiliki 1 Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), 1. 2 Ibid., 74.

2 lembaga pendidikan tersebut di Jawa terkenal dengan nama pesantren, di Sumatera Barat disebut surau, sedang di Aceh menasah, rangkang dan dayah. Dengan demikian, inti pokok dari suatu pesantren adalah pusat pengkajian ilmu-ilmu Islam, seperti fikih, tauhid, tafsir, hadist, tasawuf dan bahasa Arab. Ilmu-ilmu yang diajarkan itu terbatas dalam ruang lingkup ilmu-ilmu yang digolongkan kepada ilmu-ilmu agama, sebagai perbedaan dengan ilmu-ilmu yang digolongkan kepada ilmu umum. 2 Dalam Islam, nilai keutamaan dari pengetahuan keagamaan berikut penyebarannya tidak pernah diragukan lagi. Nabi menjamin bahwa yang berjuang dalam rangka menuntut ilmu akan diberikan banyak kemudahan oleh Allah SWT menuju surga. 3 Dalam konteks pendidikan, pendidikan di dalam pesantren dengan pendidikan di luar pesantren tentunya berbeda kualitasnya dalam segi keagamaan. Dalam pendidikan pesantren lebih diutamakan pendidikan agamanya yang dipelajari dari pada pendidikan umumnya, sebaliknya dalam pendidikan luar pesantren lebih diutamakan pendidikan umumnya dari pada pendidikan agamanya. Mengetahui hal tersebut munculah hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam belajarnya masing-masing, sehingga menghasilkan persamaan atau perbedaan. Yang dimaksud hasil adalah suatu usaha seseorang yang telah dilakukan untuk tujuan tertentu dengan akhir yang diinginkannya. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan 2 Ibid., 73-74. 3 Abdurrahman Mas ud, INTELEKTUAL PESANTREN Perlehatan Agama dan Tradisi (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2004), 34.

3 pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. 4 Hasil belajar merupakan hasil pencapaian yang dijadikan sebagai tolak ukur selama siswa melakukan kegiatan pembelajaran. Ulu>m al-qur a>n adalah ilmu pengetahuan yang membahas sesuatu yang berkaitan dengan Ulu>m al-qur an>. 6 Ulu>m al-qur a>n adalah salah satu mata kuliah yang diajarkan di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Peterongan Jombang. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai perbandingan pencapaian hasil belajar mata kuliah Ulu>m al-qur a>n antara mahasiswa lulusan pesantren dengan non pesantren. Penelitian ini diberi judul Perbandingan Pencapaian Hasil Belajar Mata Kuliah Ulu>m al-qur a>n Antara Mahasiswa Lulusan Pesantren Dengan Non Pesantren Tahun Angkatan 2011 Fakultas Agama Islam Di Unipdu Peterongan Jombang. B. Ruang Lingkup Penelitian Dari judul yang diteliti penulis agar tidak ada kemungkinan terjadi kesalah pahaman pada penulisan judul, maka penulis perlu mengadakan ruang lingkup supaya sedikit membantu dalam memahami isi dari penelitian ini. Adapun ruang lingkupnya adalah : 4 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999), 59. 6 Abdul Djalal, Ulumul Qur an (Surabaya: Dunia Ilmu, 2008), 12.

4 1. Bentuk pencapaian hasil belajar mata kuliah Ulu>m al-qur a>n 2. Mahasiswa lulusan pesantren dengan non pesantren tahun angkatan 2011 Fakultas Agama Islam 3. Perbandingan pencapaian hasil belajar mata kuliah Ulu>m al-qur a>n antara mahasiswa lulusan pesantren dengan non pesantren program studi Pendidikan Agama Islam tahun angkatan 2011 di Unipdu Peterongan Jombang. Untuk mengetahui tolak ukur mahasiswa dalam pencapaian hasil belajar, di antaranya: Di dalam kelas, di luar kelas seperti di organisasi, UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Untuk mendapatkan hasil dari penelitian judul ini yang relevan dan akurat, penulis membutuhkan waktu untuk meneliti selama lima bulan dari bulan Januari sampai akhir bulan Mei 2015 yang bertempat di Unipdu Peterongan Jombang. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu kiranya diberikan rumusan penelitian. Sebagai langkah preventif agar tidak terjadi penyimpangan dalam pembahasan penelitian. Adapun rumusan penelitian tersebut adalah : 1. Bagaimana pencapaian hasil belajar mahasiswa lulusan pesantren tahun angkatan 2011 Fakultas Agama Islam mata kuliah Ulu>m al-qur a>n di Unipdu?

5 2. Bagaimana pencapaian hasil belajar mahasiswa lulusan non pesantren tahun angkatan 2011 Fakultas Agama Islam mata kuliah Ulu>m al-qur a>n di Unipdu? 3. Bagaimana perbandingan pencapaian hasil belajar antara mahasiswa lulusan pesantren dengan non pesantren tahun angkatan 2011 Fakultas Agama Islam mata kuliah Ulu>m al-qur a>n di Unipdu? D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berpijak dari rumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka peneliti menyimpulkan tujuan diadakan peneliti ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui pencapaian hasil belajar mahasiswa lulusan pesantren tahun angkatan 2011 Fakultas Agama Islam mata kuliah Ulu>m al-qur a>n di Unipdu. b. Untuk mengetahui pencapaian hasil belajar mahasiswa lulusan non pesantren tahun angkatan 2011 Fakultas Agama Islam mata kuliah Ulu>m al-qur a>n di Unipdu. c. Untuk mengetahui perbandingan pencapaian hasil belajar antara mahasiswa lulusan pesantren dengan non pesantren tahun angkatan 2011 Fakultas Agama Islam mata kuliah Ulu>m al-qur a>n di Unipdu.

6 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat baik secara teoritis dan praktis, manfaat kajian ini diantaranya : a. Bagi peneliti Peneliti dapat memperoleh pengetahuan teoritis dan pengalaman praktis dari meteri yang diperoleh selama perkuliahan serta menambah wawasan penulis terkait Perbandingan Pencapaian Hasil Belajar Mata Kuliah Ulu>m al-qur a>n Antara Mahasiswa Lulusan Pesantren Dengan Non Pesantren tahun angkatan 2011 Fakultas Agama Islam Di Unipdu Peterongan Jombang. b. Bagi Unipdu Peterongan Jombang Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan sumbangan ilmu pendidikan agama Islam khususnya untuk pencapaian hasil belajar mata kuliah Ulu>m al-qur a>n di Unipdu Peterongan Jombang. c. Bagi dosen atau pendidik Disamping itu hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan masukan kepada dosen agar dalam penyampaian materi sesuai dengan pencapaian hasil belajar yang diajarkan kepada anak didiknya (mahasiswa) agar lebih memahamkan dalam penyampaian materi.

7 E. Hipotesis Penolakan dan penerimaan hipotesis sangat tergantung pada hasilhasil penyelidikan atau penelitian terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan. Merupakan jawaban Research Question yang diajukan. 5 Adapun jenis hipotesis ini ada dua macam, yaitu : 1. Hipotesis Alternatif (Ha) Mengatakan bahwa adanya perbedaan pencapaian hasil belajar mata kuliah Ulu>m al-qur a>n antara mahasiswa lulusan pesantren dengan non pesantren tahun angkatan 2011 Fakultas Agama Islam di Unipdu Peterongan Jombang. 2. Hipotesis Nol atau Nihil (Ho) Mengatakan bahwa tidak adanya perbedaan pencapaian hasil belajar mata kuliah Ulu>m al-qur a>n antara mahasiswa lulusan pesantren dengan non pesantren tahun angkatan 2011 Fakultas Agama Islam di Unipdu Peterongan Jombang. F. Penelitian Terdahulu Pada karya tulis ini tentang perbandingan pencapaian hasil belajar antara mahasiswa lulusan pesantren dengan non pesantren yang menurut sepengetahuan peneliti masih belum ada kajian tersebut. Namun ada kemiripan dari karya orang lain, diantaranya : 5 Gempur Santoso, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), 20.

8 1. Alimatus Siyami (2009) 6, yang berjudul: Prestasi belajar antara siswa yang mengikuti program Tafiz}hu>l Qur a>n dengan siswa yang tidak mengikuti program Tafiz}hul> Qur a>n di Asrama XIV Hidayatul Qur an. Dari hasil analisa data antara variabel (X1) prestasi belajar siswa yang mengikuti program Tafiz}hu>l Qur a>n dengan (X2) prestasi belajar siswa yang tidak mengikuti program Tafiz}hul> Qur a>n setelah dikonsultasikan dengan taraf signifikasi 5% menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel (0,065>2,030). Dari analisa data yang diperoleh, kesimpulan bahwa menunjukkan tidak terdapat perbedaan. 2. Sarah Nur Azmi (2012) 7, yang berjudul: Perbandingan Antara Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Dengan Pembelajaran Konvensional Dalam Rangka Meningkatkan Hasil Belajar PAI. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung untuk data Posttest pada kelas eksperimen sebesar 3.81 sedangkan t-tabel pada taraf signifikan tingkat α 5%, maka nilai α yang ditunjuk pada tabel t adalah 2.00, sehingga diperoleh thitung ttabel (3.81 2.00) sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI). 6 Alimatus Siyami, Studi Komparasi Prestasi Belajar Antara Siswa Yang Mengikuti Program Tahfizhul Qur an Dengan Siswa Yang tidak Mengikuti Program Tahfizhul Qur an di Asrama XIV Hidayatul Qur an (HQ) Ponpes Darul Ulum Jombang (skripsi, unipdu jombang, 2009), vi. 7 Sarah Nur Azmi, Perbandingan Antara Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Dengan Pembelajaran Konvensional Dalam Rangka Meningkatkan Hasil Belajar PAI (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012), i.

9 3. Ita Fatimah (2013) 8, yang berjudul: Studi Komparasi Tingkat Kemampuan Baca Tulis Al-Qur a>n (BTA) Antara Siswa Yang Berasal Dari SD Dan Siswa Yang Berasal Dari MI Di Kelas VII MTs Darul Ulum Sumber Penganten Jogoroto. Dari analisis data dengan menggunakan analisis uji beda T-test didapatkan hasil angka sebesar 6,880 dimana taraf signifikansinya adalah 5% jumlah sampel sebanyak 46 siswa diketahui t table 2,01 sehingga t > t tabel. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan tentang kemampuan baca tulis al-qur a>n siswa yang berasal dari SD dan siswa yang berasal dari MI di kelas VII MTs Darul Ulum Sumber Penganten Jogoroto. Dengan demikian berarti hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Hipotesa Terdapat perbedaan yang signifikan tentang kemampuan baca tulis al-qur a>n siswa yang berasal dari SD dan siswa yang berasal dari MI di kelas VII MTs Darul Ulum Sumber Penganten Jogoroto. G. Sistematika Pembahasan Di dalam pembahasan skripsi ini kiranya perlu dikemukakan sistematika pembahasan, agar dapat memberikan sedikit gambaran mengenai susunan bab demi bab yang akan diuraikan dalam proposal ini. Adapun sistematika pembahasan skripsi ini sebagai berikut : 8 Ita Fatimah, Studi Komparasi Tingkat Kemampuan Baca Tulis Al-Qur an (BTA) Antara Siswa Yang Berasal Dari SD Dan Siswa Yang Berasal Dari MI Di Kelas VII MTs Darul Ulum Sumber Penganten Jogoroto (skripsi, unipdu jombang, 2013), vi.

10 BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini berisikan sub-sub yaitu latar belakang masalah, ruang lingkup penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, penelitian terdahulu dan sistematika pembahasan. BAB II : LANDASAN TEORI Landasan teori ini merupakan acuan teori dalam pembahasan skripsi, dalam bab ini meliputi pengertian lulusan Pondok Pesantren, pencapaian hasil belajar dan mata kuliah Ulu>m al- Qur a>n. BAB III : METODE PENELITIAN Di dalam metode penelitian ini membahas masalah Desain Penelitian, Jenis dan Sumber Data, Metode Pengumpulan Data, Desain Pengukuran, dan Teknik Analisis Data. BAB IV : PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN Merupakan bagian penjelasan tentang hasil penelitian langsung yang dilakukan oleh peneliti. Pada bab ini berbagai fakta ditemukan di lapangan untuk diintegrasikan ke dalam kumpulan pengetahuan yang ada di landasan teori dan untuk kemudian dikomparasikan serta diambil suatu kesimpulan sebagai analisis hasil penelitian.

11 BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan bab penutup dari keseluruhan isi skripsi yang berisi kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA