2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Lembaga Administrasi Neg

dokumen-dokumen yang mirip
2017, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158 Tambahan Lemba

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG REGISTRASI PENDIDIK PADA PERGURUAN TINGGI

DRAFT PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG JABATAN AKADEMIK DOSEN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

2016, No bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku Jabatan Fungsional Ahli Utama dan Ahli Madya; c. bahwa dalam rangka memenuhi formasi Jabatan

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57

2017, No Analis Kebijakan melalui Penyesuaian/Inpassing; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

2016, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-1- REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG DOSEN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 46 TAHUN 2013

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBAYARAN KELEBIHAN BEBAN MENGAJAR DOSEN DAN HONORARIUM MENGAJAR

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015

2016, No Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sip

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2018 TENTANG BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Negara Bukan Pajak yang Berasal dari Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional pada Lembaga Administrasi Negara tidak sesuai lagi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

NOMOR 78 TAHUN 2013 PEMBERIAN TUNJANGAN PROFESI DAN TUNJANGAN KEHORMATAN BAGI DOSEN YANG MENDUDUKI JABATAN AKADEMIK PROFESOR

2017, No Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan P

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2016, No Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2018 TENTANG AKREDITASI JURNAL ILMIAH

2018, No.4-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2016, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 127); 3. Pera

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin P

2016, No Peraturan Presiden Nomor 102 Tahun 2014 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomia

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2017, No Nasional tentang Tata Cara Pengangkatan Pelaksana Tugas di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran

2016, No ) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Ta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Kepemimpinan Tingkat I, Tingkat II, Tingkat III, Tingkat IV, Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Serta Prajabatan Calon

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 No

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 18 TAHUN 2008 TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI DOSEN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER

2016, No Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Gu

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977

BERITA NEGARA. No.745, 2016 BKPM. Tunjangan Kinerja. Jabatan. Kelas Jabatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No /2014 tentang Pedoman Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nom

2016, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparat

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SAIANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pe

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494), 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabat

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 157 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI PEMILIHAN UMUM

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.378, 2015 KEUANGAN. Tunjangan Kinerja. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pencabutan.

2017, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI YUDISIAL

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1876, 2017 LAN. Dosen Tetap. Tunjangan Profesi dan Tunjangan Kehormatan. Pencabutan. PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN PROFESI DAN TUNJANGAN KEHORMATAN BAGI DOSEN TETAP SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor, bagi dosen tetap Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara yang memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, diberikan tunjangan profesi dan/atau tunjangan kehormatan; b. bahwa Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pemberian Tunjangan Profesi dan Tunjangan Kehormatan bagi Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan kebutuhan manajemen sumber daya tenaga pendidik di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara, sehingga perlu diganti;

2017, No.1876-2- c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara tentang Pedoman Pemberian Tunjangan Profesi dan Tunjangan Kehormatan bagi Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 85); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 7. Keputusan Presiden Nomor 100 Tahun 1999 tentang Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara;

-3-2017, No.1876 8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 127); 9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 466) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 151); 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 42 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Dosen sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2008 tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 42 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Dosen; 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 92 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1337); 12. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik STIA LAN (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 846); 13. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 Tahun 2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 173);

2017, No.1876-4- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN PROFESI DAN TUNJANGAN KEHORMATAN BAGI DOSEN TETAP SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Lembaga ini yang dimaksud dengan: 1. Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disebut Dosen Tetap adalah Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara dalam jabatan fungsional dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara. 2. Profesor adalah jabatan akademik tertinggi bagi Dosen Tetap yang melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara. 3. Tunjangan Profesi adalah tunjangan yang diberikan kepada Dosen Tetap yang memiliki sertifikat pendidik sebagai penghargaan atas profesionalitasnya. 4. Tunjangan Kehormatan adalah tunjangan yang diberikan kepada Dosen Tetap yang memiliki jabatan akademik Profesor. 5. Tridharma Perguruan Tinggi adalah kewajiban perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 6. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disebut Ketua adalah pimpinan tertinggi di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara. 7. Tim Penilai Kinerja Dosen adalah Tim yang diangkat dan diberi tugas oleh Ketua untuk melakukan penilaian terhadap kinerja Dosen Tetap dan menyampaikan

-5-2017, No.1876 laporan hasil penilaian kinerja Dosen Tetap kepada Kepala Lembaga Administrasi Negara melalui Ketua. 8. Satuan Kredit Semester yang selanjutnya disingkat SKS adalah takaran waktu kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi. 9. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disingkat STIA LAN adalah unit pelaksana teknis yang berbentuk perguruan tinggi di lingkungan LAN yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala LAN. 10. Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disingkat LAN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan pengkajian dan pendidikan dan pelatihan aparatur sipil negara. Pasal 2 Tunjangan Profesi dan Tunjangan Kehormatan diberikan berdasarkan penilaian kinerja individu dengan memperhitungkan hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh Dosen Tetap, baik secara akademis maupun administratif. BAB II PERSYARATAN MEMPEROLEH TUNJANGAN Bagian Kesatu Persyaratan Memperoleh Tunjangan Profesi Pasal 3 Tunjangan Profesi diberikan kepada Dosen Tetap yang memiliki jabatan akademik Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala, dan Profesor.

2017, No.1876-6- Pasal 4 Tunjangan Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 diberikan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. memiliki sertifikat pendidik yang diterbitkan oleh kementerian yang menyelenggaran urusan di bidang pendidikan tinggi; b. melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan paling banyak sepadan dengan 16 (enam belas) SKS pada setiap semester, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. beban kerja pendidikan paling sedikit sepadan dengan 9 (sembilan) SKS yang dilaksanakan di STIA LAN; dan 2. beban kerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga) SKS yang dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh STIA LAN atau melalui lembaga lain; c. tidak terikat sebagai tenaga tetap pada lembaga lain di luar STIA LAN; d. memiliki Nomor Induk Dosen Nasional; dan e. berusia paling tinggi: 1. 70 (tujuh puluh) tahun untuk Profesor; dan 2. 65 (enam puluh lima) tahun untuk Dosen Tetap yang memiliki jabatan akademik sebagai Lektor Kepala, Lektor, dan Asisten Ahli. Pasal 5 (1) Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah di lingkungan STIA LAN, bagi Dosen Tetap yang memiliki jabatan akademik: a. Asisten Ahli wajib menghasilkan paling sedikit 2 (dua) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal atau paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional;

-7-2017, No.1876 b. Lektor, wajib menghasilkan paling sedikit 2 (dua) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional atau paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional terakreditasi; dan c. Lektor Kepala, wajib menghasilkan: 1. paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional terakreditasi atau paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional; dan 2. paling sedikit 1 (satu) buku atau paten. (2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun dengan ketentuan sebagai berikut: a. dilaksanakan sejak diberlakukannya Peraturan Lembaga ini bagi Dosen Tetap yang bersangkutan yang telah memperoleh Tunjangan Profesi sebelum berlakunya Peraturan Lembaga ini; dan b. dilaksanakan terhitung sejak Dosen Tetap yang bersangkutan memperoleh Tunjangan Profesi setelah diberlakukannya Peraturan Lembaga ini. (3) Kriteria karya ilmiah dan buku atau paten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada ketentuan yang berlaku. Bagian Kedua Persyaratan Memperoleh Tunjangan Kehormatan Pasal 6 Tunjangan Kehormatan diberikan kepada Profesor. Pasal 7 (1) Tunjangan Kehormatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 diberikan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. memiliki sertifikat pendidik yang diterbitkan oleh kementerian yang menyelenggaran urusan di bidang pendidikan tinggi;

2017, No.1876-8- b. melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan paling banyak sepadan dengan 16 (enam belas) SKS pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. beban kerja pendidikan paling sedikit sepadan dengan 9 (sembilan) SKS yang dilaksanakan di STIA LAN; dan 2. beban kerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga) SKS yang dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh STIA LAN atau melalui lembaga lain; c. tidak terikat sebagai tenaga tetap pada lembaga lain di luar STIA LAN; d. memiliki Nomor Induk Dosen Nasional; e. belum berusia 70 (tujuh puluh); f. membimbing penelitian mahasiswa; dan g. telah menghasilkan: 1. paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional atau paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional bereputasi; dan 2. paling sedikit 1 (satu) buku atau paten, dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun. (2) Kriteria karya ilmiah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada ketentuan yang berlaku. (3) Profesor yang mendapat tugas tambahan sebagai Ketua, Pembantu Ketua, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan atau nama lain yang sejenis dengan pimpinan STIA LAN sampai dengan tingkat jurusan, memperoleh Tunjangan Kehormatan sepanjang yang bersangkutan melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, dengan dharma pendidikan paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga)

-9-2017, No.1876 SKS di STIA LAN dan memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g. Pasal 8 (1) Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah di lingkungan STIA LAN, bagi Dosen Tetap yang memiliki jabatan akademik Profesor, wajib menghasilkan: a. paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional atau paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional bereputasi; dan b. paling sedikit 1 (satu) buku atau paten, dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun. (2) Kurun waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan bagi Dosen Tetap yang memiliki jabatan akademik Profesor dengan ketentuan sebagai berikut: a. dilaksanakan sejak diberlakukannya Peraturan Lembaga ini bagi Dosen Tetap yang bersangkutan yang telah memperoleh Tunjangan Profesi sebelum berlakunya Peraturan Lembaga ini; dan b. dilaksanakan terhitung sejak Dosen Tetap yang bersangkutan memperoleh Tunjangan Profesi setelah diberlakukannya Peraturan Lembaga ini. (3) Kriteria karya ilmiah dan buku atau paten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada ketentuan yang berlaku. Bagian Ketiga Persyaratan Memperoleh Tunjangan bagi Dosen Tetap yang Diberi Tugas Tambahan Pasal 9 (1) Bagi Dosen Tetap yang diberi tugas tambahan sebagai Ketua atau Pembantu Ketua, tetap memperoleh Tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 6, sepanjang yang bersangkutan melaksanakan kegiatan pendidikan paling sedikit 3 (tiga) SKS setiap

2017, No.1876-10- semester. (2) Bagi Dosen Tetap yang melaksanakan tugas tambahan sebagai Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi, Ketua Unit Pelaksana Teknis atau nama lain yang sejenis, tetap memperoleh Tunjangan Profesi dan/atau Tunjangan Kehormatan, sepanjang yang bersangkutan melaksanakan kegiatan pendidikan paling sedikit 3 (tiga) SKS setiap semester. BAB III PEMBERIAN TUNJANGAN Pasal 10 (1) Dosen Tetap yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, memperoleh Tunjangan Profesi setiap bulan yang besarnya 1 (satu) kali gaji pokok. (2) Profesor yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 7, memperoleh: a. Tunjangan Profesi setiap bulan yang besarnya 1 (satu) kali gaji pokok; dan b. Tunjangan Kehormatan setiap bulan yang besarnya 2 (dua) kali gaji pokok. Pasal 11 Selain memperoleh Tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 6, bagi Dosen Tetap yang melaksanakan tugas tambahan di lingkungan STIA LAN, dapat diberikan juga tunjangan lain sesuai ketentuan yang berlaku. BAB IV KEWAJIBAN DOSEN TETAP PENERIMA TUNJANGAN Pasal 12 (1) Dosen Tetap yang menerima Tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 6 wajib untuk:

-11-2017, No.1876 a. melaksanakan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b dan Pasal 7 ayat (1) huruf b; b. mempersiapkan rencana pembelajaran semester dan satuan acara pembelajaran setiap semester sesuai mata kuliah yang diampu; c. menyediakan bahan ajar atau modul sesuai mata kuliah yang diampu; d. melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun; e. menghasilkan karya ilmiah paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun; f. berpartisipasi dalam kegiatan dan pengembangan keilmuan dalam bentuk diskusi dan seminar; g. mendukung proses penjaminan mutu di STIA LAN; h. membimbing mahasiswa dalam penulisan skripsi, tesis, dan/atau bentuk tugas akhir lainnya; i. menyusun dan melaporkan laporan kinerja dosen kepada Ketua setiap akhir semester; dan j. melaksanakan kewajiban lain sesuai ketentuan yang berlaku. (2) Bagi Profesor yang menerima Tunjangan Kehormatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 wajib menulis buku dan karya ilmiah lainnya sesuai dengan bidang keilmuannya serta menyebarluaskan gagasannya untuk pengembangan ilmu pengembangan.

2017, No.1876-12- BAB V PENGHENTIAN DAN PEMBATALAN PEMBAYARAN TUNJANGAN Bagian Kesatu Penghentian dan Pembatalan Pembayaran Tunjangan Profesi Pasal 13 Pembayaran Tunjangan Profesi dihentikan apabila: a. meninggal dunia; b. mencapai batas usia pensiun: 1. 70 (tujuh puluh) tahun untuk Profesor; dan 2. 65 (enam puluh lima) tahun untuk Lektor Kepala, Lektor dan Asisten Ahli. c. mengundurkan diri sebagai Dosen Tetap atas permintaan sendiri atau alih tugas bukan sebagai dosen; d. diberhentikan dari jabatan akademik Profesor, Lektor Kepala, Lektor dan Asisten Ahli; e. merangkap jabatan pada lembaga lain di luar STIA LAN; f. tidak lagi memiliki Nomor Induk Dosen Nasional; dan/atau g. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap. Pasal 14 Pembayaran Tunjangan Profesi dihentikan sementara apabila: a. tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5 dan Pasal 12; b. melalaikan kewajiban dengan tidak melaksanakan tugas secara terus-menerus selama 12 (dua belas) bulan karena sakit jasmani dan/atau rohani; c. dijatuhi hukum disiplin tingkat sedang atau berat oleh Kepala LAN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. melalaikan kewajiban dalam melaksanakan tugas selama 1 (satu) bulan atau lebih secara terus menerus;

-13-2017, No.1876 e. melanggar sumpah dan/atau janji jabatan; f. menjabat sebagai jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrasi, jabatan fungsional selain dosen; g. diangkat sebagai pejabat negara; dan/atau h. dibebaskan semetara dari jabatan akademik sebagai Dosen Tetap karena melakukan tindak pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 15 (1) Pembayaran Tunjangan Profesi dapat dibatalkan apabila: a. ditemukan bukti bahwa Dosen Tetap yang bersangkutan memalsukan data atau dokumen yang dipersyaratkan sebagaimana diatur dalam Peraturan Lembaga ini dan ketentuan yang berlaku; b. sertifikat pendidik yang bersangkutan dinyatakan batal oleh kementerian yang menyelenggaran urusan di bidang pendidikan tinggi berdasarkan atas usulan Ketua; dan/atau c. melakukan plagiat. (2) Bagi Dosen Tetap yang dibatalkan Tunjangan Profesinya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mengembalikan tunjangan dimaksud ke kas negara. Pasal 16 Penghentian dan pembatalan pembayaran Tunjangan Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Pasal 14, dan Pasal 15 ditetapkan oleh Ketua. Bagian Kedua Penghentian dan Pembatalan Pembayaran Tunjangan Kehormatan Pasal 17 Pembayaran Tunjangan Kehormatan dihentikan apabila: a. meninggal dunia; b. mencapai batas usia pensiun 70 (tujuh puluh) tahun

2017, No.1876-14- untuk Profesor; c. mengundurkan diri sebagai Dosen Tetap atas permintaan sendiri atau alih tugas bukan sebagai dosen; d. diberhentikan dari jabatan akademik Profesor; e. merangkap jabatan pada lembaga lain di luar STIA LAN; f. tidak lagi memiliki Nomor Induk Dosen Nasional; dan/atau g. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap. Pasal 18 (1) Pembayaran Tunjangan Kehormatan dihentikan sementara apabila: a. tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8 dan Pasal 12; b. melalaikan kewajiban dengan tidak melaksanakan tugas secara terus-menerus selama 12 (dua belas) bulan karena sakit jasmani dan/atau rohani; c. dijatuhi hukum disiplin tingkat sedang atau berat oleh Kepala LAN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. melalaikan kewajiban dalam melaksanakan tugas selama 1 (satu) bulan atau lebih secara terus menerus; e. melanggar sumpah dan/atau janji jabatan; f. menjabat sebagai jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrasi, atau jabatan fungsional selain dosen; g. diangkat sebagai pejabat negara; dan/atau h. dibebaskan sementara dari jabatan akademik sebagai Dosen Tetap karena melakukan tindak pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Tunjangan Kehormatan yang dihentikan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dan huruf g dibayarkan kembali setelah aktif kembali sebagai Profesor. (3) Tunjangan Kehormatan yang dihentikan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dibayarkan

-15-2017, No.1876 kembali mulai tahun berikutnya setelah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7. Pasal 19 (1) Pembayaran Tunjangan Kehormatan dapat dibatalkan apabila: a. ditemukan bukti bahwa Dosen Tetap yang bersangkutan memalsukan data atau dokumen yang dipersyaratkan sebagaimana diatur dalam Peraturan Lembaga ini dan ketentuan yang berlaku; b. sertifikat pendidik yang bersangkutan dinyatakan batal oleh kementerian yang menyelenggaran urusan di bidang pendidikan tinggi berdasarkan atas usulan Ketua; dan/atau c. melakukan plagiat. (2) Bagi Dosen Tetap yang dibatalkan Tunjangan Kehormatannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mengembalikan tunjangan dimaksud ke kas negara. Pasal 20 Penghentian dan pembatalan pembayaran Tunjangan Kehormatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Pasal 18 dan Pasal 19, ditetapkan oleh Ketua. BAB V PEMBAYARAN KEMBALI TUNJANGAN Pasal 21 (1) Tunjangan bagi Dosen Tetap dibayarkan kembali karena: a. telah melaksanakan segala kewajibannya sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 12; b. telah melakukan proses sertifikasi ulang dan mendapatkan sertifikat yang sah; c. telah berakhir masa jabatan sebagai jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrasi, jabatan fungsional selain dosen atau sebagai pejabat negara.

2017, No.1876-16- (2) Untuk memperoleh pembayaran kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dosen Tetap yang bersangkutan dapat mengajukan kembali kepada Ketua untuk memperoleh persetujuan Kepala LAN. (3) Pengajuan permohonan pembayaran kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan paling lambat 15 (lima belas) hari kerja setelah Dosen Tetap yang bersangkutan memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (4) Pembayaran kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila Dosen Tetap yang bersangkutan telah memperoleh persetujuan Kepala LAN berdasarkan atas usulan Ketua. (5) Persetujuan Kepala LAN sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan paling lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak diusulkan oleh Ketua. BAB VI PENILAIAN TERHADAP PELAKSANAAN KEWAJIBAN DOSEN TETAP Pasal 22 (1) Tim Penilai Kinerja Dosen melakukan penilaian terhadap pelaksanaan kewajiban Dosen Tetap. (2) Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk oleh Ketua dan dilaporkan kepada Kepala LAN. Pasal 23 (1) Tim Penilai Kinerja Dosen terdiri atas unsur STIA LAN dan/atau dapat melibatkan pihak lain sesuai dengan keahlian dan kebutuhan penilaian. (2) Susunan Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas ketua merangkap anggota, sekretaris merangkap anggota, dan anggota. (3) Susunan Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah ganjil, paling sedikit 3 (tiga) orang anggota dan paling banyak 5 (lima) orang anggota.

-17-2017, No.1876 (4) Masa jabatan Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang kembali sesuai dengan kebutuhan penilaian. Pasal 24 (1) Penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1), dilaksanakan setiap akhir semester. (2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan pedoman beban kerja dosen dan evaluasi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Pasal 25 (1) Hasil penilaian Dosen Tetap merupakan suatu Keputusan Tim Penilai Kinerja Dosen dan disampaikan kepada Dosen Tetap bersangkutan paling lambat 15 (lima belas) hari kerja dengan tembusan kepada: a. Kepala LAN; b. Ketua; c. Kepala bagian yang membidangi urusan administrasi akademik dan kemahasiswaan di lingkungan STIA LAN; dan d. Kepala bagian yang membidangi urusan administrasi umum di lingkungan STIA LAN. (2) Dosen Tetap yang keberatan terhadap hasil penilaian atas Keputusan Tim Penilai Kinerja Dosen diberi kesempatan untuk melakukan klarifikasi atau pembelaan diri terhadap hasil penilaian Tim dimaksud, paling lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak hasil penilaian diterima oleh Dosen Tetap yang bersangkutan. (3) Hasil klarifikasi atau pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada ketua Tim Penilai Kinerja Dosen dengan tembusan kepada Ketua dan Kepala LAN. (4) Berdasarkan hasil klarifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Tim Penilai Kinerja Dosen dapat mengubah Keputusan Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

2017, No.1876-18- (5) Perubahan Keputusan Tim sebagai akibat klarifikasi atau pembelaan diri sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dituangkan dalam keputusan yang ditandatangani oleh ketua Tim Penilai Kinerja Dosen. (6) Perubahan Keputusan Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (5) disampaikan kepada dosen yang bersangkutan paling lambat 15 (lima belas) hari kerja dengan tembusan kepada: a. Kepala LAN; b. Ketua; c. Kepala bagian yang membidangi urusan administrasi akademik dan kemahasiswaan di lingkungan STIA LAN; dan d. Kepala bagian yang membidangi urusan administrasi umum di lingkungan STIA LAN. BAB VII PEMBAYARAN TUNJANGAN Pasal 26 Tunjangan Profesi dan Tunjangan Kehormatan diberikan terhitung mulai bulan Januari tahun berikutnya setelah Dosen yang bersangkutan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 27 Mekanisme pembayaran Tunjangan Profesi dan Tunjangan Kehormatan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. pembayaran Tunjangan Profesi dan Tunjangan Kehormatan dibayarkan paling lambat pada tanggal 15 (lima belas) setiap bulan; b. pembayaran Tunjangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a ditetapkan berdasarkan hasil penilaian kinerja yang ditetapkan oleh Tim Penilai Kinerja Dosen pada semester sebelumnya; c. bagian yang membidangi urusan administrasi umum di lingkungan STIA LAN membayarkan Tunjangan

-19-2017, No.1876 sebagaimana dimaksud dalam huruf a paling lambat 15 (lima belas) hari kerja setelah diterimanya hasil penilaikan kinerja sebagaimana dimaksud dalam huruf b; dan d. setiap transaksi pembayaran tunjangan harus didukung dengan dokumen administrasi berupa Surat Penugasan Ketua dan Pernyataan Tanggung Jawab dari Ketua selaku Kuasa Pengguna Anggaran, dan Pejabat Pembuat Komitmen STIA LAN. Pasal 28 Pembiayaan pembayaran Tunjangan Profesi dan Tunjangan Kehormatan dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja negara LAN. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 Petunjuk teknis pelaksanaan Peraturan Lembaga ini akan ditetapkan oleh masing-masing Ketua. Pasal 30 Pada saat Peraturan Lembaga ini mulai berlaku, Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Tunjangan Profesi dan Tunjangan Kehormatan bagi Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 31 Pada saat Peraturan Lembaga ini mulai berlaku, semua kebijakan yang merupakan pelaksanaan dari Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Tunjangan Profesi dan Tunjangan Kehormatan bagi Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara dinyatakan masih

2017, No.1876-20- tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Lembaga ini. Pasal 32 Peraturan Lembaga ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Lembaga ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Desember 2017 KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, ttd ADI SURYANTO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 22 Desember 2017 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA