BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir tahun 2015, negara-negara di Asia Tenggara sedang gencargencarnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut Kieso

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara akurat dan tepat waktu (Rachmawati, 2008). biasanya dapat melakukan kesalahan manajemen (mis-management) dan

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono,

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada periode akhir akuntansi harus menyusun laporan

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

BAB I PENDAHULUAN. sengit. Tidak sedikit perusahaan yang berlomba-lomba menarik perhatian investor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini, kondisi perekonomian di indonesia dapat dilihat dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan keberlangsungan suatu perusahaan (going concern). Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. andal dan dapat diperbandingkan. Untuk mendapat informasi yang relevan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan ( annual report) kepada

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. kreditor, calon investor, regulator dan para pengguna lainnya. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian di tahun 2011 yaitu sebesar 6,5 %, lebih baik bila

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan tentunya dimasa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, utamanya perusahaan yang telah go public.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Sehingga banyaknya perusahaan yang go public membuat

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin meningkat. Perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Informasi yang didistribusikan kepada masyarakat harus bersifat tulus,

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan go public memiliki kewajiban untuk mempublikasikan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wujud tanggung jawab manajemen kepada investor. Investor pada

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan berkembangnya perusahaan go public di Indonesia. Perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan (Fujianti, 2015). Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu laporan keuangan. keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.

BAB I PENDAHULUAN. Minat investor global berinvestasi di emerging market, terutama Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi-informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 Peraturan Nomor X.K.2

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang berperan

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan pasar bebas ASEAN, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan dan penyampaian informasi keuangan dari suatu perusahaan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Sehingga informasi yang dihasilkan akan kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai suatu instrument untuk mengukur kinerja perusahaan. Para pengguna

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha. Disatu sisi, Indonesia merupakan negara yang memiliki daya

keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan go public. Peningkatan jumlah perusahaan go public diikuti dengan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (go public) Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan masyarakat umum.

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan memiliki peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. permintaan atas audit laporan keuangan juga meningkat pesat karena hal itu UKDW

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan atas perusahaan dalam bentuk efek kepada masyarakat luas, laporan

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. (Halim, 2000). Senada dengan pernyataan Halim, Aryati (2005) menyebutkan audit

BAB I PENDAHULUAN. (2010), laporan keuangan juga mempunyai peran yang penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. secara ekonomis serta pengelolaan sumberdaya secara kualitatif melalui kinerja

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengukur dan menilai kinerja perusahaan serta mendukung keberlangsungan

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai penyedia informasi suatu perusahaan (Suardi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. audit laporan keuangan. Hal ini karena setiap perusahaan yang telah go public

BAB 1 PENDAHULUAN. ( perusahaan ) sebagai modal. Dalam beberapa tahun belakang ini, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. saham, pemerintah, kreditur, dan lain-lain (Rachmawati, 2008) Semakin berkembangnya pasar modal di Indonesia pada saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang telah go

BAB I PENDAHULUAN. kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip-prinsip yang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi permintaan audit terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemanfaatan laporan keuangan. Menurut Suwardjono ketepatwaktuan informasi. relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Menurut IAI dalam. pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin bertambahnya entitas yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian perdagangan bebas seperti AFTA (ASEAN Free Trade Area), kemudian ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) serta Indonesia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir tahun 2015, negara-negara di Asia Tenggara sedang gencargencarnya masuk dalam sebuah istilah MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). MEA merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi kurang lebih 500 juta penduduknya. Perdagangan bebas dapat diartikan tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan non-tarif bagi negara-negara anggota ASEAN. MEA menandakan kesiapan negara-negara yang tergabung dalam ASEAN untuk saling terbuka dalam segala bidang yang lebih terfokus pada bidang ekonomi. Pemerintah Republik Indonesia mengimbau masyarakat Indonesia untuk siap dan mampu memberikan konstribusinya terhadap segala aspek, terutama aspek ekonomi agar pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat yang nantinya mampu menyejahterakan kehidupan masyaratkat pada umumnya. Tentu kontribusi tersebut juga dilakukan oleh negara-negara lainnya yang tergabung dalam MEA maupun negara-negara barat lainnya. Contoh yang paling nyata yang terjadi di Indonesia akhir ini adalah meningkatnya investasi penananam modal dalam negeri setiap tahuun yang dilakukan investor-investor baru dalam negeri maupun asing yang menanamkan modalnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan hadirnya emiten- 1

2 emiten baru yang go public yang siap meramaikain bursa saham di pasar modal (Badan Pusat Statistik, 2013). Tentunya investor-investor tersebut tidak sembarangan dalam menanamkan modalnya. Investor pasti punya suatu instrument atau alat yang digunakan untuk menilai, menghitung, dan mempertimbangkan apakah modal yang ditanamkan nanti sesuai dengan ekspektasi return yang diharapkan. Instrument tersebut biasanya terkandung dalam sebuah laporan yang biasa dikenal dengan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Dalam sebuah perusahaan, laporan keuangan mempunyai tujuan utama yaitu untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pembuatan keputusan bisnis dan ekonomi. Laporan keuangan dan Informasi yang berkualitas dalam laporan keuangan tersebut akan mampu memberikan gambaran positif dan dapat mempengaruhi investor serta pemegang kepentinganlainnya dalam pengambilan keputusan kredit, bisnis, investasi dan alokasi sumber daya perusahaan yang akan memajukan perusahaan tersebut (Priyetno, 2014) Hadirnya emiten-emiten baru yang go public tentunya harus memenuhi persyaratan dan kualifikasi tertentu sesuai regulasi yang dikeluarkan oleh BAPEPAM dan LK. Salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi tentunya adalah harus mempunyai laporan keuangan yang sudah diaudi toleh auditor independen.

3 Dengan begitu, informasi dari laporan keuangan tersebut terpercaya dan bisa digunakan oleh dalam mengambil keputusan. Agar sebuah laporan keuangan relevan, informasi yang dihasilkan harus memiliki manfaat umpan balik, memiliki manfaat prediktif, lengkap, dan tepat waktu. Laporan keuangan dikatakan tepat waktu jika laporan tersebut menyediakan informasi kepada pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (Kieso et al, 2012). Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2012 menyatakan bahwa Laporan keuangan tahunan wajib disampaikan kepada BAPEPAM dan LK dan diumumkan kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Hal ini dimaksud agar informasi dalam laporan keuangan bisa langsung digunakan investor dalam mengambil keputusan. Johnson (1998) dalam Sutaryo et al., (2014) mengatakan bahwa ketepatwaktuan laporan keuangan tergantung pada jangka waktu audit karena laporan keuangan tidak dapat diterbitkan sebelum audit selesai dilaksanakan. Proses penyajian laporan auditor independen dalam mencapai ketepatwaktuan semakin tidak mudah, mengingat semakin meningkatnya perkembangan perusahaan publik di Indonesia saat ini. Pada standar ketiga dalam GAAS (Generally Accepted Auditing Standars) juga terlihat hambatan dalam ketepatwaktuan (timeliness), yaitu audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan ketelitian serta pengumpulan alat-alat pembuktian yang cukup memadai. Pemenuhan standar audit tersebut oleh auditor berdampak pada

4 lamanya penyelesaian laporan audit, namun di sisi lain dapat meningkatkan kualitas hasil auditnya (Sari, 2011 dalam Anggradewi, 2014). Hal ini tentunya menyebabkan suatu kendala bagi auditor dalam menyelesaikan laporan keuangan auditannya secara tepat waktu. Keterlambatan mempublikasikan laporan keuangan bisa mengindikasikan adanya masalah dalam laporan keuangan emiten. Keterlambatan informasi dapat menimbulkan reaksi negatif dari pelaku pasar modal. Karena laporan keuangan auditan yang memuat informasi laba perusahaan dijadikan salah satu dasar pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual kepemilikan yang dimiliki oleh investor (Anggradewi, 2014). Umumnya keterlambatan ini sering disebut sebagai audit delay. Audit delay adalah waktu penundaan pelaporan laporan keuangan perusahaan, yang diukur dari tanggal tutup buku laporan keuangan perusahaan hingga dipublikasikan laporan keuangan di BEI. Semakin singkat audit delay, maka akan semakin relevan laporan keuangan yang diumumkan di BEI (Kusumawardani, 2013). Banyak penelitian sebelumnya yang menguji faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag, namun hasilnya menunjukkan perbedaan antara peneliti satu dengan yang lainnya. Hal tersebut mungkin disebabkan karena perbedaan variabel dan objek yang diteliti. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya audit repot lag diantaranya adalah ukuran perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2011) menyatakan bahwa, ukuran perusahaan berpengaruh secara negative terhadap audit report lag. Hasil koefisien regresi

5 menunjukkan nilai negatif yang berarti bahwa semakin besar suatu perusahaan maka semakin cepat proses audit yang dilakukan. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alkhatib et. al (2012) yang mengatakan bahwa variabel yang tidak berpengaruh terhadap audit delay yaitu ukuran perusahaan, hal ini dikarenakan perusahaan besar maupun kecil mempunyai sistem pengendalian intern yang kuat dan baik. Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag. Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian yang dilakukan oleh Anggradewi (2014). Perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah mengganti beberapa variabel independen sebelumnya yaitu independensi komite audit dan jenis industri dengan kompleksitas akuntansi dan profitabilitas. Alasan peneliti mengganti variabel independensi komite audit adalah karena struktur independensi komite audit dalam suatu perusahaan tidak terjadi penggantian setiap tahun, maka dari itu mungkin tidak akan terlihat pengaruhnya apabila variabel tersebut peneliti masukkan karena mengingat penelitian ini hanya menggunakan satu periode. Sedangkan alasan penggantian variabel jenis industri adalah populasi dari penelitian ini hanya terfokus pada satu jenis sektor saja yaitu perusahaan pertambangan. Perbedaan yang lain adalah periode waktu yang digunakan. Periode waktu dalam penelitian ini adalah tahun 2014. Peneliti melakukan penggantian variabel independensi komite audit dan jenis industri dengan profitabilitas dan kompleksitas akuntansi karena hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya terjadi perberbedaan. Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2008) menyatakan

6 faktor profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay, hasil tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Prameswari dan Yustrianthe (2015) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay. Berdasarkan fenomena dan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kembali dengan mengambil judul Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kompleksitas Akuntansi, Leverage, Profitabilitas, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Report Lag. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang akan yang diteliti adalah sebagai berikut: a. Apakah ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap audit report lag? b. Apakah kompleksitas akuntansi memiliki pengaruh signifikan terhadap audit report lag? c. Apakah leverage memiliki pengaruh signifikan terhadap audit report lag? d. Apakah profitabilitas pengaruh signifikan terhadap audit report lag? e. Apakah kualitas Kantor Akuntan Publik memiliki pengaruh signifikan terhadap audit report lag? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa: a. Ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap audit report lag

7 b. Kompleksitas akuntansi memiliki pengaruh signifikan terhadap audit report lag c. Leverage memiliki pengaruh signifikan terhadap audit report lag d. Profitabilitas pengaruh signifikan terhadap audit report lag e. Kualitas Kantor Akuntan Publik memiliki pengaruh signifikan terhadap audit report lag 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah: a. Manfaat Praktis 1. Memberikan informasi kepada auditor dalam mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi audit report lag sehingga dapat membantu dalam mengoptimalkan kinerja auditnya yaitu mempublikasikan laporan keuangan auditan dengan tepat waktu. 2. Memberikan informasi bagi para investor, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi audit report lag secara empiris sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan saat berinvestasi. 3. Memberikan informasi kepada manajemen perusahaan sehingga termotivasi dalam menyajikan laporan keuangan perusahaan yang andal dan tepat waktu b. Manfaat Teoritis 1. Memberikan kontribusi terhadap perkembangan teori akuntansi yang berkaitan dengan audit report lag.

8 2. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Menyediakan sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang secara teoritis dipelajari penulis selama perkuliahan..