LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bekasi Tahun Revisi BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Bintan Tahun I-1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun I-1

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Rancangan Akhir RPJMD Tahun Hal. I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI MALUKU TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BULELENG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

Pemerintah Kabupaten Jembrana BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN

BUPATI PESISIR SELATAN

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2014

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG

H a l I LATARBELAKANG

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 6 Tahun 2016 Tanggal 18 Agustus 2016

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan pembangunan nasional yang bertujuan untuk mendukung

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

WALIKOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014

Transkripsi:

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan pasal 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan daerah disusun secara terpadu dengan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Sementara itu pasal 11 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Serta Tata Acara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah menegaskan bahwa, Rencana Pembangunan Daerah terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Strategis Perangkat Daerah, dan Rencana Kerja Perangkat Daerah. Sejalan dengan itu pasal 263 Ayat (3) Undang-undang No 23 Tahun 2014 menjelaskan RPJMD adalah penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan daerah, dan keuangan daerah serta program perangkat daerah dan lintas perangkat daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu lima tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN. Sehubungan dengan telah berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2012-2016 atau periode kedua RPJPD 2005-2025, Pemerintah Kabupaten Flores Timur berkewajiban menyusun kembali Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Flores Timur Tahun 2017 2022. Dengan tersedianya dokumen RPJMD Tahun 2017 2022 ini maka diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan pembangunan daerah karena selain sebagai pedoman dan bahan untuk penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah tetapi juga dijabarkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Sebagai dokumen perencanaan strategik daerah, RPJMD merupakan elaborasi visi dan misi Kepala Daerah terpilih kedalam agenda, tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan pembangunan daerah, program Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, serta kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Oleh karena itu untuk menjamin terciptanya sinergi kebijakan dan sinkronisasi program secara vertikal pada RPJMD/ I - 1

semua tingkatan pemerintahan maka proses penyusunan RPJMD ini senantiasa mengacu kepada RPJP Nasional, RPJM Nasional, RPJMD Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten serta Kajian Lingkungan Hidup Strategis. Sedangkan dari sudut pandang penyusunan, RPJMD Kabupaten Flores Timur Tahun 2017-2022 disusun berdasarkan pendekatan; 1). Politik, yakni pendekatan dengan memandang pemilihan Kepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat sebagai pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan para Calon Kepala Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Calon Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. 2). Teknokratik, yaitu pendekatan dengan menggunakan kerangka berpikir, asumsi dan metoda ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah. 3). Partisipatif, yaitu pendekatan dengan melibatkan para pemangku kepentingan terhadap pembangunan. Pelibatan ini bermaksud untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki terhadap dokumen perencanaan pembangunan daerah, serta menghasilkan kesepakatan pada semua tahapan penting pengambilan keputusan melalui konsultasi publik. 4). Atas-Bawah dan Bawah-Atas, yakni pendekatan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah dan bawah-atas tersebut diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan di tingkat kabupaten dan konsultasi substantif di tingkat pusat dan provinsi, sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah. Dalam kerangka pendekatan politik, pada tanggal 15 Februari 2017 telah dilaksanakan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten Flores Timur dan telah berhasil memilih kepemimpinan daerah, periode 2017-2022. Berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, No: 131.53-3126 Tanggal 17 Mei 2017 tentang Pengangkatan Bupati Flores Timur dan No: 131.53-3127 Tanggal 17 Mei 2017 tentang Pengangkatan Wakil Bupati Flores Timur maka pada tanggal 22 Mei 2017 telah dilantik ANTONIUS HUBERTUS GEGE HADJON, ST dan AGUSTINUS PAYONG BOLI, SH masing-masing sebagai Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur, periode 2017-2022. Dengan demikian, RPJMD Kabupaten Flores Timur periode 2017-2022 merupakan bagian dari penjabaran terhadap agenda pembangunan yang ditawarkan oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada saat kampanye Pilkada. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 pasal 261 ayat (4). Selanjutnya RPJMD Kabupaten Flores Timur tahun 2017-2022 juga digunakan sebagai dasar penilaian kinerja Bupati dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat selama periode kepemimpinan politiknya. Dokumen tersebut diserahkan kepada DPRD Kabupaten Flores Timur, Menteri Dalam RPJMD/ I - 2

Negeri melalui Gubernur Nusa Tenggara Timur dalam bentuk laporan keterangan pertanggungjawaban Bupati. Menyadari bahwa RPJMD merupakan dokumen integrasi berbagai sumber daya di daerah untuk menyelesaikan persoalan-persoalan aktual yang dihadapi maka penyusunannya senantiasa mengedepankan keterlibatan berbagai pihak seperti Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dunia usaha, Lembaga Swadaya Masyarakat dan masyarakat. Tahapan proses penyusunan, secara diagram dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut ini. Gambar 1.1 Proses Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Flores Timur Tahun 2017-2022 RPJPD Kabupaten Flores Timur Tahun 2005-2025 Evaluasi Pembangunan Daerah 2012-2015 Rancangan Awal RPJMD oleh Bapeda Visi, Misi, Program KDH Mengacu kepada RPJM Nasional Tahun 2015-2019, dan RPJMD Provinsi NTT Tahun Musrenbang RPJMD Perumusan Rancangan Akhir RPJMD Berdasarkan hasil Musrenbang RPJMD Penetapan dengan Peraturan Daerah setelah berkonsultasi dengan Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur (6 bulan Sumber : - Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 - Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 - Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 RPJMD/ I - 3

1.2. Dasar Hukum Penyusunan RPJMD Kabupaten Flores Timur tahun 2017 2022 disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai dasar pertimbangan, antara lain: a. Landasan Idiil Pancasila b. Landasan Konstitusional Undang-Undang Dasar 1945 pasal 18 ayat 6 c. Landasan Operasional, yaitu: 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4301); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara; 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025; 9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana; 10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059) 12. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5063); 13. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; 14. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; RPJMD/ I - 4

16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat; 18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional; 21. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelengaraan Kajian Lingkungan Hidup Staregis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5941); 22. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019; 23. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah; 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Dana Alokasi Khusus di Daerah; 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Serta Tata Acara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan RPJMD/ I - 5

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah; 27. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010-2030; 28. Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 14 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun 2005-2025 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun 2005-2025; 29. Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 13 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Flores Timur Tahun 2007-2027. 30. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018; 31. Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Flores Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun 2016 Nomor 11). 1.3. Hubungan Antar Dokumen Sebagai produk perencanaan turunan, RPJMD Kabupaten Flores Timur tahun 2017-2022 merupakan bagian integral dari sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dengan demikian, RPJMD harus memiliki kaitan dengan dokumen perencanaan yang lain baik secara vertikal maupun secara horizontal. Oleh karena itu, penyusunan RPJMD senantiasa berpedoman pada RPJPD, RTRW dan KLHS Kabupaten dengan memperhatikan RPJMN serta visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih. RPJMD ini dijabarkan ke dalam RKPD dan juga menjadi pedoman penyusunan Renstra Perangkat Daerah. Secara wilayah, penyusunan RPJMD ini juga memperhatikan RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018. Hal ini sesuai dengan amanat pasal 47 Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 bahwa penyusunan rancangan awal RPJMD Kabupaten/Kota disusun dengan memuat visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota terpilih dengan berpedoman pada RPJPD Kabupaten/Kota, rencana struktur dan pola ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota serta memperhatikan RPJMN, RPJMD/ I - 6

RPJMD Provinsi, KLHS, RPJMD dan RTRW kabupaten/kota lain yang berbatasan. Keterkaitan antara RPJMD dengan sejumlah dokumen lainnya, mulai dari RPJPD, RPJMD, RENSTRA SKPD, RENJA SKPD, RKPD dan APBD seperti tergambar dalam Gambar 1.3. berikut ini. Gambar 1.2 Hubungan antara RPJMD Kabupaten dengan Dokumen Perencanaan lain RTRWN RPJP Nasional RPJM Nasional RKP Diacu Diperhatikan Diacu RPJP Daerah RTRWD Pedoma n Pedoman RPJM Daerah Dijabarkan RKP Daerah Pedoma n RAPB D APBD Pedoma n Bahan Diacu Bahan Renstra PD Pedoma n Renja PD RKA DPA Sumber: Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 1.4. Maksud dan Tujuan RPJMD Kabupaten Flores Timur tahun 2017-2022 disusun dengan maksud sebagai pedoman resmi bagi Pemerintah Daerah, DPRD, lembaga swasta dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Selain itu kehadiran RPJMD Kabupaten Flores Timur tahun 2017-2022 juga sebagai pedoman dalam penentuan pilihan program dan kegiatan yang dirinci setiap tahun dalam rangkaian forum musyawarah perencanaan pembangunan daerah secara berjenjang. Dengan demikian, isi dan substansinya mencakup indikasi rencana program dan kegiatan bersifat lintas sumber pembiayaan, baik APBN maupun APBD Provinsi dan APBD Kabupaten. Berdasarkan pertimbangan ini maka RPJMD Kabupaten Flores Timur disusun dengan tujuan sebagai berikut: 1. Menetapkan visi, misi, dan program pembangunan daerah jangka menengah; 2. Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum daerah sekarang dalam konstelasi regional dan nasional sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai pada kurun waktu tertentu dalam rangka mewujudkan visi misi daerah; RPJMD/ I - 7

3. Menetapkan pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Kerja (Renja) SKPD, dan penganggarannya; 4. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergi dan terpadu dengan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Provinsi Nusa Tenggara Timur; 5. Menyediakan tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap SKPD; 6. Memudahkan seluruh jajaran aparatur pemerintah daerah dan DPRD dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur; 7. Memudahkan seluruh jajaran aparatur pemerintah daerah dan DPRD untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan selama kurun waktu 5 (lima) tahun. 8. Sebagai tolak ukur keberhasilan pemerintahan daerah di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih sesuai visi, misi dan program pembangunan daerah. 9. Menjadi pedoman lembaga DPRD dalam melaksanakan fungsi legislasi, fungsi pengawasan dan fungsi anggaran DPRD dalam rangka mengendalikan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah agar sejalan dengan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan sasaran program pembangunan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang RPJMD. 1.5. Sistematika Penulisan RPJMD Kabupaten Flores Timur Tahun 2017-2022 disusun dengan sistematika penyajian sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penyusunan, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen perencanaan, maksud dan tujuan penyusunan serta sistematika penulisan. Pada Sub Bab Latar Belakang diuraikan pengertian ringkas tentang RPJMD, proses penyusunan RPJMD, kedudukan RPJMD tahun rencana dalam RPJPD, keterkaitan antara dokumen RPJMD dengan dokumen RKPD dan Renstra Perangkat Daerah. Pada Sub Bab Dasar Hukum Penyusunan diuraikan secara singkat dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan RPJMD. Pada Sub Bab Hubungan Antar Dokumen, dijelaskan tentang hubungan antara RPJMD dengan dokumen lain yang relevan beserta penjelasannya. Pada Sub Bab Maksud dan Tujuan diuraikan secara singkat tentang maksud dan tujuan penyusunan dokumen RPJMD bagi daerah RPJMD/ I - 8

yang bersangkutan. Sedangkan pada Sub Bab Sistematika Penulisan dijelaskan tentang organisasi penyusunan dokumen RPJMD terkait dengan pengaturan bab serta garis besar isi setiap bab. BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Bagian ini menjelaskan dan menyajikan secara logis dasar-dasar analisis, gambaran umum kondisi daerah yang meliputi aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH Bab ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis terhadap pengelolaan keuangan daerah yang terdiri dari kinerja keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu dan kerangka pendanaan. BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH Pada Bab ini, diuraikan tentang permasalahan pembangunan dan isu strategis yang dianggap prioritas untuk diselesaikan. BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Bab ini menguraikan tentang visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam periode RPJMD. BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Dalam bagian ini diuraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih. BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM PERANGKAT DAERAH Bab ini memuat program prioritas dalam pencapaian visi dan misi serta seluruh program beserta target indikator kinerja dan pagu indikatif. BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH Pada Bab ini diuraikan tentang penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) daerah dan indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir periode masa jabatan. BAB IX PENUTUP RPJMD/ I - 9