ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN KATA KHUSUS PADA KUMPULAN PUISI KETIKA CINTA BICARA KARYA KAHLIL GIBRAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. komik. Komik berasal dari Jepang, dalam bahasa Jepang komik di kenal

ANALISIS GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN PERSONIFIKASI PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN. sebagian alat komunikasi, baik komunikasi antara individu yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,

BAB 1 PENDAHULUAN. dan manusia erat kaitanya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering

PEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa manusia dapat

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003:

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dan kesinambungan mengandung irama dan ragam nada (suara yang berirama) disebut

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

KAJIAN REPETISI PADA CERPEN PERJAMUAN MALAIKAT KARYA AFIFAH AFRA. SKRIPSI

ERIZA MUTAQIN A

VARIASI GAYA BAHASA REPETISI PADA WACANA KATA MUTIARA

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinteraksi, bekerja sama, maupun untuk. mengidentifikasikan diri. Didalam tindak komunikasi itu, manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan ide,

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

KAJIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN EUFEMISME PADA KEPALA BERITA HARIAN SOLO POS. Naskah Publikasi Ilmiah. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi seseorang yang berasal dari pengalaman, pemikiran, perasaan yang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seperti lirik lagu, novel, dan sebagainya. Novel merupakan karya sastra yang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

ANALISIS TUTURAN METAFORIS DALAM LIRIK LAGU-LAGU LETTO

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

KATA CINTA DALAM BAHASA INDONESIA KAJIAN MORFOLOGI DAN SEMANTIK

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. singkat penggunaan gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

Penggunaan bahasa kias yang terdapat dalam novel AW karya Any Asmara

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS XI A SMKN 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bahasa tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan.

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB V PENUTUP. 1. Wujud sarana retorika yang digunakan dalam Puisi-puisi Anak di Harian

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

KAJIAN PEMAKAIAN GAYA BAHASA PERULANGAN DAN PERBANDINGAN PADA KUMPULAN PUISI KARENA BOLA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang bervariasi itu merupakan hal yang menarik. Kalimat itu dapat

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan. manusia untuk saling menyampaikan pesan dan maksud yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra selalu identik dengan ungkapan perasaan dan pikiran pengarang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

Transkripsi:

0 ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan oleh : SAADATUD DARAINI A 310 050 063 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap saat dalam kehidupan, manusia selalu terlibat dalam kegiatan interpretasi. Hanya saja kadang manusia tidak menyadarinya karena semua berlangsung seakan-akan secara otomatis, pagi hari atau subuh manusia terbangun atau dibangunkan, oleh suara kokok ayam, oleh cahaya yang menembus celah jendela atau atap rumah, oleh suara sayup-sayup terdengar atau yang lainnya. Manusia bereaksi terhadapnya dan mencoba menangkap maknanya sudah pagikah?. Begitu seterusnya, manusia memutuskan berangkat dari tempat tidur untuk mandi atau tidak mandi, makan atau tidak makan, melihat orang yang berlalu lalang dan sebagainya, menuntut reaksi yang keseluruhannya melibatkan aktivitas interpretasi. Yang paling mencolok dari segala aktivitas manusia itu tentu saja adalah bahasa, yang harus digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa segala keinginan atau kebutuhan manusia terpenuhi. Setiap hal yang berhubungan dengan kehidupan manusia diinterpretasikan dengan bahasa. Bahasa tidak akan pernah terpisahkan dari manusia karena bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan, serta berapresiasi. Selain itu, dengan bahasa seseorang dapat mencipta karya sebagai wujud interpretasinya mengenai kehidupan yang dialami, disaksikan, didengar 1

2 atau hanya dalam khayalan saja. Bahasa menurut Kridalaksana (2004: 21) adalah suatu lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerjsama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri. Gaya bahasa didefinisikan sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang secara ikhlas yang memperhatikan jiwa dan kepribadian penulis (Keraf, 2000: 113). Gaya atau khususnya gaya bahasa dalam retorika dikenal dengan istilah style. Gaya atau style menjadi bagian dari diksi atau pilihan kata yang mempersoalkan cocok tidaknya pemakaian kata, frasa atau klausa tertentu untuk menghadapi hierarki kebahasaan, yaitu pilihan kata, secara individual, frasa, klausa dan kalimat, bahkan mencakup pula pada sebuah wacana secara keseluruhan. Gaya bahasa adalah bahasa yang indah yang dipergunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda lain yang lebih umum. Menurut Pradopo (1995: 75) personifikasi adalah kiasan yang mempersamakan benda dengan manusia, benda-benda mati dapat berbuat, berpikir, dan sebagainya seperti manusia. Sementara itu Djayasudarma (1999: 21) penginsanan atau personifikasi adalah jenis majas yang melekatkan sifatsifat insani kepada barang yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak. Masih dalam pengertian yang sama menurut Keraf (2000: 140) personifikasi atau prosopopoeia adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat kemanusiaan. Personifikasi (penginsanan)

3 merupakan suatu corak khusus dari metafora yang menginsankan benda mati, bertindak, berbicara, berbuat seperti manusia. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa personifikasi adalah gaya bahasa yang memperamalkan benda-benda mati seolah-olah hidup atau mempunyai sifat kemanusiaan. Karya sastra dikatakan bermutu tinggi manakala mengedepankan nilainilai kehidupan yang bermakna, mempesona, menggugah dan memikat. Ia sebagai karangan yang imajinatif yang diungkapkan dalam wacana dan ide kreatif dalam penyajian kata atau kalimat yang estetis seraya memberi wejangan berharga. Meski dapat ditemukan nilai-nilai filosofis, edukatif, sosiologis, psikologis, atau humanis dan religius, namun dalam karya sastra terutama cerpen harus mengandung interpretasi pengarang tentang konsepsinya mengenai kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung. Mochtar Lubis (dalam Korie Layun Rampan, 1995: 10) mengemukakan bahwa cerpen harus mampu menimbulkan hempasan dalam pikiran pembaca serta menimbulkan perasaan pada pembaca. Yudiono (dalam Korie Layun Rampan, 1995: 10-11) memaparkan bahwa cerita pendek adalah cerita yang bersumber pada suatu persoalan kehidupan, sesuatu nilai kehidupan yang menjadi tema cerita. Oleh karena itu dengan adanya persoalan dan ada nilai kehidupan itu terjadilah serangkaian peristiwa. Peristiwa itu haruslah ada yang mendukung atau yang mengalaminya harus ada tokohnya. Artinya segala sesuatu diungkapkan

4 dengan bahasa dan dengan bahasa itu dilukiskan watak masing-masing tokoh dan menceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh tokoh. Karya sastra didominasi oleh unsur-unsur yang mengandung dimensi estetik yang kental. Karya sastra, secara langsung atau tidak langsung menjadi pintu pembuka untuk memahami unsur karya sastra secara keseluruhan yang merujuk pada upaya memahami bentuk pemaparan dan cara yang digunakan dalam memaparkan gagasannya. Semua karya sastra terutama cerpen yang berbobot niscaya mengandung pemakaian gaya bahasa yang beraneka ragam dan berwarna-warni yang akhirnya dapat dimanfaatkan dalam penelitian ini. Salah satu kumpulan cerpen karya Anton Kurnia, merupakan cerpen yang menggunakan gaya bahasa yang elok dan penuh imajinatif. Pemakaian gaya bahasa tersebut bukan hanya diinventarisasi dan identifikasi kebenarannya, jumlahnya secara keseluruhan dalam setiap cerpen, terlebih juga dicari maknanya. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pemunculan gaya bahasa personifikasi yang digunakan dalam kumpulan cerpen Insomnia karya Anton Kurnia. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

5 1. Bagaimanakah bentuk gaya bahasa personifikasi dalam kumpulan cerpen insomnia karya Anton Kurnia? 2. Apa makna gaya bahasa personifikasi yang digunakan dalam kumpulan cerpen insomnia karya Anton Kurnia? D. Tujuan Penelitian Ada dua tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini 1. Mendeksripsikan bentuk gaya bahasa personifikasi dalam kumpulan cerpen insomnia karya Anton Kurnia. 2. Mendeskripsikan makna gaya bahasa yang digunakan dalam kumpulan cerpen insomnia karya Anton Kurnia. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa peneliti, guru bidang studi bahasa Indonesia, pembaca dan siswa. 1. Manfaat praktis a. Mahasiswa peneliti Menambah pengetahuan dan memberikan masukan kepada penulis mengenai pemakaian gaya bahasa dalam kalimat. b. Guru bidang studi bahasa Indonesia Menambah pengetahuan guru terhadap pembelajaran sastra mengenai penggunaan gaya bahasa.

6 c. Pembaca Menambah pengetahuan keanekaragaman gaya bahasa dalam penulisan cerpen. d. Siswa Menambah wawasan siswa tentang pemakaian gaya bahasa dalam karya sastra terutama cerpen. 2. Manfaat Teoritis Sebagai sumber informasi dan tambahan ilmu pengetahuan bidang linguistik khususnya mengenai gaya bahasa personifikasi pada kumpulan cerpen Insomnia karya Anton Kurnia. F. Sistematika Penulisan Adapun sistematika dalam penelitian ini adalah: Bab I Pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Masalah Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori. Tinjauan Pustaka dilakukan para ahli sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Landasan teori memuat tentang teori-teori yang berhubungan dengan masalah seperti: pengertian gaya bahasa, sendi-sendi gaya bahasa, pengertian cerpen, dan pengertian personifikasi. Bab III Metode Penelitian. metode penelitian berisi: objek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis.

7 Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi laporan ini dari penelitian yang membahas data berupa gaya bahasa. Bab V Penutup berisi simpulan dan saran.