Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial

dokumen-dokumen yang mirip

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN

Perbuatan yang Dilarang dan Ketentuan Pidana UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (ITE)

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: /PER/M/KOMINFO/2/ TAHUN 2010 TENTANG KONTEN MULTIMEDIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENUNJUK UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008

15 Februari apa isi rpm konten

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

MELINDUNGI PENGGUNA INTERNET DENGAN UU ITE

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK [LN 2008/58, TLN 4843]

UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG - UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008

Balikpapan, 19 Agustus

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

tulisan, gambaran atau benda yang telah diketahui isinya melanggar kesusilaan muatan yang melanggar kesusilaan

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 4/7/2014 nts/epk/ti-uajm 2

MAKALAH UU ITE DI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Dibuat Oleh A F I Y A T I NIM Dosen DR. Ir Iwan Krisnadi MBA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dari hari ke hari berkembang sangat pesat. Hal

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

SINERGI KAWAL INFORMASI UNTUK MENANGKAL BERITA HOAX

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG

Cyber Law Pertama: UU Informasi dan Transaksi Elektronik

Privacy and Security Concerns over Cloud Services in Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

HUKUM PERDATA DALAM JUAL BELI

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perpustakaan LAFAI

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN PASAL-PASAL KUHP ATAU UU ITE DALAM KEJAHATAN CARDING SKRIPSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tugas I Keamanan Sistem Informasi

Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

TINDAK PIDANA DI BIDANG MEDIA SOSIAL Oleh : Prof. Dr. H. Didik Endro Purwoleksono, S.H., M.H.

Pembahasan : 1. Cyberlaw 2. Ruang Lingkup Cyberlaw 3. Pengaturan Cybercrimes dalam UU ITE

BAB I PENDAHULUAN. berbagai implikasi. Disamping ada aspek manfaat tentu ada pula aspek

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR ALGORITMA KRIPTOGRAFI PADA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Tidak hanya negara maju saja, namun negara berkembang

BAB II INFORMASI ELEKTRONIK MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

REVISI UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (ITE) STOP SPREADING FAKE NEWS, STOP THE [1] RUMOURS, STOP HOAX

UU no.11/2008 Inf Transaksi Elk Pertemuan ke-8

7. Hak Cipta Media siber wajib menghormati hak cipta sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Mewujukan Netizen Cilik yang Berbudaya Bali

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Keamanan Sistem Informasi

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

2011, No Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 t

Etika Jurnalistik dan UU Pers

Makalah Kejahatan E-Commerce "Kasus Penipuan Online" Nama : Indra Gunawan BAB I PENDAHULUAN

Seminar Nasional IT Ethics, Regulation & Cyber Law III

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR TAHUN TENTANG PENGELOLAAN WARUNG INTERNET DI KABUPATEN KUDUS

CERDAS ber-media SOSIAL SERI DIGITAL LITERASI RELAWANTIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi saat ini semakin berkembang dan berdampak

JURNAL ILMIAH TINJAUAN TENTANG CYBER CRIME YANG DIATUR DALAM UNDANG- UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (ITE)

PENUNJUK UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar

I. PENDAHULUAN. Para ahli Teknologi Informasi pada tahun 1990-an, antara lain Kyoto Ziunkey,

INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB II PENGATURAN HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PROSTITUSI MELALUI MEDIA ONLINE

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 76/PUU-XV/2017

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL

Bab 2 Etika, Privasi

Carding KELOMPOK 4: Pengertian Cyber crime

POIN PENTING DALAM UU ITE

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI DATA ELEKTRONIK

Digital Forensics bukti pada Kasus Prita Mulyasari. Oleh: Sam Ardi* dan Ruby Z. Alamsyah**

Berdasarkan keterangan saya sebagai saksi ahli di bidang Hukum Telematika dalam sidang Mahkamah Konstitusi tanggal 19 Maret 2009, perihal Pengujian

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. atau tanpa memasang alat atau perangkat tambahan pada jaringan

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KETERBUKAAN INFORMASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.319, 2014 KONSIL KEDOKTERAN. Registrasi. Berbasis Elektronik. Sistem Informasi.

Hukum dan Pers. Oleh Ade Armando. Seminar Nasional Mengurai Delik Pers Dalam RUU KUHP Hotel Sofyan Betawi, Kamis, 24 Agustus 2006

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK

Draf RUU tentang Penyadapan 5 januari 2018 DRAF RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENYADAPAN

RIATI ANGGRIANI,SH,MARS,MHum ANGGOTA PERHUKI DKI

SAUNAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 155 jpmk. 04 j 2008 TENTANG PEMBERITAHUAN PABEAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 105 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM ONLINE PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151/PMK.011/2013 Tanggal 11 November 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial Drs. Rusmanto, M.M. rusmanto@gmail.com Narasumber DPR RI: Pembahasan RUU ITE 2008 Pemimpin Redaksi Majalah InfoLINUX 2001-2013 Dosen STT-NF & Pengajar NF Computer Direktur Eksekutif Komite Penyelarasan TIK

Garis Besar Presentasi UU ITE 2008 dan Perubahannya 2016 Arti Informasi Elektronik, Dokumen Elektronik, dan Sistem Elektronik Arti Mendistribusikan, Mentransmisikan, dan Membuat Dapat Diakses Hubungan UU ITE dengan Media Sosial Ancaman (Larangan dan Hukuman) dalam UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial Panduan Menggunakan Media Sosial yang Baik

UU ITE 2008 dan Perubahannya 2016 UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 Dua topik utama UU ITE: Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik Presentasi ini hanya membahas pasal dan ayat UU ITE terkait Informasi Elektronik yang mencakup juga media sosial (medsos).

Informasi Elektronik (Pasal 1 angka 1) Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.

Dokumen Elektronik (Pasal 1 angka 4) Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.

Sistem Elektronik (Pasal 1 angka 5) Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik.

Mendistribusikan & Mentransmisikan Yang dimaksud dengan mendistribusikan adalah mengirimkan dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik kepada banyak orang atau berbagai pihak melalui Sistem Elektronik. Yang dimaksud dengan mentransmisikan adalah mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Eletronik yang ditujukan kepada satu pihak lain melalui Sistem Elektronik.

Membuat Dapat Diakses Yang dimaksud dengan membuat dapat diakses adalah semua perbuatan lain selain mendistribusikan dan mentransmisikan melalui Sistem Elektronik yang menyebabkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dapat diketahui pihak lain atau publik.

Hubungan UU ITE dan Media Sosial Aplikasi media sosial web atau mobile tergolong sistem elektronik. Server, laptop, pc (personal computer), tablet pc, smartphone untuk menjalankan aplikasi media sosial tergolong komputer dan sistem elektronik. Menulis (sharing/posting) di media sosial tergolong mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik.

Perbuatan yang Dilarang: Pasal 27 ayat 1 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.

Perbuatan yang Dilarang: Pasal 27 ayat 2 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.

Perbuatan yang Dilarang: Pasal 27 ayat 3 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.

Perbuatan yang Dilarang: Pasal 27 ayat 4 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan/atau pengancaman.

Perbuatan yang Dilarang: Pasal 28 ayat 1 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.

Perbuatan yang Dilarang: Pasal 28 ayat 2 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Perbuatan yang Dilarang: Pasal 29 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi.

Ancaman Hukuman: Pasal 45 ayat 1 Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Ancaman Hukuman: Pasal 45 ayat 2 Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Ancaman Hukuman: Pasal 45 ayat 3 Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).

Ancaman Hukuman: Pasal 45 ayat 4 Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan/atau pengancaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Ancaman Hukuman: Pasal 45A ayat 1 Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Ancaman Hukuman: Pasal 45A ayat 2 Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Ancaman Hukuman: Pasal 45B Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).

Panduan Posting di Media Sosial Pengantar: Informasi sesuai Fakta, bukan Opini Menyampaikan informasi menjadi salah satu bagian tugas pegawai/pejabat, misal sharing informasi elektronik melalui media sosial kepada pihak internal organisasi atau pihak luar (eksternal organisasi). Informasi berisi data atau fakta. Fakta secara umum tidak sama dengan opini atau dugaan atau asumsi. Salah satu yang perlu dilakukan sebelum menyebarluaskan informasi adalah meneliti *) apakah informasi itu fakta dan apakah isinya tidak melanggar UU ITE. *) Meneliti dapat menggunakan bantuan TI.

Panduan Posting di Media Sosial (1) 1. Menulis dengan jujur sesuai fakta Jujur: tidak bohong, tidak menambah, tidak mengurang. Jika tulisan itu berita, maka tidak boleh memasukkan opini pribadi/perasaan/dugaan, karena dapat melanggar UU ITE, misal berita menimbulkan permusuhan. Informasi elektronik dapat berupa teks, foto, video, dan dokumen elektronik lainnya harus sesuai fakta. Info fakta paling tidak mengandung 6 unsur: what, where, when, who, why, dan how (5W+1H).

Panduan Posting di Media Sosial (2) 2. Tulis kalimat yang jelas dan lengkap sesuai fakta Tujuan: agar tidak disalahartikan menjadi informasi yang melanggar UU ITE, misal bohong/penyesatan. Kalimat jelas dengan tata bahasa yang baku dan menggunakan Pedoman Ejaan Umum Bahasa Indonesia (PEUBI). Kalimat minimal mengandung subjek dan predikat. Contoh: Amir memukul kalimat tidak lengkap meskipun ada subjek dan predikat, jika ada benda/orang (objek) yang dipukul oleh Amir.

Panduan Posting di Media Sosial (3) 3. Fakta tidak boleh dipelintir Fakta dipelintir atau memutarbalikkan fakta dapat menimbulkan permusuhan, selain dinilai bohong. Contoh: Amir memukul, Budi ditangkap polisi. Jika maksud informasi itu adalah Amir memukul Budi dan Budi tidak salah, maka meletakkan koma (,) di situ dapat disebut memutarbalikkan fakta, karena Amir yang bersalah kok Budi yang ditangkap polisi. Kalimat itu berbeda maknanya dengan Amir memukul Budi, ditangkap polisi (Amir ditangkap polisi karena memukul Budi).

Panduan Posting di Media Sosial (4) 4. Jika harus menulis interpretasi atas sebuah informasi/fakta, tuliskan secara jelas dan terpisah Informasi (berita/fakta) yang sudah diteliti kebenarannya dan isinya tidak melanggar UU ITE akan berubah menjadi tidak benar atau penyesatan atau pelanggaran lainnya jika diberi tambahan interpretasi penulis (yang memposting di medsos). Jika penulis harus memberikan interpretasi terhadap informasi, maka tuliskan di paragraf atau posting terpisah dengan tambahan penjelasan bahwa kalimat/posting itu interpretasi Anda, bukan fakta.

Panduan Posting di Media Sosial (5) 5. Fokus pada topik sesuai fakta, jangan melebar Informasi yang melebar dari topik atau masalah utama dapat menyulitkan pembaca memahami informasi utama. Jika pembaca salah memahmi, kemudian informasi itu disebarluaskan dengan tambahan interpretasi pembaca, maka semakin tambah kesalahannya.

Panduan Posting di Media Sosial (6) 6. Tulis secara proporsional, jangan berlebihan Mirip dengan kesalahan-kesalahan sebelumnya, tulisan yang tidak proporsional atau berlebihan dapat menimbulkan kesalahan pemahaman, sehingga dapat menjadi dinilai melanggar UU ITE karena menyebarluaskan informasi bohong, atau informasi yang dapat menimbulkan permusuhan, atau pelanggaran lainnya.

Panduan Posting di Media Sosial (7) 7. Jika mengutip pendapat orang lain, tuliskan dengan jelas nama atau sumbernya Tujuan penyebutan sumber informasi untuk menunjukkan bahwa penulis hanya menyampaikan fakta, tidak berbohong, selain untuk menghargai hak cipta jika kutipan mengandung unsur hak cipta. Meskipun posting Anda adalah kutipan, Anda tetap harus memastikan lebih dahulu bahwa isi informasi itu tidak melanggar UU ITE. Sumber: Sebagian tulisan dalam panduan 1 s.d. 7 diambil dari situs web http://dsatria.wordpress.com/2012/04/06/inilah-cara-menulis-berita-bagi-wartawan-pemula

Penutup: Media Sosial bukan Pers Menulis/posting di media sosial tidak dapat berlindung pada UU Pers (UU No. 40 Tahun 1999) yang memberikan kebebasan pers bagi wartawan, karena media sosial bukan media massa/pers. Pers memiliki Kode Etik Jurnalistik, dan ada Dewan Pers yang menentukan media mana saja yang termasuk pers sehingga dilindungi UU Pers. Informasi di media massa tidak dapat dinilai melanggar UU ITE pencemaran nama baik, karena ada hak jawab bagi yang merasa dicemarkan, yakni menulis klarifikasi yang harus dimuat oleh media massa terkait.