BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia usaha yang bertambah pesat seiring dengan perkembangan teknologi membawa pengaruh yang besar terhadap perkembangan ekonomi Indonesia. Perkembangan ekonomi saat ini terjadi secara cepat dan sulit diperkirakan, perusahaan harus mampu untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi, sehingga mampu untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Apabila perusahaan tidak mampu untuk mengikuti perubahan yang terjadi, dapat dipastikan perusahaan harus gulung tikar. Sehingga perusahaan senantiasa melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan usahanya. Salah satu pos yang penting dalam perusahaan dagang adalah persediaan. Karena dengan adanya persediaan memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen. Menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt dan Teery D. Warfield, (2002:445) dalam bukunya Akuntasi Intermediate apabila didasarkan atas kegiatan utama yang dijalankan, secara garis besar jenis perusahaan dapat digolongkan menjadi: 1. Perusahaan dagang (Marchandising concern) yaitu perusahaan yang membeli barang dagangan yang siap untuk dijual. 2. Perusahaan manufaktur (manufactoring concern) yaitu perusahaan yang memproduksi barang yang akan dijual kepada perusahaan dagang. 1
Perusahaan harus memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan dan memenuhi kegiatan operasinya. Namun pada saat yang sama, kelebihan jumlah persediaan dapat menambah hutang akibat mengendapnya dana dalam persediaan. Dalam kegiatannya, perusahaan dagang Heartwarmer mengalami hambatan seperti: Banyaknya cabang, masuk keluarnya barang ke cabang, jarak antara cabang dengan gudang, keterlambatan pemesanan persediaan. Hal ini mengakibatkan permintaan pembeli tidak dapat dipenuhi tepat waktu. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan perlu menentukan metode penilaian persediaan yang paling tepat bagi perusahaan karena nilai persediaan akan mempengaruhi harga harga pokok penjualan, yang mana harga pokok penjualan merupakan unsur pengurang terhadap laba perusahaan. Untuk menilai persediaan dengan menggunakan metode biaya, Menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt dan Teery D. Warfield (2002:460) dalam bukunya Akntansi Intermediate terdapat beberapa macam metode penilaian persediaan, yaitu: FIFO (First-In, First-Out), Metode LIFO (Last-In, First-Out), Metode Harga Pokok Rata-rata (Average Cost), Identifikasi khusus (Spcific identification) Pada perusahaan dagang memperlihatkan pola yang berbeda dengan perusahaan manufaktur khususnya, peningkatan persediaan barang dagangan yang mencerminkan peningkatan penjualan. Pola ini konsisten dengan permintaan yang lebih kecil, yang akan diikuti dengan penurunan harga persediaan untuk menggunakan persediaan yang berlebihan dan menghasilkan margin laba yang lebih rendah. 2
Dalam mencapai laba perusahaan selain memperhatikan penetapan harga jual, perusahaan juga perlu memperhatikan metode penilaian persediaan karena secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap laba perusahaan. Untuk itu, harus diadakan penilaian untuk mengetahui nilai barang yang terjual. Demikian juga pada perusahaan dagang Heartwarmer, yaitu sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang penjualan asesoris dan kado. Perusahaan yang kegiatannya membeli, memproduksi dan menjualnya kembali dengan melakukan perubahan bentuk barang tersebut dan mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan lainnya yaitu untuk memperoleh laba atau keuntungan yang optimal. Perusahaan dagang Heartwarmer mengunakan metode biaya penilaian persediaan yang ada, yaitu Metode Harga Pokok Rata-rata (Average Cost), karena dengan metode ini laba yang dihasilkan lebih, sesuai dengan harga pasar, serta metode ini dianggap sebagai metode yang paling tepat untuk digunakan oleh perusahaan dagang Heartwarmer terutama dengan pertimbangan bahwa persediaan barangnya sering melakukan mutasi. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menyusun Laporan Tugas Akhir mengenai analisis metode penilaian persediaan yang digunakan oleh perusahaan. yang berjudul Analisis Metode Penilaian Persediaan pada Perusahaan Dagang Heartwarmer Bandung. 3
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagai mana penerapan penilaian persediaan yang digunakan pada perusahaan dagang Heartwarmer. 2. Hambatan-hambatan apa yang timbul dalam penilaian persediaan pada perusahaan dagang Heartwarmer. 1.3 Maksud dan Tujuan Tugas Akhir Maksud melakukan kerja praktik ini adalah untuk mendapatkan bukti empirik mengenai penerapan metode penilaian persediaan pada perusahaan. Sedangkan tujuan dari kerja praktik ini yang didasarkan pada masalah yang telah diidentifikasikan, adalah: 1. Untuk mengetahui metode penilaian persediaan yang telah diterapkan oleh perusahaan dagang Heartwarmer. 2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang timbul dalam perusahaan dagang Heartwarmer. 1.4 Kegunaan Tugas Akhir Dari data dan informasi yang diperoleh, Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi masukkan yang berguna baik secara teoritis maupun praktis untuk: 4
1. Penulis Memberikan pengalaman bermanfaat sehingga penulis dapat mengetahui secara langsung bagaimana praktek yang sebenarnya dilakukan perusahaan sehingga dapat membandingkan dengan ilmu yang diperoleh selama kuliah serta bacaan dari teori-teori literatur. 2. Perusahaan Hasil Laporan Tugas Akhir diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan dan lebih lanjut dapat menambah wawasan pengetahuan bagi pihak yang berkepentingan. 3. Pihak lain Terutama Rekan Mahasiswa Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menambah wawasan bagi pihak lain terutama bagi rekan mahasiswa dalam penulisan tugas akhir selanjutnya. 1.5 Metodologi Tugas Akhir Metode yang digunakan pada Laporan Tugas Akhir ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan objek penelitian berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data serta fakta yang relevan pada saat dilapangan, kemudian disusun secara sitematis berdasarkan teori yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan. 1. Studi Lapangan Yaitu dilakukan secara langsung pada perusahaan yang langsung berhubungan dengan masalah yang akan dibahas untuk memperoleh data primer yang diperlakukan dengan cara: 5
a. Observasi, yaitu cara mengamati objek dan hasil pengamatan yang relevan dengan masalah yang sedang dihadapi dan melakukan pencatatan. b. Interview, yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan pihak terkait untuk memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2. Kepustakaan Yaitu untuk memperoleh data yang sekunder dengan mempelajari buku-buku guna memperoleh pengertian dasar atau landasan teori yang dibutuhkan dalam pembahasan laporan ini. 1.6 Lokasi dan Waktu Tugas Akhir Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, Penulis melakukan penelitian dan pengumpulan data di Perusahaan Dagang Heartwarmer, Jl. Muara Baru I No.22 Bandung, yang dimulai bulan Desember 2007 sampai bulan Februari 2008. 6