FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM KUNJUNGAN K4 PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SYAMTALIRA BAYU KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008).

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. spesialis kebidanan, dokter umum, dan bidan) pada ibu selama masa kehamilannya

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN SIKAP PETUGAS DAN FASILITAS KESEHATAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL PADA PELAYANAN ANC

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam satu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia angka kematian ibu

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FACTORS-FACTORS WITH ROLE RELATED MIDWIFE VILLAGE IN EFFORT DERIVE MATERNAL MORTALITY WORKING WOMEN HEALTH REGION LHOONG DISTRICT OF ACEH BESAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL TERHADAP PEMANFAATAN ANC DI PUSKESMAS MAMAJANG KOTA MAKASSAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berjumlah 228 per

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal. Tujuan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan ibu di Indonesia masih memprihatinkan dimana Angka

Hubungan Antara Persepsi Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal Dengan Kepuasan Ibu Hamil Di Puskesmas Krobokan Kota Semarang

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN.

HUBUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KLINIK BERSALIN LINDA SILALAHI KECAMATAN PANCUR BATU

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

HUBUNGAN KEPUASAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS KOMBOS KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

HUBUNGAN FAKTOR KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS HAURGEULIS INDRAMAYU TERHADAP PESAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN ANTENATAL CARE BIDAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SANGKRAH TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Target global untuk menurunkan angka kematian ibu dalam Millenium. mencapai 359 per kelahiran hidup (SDKI, 2012).

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

Kinerja Bidan dalam Memberikan Pelayanan Antenatal Care dan Faktor yang Mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS ALUE BILIE KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENERAPAN STANDART PEMERIKSAAN KEHAMILAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

SIKAP DAN KOMUNIKASI BIDAN BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DALAM ANTENATAL CARE DI BPM. Abstract

KEPATUHAN BIDAN DESA TERHADAP STANDART PELAYANAN ANTENATAL DI JAWA TIMUR

PENGETAHUAN RISIKO KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA

59 KEPUASAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN USIA PADA IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

Medsains Vol. 1 No.01, Maret 2015 : 7-12

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah kualitas pelayanan oleh tenaga kesehatan yang tidak adekuat dan

HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

ARTIKEL PENELITIAN. Fahmi. A. Lihu 1) J. M. L. Umboh 2) G. D. Kandou 2) RSUD DR M.M.Dunda Limboto, Kabupaten Gorontalo 2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014

EKUITAS DALAM PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN (Studi Pada Ibu Pengguna Jampersal dan Non-Jampersal di Wilayah Kerja Puskesmas Dupak Kota Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS GAJAHAN KARYA TULIS ILMIAH

Bidang Minat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah kotamadya Salatiga. Lokasi puskesmas Sidorejo

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS TALANG BAKUNG KOTA JAMBI TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aan Hasanah

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu melahirkan menjadi 118 per kelahiran hidup; dan 4) Menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan oleh para

BAB III METODE PENELITIAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikandungnya. Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM KUNJUNGAN K4 PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SYAMTALIRA BAYU KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012 FACTORS RELATED TO PERFORMANCE MIDWIFE IN VISIT OF K4 AT PREGNANT MOTHER IN PUSKESMAS SYAMTALIRA WIND SUB-PROVINCE OF NORTH ACEH OF YEAR 2012 LAILA KUSMAYATI 1 1 Mahasiswa U Budiyah Banda Aceh Intisari K4 yaitu Kontak minimal 4 kali selama masa kehamilan untuk mendapatkan pelayanan antenatal, yang terdiri atas minimal 1 kali kontak pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga.. Data dari Dinas Kabupaten Aceh Utara terhadap cakupan pelayanan antenatal care yang dipantau dari 13.126 sasaran ibu hamil, kunjungan baru ibu hamil K1 pada tahun 2011 adalah 12.712 orang (96,8%) sedangkan cakupan K4 tahun 2011 adalah 11.223 orang 85,5 %), ini berarti masih terdapat 11,3% ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan ulang ke fasilitas kesehatan (Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara Tahun 2011). Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan dalam kunjungan K4 pada ibu hamil di puskesmas Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara Tahun 2012.Jenis penelitian ini bersifat Analitik dengan pendekatan study crossectiona. Jumlah sampel sebanyak 32 orang. Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa p< 0,05 (0,001), yang artinya Ha diterima atau ada hubungan antara pengetahuan bidan dengan Kinerja bidan, p < 0,05 (0,000), yang artinya Ha diterima atau ada hubungan antara motivasi bidan dengan kinerja bidan dan p < 0,05 (0,000) yang artinya Ha diterima atau ada hubungan antara masa kerja bidan dengan kinerja bidan. Diharapkan kepada bidan yang ada dipukesmas maupun bidan desa agar meningkatkan pengetahuan nya dalam kunjungan K4 pada ibu hamil. Kata kunci: Kinerja Bidan, Pengetahuan,Motivasi,Masa Kerja Abstract K4 that is minimum Contact 4 times during a period of pregnancy to get antenatal service, consisting of minimize 1 times contact at first trimester, once at second trimester, and twice at third trimester.. Data from On Duty Sub-Province Acheh North to antenatal service coverage of watched care from 13.126 pregnant mother target, new visit of pregnant mother of K1 in the year 2011 is 12.712 people ( 96,8%) while coverage of K4 year 2011 is11.223 people 85,5 %), this means still there are 11,3% pregnant mother which do not conduct visit repeat to health facility (Report Public Health Service Sub-Province Acheh North Year 2011). To know factors related to midwife performance in visit of K4 at pregnant mother in this Syamtalira Wind Sub-Province Acheh North Year 2012.Jenis research puskesmas have the character of Analytic with approach of crossectiona study. Amount of sampel counted 32 people. Result of Research Indicate that p< 0,05 ( 0,001), with the meaning Is ha accepted or there is relation between knowledge of midwife with Performance midwife, p < 0,05 ( 0,000), with the meaning Is ha accepted or there is relation between midwife motivation with midwife performance and of p < 0,05 ( 0,000) with the meaning Is ha accepted or there is relation between midwife year of service with midwife performance. Expected to existing midwife of countryside midwife and also dipukesmas to be improving its knowledge in visit of K4 at pregnant mother. keyword : midwife performance, knowledge, motivation, year of service.

PENDAHULUAN Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standar minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan (Saputra, 2010). K4 yaitu Kontak minimal 4 kali selama masa kehamilan untuk mendapatkan pelayanan antenatal, yang terdiri atas minimal 1 kali kontak pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketigapembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya(departemen Kesehatan RI, 2004). Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2006 juga diketahui bahwa, cakupan kunjungan pemeriksaan kehamilan K1 sebesar 90,38% dan K4 sebanyak 79,63%. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 76,40%. Cakupan rujukan kasus risiko tinggi sebesar 10,05% dan penanganan komplikasi obstetri sebesar 4,37%. Gambaran hasil profil menunjukkan pelayanan KIA di Indonesia mulai membaik (Depkes RI, 2008). Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tahun 2008 bahwa cakupan K4 adalah 78,8%, sementara pada tahun 2007 cakupan K4 yaitu 73,62% terjadi peningkatan cakupan pelayanan K4 tetapi belum mencapai standar nasional yaitu 95%. Untuk cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2008 mencapai 88,83%, dan sementara tahun 2007 sebesar 88,45%. Hal ini juga menunjukkan peningkatan hasil cakupan, tetapi belum mencapai standar nasional yaitu 90% (Profil Kesehatan NAD, 2009). Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Bagaimanakah faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan dalam kunjungan K4 pada ibu hamil dipuskesmas Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara Tahun 2012? Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan dalam kunjungan K4 pada ibu hamil di puskesmas Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara Tahun 2012. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui kinerja bidan dalam kunjungan K4 pada ibu hamil di Puskesmas Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara di tinjau dari pengetahuan. b. Untuk mengetahui kinerja bidan dalam kunjungan K4 pada ibu hamil di Puskesmas Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara ditinjau dari masa kerja. c. Untuk mengetahui kinerja bidan dalam kunjungan k4 pada ibu hamil di Puskesmas Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara di tinjau dari sikap. Manfaat Penelitian 1. Bagi Puskemas Syamtalira Bayu Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan masukan bagi pengelola KIA untuk meningkatkan kinerja bidan di Puskesmas Syamtalira Bayu agar pelayanan Antenatal Care (ANC) tercapai. 2. Bagi Intansi Pendidikan Sebagai sumbangan ilmiah dan informasi tambahan bagi peneliti selanjutnya.

3. Bagi Peneliti Merupakan pengalaman berharga dalam rangka menambah wawasan pengetahuan serta pengembangan diri, khususnya dalam bidang penelitian lapangan. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Berdasarkan teori yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dalam penelitian ini peneliti membuat kerangka konsep yaitu sebagai berikut : Robbins (2002) dan Wawan (2007). pengetahuan motivasi masa kerja VARIABEL PENELITIAN kinerja bidan dalam kunjungan K4 pada ibuhamil Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang diteliti, yaitu sebagaiberikut: 1. Kinerja Bidan dalam kunjungan K4 pada ibu hamil: Penampilan hasil kerja personal baik secara kualitas dan kuantitas dalam suatu organisasi dalam memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil. Variabel ini akan diukur dengan penyebaran kuesioner. Hasil ukur 2 katagori, yaitu (1)Baik : X 29 dan (2) Cukup:X 28. Hasil ukur tersebut bersekala ordinal. 2. Pengetahuan: Pengetahuan bidan dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil yang meliputi kunjungan K1 sampai K4. Variabel ini akan diukur dengan penyebaran kuesioner. Hasil ukur. Hasil ukur 3 katagori, yaitu (1) Baik: 76%-100% (2) Cukup : 56%- 75% (3).Kurang: < 56%. Hasil ukur tersebut bersekala ordinal. 3. Motivasi: Rangsangan dari luar dalam bentuk benda atau bukan bendayang dapat menumbuhkan dorongan pada orang untuk memiliki, menikmati, menguasai, atau mencapai benda/bukan benda tersebut. Variabel ini akan diukur dengan penyebaran kuesioner. Hasil ukur dikategorikan dalam 2 kategori, yaitu: (1) Positif : X 19 dan (1)Negatif : X 19. Hasil ukur tersebut bersekala ordinal. 4. Masa kerja: Lamanya seseorang dalam melakukan tugas tertentu secara terus menerus dalam waktu yang cukup lama `dapat meningkatkan kedewasaan teknisnya.variabel ini akan diukur dengan penyebaran kuesioner.hasil ukur dikategorikan dalam 2 kategori yaitu: (1) Lama bakerja: > 1 dan (2) tahunbaru berkerja: < 1 tahun. Hasil ukur tersebut bersekala ordinal. Hipotesis Ada hubungan antara motivasi bidan dengan cakupan k4 pada ibu hamil, Ada hubungan antara masa kerja bidan dengan cakupan k4 pada ibu hamil dan Ada hubungan antara pengetahuan bidan dengan cakupan k4 pada ibu hamil. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan desa di wilayah kerja Puskesmas Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara yang berjumlah 32 orang. 2. Sampel Sampel dalam penelitan ini adalah total populasi yaitu seluruh populasi dijadikan sampel, yang berjumlah 32 orang. Desain Penelitian Jenis penelitian ini bersifat Analitik dengan pendekatan study crossectional yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk menghubungkan

pengetahuan dan pengalaman dalam kunjungan K4 pada ibu hamil di Puskesmas Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara tahun 2012. Tempat dan waktu Penelitian ini dilakukan pada tanggal 09 Juli 2012 sampai 14 Juli 2012 di Puskesmas Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara Tahun 2012. Pengumpulan data Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data primer Data primer adalah pengumpulan data yang diperoleh langsung pada waktu penelitian dari responden (Budiarto, 2001). Analisa Data a. Analisa univariat Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada tiap variabel dalam penelitian. b. Analisa bivariat Dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kinerja bidan dengan pengetahuan, motivasi dan masa kerja menggunakan uji Chi -Square Test (x). Analisa dilakukan pada tingkat pada tingkat kemaknaan 95% ( = 0,05) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan statistik menggunakan uji SPSS versi 16.00. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pengumpulan data yang peneliti lakukan melalui penyebaran kuesioner yang berjumlah 32 orang di peroleh hasil sebagai berikut: Tabel 1 Distribusi Frekuensi Kinerja Bidan Dalam Kunjungan K4 Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Syamtalira Bayu No Kategori F % 1 Baik 20 62,5 2 Cukup 12 37,5 Jumlah 32 100 Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan bahwa kinerja bidan dalam kunjungan K4 pada ibu hamil di puskesmas Syamtalira Bayu berada dalam katagori baik yaitu 20 responden (62%). Tabel 2 Distribusi Frekuensi PengetahuanBidan Dalam Kunjungan K4 Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Syamtalira Bayu No Kategori F % 1 Baik 19 59,4 2 Cukup 7 21,9 3 Kurang 6 18,8 Jumlah 32 100 Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa pengetahuan bidan dalam kunjungan k4 berada dalam katagori baik yaitu 19 responden (59%). Tabel 3 Distribusi Frekuensi Motivasi Bidan Dalam Kunjungan K4 Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Syamtalira Bayu No Kategori F % 1 Positif 19 59,4 2 Negatif 13 40,6 Jumlah 32 100 Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan bahwa motivasi bidan dalam kunjungan k4 pada ibu hamil berada dalam katagori positif yaitu 19 responden (59%) Tabel 4 Distribusi Frekuensi Masa Kerja Bidan Dalam Kunjungan K4Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Syamtalira Bayu No Katagori F % 1 Lama 19 59,4 2 Baru 13 40,6 Jumlah 32 100

Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan bahwa masa kerja bidan dalam kunjungan K4 pada ibu hamil berada dalam katagori lama bekerja yaitu 19 responden (59%). Tabel 5 Distribusi Frekuensi Kinerja Bidan Dalam Kunjungan K4 Pada Ibu Hamil Berdasarkan Pengetahuan Bidan Di Puskesmas Syamtalira Bayu No Pengetahuan Kinerja bidan Baik Cukup F % F % F % P 1 Baik 17 89,5 2 10,5 19 100 2 Cukup 2 28,6 5 71,5 7 100 3 Kurang 1 16,7 5 83,5 6 100 Jumlah 20 62,5 12 37,5 32 0,001 Berdasarkan tabel 5 dari 19 responden yang berpengetahuan baik sebagian besar memiliki kinerja baik yaitu 17 orang (89,5%), dari 7 orang yang bepengetahuan cukup sebagian besar memiliki kinerja dengan katagori cukup yaitu 5 orang (71,5%), dari 6 orang yang berpengetahuan kurang sebagian besar memiliki kinerja dengan katagori cukup yaitu 5 orang (83,5%). Selanjutnya dianalisa statistik dengan tingkat kemaknaan adalah 95% (p.value < 0,05) dan nilai Probabilitas ( P ) 0,01. Sehingga dapat diambil kesimpulan, bahwa ada hubungan antara kinerja bidan dengan pengetahuan. Tabel 6 Distribusi Frekuensi Kinerja Bidan Dalam Kunjungan K4 Pada Ibu Hamil Berdasarkan Motivasi Di Puskesmas Syamtalira Bayu Kinerja Bidan No Masa Kerja Baik Cukup F % F % F % 1 Lama 18 94,7 1 5,3 19 100 2 Baru 2 15,4 11 84,6 13 100 P 0,000 Jumlah 20 62,5 12 37,5 32 100 Berdasarkan tabel 6 dari 19 responden yang masa kerja lama sebagian besar memiliki kinerja baik yaitu 18 (94,4%), dari 13 orang yang masa kerja baru sebagian besar memiliki kinerja dengan katagori cukup yaitu 11 (84,6%).

Selanjutnya dianalisa statistik dengan tingkat kemaknaan adalah 95% (p.value < 0,05) dan nilai Probabilitas ( P ) 0,00. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan antara kinerja bidan dengan masa kerja bidan. Tabel 7 Distribusi Frekuensi Kinerja Bidan Dalam Kunjungan K4 Pada Ibu Hamil Berdasarkan Masa Kerja Di Puskesmas Syamtalira Bayu Kinerja Bidan No Masa Kerja Baik Cukup F % F % F % 1 Lama 18 94,7 1 5,3 19 100 2 Baru 2 15,4 11 84,6 13 100 P 0,000 Jmlh 20 62,5 12 37,5 32 100 Berdasarkan tabel 7 dari 19 responden yang masa kerja lama sebagian besar memiliki kinerja baik yaitu 18 (94,4%), dari 13 orang yang masa kerja baru sebagian besar memiliki kinerja dengan katagori cukup yaitu 11 (84,6%). Selanjutnya dianalisa statistik dengan tingkat kemaknaan adalah 95% (p.value < 0,05) dan nilai Probabilitas ( P ) 0,00. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan antara kinerja bidan dengan masa kerja bidan. PEMBAHASAN Hubungan Pengetahuan Dengan Kinerja Bidan Dalam Kunjungan K4 Pada Pemeriksaan Ibu Hamil. Dari hasil uji statistik, chi- square diperoleh nilai kemaknaan p=0,001 (p.value < 0,05),maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kinerja bidan dengan pengetahuan bidan. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Konthjoro ( 2010) Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting dalam Pelayanan Antenatal Care yang diberikan oleh bidan dapat mempengaruhi kunjungan antenatal karena dengan pengetahuan yang baik bidan mampu memberikan kepuasan kepada pasien, dengan demikian pasien akan kembali untuk melakukan kunjungan ulang yang meliputi kunjungan K1 sampai K4. Dhiah Farid Ariyanti (2010) yang berjudul Analisa Kualitas Pelayanan Antenatal Di Kabupaten Purbalingga menunjukkan hasil yang sama bahwa ada hubungan pengetahuan bidan dengan kinerja bidan dengan presentasi tingkat kemaknaan/ P.Value < 0,05 (0,002). Berdasarkan pembahasan diatas peneliti dapat berasumsi bahwa pengetahuan bidan berpengaruh dengan kinerja bidan dalam kunjungan k4 karena jika bidan mempunyai pengetahuan yang baik maka bidan mampu memberikan pelayanan yang baik pula terhadap pasien sehingga pasien merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh bidan dan pasien mau melakukan kunjungan ulang dengan demikian memberikan motivasi kepada bidan untuk meningkatkan

kinerjanya. Oleh karena itu bidan harus mempunyai pengetahuan yang baik dan selalu mengembangkan pengetahuannya. Hubungan Motivasi Dengan Kinerja Bidan Dalam Kunjungan K4 Pada Pemeriksaan Ibu Hamil. Dari hasil uji statistik, chi- square diperoleh nilai kemaknaan p=0,000 (p.value < 0,05),maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kinerja bidan dengan motivasi bidan. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Moenir (2006) motivasi adalah rangsangan dari luar dalam bentuk benda atau bukan benda yang dapat menumbuhkan dorongan pada orang untuk memiliki, menikmati, menguasai, atau mencapai benda/bukan benda tersebut. Yunalis(2009) yang berjudul Motvasi kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Bidan Di Kabupaten Aceh Selatan menunjukkan hasil yang sama bahwa ada hubungan motivasi bidan dengan kinerja bidan dengan presentse tingkat kemaknaan / P. value< 0,05 (0,000). Berdasaran pembahasan diatas peneliti dapat berasumsi bahwa motivasi adalah sebagai pendorong bagi bidan dalam melasanakan kunjungan k4 pada pemeriksaan ibu hamil, disini dapat kita dilihat dari kemauan dan kemampuan tinggi beradaptasi dengan masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya sehingga dalam pelaksanaan tugas terlaksana secara optimal dan pasien pun mau melakukan kunjungan ulang kepukesmas tersebut dan bidan pun semakin termotivasi dalam memberikan pelayanan pemeriksaan ibu hamil kepada pasien sehingga dengan demikian kinerja bidan semain baik dan memuaskan. Hubungan Masa Kerja Dengan Kinerja Bidan Dalam Kunjungan K4 Pada Pemeriksaan Ibu Hamil Di Puskesmas Syamtalira Bayu Tahun 2012. Dari hasil uji statistik, chi- square diperoleh nilai kemaknaan p=0,000 (p.value < 0,05),maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kinerja bidan dengan masa kerja bidan. Hal ini sesuai dengan tiori yang diungkapkan oleh Siagian (2008) bahwa pengalaman seseorang dalam melakukan tugas tertentu secara terus menerus dalam waktu yang cukup lama dapat meningkatkan kedewasaan teknisnya. Contohnya apabila awalnya seorang sekretaris mampu mengetik dengan kecepatan 60 entakan per menit, semakin lama sekretaris tersebut melakukan tugasnya, kecepatan pengetikan akan semakin tinggi. Dalam artian akan semakin berkurang jumlah kesalahan yang dilakukannya, asumsi yang sama berlaku untuk semua jenis pekerjaan. Widyawati (2007) yang berjudul kemampuan,, peralatan dan masa kerja berhubungan dengan kinerja bidan desa dalam pelayanan ibu hamil di Kabupaten Sumba Barat Daya menunjukkan hasil yang sama bahwa ada hubungan masa kerja bidan dengan kinerja bidan dengan presentse tingkat kemaknaan / P. value < 0,05 (0,001). Berdasarkan pembahasan diatas peneliti dapat berasumsi bahwa masa kerja bidan sangat mempengaruhi dengan kinerja bidan dalam kunjungan K4 pada ibu hamil, semakin senior bidan tersebut semakin baik kinerjanya dibandingkan bidan yang senioritasnya lebih rendah. Maka kesimpulannya dengan lamanya masa kerja semakin banyak pengalaman atau pelajaran yang didapatkan, maka kinerja pun semakin baik pula sehingga dalam melakukan pelayanan pada pemeriksaan ibu hamil bidan bisa melakukan sesuai dengan standar sehingga cakupan pelayanan ibu hamil tercapai

sesuai dengan yang ditetapan sehingga pasien mau melakukan kunjungan ulang. PENUTUP KESIMPULAN Berdasakan hasil penelitian maka dapat kesimpulan sebagai beikut: 1. Adanya hubungan kinerja bidan dengan pengetahuan bidan dalam kunjungan K4 pada ibu hamil di Puskesmas Syamtalira Bayu. 2. Adanya hubungan kinerja bidan dengan motivasi bidan dalam kunjungan K4 di Puskesmas Syamtalira Bayu. 3. Adanya hubungan kinerja bidan dengan masa kerja bidan Di Puskesmas Syamtalira Bayu. Saran 1. Diharapkan Kepala puskesmas meningkatkan pembinaan dan pengarahan kepada tenaga bidan secara berkala atau tindak segera tentang permasalahan yang berhubungan dengan kinerja bidan dan kedisiplinan. 2. Diharapkan kepada bidan yang ada dipukesmas maupun bidan desa agar meningkatkan pengetahuan nya dalam kunjungan K4 pada ibu hamil. 3. Diharapkan kepada peneliti untuk menjadi pengalaman awal dalam melakukan penelitian, khususnya mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan dalam kunjungan K4 pada ibu hamil. DAFTAR PUSTAKA Robbins, 2002, Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kinerja Bidan Dalam Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan, http://repository.usu.ac.id/.pdf (Diakses Januari 2012). Wawan, 2007. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bidan Dalam Pelayanan Kehamilan, http://www.google.co.id (Diakses Januari 2012). Kontcoro, 2010. Pelayanan Antenatal oleh Bidan, (Internet), tersedia Dalam : http://infobidannia.wordpress.com.( Diakses Januari 2012). Dhiah Farid Ariyanti, 2010, Analisa kualitas Pelayanan Antenatal Di Kabupaten Di Kabupaten Purbaliga, http:// akademibidan. Blogspot.com ( Diakses Agustus 2012). Moenir, 2006, Motivasi Sebagai Dorongan, http.www.menegpp.go.id (Diakses agustus 2012). Yunalis, 2009, Motivasi Kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Bidan Di Kabupaten Aceh Selatan, http://repository.ipb.ac.id/bitstream (Diakses Agustus 2012). Widyawati, 2007, Kemampuan,peralatan dan masa kerja berhubungan dengan kinerja bidan desa dalam pelayanan ibu hamil, http,// www. Geocities.com/ mas tri / systemdp3. Pdf ( Diakses Agustus 2012) Saputra.(2009). Asuhan Antenatal. http://morningcamp.com (Diakses 2012), Depkes RI, 2008, Target MDGs Bidang Kesehatan, (Internet), tersedia Dalam :http//wartapedia.com/ html. (Diakses Februari 2012).