Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

dokumen-dokumen yang mirip
Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. berkembang yaitu sebesar 99 persen (Wiknjosastro, 2002 hlm 23).

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB I PENDAHULUAN. Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI 228 per kelahiran hidup, AKB 34 per kelahiran hidup.

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan AKI di negara-negara ASEAN, penolong persalinan adalah hal yang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PENERAPAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN NGUDI SARAS KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam Program

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGANSIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN USIA DINI DI DESA CIWARENG KECAMATAN BABAKAN CIKAO KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. status kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya yaitu angka

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan pelayanan maksimal dari petugas kesehatan. Salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGISIAN PARTOGRAF SECARA LENGKAP OLEH BIDAN PRAKTEK MANDIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

EFEKTIFITAS PELATIHAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL(APN) TERHADAP KETERAMPILAN BIDAN DI KABUPATEN PONOROGO

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN USIA PENYAPIHAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DUKUH PUNDONG SRIHARDONO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN INTISARI

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Hari

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini Indonesia adalah salah satu negara yang masih belum

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

Woro Rahmanishati* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan jumlah kematian perinatal sebesar orang. Dari jumlah

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RSIA KUMALA SIWI PECANGAAN JEPARA. Oleh :

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI POLINDES KHARISMA DEPOK CONDONG CATUR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: UMIATUN NUR ISLAMIATI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENCY DASAR (PONED)

DAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;

PENGARUH PENYULUHAN PREEKLAMSIA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. di kawasan ASEAN yaitu sebesar 228/ kelahiran hidup (SDKI. abortus (11%), infeksi (10%), (SDKI 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang besar terhadap pembangunan di bidang kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

ABSTRAK. Nanik Widiawaty

BAB I PENDAHULUAN. maupun janin yang di kandung. Berbagai macam kelainan yang timbul membuat

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PERIODE Lestrina *, Eny **

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL TAHUN 2009 1 Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI Pengenalan tanda bahaya kehamilan dengan faktor resiko dan cara meminta pertolongan, merupakan salah satu kebijakan operasional pelayanan antenatal di wilayah puskesmas. Pengenalan tentang tanda bahaya kehamilan sangatlah penting diketahui oleh ibu hamil untuk mendapatkan sesegera mungkin meminta pertolongan apabila mengenal tanda bahaya kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang hubungan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan sikap ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan. Jenis penelitian ini adalah survey analitik. Dengan pendekatan waktu cross sectional, menggunakan rancangan korelasi. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling jenuh sebanyak 36 responden, alat pengumpulan data kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi Kendall Tau ( ). Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan bagi ibu Bantul mayoritas termasuk kategori sedang sebanyak 23 responden (63,9%) dan yang paling sedikit adalah responden yang mempunyai tingkat pengetahuan rendah sebanyak 5 responden (13.9%). Sikap ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan mayoritas responden mempunyai sikap baik sebanyak 22 responden (61.1%) dan tidak ada yang sikapnya buruk. Terdapat hubungan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan sikap ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Kasihan II Bantul sebesar 0,563 dengan nilai p (taraf signifikansi) sebesar 0,000. Saran yang diberikan kepada bidan puskesmas diharapkan lebih sering mengadakan penyuluhan kegiatan yang mendukung pengetahuan ibu hamil mengenai tanda bahaya kehamilan, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan. Kata kunci Kepustakaan Jumlah halaman : tingkat pengetahuan sikap tanda bahaya kehamilan : 17 buku (1999-2007), 2 laporan penelitian, 2 internet : xii, 48 halaman, 3 tabel, 7 gambar, 11 lampiran 1 Judul Karya Tulis Ilmiah 2 Mahasiswa STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta

PENDAHULUAN Angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, karenanya hal itu menjadi kegiatan prioritas Departemen Kesehatan pada periode 2005-2009. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2002-2003, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi (AKB) tercatat 35 per 1.000 kelahiran hidup. Departemen Kesehatan menargetkan pada tahun 2009 AKI menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 26 per 1.000 kelahiran hidup (http://www.kompas.com). Penyebab langsung kematian ibu diantaranya adalah perdarahan (28%), eklamsi (24%), infeksi (11%), partus lama (5%), dan abortus (5%). Penyebab tidak langsung antara lain adalah ibu hamil menderita Kurang Energi Kronik (KEK) (37%), dan anemia (40%) (Depkes RI, 2003). Menyadari kondisi tersebut, Departemen Kesehatan pada tahun 2000 telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) jangka panjang upaya penurunan angka kematian ibu dan kematian bayi baru lahir. Dalam Renstra ini difokuskan pada kegiatan yang dibangun atas dasar sistem kesehatan yang mantap untuk menjamin pelaksanaan intervensi dengan biaya yang efektif berdasarkan bukti ilmiah yang dikenal dengan sebutan "Making Pregnancy Safer (MPS)" melalui tiga pesan kunci. Tiga pesan kunci MPS itu adalah setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat dan setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. Dari pelaksanaan MPS, target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2010 adalah angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi baru lahir menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup. Dalam kerangka inilah Departemen Kesehatan bersama Program Maternal & Neonatal Health (MNH) sejak tahun 1999 mengembangkan berbagai pendekatan baru yang didasarkan pada praktek-praktek terbaik (best practices) yang diakui dunia untuk membantu memperbaiki kondisi kesehatan ibu melahirkan dan bayi baru lahir di beberapa daerah intervensi di Indonesia. Untuk mencapai hal itu, masih diperlukan waktu kendati Depkes sudah menempatkan bidan di desa (www.depkes.go.id). Salah satu faktor yang penting dalam tingginya tingkat kematian maternal di negara berkembang adalah faktor- faktor pelayanan kesehatan. Penanganan yang kurang tepat atau kurang memadai oleh petugas kesehatan dilaporkan merupakan faktor yang ikut berperan dalam 11 sampai 47 persen kejadian maternal di negara berkembang (Hakimi, 2003). Pengamatan penulis di lapangan menemukan masih banyak ditemukan ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan semata-mata hanya untuk kesehatan bayi yang di kandungnya. Hal ini menunjukkan ibu hamil belum mengetahui tujuan dari pemeriksaan

kehamilan. Tujuan pemeriksaan kehamilan adalah sebagai salah satu upaya pencegahan komplikasi dan penyakit dengan identifikasi tanda dan gejala bahaya sedini mungkin selama kehamilan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian bayi adalah dengan meningkatkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan memberikan konseling secara kontinyu dan terus menerus kepada ibu hamil. Tingkat pengetahuan tersebut akan sangat berguna dalam melakukan deteksi dini tanda bahaya kehamilan, sehingga bisa dilakukan suatu upaya untuk mengatasi tanda bahaya kehamilan tersebut. Penatalaksanaan bahaya kehamilan yang dilakukan secara baik, akan menurunkan angka kematian ibu maupun bayi. Dari studi pendahuluan di Puskesmas Kasihan II Bantul terhadap 20 0rang ibu hamil yang ditanya mengenai tanda bahaya kehamilan didapatkan hasil baik 4 orang, cukup 9 orang, dan kurang 7 orang. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Sikap Ibu Hamil Terhadap Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Kasihan II Bantul Tahun 2009. Tujuan penelian ini adalah diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan sikap ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Kasihan II Bantul tahun 2009. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah survey analitik. Dengan pendekatan waktu cross sectional, menggunakan rancangan korelasi. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling jenuh sebanyak 36 responden, alat pengumpulan data kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi Kendall Tau ( ). Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Umur Ibu hamil di Puskesmas Kasihan II Bantul tahun 2009 Tngkt Jumlah Persentase pngetahuan Tinggi Sedang Rendah 8 23 5 52,8 36,1 11,1 Sumber : Data Primer diolah Dari tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden berumur kurang dari 25 tahun sebanyak 19 responden (52.8%). Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu hamil di Puskesmas Kasihan II Bantul tahun 2009 Pendidikan Jumlah Persentase SMP SMA 11 25 30,6 69,4 Sumber : Data primer diolah Dari tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden berpendidikan terakhir SMA sebanyak 25 responden (69.4%). Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Paritas Ibu hamil di Puskesmas Kasihan II Bantul tahun 2009 Paritas Jumlah Persentase 1 anak 2 anak 3 anak 10 17 9 27,8 47,2 25 Sumber : Data primer diolah

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai 2 anak sebanyak 17 responden (47.2%). Tabel 4. 4 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan Ibu Bantul tahun 2009 Tngkt Jumlah Persentase pngetahuan Tinggi Sedang Rendah 8 23 5 22,2 63,9 13,9 Sumber : Data Primer diolah Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan bagi ibu Bantul tahun 2009 mayoritas termasuk pada kategori sedang sebanyak 23 responden. Tabel 4. 5 Distribusi frekuensi sikap ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan pada Ibu Bantul tahun 2009 Sikap Jumlah Persentase Baik Cukup Buruk 22 14 0 61,1 38,9 0 Sumber : Data Primer diolah Berdasarkan tabel di atas tentang Sikap ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan pada Ibu Bantul tahun 2009 dapat diketahui bahwa dari 36 responden mayoritas responden mempunyai sikap baik sebanyak 22 responden (61.1%) Hubungan antara tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan sikap ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan pada Ibu hamil di Puskesmas Kasihan II Bantul tahun 2009. Tabel 4.6 Hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap pada Ibu Bantul tahun 2009 Sikap No Pengetahuan Baik Cukup Buruk Total F % F % F % F % 1. Tinggi 8 22.2 0 0 0 0 8 22.2 2. Sedang 14 38.9 9 25.0 0 0 23 63.9 3. Rendah 0 0 5 13.9 0 0 5 13.9 Total 22 61.1 14 38.9 0 0 36 100 Sumber : Data Primer diolah Dari tabel di atas diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai tingkat pengetahuan sedang dengan sikap baik sebanyak 14 responden (38.9%) diikuti oleh responden yang mempunyai tingkat pengetahuan sedang dengan sikap cukup sebanyak 9 responden (25%), responden yang mempunyai tingkat pengetahuan tinggi dengan sikap baik sebanyak 8 responden (22.2%) dan yang paling sedikit adalah responden yang mempunyai tingkat pengetahuan rendah dengan sikap cukup sebanyak 5 responden (13.9%).

Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi Kendall Tau Uji Korelasi Kendall Tau Nilai Koefisien Korelasi Nilai sig. 0.563** 0.000 Nilai korelasi Kendall Tau yaitu sebesar 0.563, dengan sig yaitu 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p < 0,05, berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan sebesar 0.563 antara tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan sikap ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan pada Ibu Bantul tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan sikap ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan pada Ibu hamil di Puskesmas Kasihan II Bantul tahun 2009 yang ditunjukkan dengan nilai korelasi Kendall Tau sebesar 0.563, dengan nilai p < 0.05 (0.000) sehingga dapat disimpulkan bahwa apabila pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil tinggi maka sikap ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan semakin baik demikian pula sebaliknya apabila pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil rendah maka sikap ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan semakin kurang. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan bagi ibu Bantul tahun 2009 mayoritas termasuk pada kategori sedang sebanyak 23 responden (63.9%). Sikap ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan mayoritas responden mempunyai sikap baik sebanyak 22 responden (61.1%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan sikap ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil di Puskesmas Kasihan II Bantul tahun 2009 yang ditunjukkan dengan nilai korelasi Kendall Tau sebesar 0.563, dengan nilai p < 0.05 (0.000). Saran Bagi Ibu hamil, sebaiknya mempersiapkan diri dengan sebaikbaiknya yang dapat dilakukan dengan menambah pengetahuan dan wawasan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk mencari pertolongan. Bagi Mahasiswa STIKES Aisyiyah Yogyakarta, hasil penelitian dapat dijadikan sumber pustaka dan wacana bagi pembaca yang berada di perpustakaan dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dan sikap ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan. Bagi Bidan Puskesmas Kasihan II Bantul, diharapkan lebih memberikan perhatian khusus

kepada ibu hamil, dapat dilakukan dengan memperbanyak konseling kesehatan khususnya tentang tanda bahaya kehamilan sehingga ibu hamil dapat mencegah risiko yang ada pada kehamilan. Bagi Kepala Puskesmas, diharapkan penelitian ini dapat menjadi pertimbangan khususnya bagi bidang kebidanan dan disarankan agar lebih meningkatkan program promosi kesehatan mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil. Bagi peneliti selanjutnya, agar lebih memperhatikan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini sebagai bahan masukan dan pertimbangan sehingga mampu menghasilkan penelitian yang lebihbaik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Azwar, 2002, Sikap Manusia, Pustaka Pelajar, -------, 2005, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar, Depkes, 2002, Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Depkes RI dan JICA, --------, 2003, Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Depkes RI dan JICA, Hakimi, 2003, Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan Human Labor and Birth, Yayasan Essentia Medika, Yogyakarta Hariyani, 2002, Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Faktor Resiko dan Komplikasi Kehamilan di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta, STIKES Aisyiyah Yogyakarta Muryati, 2004, Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Sentolo II Kabupaten Kulon Progo, STIKES Aisyiyah Yogyakarta Niven. N,2000, Psikologi Kesehatan, EGC, Notoatmodjo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, ---------------, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar, Rineka Cipta, ---------------, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, ---------------, 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta, Pusdiknakes, 2003, Buku 2 Asuhan Antenatal, Prawirohardjo, 2001, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Saifudin, 2000, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Sugiyono, 2005, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung -----------, 2006, Statistika Untuk Penelitian, CV Alfabeta, Bandung Wiknjosastro. H, et.al, 1999, Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,

www.depkes.go.id www.kompas.com