EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 6 PADANG

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN NHT

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DITINJAU DARI KEMAMPUANKOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS PENERAPAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

I. PENDAHULUAN. diperlukan penguasaan matematika sejak dini. Oleh karena itu, selayaknya mata

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dalam Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMPN 6 X Koto Singkarak

MODEL LEARNING CYCLE 5E SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BRAIN BASED LEARNING

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

ABSTRACT. Keyword : Students Learning Outcome, Cooperative Learning Two Stay Two Stray, Numbered Heads

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI HIMPUNAN

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

Ismarti 1, Raja Rizca Gusfyana 1. Indonesia Abstrak

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

Yudhi Hanggara 1), Fauzan Jafri 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan.

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Meli Andani (1), Cut Nurmaliah (2), Safrida (3) Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Syiah Kuala

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) disertai Numbered Heads Together (NHT)

PERBANDINGAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT DAN TPS DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA


PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DENGAN TPS

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS KARTU DOMINO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP HITUNG CAMPURAN

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write, Kemampuan Awal, Kemampuan Pemahaman Konsep.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK TINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

Muhammad Gufron*, Dra. Sefna Rismen **, Villia Anggraini **

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

EFEKTIVITAS METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI. (Artikel) Oleh RAPENDA ESANTINO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

Transkripsi:

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Komarudin Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP Al Islam Tunas Bangsa Email: qhomar8@gmail.com Abstract The aim of this research is to find out the effectiveness of cooperative learning model Numbered Heads Together (NHT) type observed by activity and math learning result. This research is experimental research using Posttest-Only Control Design. The populations was all of the students in first grade of the SMA Tri Sukses Natar. The samples of the research were taken by using the cluster random technique. Data obtained based on the observation of the learning process and student achievement test. Each of these data are used to obatain students learning activities and results of students mathematics learning. The data analysis technique is done by using proportion test. Based on the results of data analysis showed that the percentage of students activity more than 70% and the perecentage of students mathematics learning outcomes gained more than 65%. Therefore, the NHT learning model is said to be effectively applied in the first grade of the SMA Tri Sukses Natar. Keywords: cooperative learning model NHT; learning activities; learning outcomes 1. PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, baik aspek terapannya maupun aspek penalarannya mempunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, oleh karena itu matematika harus ditanamkan sejak dini. Peserta didik yang menguasai matematika sejak dini akan berdampak pada kemampuan dan kesiapannya dalam menempuh studi yang lebih tinggi. Oleh karena itu pendidikan dan pengajaran matematika perlu mendapatkan perhatian khusus. Dalam pandangan peserta didik sekolah dasar sampai sekolah menengah atas secara umum, mata pelajaran matematika dipandang sebagai mata pelajaran yang sukar untuk dimengerti. Indikasi yang paling mudah ditemukan adalah dari hasil Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 161

Jurnal e-dumath Volume 2 No.1, Januari 2016 Hlm. 161-169 belajar peserta didik yang cenderung kurang memuaskan. Terutama pada perolehan nilai rata-rata pelajaran matematika peserta didik yang masih berada di bawah mata pelajaran lainnya. Hal tersebut tidak hanya dirasakan oleh guru saja, tetapi orang tua, dan bahkan oleh peserta didik itu sendiri. Rendahnya hasil belajar matematika peserta didik nampak terlihat khususnya pada pokok bahasan yang bersifat abstrak, sehingga memerlukan visualisasi dan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi. Penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik tersebut bisa dikarenakan karakteristik yang dimiliki oleh matematika, dimana: (1) objek matematika yang abstrak, (2) simbol kosong dari arti, (3) kesepakatan dan pemikiran deduktif aksiomatik, (4) taat asas atau kontradiksi, (5) kesemestaan sebagai pembatas pembahasan (Soedjadi, R., dkk, 1996: 2). Sehingga agar lebih mudah memahami konsepkonsep matematika maka dalam mempelajari materi matematika harus sesuai dengan urutan yang logis, yang diawali dari konsep yang sederhana menuju konsep yang lebih kompleks dan abstrak. Pembelajaran yang diterapkan guru di kelas sangat berpengaruh terhadap keberhasilan peserta didik dalam belajar. Rendahnya aktivitas dan hasil belajar merupakan indikasi pembelajaran belum optimal. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya penerapan model pembelajaran yang kurang tepat. Penerapan model pembelajaran yang kurang tepat dapat mengakibatkan kurangnya ketertarikan peserta didik terhadap matematika serta rendahnya pemahan peserta didik terhadap materi yang diberikan. Ketertarikan belajar peserta didik akan tumbuh dan terpelihara apabila proses pembelajaran dilaksanakan secara bervariasi, baik melalui variasi model maupun media pembelajaran, dimana peserta didik diberikan kesempatan untuk lebih aktif dibandingkan guru, bahkan peserta didik harus lebih dominan dalam proses pembelajaran. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu adanya suatu model pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematis peserta didik. Penggunaan model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu alternatif untuk dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika peserta didik. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat saling 162

ketergantungan positif di antara peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Karena setiap peserta didik mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses. Aktivitas belajar berpusat pada peserta didik dalam bentuk diskusi, mengerjakan tugas bersama, saling membantu, dan saling mendukung dalam memecahkan masalah. Selain itu, dengan model pembelajaran kooperatif diharapkan setiap peserta didik lebih mudah dan leluasa dalam menyampaikan masalah yang dihadapi sehingga memungkinkan semua peserta didik dapat menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau sejajar. Sebagaimana yang disampaikan oleh Tuhusetya (2007) bahwa melalui model ini, diharapkan setiap peserta didik lebih mudah dan leluasa dalam menyampaikan masalah yang dihadapi sehingga peserta didik yang bersangkutan terpacu semangatnya untuk mempelajari materi ajar dengan baik. Dalam pembelajaran kooperatif peserta didik juga menerapkan sistem tutor sebaya yang tentu saja lebih memberikan keterbukaan kepada peserta didik untuk mengungkapkan permasalahan yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Selain itu, peserta didik yang menjawab telah melewati proses berfikir yang sama dengan peserta didik yang bertanya, sehingga cara peserta didik yang memberikan jawaban melihat permasalahan dengan cara yang sama dan menggunakan bahasa yang lebih akrab. Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik agar dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, sebagian besar aktivitas pembelajaran dilakukan oleh peserta didik, yaitu dengan mempelajari materi pelajaran dan berdiskusi untuk memecahkan masalahnya sendiri. Menurut Lie (2007: 59), model pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling berbagi ide, mempertimbangkan jawaban yang paling tepat, dan mendorong peserta didik untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif adalah tipe NHT. Pembelajaran tipe NHT adalah suatu model pembelajaran yang lebih memungkinkan peserta didik untuk lebih aktif dan bertanggung jawab penuh dalam memahami materi Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 163

Jurnal e-dumath Volume 2 No.1, Januari 2016 Hlm. 161-169 pelajaran matematika baik secara berkelompok maupun individual. Model pembelajaran tipe NHT merupakan sebuah variasi diskusi kelompok yang heterogen dari segi akademik, ciri khasnya adalah penomoran peserta didik pada masingmasing kelompok dan guru hanya menunjuk seorang peserta didik yang mewakili kelompoknya tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompok itu. Oleh karena itu, peserta didik dituntut untuk mengetahui jawaban dari setiap tugas yang diberikan oleh guru dalam kelompoknya. Hal ini dikarenakan tugas tersebut menjadi tanggung jawab kelompok dan jika peserta didik yang ditunjuk untuk mempresentasikan jawaban tidak bisa menjawab, maka dia akan malu pada seluruh peserta didik dalam kelas sehingga peserta didik tersebut akan berusaha untuk mengetahui semua jawaban tugas melalui diskusi kelompok dan menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Dengan model pembelajaran tipe NHT diharapkan dapat menjadi alternatif bagi guru yang memang mengalami kesulitan dalam variasi model pembelajaran. Karena pada kenyataannya saat ini banyak guru yang masih menggunakan model pembelajaran konvensional yang lebih berpusat pada guru, ambil contoh SMA Tri Sukses Natar. Dari hasil observasi diketahui bahwa di SMA Tri Sukses Natar proses pembelajaran masih menggunakan metode pembelajaran dimana aktivitas pembelajaran masih berpusat pada guru. Artinya, pembelajaran tersebut hanya berlangsung satu arah yaitu dari guru kepada peserta didik dan tidak terjadi interaksi antar peserta didik. Guru yang lebih aktif untuk menyampaikan informasi, sedangkan peranan peserta didik hanya mendengarkan dengan teliti serta mencatat yang pokok-pokok saja yang dikemukakan oleh guru di kelas. Hal tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar matematika peserta didik. Selain itu, diketahui bahwa ada beberapa kendala dalam proses pembelajaran matematika, diantaranya yaitu peserta didik kurang aktif/tidak bertanya selama proses pembelajaran matematika. Menurut beberapa peserta didik yang diwawancarai, ini karena peserta didik tidak memiliki keberanian untuk bertanya kepada guru tentang hal-hal yang kurang jelas dengan apa yang disampaikan oleh guru atau karena peserta didik belum memahami materi yang sedang dipelajari sehingga peserta didik juga bingung apa yang ingin 164

ditanyakan, hal ini berakibat pada aktifivas peserta didik dikelas yang cenderung pasif. Dengan demikian, perlu dicari suatu alternatif model pembelajaran yang dapat memungkinkan peserta didik agar lebih aktif dan bertanggung jawab dalam memahami materi pelajaran, salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Model pembelajaran tipe NHT mendasarkan diri pada kecenderungan pemikiran bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal tetapi juga mengalami. Peserta didik harus dapat mengkonstruksikan pengetahuan mereka sehingga peserta didik belajar dari mengalami, bukan dari pemberian orang lain. Dalam menerapkan model pembelajaran tipe NHT, tugas guru adalah memfasilitasi peserta didik dalam menemukan sesuatu yang baru, peserta didik benar-benar mengalami dan menemukan sendiri apa yang dipelajari sehingga menciptakan pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan, inovatif dan efektif yang dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dan hasil belajar peserta didik. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Tri Sukses Natar, yang dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2011 pada kelas X semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian Posttest-Only Control Design, karena tidak dapat melakukan kontrol terhadap variabel luaran yang mungkin dapat mempengaruhi variabel yang diteliti serta tidak mungkin melakukan pengelompokan responden secara ketat. Variabel terikat pada penelitian ini yaitu hasil belajar peserta didik, sedangkan variabel bebasnya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Tri Sukses Natar yang berjumlah 182 peserta didik terdistribusi ke dalam 6 kelas dengan tingkat kemampuan merata dalam setiap kelas. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling menurut kelas dengan memilih 1 kelas dari 6 kelas yang ada dan diperoleh kelas X-1. Kelas X-1 ini terdiri dari 36 peserta didik yang seluruhnya merupakan peserta didik perempuan dengan kemampuan matematika yang heterogen. Data Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 165

Jurnal e-dumath Volume 2 No.1, Januari 2016 Hlm. 161-169 dalam penelitian ini terdiri dari: data aktivitas belajar matematika peserta didik yang diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas peserta didik selama pembelajaran tipe NHT dan data hasil belajar matematika peserta didik yang diperoleh melalui tes formatif pada materi trigonometri. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan tes. Teknik observasi bertujuan untuk memperoleh data aktivitas belajar peserta didik yang dilakukan oleh 2 orang observer selama pembelajaran tipe NHT berlangsung dan teknik tes bertujuan untuk memperoleh data hasil belajar matematika peserta didik. Untuk mendapatkan data yang akurat maka tes yang digunakan dalam penelitian ini harus baik, yaitu harus memenuhi validitas dan reliabilitas tes yang semestinya. Pada penelitian ini data aktivitas dan hasil belajar dianalisis dengan menggunakan uji proporsi. Sebelum dilakukan uji proporsi, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas menggunakan uji Chi- Kuadrat. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Data Hasil Penelitian Data aktivitas dan hasil belajar peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran tipe NHT dapat dilihat dari hasil observasi terhadap aktivitas peserta didik selama pembelajaran tipe NHT berlangsung disajikan pada Tabel 1 berikut. Batang 15 14 13 12 11 10 Tabel 1 Data Aktivitas Peserta Didik Daun 0, 1, 2, 2, 2, 2, 4, 5, 8 0, 1, 3, 3, 3, 4, 5, 5, 7 1, 3,4, 5, 6, 7, 8 2, 3, 5, 7, 9 6 7 Sedangkan data hasil belajar peserta didik pada materi trigonometri kelas X-1 SMA Tri Sukses Natar disajikan pada Tabel 2 berikut. Batang 8 7 6 5 4 3 2 Tabel 2 data hasil tes formatif Daun 0, 0, 1, 4, 5, 7, 8 0, 0, 0, 1, 1, 2, 5, 7, 7, 8 4, 4, 4, 5, 6, 6, 6, 8, 8 1, 8 1, 8 9 9 Berdasarkan hasil analisis data aktivitas peserta didik diketahui bahwa dari 32 peserta didik yang mengikuti pembelajaran tipe NHT terdapat 27 peserta didik atau 84,38% peserta didik 166

aktif. Sedangkan dari hasil tes formatif pada materi trigonometri diketahui bahwa nilai peserta didik yang tertinggi adalah 88 dan terendah adalah 29. Dan diketahui bahwa dari 32 peserta didik yang mengikuti pembelajaran tipe NHT terdapat 26 peserta didik tuntas belajar atau 81% peserta didik tuntas belajar. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran dengan model tipe NHT efektif diterapkan pada peserta didik kelas X semester genap SMA Tri Sukses Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 bila ditinjau dari aktivitas dan hasil belajar matematika peserta didik. 3.2 Pembahasan Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis diketahui bahwa model pembelajaran tipe NHT efektif diterapkan pada pembelajaran matematika yang terlihat dari persentase peserta didik aktif lebih dari atau sama dengan 70% dan persentase peserta didik tuntas belajar lebih dari atau sama dengan 65%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran tipe NHT mampu memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran dan membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran matematika. Peningkatan aktivitas peserta didik ini disebabkan karena pada model tipe NHT peserta didik dituntut untuk memahami materi yang sedang dipelajari melalui diskusi kelompok. Melalui diskusi kelompok ini, setiap peserta didik dapat membantu peserta didik lain dalam kelompoknya untuk memahami materi yang sedang dipelajari. Setiap peserta didik dalam kelompok terlibat aktif dalam diskusi untuk menyelesaikan permasalahan yang disajikan dalam LKS. Hal ini disebabkan setelah diskusi kelompok guru menyebut salah satu nomor, setiap anak dengan nomor tersebut harus mengangkat tangan dan guru menunjuk salah satu peserta didik diantaranya untuk mempresentasikan jawaban kelompoknya sehingga setiap peserta didik mempunyai peluang yang sama untuk terpilih. Hal ini menyebabkan setiap anak berusaha mengetahui jawaban dari setiap permasalahan. Setiap peserta didik akan membantu peserta didik lain dalam kelompoknya yang mengalami kesulitan dengan motivasi nama baik kelompok. Sedangkan secara individu, peserta didik berusaha memahami setiap permasalahan karena merasa dirinya akan terpilih untuk mempresentasikan hasil diskusi dan Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 167

Jurnal e-dumath Volume 2 No.1, Januari 2016 Hlm. 161-169 akan merasa malu jika tidak mampu menjawab permasalahan yang diberikan. Dalam presentasi peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompoknya dan peserta didik lain memperhatikan presentasi dan memberikan tanggapan. Presentasi hasil diskusi ini ditutup dengan diskusi kelas. Dengan bimbingan guru, diskusi kelas ini dimaksudkan untuk menyamakan pemahaman peserta didik antar kelompok yang berbeda. Melalui diskusi kelas, pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan karena adanya interaksi antar peserta didik dan antara peserta didik dan guru. Hal ini sesuai dengan Isjoni (2007: 6-7) yang mengemukakan tujuan utama dalam penerapan model pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok. Didukung dengan pendapat Simanjuntak (2002: 34) yang mengemukakan belajar adalah suatu aktivitas yang bertujuan agar tujuan pendidikan yang dirumuskan tercapai, maka pengajaran harus menimbulkan aktivitas dan kesadaran anak didik, sebab dengan aktivitas dapat diperoleh pengalaman baru yang kelak merupakan landasan bagi kesadaran peserta didik terhadap materi pelajaran. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, kemampuan guru sebagai fasilitator dalam mengelola pembelajaran merupakan bagian penting dalam pembelajaran. Dalam pelaksanaannya, diskusi kelompok membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, guru harus memiliki strategi agar pembelajaran yang berlangsung tidak begitu menyita waktu yang lama. Salah satunya yaitu dalam presentasi terhadap hasil kerja kelompok diberikan batas waktu maksimal. Hal ini dimaksudkan untuk melatih agar peserta didik belajar memanfaatkan dengan baik kesempatan waktu yang telah diberikan. Pengelolaan kelas yang baik menjadikan pembelajaran berjalan dengan efektif, sehingga strategi pembelajaran yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa 168

model tipe NHT efektif diterapkan pada pembelajaran matematika bila ditinjau dari aktifivas peserta didik yaitu mencapai 84,38% peserta didik aktif dan bila ditinjau dari hasil belajar peserta didik pada materi trigonometri yaitu yang mencapai 81% peserta didik tuntas belajar. 5. DAFTAR PUSTAKA Isjoni. (2007). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta. Lie, Anita. (2007). Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. PT Jakarta: Gramedia. Simanjuntak, Lisnawaty. (2002). Metode Mengajar Matematika I. Jakarta: Rineka Cipta. Soedjadi, R. dkk. (1996). Penelitian Kualitatif (Pengertian dan Dasar Teori, Metode, Desain dan Contoh). Makalah PPs IKIP Surabaya. Tuhusetya, Sawali. (2007). Diskusi Kelompok Terbimbing Model Tutor Sebaya. http:sambasalim.com/konsepefektifitas-pembelajaran/. [diakses 27 November 2010]. Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 169