PENERAPAN KETERAMPILAN BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SUB POKOK BAHASAN VERTEBRATA DI SMA KELAS X DARUSSALAM INDRAMAYU

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PENGAJARAN BERPROGRAMA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

PENERAPAN PEER ASSESSMENT

Vol. 4, No. 1, Maret 2017 ISSN:

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

ANALISIS PROFIL GURU BIOLOGI PADA POLA KETERAMPILAN MENJELASKAN DI SMP NEGERI 1 PALIMANAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Oleh: NINIK ASROFIN Dibimbing oleh : 1. Dr. Suryo Widodo, M.Pd. 2. Drs. Darsono, M.Kom.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

memegang peranan yang sangat besar dalam kehidupan.

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI

SKRIPSI MOCHAMMAD KHAERUL DHAHABUDIN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MELALUI METODE PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SDN 16 PASAMAN

Vol. 1 No. 1 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

JURUSAN PGMI-FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2013 M/1434 H

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah, dalam kaitannya dengan pendidikan sebaiknya dijadikan tempat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mutu peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan hasil belajar siswa.

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

(Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan mengacu pada definisi pendidikan di atas dalam upaya meningkatkan hasil

Yusuf Gafur Guru Biologi, SMP Negeri 2 Sano Nggoang -

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENERAPAN METODE ECLECTIC TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI MTS AN-NUR JAGASATRU CIREBON SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M / 1433 H

D033. Mahasiswa FKIP Biologi UMS 2. Magister Kesehatan 3. Doctoral IPB ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan( S.Pd ) Pada Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Seminar Nasional Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan 2017

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

OLEH ELLA CHINTYA PIARUCCI A1C110009

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Akhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH : ERIKA DIANTY ASNAWATI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY PADA SISWA SMK YPP PURWOREJO

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa Vol. 2 No. 2, ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI. Disusun Oleh : WINDA NADIA ZULMI NIM :

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

Transkripsi:

1 PENERAPAN KETERAMPILAN BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SUB POKOK BAHASAN VERTEBRATA DI SMA KELAS X DARUSSALAM INDRAMAYU ( Penelitian Tindakan Kelas ) SKRIPSI YUGIE PUJI LESTARI 58461197 KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M / 1433 H

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan, organis, harmonis, guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Pendidikan juga merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Disinilah terjadinya interaksi antara guru dengan siswa. Wina (2008 : 112) mengemukakan bahwa belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan, belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari. Oleh karena itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara skematis dalam pengajaran yang dilaksanakannya untuk meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa dan memperbaiki kualitas mengajar. Pengembangan potensi siswa menjadi tidak seimbang ketika pendidikan cenderung lebih peduli pada pengembangan satu aspek kepribadian tertentu saja,

3 bersifat partikuler dan parsial. Padahal sesungguhnya pertumbuhan dan perkembangan siswa yang menyeluruh dan universal merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh semua sekolah dan guru, dan itu berarti sangat keliru jika guru hanya bertanggung jawab menyampaikan materi pelajaran pada bidang studinya saja. Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran dan tes kognitif siswa di SMA Darussalam Indramayu ternyata hasil belajar siswa kelas X masih rendah, nilai rata-rata semester I adalah 6,5 dengan ketuntasan belajar klasikal 70%. Sedangkan nilai KKM yang harus dicapai adalah 7,5 dan ketuntasan belajar klasikal yaitu 80%. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut menunjukkan rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep biologi. Hal ini antara lain disebabkan: (1) Dalam penyampaian materi pelajaran masih berjalan satu arah, guru menjadi pusat kegiatan (teacher center learning) dan metode yang digunakan didominasi dengan konvensional. (2) Kurangnya keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran, serta siswa cenderung cepat bosan dalam mengikuti pelajaran yang berdampak pada rendahnya hasil belajar. (3) Kurang kemandirian siswa dalam pembelajaran, hal ini bisa dilihat apabila ada jam kosong siswa belum bisa memanfaatkannya dengan baik. Mengingat pentingnya proses pembelajaran biologi sebagai langkah untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka kelamahan-kelemahan dalam proses pembelajaran harus diperbaiki. Untuk mencapai pembelajaran yang efektif dan efisien tidaklah mudah, guru harus mempunyai kreatifitas dalam menggunakan strategi mengajar agar menstimulasi pemikiran siswa untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Guru dituntut untuk mengetahui dan melaksanakan strategi mengajar yang

4 berbeda-beda agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan dalam belajar. Penggunaan strategi mengajar yang monoton akan berdampak pada rendahnya motivasi siswa untuk belajar sehingga hasil pembelajaran yang dicapai tidak maksimal. Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja mengajar guru adalah guru harus guru menguasai keterampilan dasar mengajar. Uno (2006 : 168) mengemukakan bahwa keterampilan mengajar guru merupakan salah satu jenis keterampilan yang harus dikuasai guru. Dengan memiliki keterampilan mengajar, guru dapat mengelola proses pembelajaran dengan baik yang berimplikasi pada peningkatan kualitas sekolah. Ada beberapa jenis keterampilan mengajar sebagaimana dikemukakan oleh Wingkel (1986) dalam buku Uno (2006:168) antara lain: 1) keterampilan memberikan penguatan, 2) keterampilan menjelaskan, 3) keterampilan bertanya, dan 4) keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan bertanya cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA- Biologi dimana proses pembelajaran Biologi ini biasanya banyak menuntut siswa untuk melakukan pemahaman materi agar lebih mudah diingat oleh siswa, karena siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Menurut Dina (2011:84) mengemukakan bahwa eksperiental pada dasarnya bermakna pembelajaran dan perkembangan yang dicapai melalui pengalaman dan keterlibatan yang ditentukan secara personal dibandingkan dengan pengajaran atau latihan yang diterima. Mengajukan pertanyaan dengan baik adalah mengajar yang baik. Oleh karena itu, kita dalam bertanya adalah kita dalam membimbing siswa belajar. Menurut Saidiman (1994:23) dalam buku Uno (2006 : 170) bertanya merupakan

5 ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang yang dikenali. Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Keterampilan bertanya bertujuan untuk merangsang kemampuan berpikir siswa, membantu siswa dalam belajar, mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang mandiri, meningkatkan kemampuan berpikir siswa tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi dan membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan. Dengan keterampilan bertanya ini, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam, penelitian ini diberi judul Penerapan Keterampilan Bertanya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Sub Pokok Bahasan Vertebrata Di SMA kelas X Darussalam Indramayu. B. Rumusan Masalah 1. Identifikasi masalah a. Wilayah Kajian Wilayah penelitian dalam skripsi ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). b. Pendekatan penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. c. Jenis Masalah Jenis masalah yaitu seberapa besar peningkatan hasil belajar Biologi pada sub pokok bahasan Vertebrata dengan belajar menggunakan keterampilan bertanya.

6 2. Pembatasan Masalah a. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Darussalam Indramayu. b. Keterampilan bertanya pada penelitian ini adalah keterampilan bertanya guru kepada siswa berdasarkan taksonomi Blosser. c. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang merupakan perubahan tingkah laku seseorang melalui proses belajar, sedangkan perubahan tersebut dapat digunakan untuk penampilan diri dalam kehidupan. Pengukuran hasil belajar siswa melalui tes kognitif berupa tes pilihan ganda yang diberikan pada setiap siklus. d. Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah Kingdom Animalia dan Sub pokok bahasan dalam pembelajaran biologi adalah Vertebrata. 3. Pertanyaan penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merusmuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan keterampilan bertanya pada sub pokok bahasan Vertebrata di SMA Darussalam Indramayu? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan keterampilan bertanya pada sub pokok bahasan Vertebrata Di SMA kelas X Darussalam Indramayu? 3. Bagaimanakah respon siswa dengan penerapan keterampilan bertanya pada sub pokok bahasan Vertebrata di SMA Darussalam Indramayu?

7 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian yang terdapat pada perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengkaji penerapan keterampilan bertanya pada sub pokok bahasan Vertebrata di SMA Darussalam Indramayu. 2. Mengkaji hasil belajar siswa melalui penerapan keterampilan bertanya pada sub pokok bahasan Vertebrata Di SMA kelas X Darussalam Indramayu. 3. Mengkaji respon siswa dengan penerapan keterampilan bertanya pada sub pokok bahasan Vertebrata di SMA Darussalam Indramayu. D. Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, manfaat yang dapat disumbangkan bagi guru, siswa serta pihak lain yang berkepentingan, antara lain sebagai berikut: 1. Bagi siswa keterampilan bertanya dapat merangsang siswa berpikir kritis dan inovatif. 2. Bagi guru, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan tentunya dapat meningkatkan kemampuan siswa. 3. Bagi sekolah, dapat meningkatkan kualitas belajar IPA-Biologi dan meningkatkan pembelajaran lainnya sehingga dapat menghasilkan output yang berkualitas. E. Kerangka Berfikir Guru merencanakan dan merancang kegiatan mengajar sesuai dengan program pengajaran, maka dari itu guru sebaiknya mengetahui metode, strategi

8 dalam pembelajaran, supaya bahan atau materi pembelajaran yang disampaikan dapat dikuasai siswa dengan mudah. Tugas dan peran guru sebagai tenaga pendidik yang profesional sangat kompleks tidak terbatas pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar disini tugas guru sebagai administrator, evaluator, konselor dan lain-lain sesuai dengan kemampuannya dan disini merupakan target utama atau sasaran guru, seberapa besar siswa menguasai materi yang diajarkan tergantung pada guru pada proses pembelajaran. Sekolah merupakan salah satu sarana pembelajaran, disinilah terjadinya proses KBM atau proses belajar mengajar, proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan di sekolah disini terjadi terjadinya interaksi antara pendidik dan peserta didik. Interaksi ini bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, untuk pembelajaran yang optimal disini guru harus dapat terampil dalam memberikan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang disampaikan agar dapat melatih berfikir siswa. Pengertian keterampilan bertanya bagi guru yaitu segala pernyataan yang menginginkan respons secara lisan. Dengan perkataan lain, pertanyaan tidak selalu dalam bentuk kalimat tanya, tetapi dapat juga dalam bentuk kalimat perintah atau pernyataan. Teknik keterampilan bertanya terdiri dari dua bagian besar, yaitu keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut. Keterampilan bertanya dasar merupakan kemampuan guru dalam mengungkapkan pertanyaan secara singkat dan jelas, pemberian acuan, penyebaran, pemberian

9 waktu berpikir, dan pemberian tuntutan. Sedangkan keterampilan bertanya lanjut, yaitu keterampilan lanjutan dari pada bertanya dasar yang lebih terfokus dalam mengembangkan kemampuan berfikir siswa, memperbesar partisipasi dalam mendorong siswa agar dapat berpartisipasi sendiri. Ini berarti ketika menerapkan keterampilan bertanya lanjut, guru juga menerapkan keterampilan bertanya dasar. Dan yang terakhir adalah kesimpulan atau penutup, dilakukan dengan kuis atau tes akhir (post-tes) untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa, post-tes dilakukan per-individu. Maka disini tujuan akhir proses pembelajaran yaitu meningkatkan hasil belajar biologi, dan dibawah ini merupakan alur kerangka berfikir. Guru K B M Penerapan Keterampilan Bertanya Hasil Belajar Siswa Siswa Gambar 1.1 Kerangka Berfikir

10 F. Hipotesis Tindakan Penerapan keterampilan bertanya pada proses pembelajaran Biologi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada sub pokok bahasan Vertebrata di SMA kelas X Darussalam Indramayu.

76 Daftar Pusataka Arikunto, S. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Antareja, M. 2010. http://biologigonz.blogspot.com/2010/01/sekilaskingdom-animalia.html diakses pada hari minggu, 26 Februari 2012 pukul. 21.00 WIB. Bahri, S. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Dahar, R. W. 1994. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Ghina, M. 2012. http://carapedia.com/pengertian_definisi_metode_menurut para_ahli_info497.html diakses pada hari jum at, 23 Maret 2012 pukul. 09.00 WIB. Ginnis, P. 2008. Trik Dan Taktik Mengajar. Jakarta : Indeks. Hamalik, O. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.. 2004. Proses Belajar Mengajar. Cet. ke-3. Jakarta: Bumi Aksara. Hamid, S. 2011. Standar Mutu Penilaian Dalam Kelas. Jogjakarta : Diva Press. Indriana, D. 2011. Mengenal Ragam Gaya Pembelajaran Efektif. Jogjakarta : Diva Press. Moleong, L. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Muslich, M. 20011. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Cet. Ke-5. Jakarta: Bumi Aksara. Ornstein, A. C. 1990. Strategies for Teaching. New York : Harper Collins Publisher. Rysam. F. 2012. http://duniabaca.com/pengertian-belajar-dan-hasilbelajar.html diakses pada hari kamis, 23 Februari 2012 pukul. 20.00 WIB. Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Media. Seifert, K. 2012. Pedoman Pembelajaran & Instruksi Pendidikan. Jogjakarta : IRCiSoD. Sudjana, N. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

77 Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sumiati & Asra. 2011. Metode Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima. Susiwi, 2009. http://ktiptk.blogspirit.com/archive/2009/01/26/pengertianmetode.html diakses pada hari jum at, 23 Maret 2012 pukul. 09.00 WIB. Susiwi. 2011. http://zaifbio.wordpress.com/2011/11/21/hasil-belajar-biologi/ diakses pada hari jum at, 24 Februari 2012 pukul. 14.00 WIB. Suyadi. 2011. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta : Dica Press. Tukiran, T. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung : Alfabeta. Uno, H. 2206. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Uzer, U. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Rosdakarya. Warsita, B. 2008. Teknologi Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.