BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk membahas masalah-masalah atau cara yang digunakan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1. Variabel bebas (X) : Dukungan sosial teman sebaya. 1. Variabel terikat (Y) : Kemampuan bersosialisasi. 1. Kemampuan Bersosialisasi

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Operasional Variabel Penelitian, (c) Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, maka baik buruknya suatu hasil penelitian sebagian tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. ini bersifat kuantitatif yang ingin melihat perbedaan kenakalan remaja (variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. gejala, baik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menguraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, defenisi oprasional,

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disusun oleh peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan. Suatu penelitian akan memberi hasil dan kesimpulan yang benar bila

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam suatu penelitian. Menurut Kerlinger variabel sebagai sebuah konsep.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya menggunakan data-data numerikal (angka) yang diolah. penelitian sampel besar (Azwar, 2012, h.5).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan Sampel, (D) Metode Pengumpulan Data, (E) Validitas dan. Reliabilitas Alat Ukur, (F) Metode Analisis Data.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian meliputi : (a) Identifikasi Variabel Penilitian, (b)

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. sampel, (D) Metode pengumpulan data, (E) Validitas dan Reliabilitas alat ukur, 1. Variabel bebas : Adversity Quotient

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelompok atau signifikansi hubungan yang diteliti. Bila dipandang dari

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. ini menekankan analisisnya pada data-data yang bersifat numerical atau. penelitian sampel besar (Azwar, 2013, h. 5).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB lll METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik

BAB IV METODE PENELITIAN. serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2002, p. 12)

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 2. Variabel bebas : Pola asuh overpotective

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. berada pada tingkatan sekolah menengah pertama. Penelitian dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya dalam bentuk data numerikal (Sumarsono, Kedua variabel tersebut seabagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009),

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pembahasan pada bagian metodelogi penelitian ini akan diuraikan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang diteliti (Azwar, 2012, h.5). Variabel Tergantung : Motivasi Berprestasi Pada Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Seperti penelitian lainnya, metode penelitian memegang peranan yang penting. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang digunakan dalam penelitian untuk membahas masalah-masalah atau cara yang digunakan dalam penelitian untuk membahas masalah-masalah yang dihadapinya dengan terlebih dahulu merumuskan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian itu sendiri. Metode penelitian yang dimaksud dalam hal ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Variabel, (C) Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel, (D) Metode Pengumpulan Data, (E) Validitas dan Reabilitas Alat Ukar, (F) Metode Penelitian Data. A. Tipe Penelitian Tipe pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubunganhubungan kuantitatif.

B. Identifikasi Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, terlebih dahulu perlu diidentifikasi variabel-variabel utama yang digunakan dalam penelitian ini, variabel-veriabel penelitian ini: 1. Variabel bebas : Interaksi teman sebaya 2. Variabel Terikat : Perkembangan Moral C. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Perkembangan moral Pekembangan moral adalah pembelajaran individu terhadap nilai-nilai moral yang diterima dari keluarga dan lingkungan, sehingga orang tersebut dapat berperilaku sesuai dengan moral yang dipelajarinya. Perkembangan moral dapat diukur dengan menggunakan skala berdasarkan aspek menurut Kohlberg (dalam Dariyo, 2004), yaitu orientasi patuh dan takut hukuman, orientasi naif egoistis (hedonisme instrumental), orientasi anak atau person yang baik, orientasi pelestarian otoritas dan aturan sosial, orientasi kontrol legalistis, orientasi yang mendasarkan atas prinsip dan kesadaran diri sendiri. 2. Interaksi teman sebaya Interaksi teman sebaya adalah hubungan individu pada suatu kelompok kecil dengan rata-rata usia yang hampir sama, serta didalamnya terdapat keterbukaan, tujuan yang sama, kerjasama serta frekuensi hubungan dan individu yang bersangkutan akan saling mempengaruhi. Dimana interaksi teman sebaya

yang akan di ukur dengan menggunakan skala berdasarkan aspek menurut Partowisastro (dalam Ahmad, 2009), yaitu keterbukaan individu dalam kelompok, kerjasama individu dalam kelompok, frekuensi hubungan individu dalam kelompok. D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Dalam suatu penelitian populasi penelitian yang digunakan merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat sama (Hadi, 1990). Maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMK swasta Teladan Medan, jurusan Teknik Komputer Jaringan kelas XI dengan jumlah siswa sebanyak 240 siswa-siswi. 2. Sampel dan Metode pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel adalah cara yang di gunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai dengan sifat agar diperoleh sampel yang mewakili populasi (Hadi, 1990). Pada penelitian ini, yang menjadi sampel adalah siswa-siswi yang masih aktif bersekolah. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik Random Sampling yang memungkinkan setiap Sampel memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Menurut Arikunto(2002), apabila subjek kurang dari 100, lebih baik semua diambil sebagai subjek, tetapi jika jumlah populasi lebih dari 100 orang maka akan diambil 10%-

15% atau 20%-25% dari jumlah populasi, maka sampel penelitian ini 25% dari jumlah populasi, yang menjadi sampel penelitian adalah siswa-siswi kelas XI Teknik Komputer Jaringan yang memiliki 6 kelas yang masing-masing kelas terdapat 40 orang. Adapun masing-masing kelas, yaitu: kelas XI-1: 25% dari 40 adalah 10 orang. Kelas XI-2: 25% dari 40 adalah 10 orang. Kelas XI-3: 25 % dari 40 adalah 10 orang. Kelas XI-4: 25 % dari 40 adalah 10 orang. Kelas XI-5: 25 % dari 40 adalah 10 orang. Kelas XI-6: 25 % dari 40 adalah 10 orang. Sampel penelitian adalah 25% dari setiap kelas, sehingga jumlah keseluruhan sampel adalah 60 orang. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala. Skala adalah suatu daftar yang berisi sejumlah pernyataan yang diberikan kepada subjek agar dapat menggunakan kondisi-kondisi yang ingin diketahui. Dasar digunakan skala seperti ini seperti yang dikemukakan oleh Hadi (Arikunto, 2002), yaitu: a) Subjek adalah orang yang paling tahu dirinya b) Hal-hal yang sudah dinyatakan sebjek kepada peneliti adalah benar dan dapat di percaya. c) Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan adalah sama dengan yang dimaksud peneliti.

Dalam penelitian ini terdapat dua skala ukur, yaitu skala perkembangan moral dan skala interaksi teman sebaya. 1. Skala perkembangan moral Skala perkembangan moral dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Kohlberg (dalam Dariyo, 2004), yaitu orientasi patuh dan takut hukuman, orientasi naif egoistis (hedonisme instrumental), orientasi anak atau person yang baik, orientasi pelestarian otoritas dan aturan sosial, orientasi kontrol legalistis, orientasi yang mendasarkan atas prinsip dan kesadaran diri sendiri. Aspek-aspek tersebut yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi aitem-aitem berupa pernyataan-pernyataan yang akan dipilih oleh subjek sesuai dengan kondisi yang dialaminya. Penilaian skala perkembangan moral dilakukan berdasarkan format skala likert. Nilai skala setiap pernyataan diperoleh dari jawaban subjek yang menyatakan mendukung (favourable) dan tidak mendukung (unfavourable) terhadap setiap pernyataan dalam empat kategori jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju(S), Tidak Setuju(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Penilaian untuk aitem favourable adalah nilai 4 untuk jawaban Sangat Setuju (SS), nilai 3 untuk jawaban Setuju (S), nilai 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Sementara penilaian untuk aitem unfavourable adalah nilai 1 untuk jawaban Sangat Setuju (SS), nilai 2 untuk jawaban Setuju (S), nilai 3 untuk jawaban Tidak Setuju (TS), dan nilai 4 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS).

2. Skala interaksi teman sebaya Skala interaksi teman sebaya dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Partowisastro (dalam Ahmad, 2009): keterbukaan individu dalam kelompok, kerjasama individu dalam kelompok, frekuensi hubungan individu dalam kelompok. Aspek-aspek tersebut yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi aitem-aitem berupa pernyataanpernyataan yang akan dipilih oleh subjek sesuai dengan kondisi yang dialaminya. Penilaian skala interaksi teman sebaya dilakukan berdasarkan format skala likert. Nilai skala setiap pernyataan diperoleh dari jawaban subjek yang menyatakan mendukung (favourable) dan tidak mendukung (unfavourable) terhadap setiap pernyataan dalam empat kategori jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju(S), Tidak Setuju(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Penilaian untuk aitem favourable adalah nilai 4 untuk jawaban Sangat Setuju (SS), nilai 3 untuk jawaban Setuju (S), nilai 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Sementara penilaian untuk aitem unfavourable adalah nilai 1 untuk jawaban Sangat Setuju (SS), nilai 2 untuk jawaban Setuju (S), nilai 3 untuk jawaban Tidak Setuju (TS), dan nilai 4 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS).

F. Validitas dan Reabilitas Alat Ukur 1. Validitas Alat Ukur Menurut Hadi (1990) Validitas berasal dari kata Validitiy yang mempunyai arti sejauh mana ketetapan (mampu mengukur apa yang hendak diukur) dan kecerrmatan suatu instrumen pengukur melakukan fungsi ukurnya, yaitu dapat memberikan perbedaan yang sekecil-kecilnya antara subjek yang lain. Pengujian kesahihan alat ukur dalam hal ini skala dilakukan berdasarkan validitas internal, yakni dengan melihat korelasi dari masing-masing aitem dengan total skor dari keseluruhan aitem. Metode analisanya menggunakan korelasi Product Moment dari Pearson (Hadi, 1990). Penggunaan teknik ini adalah untuk melihat hubungan di antara variabel-variabel dalam penelitian. Rumusnya adalah sebagai berikut: rr xxxx = ƩXXXX (ƩXX)(ƩYY) NN (ƩXX 2 ) (ƩXX)2 NN ƩYY2 (ƩYY) NN Keterangan: r xy = Koefisien korelasi antar variabel bebas dengan variabel tergantung XY = Jumlah hasil kali antar skor variabel bebas dengan variabel tergantung X Y X 2 Y 2 N = Jumlah skor variabel X = Jumlah skor variabel Y = Jumlah kuadran skor variabel X = Jumlah kuadran skor variabel Y = Jumlah subjek

2. Reabilitas Alat Ukur Reliabilitas alat ukur adalah untuk mencari dan mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas dapat juga dikatakan kepercayaan, keterasalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama selama dalam diri subjek yang diukur memang belum berubah (Azwar, 2007). Skala yang akan diestimasi reliabilitasnya dalam jumlah yang sama banyak. Untuk mengetahui reliabilitas alat ukur maka digunakan rumus keofisien Alpha sebagai berikut: αα = 2 1 SS12 = SS2 2 SSSS 2 Keterangan: S1 2 dan S2 2 = Varians skor 1 dan varians skor belahan 2 S X 2 = Varians skor skala G. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah product moment dari Karl Pearson. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pada penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat hubungan antara suatu variabel bebas (interaksi teman sebaya) dengan satu variabel terikat (perkembangan moral). Sebuah data

dianalisis dengan teknik korelasi product moment, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi penelitian, yaitu: 1. Uji normalitas Uji normalitas yaitu untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal. Uji normalitas ini menggunakan teknik uji Kolmogorov-smimov, dengan bantuan SPSS17,0. Kolmogorov-smimov adalah uji yang memperlihatkan tingkat kesesuaian anatara distribusi serangkaian harga sampel (skor yang diobservasi) dengan suatu distribusi teoritis tersebut. Kaidah normalitas yang digunakan adalah jika p >0,05 maka sebarannya dikatakan normal dan sebaliknya jika p <0,05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal. 2. Uji linearlitas Uji linearlitas yaitu untuk mengetahui apakah antara variabel interaksi teman sebaya memiliki hubungan yang linier dengan variabel perkembangan moral pada remaja. Uji linier ini menggunakan anova dengan bantuan program SPSS 17,0. Uji liniar digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah jika p>0,05 maka sebarannya dinyatakan linier dan sebaliknya jika p<0.05 maka sebarannya dinyatakan tidak linier (Hadi 1990). Setelah dilakukan uji normalitas dan uji linearlitas maka dapat menguji daya beda pada item dengan teknik analisa product moment dimana rumusnya sebagai berikut:

rr xxxx = ƩXXXX (ƩXX)(ƩYY) NN (ƩXX 2 ) (ƩXX)2 NN ƩYY2 (ƩYY) NN Keterangan: r xy = Koefisien korelasi antar variabel bebas (x) dengan variabel tergantung (y) XY = Jumlah hasil kali antar skor variabel bebas dengan variabel tergantung X Y X 2 Y 2 N = Jumlah skor variabel X = Jumlah skor variabel Y = Jumlah kuadran skor variabel X = Jumlah kuadran skor variabel Y = Jumlah subjek