BAB I PENDAHULUAN. 1 Nur S. Buchori, Koperasi Syariah Teori dan Praktik, Jakarta: Aufa Media, 2012, h. 4

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ketidakmampuan tersebut terutama dalam sisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum terdiri dari Bank milik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pres, cet-ke 1, 2004, h Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil, Yogyakarta: UII

BAB I PENDAHULUAN. 2005, h Edy wibowo& Untung hendi, Mengapa Memilih Bank Syariah, Bogor: Ghalia Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2014, h Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti halnya bank konvensional, juga berfungsi sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul mall dan Baitul Tamwil. Pengertian BMT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang berbasis syari ah sumber-sumber ekonomi. yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi sesuai dengan nilai-nilai dan Prinsip Ekonomi Islam (Islamic

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan telah berperan besar dalam pengembangan dan. pertumbuhan masyarakat modern.baik kegiatan usaha yang berskala besar

BAB I PENDAHULUAN. Operasionalisasi BMI kurang menjangkau usaha masyarakat kecil. untuk mengatasi hambatan operasionalisasi BMI tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia), Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 1999, hlm. 1. Pustaka Utama, hlm. 10

BAB I PENDAHULUAN. 2004, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonosia, 2003, h 96.

BAB I PENDAHULUAN. dengan koperasi atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Baitul mal wa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 5

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perdagangan. Bila ditelusuri asal mula timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. Sistem bank mana yang dimaksud adalah perbankan yang terbebas dari praktik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB II GAMBARAN UMUM BMT SYARIAH TAMBANG KABUPATEN KAMPAR. A. Sejarah singkat BMT Syariah Tambang Kabupaten Kampar

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan pesat. Bahkan keberadaan bank syari ah saat ini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. instrumen penting dalam sistem ekonomi telah berkembang pesat dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. Raja Grafindo Persada, 2010, h Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta:PT

BAB I PENDAHULUAN. mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuh kembangkan

MEKANISME DEPOSITO MUDHARABAH ABADI PADA BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI

BAB I PENDAHULUAN. Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum terdiri dari bank. milik pemerintah maupun swasta, dan masih terbagi menjadi bank

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB I PENDAHULUAN. Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, (diakses pada 15 November 2015). 3

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis terdiri dari beragam

BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPUNYAI DAMPAK PADA PENINGKATAN JUMLAH ANGGOTA PRODUK SI UMMAT PADA BMT MARHAMAH

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Lembaga keuangan Mikro Syariah BMT mempunyai dua sisi. membawa misi sosial pada masyarakat, keberadaan BMT ditengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan salah satu inovasi yang baru dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

PENERAPAN AKAD WADI AH DALAM PRODUK TAHAPAN DANA MANDIRI DI KJKS-BMT GIRI MURIA KUDUS CABANG DAWE

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan permasalahan dan kehidupan dunia yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syari ah dalam peristilahan internasional dikenal sebagai Islamic

ANALISIS PELAKSANAAN PRODUK SIMKA (SIMPANAN BERJANGKA) DI KSPPS MARHAMAH WONOSOBO

BAB 1 PENDAHULUAN. mamutar dana masyarakat sehingga perekonomian terus berkembang. Dana. jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi.

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia Bandung, Bandung, 2013, hlm. 23

BAB I PENDAHULUAN. Syariah (KSPPS), koperasi tersebut kegiatan usahanya bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Islam, Yogyakarta, Darma Bakti Wakaf, 1992, h Karnaen Perwata Atmaja dan Muhamad Syafii Antonio, Apa Dan Bagaimana Bank

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu bait almaal

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. juga aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi Islam melarang adanya praktek. menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

BAB I PENDAHULUAN 66. Aksara, 2001, h.1. 1 Mansur, Ekonomi Islam, Salatiga :STAIN Salatiga Press, 2009, h.

BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm.3

BAB I. 2015, h Irham Fahmi, Manjemen Perbankan: Konvensional dan Syariah, Jakarta: Mitra Wacaa Media,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktivitas ekonomi, dan ekonomi yang dikenal dalam Islam adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara di mana

BAB I PENDAHULUAN. h Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alfabet, cet. 4, 2006, h. 2

BAB I PENDAHULUAN. 1 G. Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h.5

BAB I PENDAHULUAN. 1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari ah, Depok : Rajagrafindo Persada, 2014, h. 24

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) yang pesat, dapat

BAB I PENDAHULUAN Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), Yogyakarta: UII. Press, 2005, h. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Bekasi Gramata Publising, 2014.hml 9. 1 Rahma Hidayat, Efesiensi Perbankan Syariah: Teori dan Prakteik,

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia perbankan syari ah tidak dapat dipisahkan dari

PENDAHULUAN. di dalamnya mengintrodusir sistem pengelolaan bank berdasarkan konsep

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan syariah pada tahun Salah satu uji coba yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. bank syariah dan Unit Usaha Syariah belum banyak seperti sekarang.

PENDAHULUAN. 7% dari total UMKM berhasil meningkatkan statusnya, baik dari mikro menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan Jawa Timur menjadikan Koperasi Simpan Pinjam (KOSPIN) JASA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. perkembngan perekonomian di Indonesia khususnya untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada keuntungan riil yang dikehendaki (margin) ataupun bagi hasil (profit

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dipelopori oleh Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) di Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU nomor 25 tahun 1992, koperasi adalah suatu bentuk. badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dan bank muamalat merupakan bank pertama yang ada di indonesia.

(Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syrariah (KSPPS) merupakan pemecahan dari problem tersebut. Dengan prosedur operasional seperti koperasi, KSPPS diharapkan mampu menyokong perekonomian mikro tanah air. Keberadaan bank syari ah yang dikenal secara nasional memberikan nilai lebih dalam pengenalan kepada publik, hal ini berbeda dengan KSPPS yang berada pada lingkup desa, kecamatan dan yang paling tinggi pada lingkup kabupaten, KSPPS dituntut lebih aktif, kreatif dan fleksibel dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga keuangan. 1 Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syrariah (KSPPS) adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Selain itu, Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syrariah (KSPPS) juga bisa menerima titipan zakat, infak, dan sedekah, serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan amanatnya. Dengan demikian, keberadaan KSPPS dapat dipandang memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai media penyalur pendayagunaan harta ibadah seperti zakat, infak, sedekah dan wakaf, serta dapat pula berfungsi sebagai institusi yang bergerak dibidang investasi yang bersifat produktif sebagaimana layaknya bank. Pada fungsi kedua ini dapat dipahami bahwa selain berfungsi sebagai lembaga keuangan, KSPPS juga berfungsi sebagai lembaga ekonomi. Sebagai lembaga keuangan KSPPS bertugas menghimpun dana dari masyarakat (Anggota KSPPS) yang memercayakan dananya disimpan di KSPPS dan menyalurkan dana kepada masyarakat (Anggota KSPPS) yang diberikan pinjaman oleh 1 Nur S. Buchori, Koperasi Syariah Teori dan Praktik, Jakarta: Aufa Media, 2012, h. 4 1

2 KSPPS. Sedangkan sebagai lembaga ekonomi, KSPPS berhak melakukan kegiatan ekonomi, seperti mengelola kegiatan perdagangan, industri dan pertanian. 2 Dalam kegiatannya nasabah juga sangat berperan penting dalam maju mundurnya suatu KSPPS. Dana yang berasal dari nasabah dihimpun oleh pihak bank yang menjadi sumber dari KSPPS dalam menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan. Hal ini dikenal dengan fungsi intermediasi, yaitu menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan. Sebuah tempat yang biasa digunakan untuk menyimpan dana masyarakat adalah sebuah lembaga keuangan syari ah, lembaga keuangan syari ah tersebut bisa berupa bank maupun non-bank. Salah satu contoh lembaga keuangan syari ah yang berbentuk non-bank adalah Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syrariah (KSPPS). Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syrariah (KSPPS) yang fungsinya menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, saat ini keberadaannya sudah membantu mengentaskan kemiskinan dan membantu pertumbuhan usaha mikro dan menengah. Sebagai contoh, KSPPS yang sudah melaksanakan visi dan misinya dengan baik adalah KSPPS Marhamah yang berada di Wonosobo. KSPPS Marhamah Wonosobo merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah sebagai lembaga intermediary yaitu sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan dana pada pihak yang memerlukannya. Jika pemanfaatan terhadap lembaga keuangan dilakukan secara optimal, amanah dan profesional, maka roda perekonomian akan berputar pada hasil akhirnya adalah kesejahteraan masyarakat akan meningkat, karena dana dari pihak yang kelebihan akan dimanfaatkan oleh pihak yang memerlukan dengan tujuan produksi, investasi, ataupun konsumsi. Produk penghimpunan dana di KSPPS terdiri dari berbagai macam jenisnya, yang salah satunya adalah simpanan berjangka. Simpanan berjangka merupakan simpanan yang terdapat jangka waktunya 2 Andri Soemitra,Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta : Kencana,2009, h. 452

3 atau jika di konvensional di kenal dengan istilah deposito. Simpanan berjangka di KSPPS Marhamah ini ada pilihnnya yaitu simpanan berjangka 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. Nasabah yang ingin menghimpun dananya pada produk simpanan berjangka ini bisa memilih jangka waktu sesuai dengan kebutuhan nasabah itu sendiri. Peranan umum Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syrariah (KSPPS) adalah melakukan pembinaan dari pendanaan pada usaha-usaha yang dilakukan oleh masyarakat menengah ke bawah dengan berdasarkan pada sistem perekonomian syari ah Islam. Untuk menjalankan peranannya tersebut, maka dibuat produk-produk penyaluran dana yang salah satunya adalah simpanan berjangka, dengan menggunakan syari ah Islam. Di KSPPS Marhamah Wonosobo produk Simpanan Berjangka termasuk produk yang paling diminati terbukti dalam tahun 2016 penghimpun dana dengan menggunakan akad wadi ah di KSPPS Marhamah Wonosobo dilaporkan sebagaimana tabel berikut di bawah: No. Akad Jumlah Anggota Jumlah (Rp.) 1. Simpanan Wadi ah 41.581 58.582.397.599.- 2. Mudharabah 6.622 89.503.483.706.- 50.203 148.085.881.305.- Dari tabel diatas menunjukkan bahwa Anggota banyak yang tertarik dengan produk simpanan berjangka (SIMKA) atau simpanan yang menggunakan akad wadi ah di KSPPS Marhamah Wonosobo. 3 Dari latar belakang tersebut, penulis sangat tertarik untuk mengetahui bagaimana analisis terhadap produk simpanan berjangka yang dilakukan, sehingga penulis akan mengambil judul tugas akhir ANALISIS PELAKSANAAN PRODUK SIMKA (SIMPANAN BERJANGKA) DI KSPPS MARHAMAH WONOSOBO 33 Buku RAT KSPPS Marhamah Wonosobo Tahun 2016

4 B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, ada beberapa pokok yang menjadi permasalahan dalam penulisan Tugas Akhir ini, yaitu: 1. Bagaimana pelaksanaan produk Simpanan Berjangka di KSPPS Marhamah? 2. Bagaimana pelaksanaan produk Simpanan Berjangka di KSPPS Marhamah dalam perspektif ekonomi Islam? C. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian yang penulis lakukan di KSPPS Marhamah adalah: a. Untuk mengetahui pelaksanaan simpanan berjangka di KSPPS Marhamah. b. Untuk mengetahui pelaksanaan simpanan berjangka di KSPPS Marhamah menurut perspektif Ekonomi Islam. 2. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Bagi penulis Dari penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan memantapkan pengetahuan yang di dapat selama perkuliahan terutama mengenai produk tabungan simpanan berjangka, perspektif ekonomi Islam tentang tabungan simpanan berjangka. Selain itu di sisi lain dapat mengasah ketrampilan penulis dalam menulis khususnya menulis laporan-laporan penelitian. 2. Bagi Prodi D3 Perbankan Syariah Menambah informasi dan dapat dijadikan referensi, khususnya bagi akademisi mengenai produk pendanaan funding yaitu produk tabungan simpanan berjangka yang ada di KSPPS Marhamah Wonosobo.

5 3. Bagi perusahaan Sebagai bahan membantu membagi informasi kepada para nasabah tentang produk tabungan simpanan berjangka beserta pelaksanaannya dan dari perspektif ekonomi Islam. 4. Bagi masyarakat Menambah wawasan masyarakat mengenai tabungan simpanan berjangka yang ada dalam KSPPS Marhamah Wonosobo meliputi karakteristik, syarat-syarat pembukaan, dan lain-lain, sehingga masyarakat lebih paham dan percaya untuk menempatkan dana mereka dengan produk tabungan simpanan berjangka. D. Tinjauan Pustaka 1. Penelitian yang dilakukan oleh Suci Budiarti 2014, dalam tugas akhirnya yang berjudul APLIKASI PRODUK SIMPANAN BERJANGKA (SIJANGKA) di KJKS BMT WALISONGO SEMARANG. Yang bertujuan untuk mengetahui sistem dan prosedur bagi hasil di KJKS BMT Walisongo Semarang. Berdasarkan observasi dan studi kepustakaan maka diperoleh kesimpulan bahwa Pelaksanaan Tabungan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) di KJKS Walisongo Semarang sangatlah mudah dan biaya pembukaan rekening cukup terjangkau. Baik kalangan atas maupun menengah. Perhitungan bagi hasil dilakukan dengan akad mudharabah karena BMT memiliki keterbatasan dalam menggunakan dana. Keterbatasan-keterbatasan semacam itu bisa dalam hal jangka waktu, jenis usaha, lokasi bisnis, atau layanan. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Syafa atul Janah 2012, dalam tugas akhirnya yang berjudul MEKANISME TABUNGAN WADI AH SALAMAH DI BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. Tugas akhir ini membahas tentang mekanisme dan pertimbangan perhitungan bonus Tabungan Wadi ah Salamah di BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi.

6 3. Penelitian yang dilakukan oleh Kartika Puspitasari 2014, dalam tugas akhirnya yang berjudul PENERAPAN AKAD WADI AH DALAM PRODUK TAHAPAN DANA MANDIRI DI KJKS GIRI MURIA KUDUS CABANG DAWE. Tugas akhir ini membahas tentang penerapan akad wadi ah pada produk tahapan dana mandiri di KJKS Giri Muria Kudus Cabang Dawe. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Daryani 2011, dalam tugas akhirnya yang berjudul SISTEM DAN PROSEDUR PRODUK SIMPANAN DI BMT BERKAH MAKMUR KLERO KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG. Tugas akhir ini membahas tentang sistem dan prosedur terhadap simpanan yang berada di BMT Berkah Makmur, yang salah satunya menjelaskan tentang sistem dan prosedur simpanan berjangka. Dan tugas akhir ini menggunakan penulisan kualitatif. E. Metodelogi Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada KSPPS Marhamah yang bertempat di Jl. T. Jogonegoro Wsb. Telp. (0286) 321556/ 08122730929 2. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk field research, yaitu penelitian yang dilakukan dilingkungan masyarakat tertentu, baik dilembaga pemerintahan maupun dilembaga-lembaga sosial masyarakat. Maka dalam hal ini poenulis akan mengadakan penelitian di KSPPS Marhamah Wonosobo. 3. Sumber Data Dalam penyusunan tugas akhir klasifikasi data yang diperlukan penulis terbagi dalam: a) Data Primer

7 Data Primer adalah Data yang diperoleh dengan survey lapangan yang menggunakan metode pengumpulan data original. 4 Data primer ini dapat diperoleh dari dokumen yang ada di KSPPS Marhamah, dan dapat diperoleh dengan wawancara kepada karyawan KSPPS Marhamah. b) Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Sumber sekunder sendiri berarti sumber data kedua sesudah sumber data primer 5. Artinya Untuk mendapatkan data sekunder, peneliti mempelajari, mencatat dan mengutip dari buku-buku yang ada diperpustakaan yang berhubungan dengan penelitian, dengan membaca literatur, makalah maupun surat kabar dan mencari informasi dari pihak lain yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas. 4. Metode Pengumpulan Data a) Metode Wawancara Wawancara adalah metode dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh data dan keterangan tentang simpanan berjangka 6. Wawancara tersebut dilakukan dengan marketing, teller, manajer operasional. b) Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis. Dengan demikian pada penelitian sejarah, maka bahan dokumentasi memegang peranan yang amat penting. 7 F. Sistematika Penulisan 4 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Jakarta : Erlangga, 2009, h. 148 5 Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi, Jakarta : Kencana, 2013, h. 128 6 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1998, h. 145. 7 Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi, Jakarta : Kencana, 2013, h. 153

8 Untuk memberikan gambaran dan arahan selama penulisan dalam penelitian ini, maka secara garis besar pokok-pokok uraian dan isi dari penelitian ini akan disajikan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini, penulis mendeskripsikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, sistematika penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Berisi tentang: Bab ini berisi tentang pengertian KSPPS, teori tentang simpanan, teori tentang penghimpun dana, teori tentang akad wadi ah, teori tentang perspektif ekonomi Islam dalam pelaksanaan simpanan berjangka. BAB III GAMBARAN UMUM KSPPS MARHAMAH Berisi tentang: Sejarah berdirinya KSPPS Marhamah, visi dan misi, identitas koperasi, struktur organisasi, ruang lingkup usaha, produk KSPPS Marhamah dan persoalan yang dihadapi KSPPS Marhamah. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi tentang: Inti dari permasalahan yang akan diteliti oleh penulis tentang pengertian simpanan berjangka, pelaksanaannya dan perspektif Simpanan Berjangka pada Ekonomi Islam di KSPPS Marhamah serta analisis dari pelaksanaan produk simpanan berjangka tersebut. BAB V PENUTUP Berisi tentang: Kesimpulan, saran, penutup.