BAB I PENDAHULUAN. mengerti nilai-nilai dan mulai memakainya dengan cara-caranya sendiri. 1 Pada usia ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUHAN. untuk mengenal Allah swt dan melakukan ajaran-nya. Dengan kata lain,

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak bisa terlepas dari individu

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. kepada Allah SWT, terampil cerdas memiliki etos kerja yang tinggi, budi

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seiring dengan. baru seperti internet, media elektronik, media cetak dan

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada sekat secara tidak langsung menciptakan batas batas moralitas

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB V PEMBAHASAN. Kepribadian Muslim Siswa MAN 2 Tulungagung. siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. 1

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB I PENDAHULUAN. atau narapidana agar mereka dapat kembali hidup bermasyarakat dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN. berakhlak mulia, guna menciptakan manusia yang bertaqwa dan menjadi seorang

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh individu maupun masyarakat secara luas. teknologi telah melahirkan manusia-manusia yang kurang beradab.

BAB I PENDAHULUAN. Peran tersebut menjadi hal yang biasa mengingat pendidikan merupakan. untuk memajukan mutu dan kualitas pendidikan di negeri ini.

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat dan martabatnya. Seiring dengan perputaran waktu. normatif yang lebih baik dan mampu menjawab tantangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhlaq merupakan suatu praktik dalam kehidupan sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas, baik itu kualitas intelektual maupun kualitas mental. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN. hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka. 2. dimasa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data

BAB I PENDAHULUAN. laku yang sesuai dengan petunjuk agama Islam. 2 Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. sangat membutuhkan pendidikan melalui proses penyadaran yang berusaha

BAB V PEMBAHASAN. Uraian pembahasan dari hasil penelitian merupakan muatan pada bab ini.

BAB I PENDAHULUAN. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata. mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Islam pendidikan sangat diutamakan dan ditekankan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan Era pasar bebas terus

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt menganugerahi akal. Dan hal tersebut tidak dimiliki oleh makhluk lain.

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan potensi anak, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. muda untuk memperoleh serta meningkatkan pengetahuannya. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. 1 Zuhairi, dkk, Metodologi Pendidikan Agama (solo: Ramadhani, 1993), hal. 9.

BAB I PENDAHULUAN. Guru dan siswa dalam dunia pendidikan merupakan dua komponen penting,

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang unggul dan berkepribadian yang baik, hal ini dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB I PENDAHULUAN. panjang dan berlangsung sepanjang hayat. 2 Pendidikan merupakan bagian

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogis, PT. Rinneka Cipta, Jakarta, 1997, hlm. 10

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. juga mempunyai sifat membangun dalam kehidupan manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ibadah merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. shaleh dalam arti yang sebenarnya, selalu menjaga kualitas kepribadiannya

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran fungsi sekolah sebagai suatu institusi pendidikan. 1 Pergeseran

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba), tawuran pelajar,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi permasalahan serius, maraknya kasus-kasus yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN. demikian, PAI memiliki peran strategis untuk menciptakan peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

PROBLEMATIKA PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI GAMPONG LHOK SEUNTANG KECAMATAN JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR. Skripsi. Diajukan Oleh : J A S M A N I

BAB V PEMBAHASAN. 1. Gambaran Akhlakul Karimah di MAN I Tulungagung. Karena sifat anak yang suka meniru terhadap orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2004), hlm Netty Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan perkembangan lingkungannya,

BAB V PEMBAHASAN. 1. Tinjauan Tentang Kegiatan Membaca Al- Qur an (Qiroatul Qur an) Al- Qur an (Qiroatul Qur an) Kelas VIII di MTsN Tulungagung yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi serta masuknya budaya-budaya asing telah mempengaruhi gaya

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan education. diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan di desain sedemikian rupa untuk memudahkan. siswa memahami pelajaran. Hampir semua dari faktor pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan agama anak di sekolah. Hal ini sesuai dengan pemikiran jalaluddin

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dapat diartikan usaha sadar yang dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mendidik murid-muridnya. Dengan kasih sayang pula ulama dan pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 Pendidikan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan tentang urgensi profesionalisme guru pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas. Tidak dipungkiri banyak kasus kekerasan yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia siswa SMP adalah antara 13-16 tahun, pada fase ini seseorang mulai mengerti nilai-nilai dan mulai memakainya dengan cara-caranya sendiri. 1 Pada usia ini anak banyak menentang orang tua, mereka ingin menunjukkan jati diri mereka sendiri. Sesungguhnya pertumbuhan kesadaran moral pada anak, menyebabkan agama, dan kitab suci baginya tidak lagi merupakan kumpulan undang-undang yang adil, yang dengan itu Allah menghukum dan mengatur dunia guna menunjuki kita kepada perbaikan. 2 Begitu penting pembinaan akhlak pada siswa, karena salah satu factor penyebab kegagalan pendidikan islam selama ini karena anak banyak yang kurang atau masih rendah akhlaknya. Hal ini karena kegagalan dalam menanamkan dan membina akhlak. Tidak dapat dipungkiri, bahwa munculnya tawuran, konflik dan kekerasan lainya merupakan cermin ketidak berdayaan system pendidikan di negeri ini, khususnya akhlak. Ketidakberdayaan system pendidikan agama islam di Indonesia karena pendidikan agama Islam selama ini hanya menekankan pada proses pentransferan ilmu kepada siswa saja, belum pada proses transformasi nilai-nilai luhur keagamaan kepada siswa, untuk membimbingnya agar menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan berakhlak mulia. Dari semua fakta diatas, sangatlah perlu dipertanyakan bagaimana sejatinya potret akhlak para peserta didik tersebut, dan sebagaimana telah disebutkan diatas tentang guru agama (terutama Agama Islam) tentu saja hal ini tidak dapat dilepas dari strategi 1 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam Di Sekolah.(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), hal. 170 2 Zakiyah Daradjat, ilmu jiwa agama. (Jakarta:Bulan Bintang, 1996), hal. 50

guru pendidikan Agama Islam dalam mendidik mereka. 3 Oleh karena itu guru pendidikan agama islam perlu memiliki cara khusus dalam meningkatkan dan membina akhlak siswanya agar mereka paham dan mengamalkannya sehingga menjadi manusia yang berkahlak karimah Seiring dengan perubahan zaman yang semakin maju, berubah pula tatanan kehidupn masyarakat. Dari hal yang paling kecil, misalnya tegur sapa, dahulu setiap kali bertemu dengan orang, yang muda menyapa yang tua, akan tetapi sekarang hal tersebut sudah tidak menjadi tradisi lagi. Guru dan orang tua hendaknya bekerja sama dalam mengawasi anak didiknya dalam bergaul mengikuti perkembangan teknologi. Fenomena kemerosotan akhlak anak pada usia remaja seperti pelecehan seksual, berkelahi, sikap arogan, bertutur kata yang kotor, tidak menghargai orang lain, dan sebagainya apabila dibiarkan dan tidak diarahkan dengan tepat dapat meningkat menjadi tindak kejahatan. Hal ini menjadi peluang bagi guru pendidikan agama islam untuk melakukan perannya dengan menekan sekecil mungkin hal-hal negative tersebut. Perbaikan akhlak merupakan suatu misi yang paling utama yang harus dilakukan oleh guru pendidikan agama islam kepada anak didik, strategi merupakan komponen yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan terlebih terkait erat dengan proses pembinaan akhlaqul karimah siswa. Strategi guru pendidikan agama islam dalam pembinaan akhlaqul karimah siswa pada dasarnya nantinya juga sangat mempengaruh tingkat pemahaman dan pengalaman nilai-nilai akhlak itu sendiri, terlebih apabila pengaruh terhadap tingkat kesadaran siswa dalam mengamalkan nilai-nilai luhur, baik yang ada dalam lembaga atau diluar lembaga, baik yang bersifat formal atau non formal. Pada setiap lembaga pendidikan baik yang bersifat formal atau nonformal, pastilah mempunyai komitmen yang kuat terhadap usaha untuk pembinaan akhlaqul 3 Toto Suharto dkk, Rekontruksi dan Modernisasi Lembaga Pendidikan Islam (Yogyakarta: Global Pustaka Utama, 2005), hal. 169

karimah siswa, hal ini tidak bisa dipungkiri lagi karena pembinaan setiap lembaga pendidikan yang berkomitmen untuk membina akhlaqul karimah pada siswanya, tentunya memiliki strategi atau cara tersendiri dalam proses pembinaannya. Hal ini disebabkan perbedaan karekter dan masing-masing peserta didik pada suatu lembaga pendidikan tertentu pula. Keberagaman strategi guru pendidikan agama islam dalam proses pembinaan akhlak karimah bertujuan untuk menarik minat belajar para siswa, dan untuk membentuk suasana belajar yang tidak menjenuhkan dan monoton sehingga kelancaran dan keberhasilan dalam pembinaan akhlak karimah siswa dapat semaksimal mungkin berhasil dengan baik. Tanpa adanya strategi guru pendidikan agama islam sudah barang tentu proses pembinaan akhlak karimah siswa tidak dapat berjalan dengan maksimal, gaya mengajar dan menyampaikan materi pelajaran agama pun harus bervariasi dan disesuaikan dengan keadaan kelas, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan mampu memahami serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. 4 Tugas seorang guru memang berat. Akan tetapi semua tugas itu akan dikatakan berhasil apabila ada perubahan tingkah laku dan perbuatan pada anak didik kearah yang lebih baik. Maka tentunya hal yang paling mendasar ditanamkan adalah akhlak. Karena jika pendidikan akhlak yang baik dan berhasil ajarannya berdampak pada kerendahan hati dan perilaku yang baik, baik terhadap sesama manusia, lingkungan dan yang paling pokok adalah akhlak kepada Allah SWT. Jika ini semua kita perhatikan maka tidak akan terjadi kerusakan alam dan tatanan kehidupan. Dengan demikian tugas guru pendidikan agama islam disekolah adalah membina dan mendidik siswanya melalui pendidikan agama islam yang dapat membina akhlak para siswa dan mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. 2005), hal. 35 4 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interksi Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

Dari hasil observasi selama pra lapangan yang penulis laksanakan di SMP Islam Al-azhaar Tulungagung dan dilaksanakan melalui pengamatan langsung dan wawancara, bahwa SMP Islam Al-azhaar merupakan SMP plus, walaupun lembaga pendidikan ini bukan lembaga yang berbasis agama seperti MTs dan lainya tetapi kegiatan keagamaan di SMP Islam Al-azhaar Tulungagung sangatlah kental. Perilaku siswa SMP Islam Al-azhaar sebagian besar sopan ini terlihat dari jumlah siswa 248 terdapat 75% berperilaku sopan. Ini ditunjukkan dari perilaku Mereka saling bertegur sapa bila bertemu teman, setiap bertemu guru bersalaman. Kegiatan setiap hari yang dilakukan siswa di sekolah pun sangatlah baik. Kegiatan itu misalnya setiap pagi ketika siswa datang mereka bersalaman dengan para guru, setiap hari setelah bel berbunyi siswa bergegas untuk yambua dan tahfidh, istirahat pertama di isi dengan kegiatan shalat dhuha berjamaah, istirahat kedua setelah makan siang kegiatan shalat Dhuhur berjamaah, dan shalat azhar berjamaah sebelum pulang. Dari keseharian siswa tersebut guru pendidikan agama islam pastilah memiliki staregi atau cara agar siswanya berakhlak yang baik. Dengan memperhatikan uraian-uraian tersebut diatas, maka penulis ingin mengetahuai strategi guru pendidikan agama islam dalam membina akhlak karimah siswanya dengan melakukan penelitian dengan berjudul STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK KARIMAH SISWA DI SMP ISLAM AL-AZHAAR TULUNGAGUNG. B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak karimah terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung? 2. Bagaimana strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak karimah terhadap sesama di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung? 3. Bagaimana strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak karimah terhadap lingkungan di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung? C. Tujuan Penelitian Berdasrkan perumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan dari penulisan ini adalah : 1. Mengetahui strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak karimah siswa terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung 2. Mengetahui strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak karimah siswa terhadap sesama di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung 3. Mengetahui strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak karimah siswa terhadap lingkungan di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi terhadap pelaksanaan Guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak karimah 1. Lembaga pendidikan (sekolah) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi konstribusi positif mengenai strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak karimah di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

2. Bagi Guru Pendidikan Agama Islam Dapat digunakan sebagai bantuan untuk memaksimalkan strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak karimah siswa 3. Bagi Departemen Pendidikan Agama Penelitian ini diharapkan dapat menjadi infomasi bagi Depag. Terkait strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak karimah siswa di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung E. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman di kalangan pembaca, serta memperoleh gambaran yang jelas tentang konsep yang akan dibahas, berikut ini akan penulis jelaskan yang digunakan dalam judul skripsi ini : 1. Secara Konseptual a. Strategi Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achiever a particular educational goal. 5 b. Guru pendidikan agama islam Guru pendidikan agama islam merupakan orang dewasa yang bertanggung jawab dalam memberi pertolongan pada anak didik agar anak memperoleh alam 5 Mulibbin syah, Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003), hal. 214

perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri, mampu memahami tugasnya sebagai hamba/ khalifah Allah, dan juga sebagai makhluk social mampu sebagai makhluk individu yang mandiri. 6 c. Akhlak Akhlak adalah kondisi mental, hati, dan batin seseorang yang mempengaruhi perbuatan dan perilaku lahiriyah. Apabila kondisi batin seseorang baik dan teraktialisasikan dalam ucapan, perbuatan, baik perilaku yang baik dengan mudah, maka hal ini disebut dengan akhlak kariamh atau akhlak yang terpuji (mahmudah). Dan jika kondisi batin jelek yang teraktialisasikan dalam perkataan, perbuatan, dan tingkah laku yang jelek pula, maka dinamakan akhlak yang tercela (akhlaq madmumah). 7 2. Secara Operasional Strategi guru pendidikan agama islam dalam pembinaan akhlak karimah adalah rangkaian perilaku pendidik yang tersusun secara terencana dan sistematis agar tujuan untuk pembinaan akhlak karimah siswa tercapai. F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam penyajian dan memahami isi dari skripsi ini, maka dibuatlah sistematika penulisan sebagai berikut: Bagian Awal Merupakan Bagian Awal yang melipui: Halaman Sampul, Halaman Judul, Halaman Persetujuan, Halaman Pengesahan, Motto, Persembahan, Prakata, Daftar Isi, Daftar Lampiran, Dan Abstrak. BAB I PENDAHULUAN 6 Mursidin, Profesionalisme Guru Menurut Al-quran, Hadist dan Ahli Pendidikan Islam, (Jakarta: penerbit sedaun Anggota IKAPI, 2001), hal. 9 7 Sudirman, Pilar-pilar Islam Menuju Kesempurnaan Sumber Daya Muslim, (Malang : UIN Maliki Press,2012), hal. 245

Merupakan Bab Pendahuluan yang meliputi: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Peneitian, Kegunaan Penelitian, Penegasan Istilah, Sistematika Penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA Merupakan Bab yang menyajikan kajian pustaka yang meliputi: Konsep tentang Guru Pendidikan Agama Islam, Konsep tentang akhlak karimah, Konsep tentang Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak karimah, Paradigma. BAB III METEDE PENELITIAN Merupakan pembahasan metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini diantaranya terdapat: Jenis penelitian, lokasi penelitian, kehadiran penelitian, teknik peengumpulan data, teknik analisa data, pengecekan keabsahan temuan, dan tahap-tahap penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN Merupakan hasil penelitian yang meliputi: Deskriptif data dan penyajian data. BAB V PEMBAHASAN Merupakan analisis dan interprestasi data, yang membahas tentang: Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak Karimah siswa terhadap Allah swt, Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak Kariamh siswa terhadap Sesama, Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak Karimah siswa terhadap Lingkungan. BAB VI PENUTUP Merupakan Bab penutup yang membahas tentang kesimpulan dan dilengkapi dengan saran-saran.