BAB I PENDAHULUAN. karena terkadang banyak hal dan permasalahan yang dialami berasal dari pikiran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda bangsa. Kondisi ini sangat memprihatinkan sekaligus menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah sedang giat menggalakkan pembangunan disegala bidang ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa sekarang Bangsa Indonesia hidup di zaman global yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupan manusia, begitu pula dengan proses perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat. dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadikan manusia dapat berbeda dengan makhluk lain yang. dengan sendirinya, pendidikan harus diusahakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

2016 ANALISIS POLA MORAL SISWA SD,SMP,SMA,D AN UNIVERSITAS MENGENAI ISU SAINS GUNUNG MELETUS D ENGAN TES D ILEMA MORAL

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. sulit untuk dientaskan diantaranya adalah karena rendahnya kemampuan. adalah dengan didirikannya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti kejadian, serta erat hubunganya

BAB I PENDAHULUAN. didik untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia (bermoral). Sebab bangsa

BAB I PENDAHULUAN. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. aktif dalam pembangunan nasional. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai problematika remaja yang terjadi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga menghasilkan peserta didik yang pintar tetapi tidak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Akhlak dapat terbentuk. Dalam kehidupan sehari-hari akhlak

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan merupakan usaha sadar agar manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pada pendidikan dan perkembangan jiwa siswa adalah orang tua, selain

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Indriyani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. menolong dalam menghadapi kesukaran. c). menentramkan batin. 1 Realitanya,

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. ini sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan yang tertuang dalam Undangundang. Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 3:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan lembaga utama yang memainkan peranan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang, bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. mengalami goncangan jiwa (tingkat menengah). 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. menyadarkan manusia akan potensi-potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan. warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN. filterisasi terhadap dampak negatif yang ditimbulkannya. Adapun langkah

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. mengemukakan gagasan tentang pendidikan dan penerapan teori-teori yang telah ada

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan proses tranformasi budaya dan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak orang mungkin belum begitu paham dan mengetahui apa itu Hypnotherapy. Hypnotherapy adalah sebuah seni berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar yang bertujuan untuk memberikan sebuah perubahan bagi orang yang akan dituju (klien) dari segi bawah sadar yang dimiliki oleh orang tersebut, karena terkadang banyak hal dan permasalahan yang dialami berasal dari pikiran bawah sadar. Pikiran mengatur setiap tindakan, dan pikiran juga dapat mempengaruhi stamina dari tubuh. Dengan Hypnotherapy klien bisa dibantu untuk menyelesaikan permasalahan klien melalui pemograman ulang bawah sadar dan berbagai metode pendukung lainnya, mungkin sebagian orang belum menyadari pentingnya Hypnotherapy, dizaman modern seperti sekarang ini,yaitu masalahmasalah yang sering dialami adalah masalah yang berawal dari pikiran, banyak yang mengalami stress dan akhirnya menimbulkan berbagai masalah dan penyakit yang membuat kita tidak bisa beraktivitas dengan baik. Kita sering tidak menyadari hal ini, ternyata sakit yang kita alami sangat berhubungan erat dengan 1

2 kadar stress dari pikiran kita, dan dengan Hypnotherapy bisa membantu untuk menyelesaikan permasalahan. 1 Setiap orang menyadari bahwa harapan dimasa yang akan datang terletak pada putra-putrinya, sehingga hampir setiap orang berkeinginan agar putraputrinya menjadi orang yang berguna, oleh karena itu perlu adanya pembinaan yang terarah bagi putra-putrinya sebagai generasi penerus bangsa, sehingga mereka dapat memenuhi harapan yang dicita-citakan. Berbicara mengenai kenakalan siswa merupakan masalah yang sangat penting dan menarik untuk dibahas, karena siswa merupakan bagian dari generasi muda. Yaitu aset nasional dan merupakan tumpuan harapan bagi masa depan Bangsa dan Negara serta Agama, maka tentu menjadi kewajiban dan tugas kita semua baik bagi orang tua, guru dan pemerintah, untuk mempersiapkan generasi muda menjadi generasi yang tangguh dan berwawasan/ berpengetahuan yang luas dengan jalan membimbing dan mengarahkan mereka semua sehingga menjadi warga Negara yang baik dan bertanggung jawab secara moral. Berkaitan dengan hal ini maka winarno Surakhmad, menyatakan 2 : Adalah suatu fakta didalam sejarah pembangunan umat yang akan memelihara kelangsungan hidupnya untuk senantiasa menyerahkan dan mempercayakan hidupnya dalam tangan generasi yang lebih muda itulah 1 Rizal Darmawan, Artikel Hypnotherapy, Maret 2011. 2 Winarno Surakmad, Psikologi Pemuda,(Bandung: Jenmars, 1997), 12-13.

3 yang kemudian memikul tanggung jawab untuk memelihara kelangsungan hidup umatnya tetapi juga meningkatkan harkat hidup tersebut. Apabila generasi muda yang seharusnya menerima tugas penelitian sejarah bangsanya tidak memiliki kesiapan dan kemampuan yang diperlukan oleh kehidupan bangsa itu, niscaya berlangsung kearah kegersangan menuju kepada kekerdilan dan akhirnya sampai pada kehancuran. Karena itu, kedudukan generasi muda dalam suatu masyarakat adalah vital bagi masyarakat ini. Di era globalisasi sekarang ini dunia pendidikan dihadapkan dengan berbagai macam tantangan dan permasalahan.di antara permasalahannya adalah sebagaimana bahwa timbulnya berbagai macam bentuk kenakalan remaja. Remaja yang pada usia sekolah yang seharusnya difokuskan pada menuntut ilmu dan hal yang bermanfaat, namun kenyataannya sebaliknya malah melakukan berbagai tindakan yang tidak terpuji dan seharusnya tidak mereka lakukan. Kenakalan remaja yang sering terjadi di masyarakat merupakan bentukbentuk perbuatan menyimpang seperti mencuri, pelecehan seksual, minumminuman keras, penggunaan obat-obat terlarang, penodongan, narkotika, dan lain-lain. Apabila dipandang dari segi sudut pendidikan, penampilan dan prilaku remaja seperti di atas sangat tidak diharapkan, karena tidak sesuai dengan sosok

4 pribadi manusia Indonesia yang dicita-citakan, seperti yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional UU No. 20 Tahun 2003 yaitu: berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 3 Sebenarnya secara umum, kenakalan yang terjadi pada kalangan remaja (siswa) timbul karena dirinya memiliki masalah. Adapun secara umum masalahmasalah yang dihadapi oleh siswa di sekolah antara lain adalah: masalah pribadi, masalah yang menyangkut pembelajaran, masalah kinerja atau pekerjaan, masalah pendidikan, masalah sosial, masalah penggunaan waktu senggang dan lain sebagainya. Masalah tersebut apabila remaja tidak bisa menangani sendiri maka akan berujung pada pelarian atau bisa melakukan tindakan-tindakan yang umum, yang disebut kenakalan remaja. Dari beberapa masalah siswa tersebut membuktikan perlu adanya suatu arahan dan bimbingan dari lembaga pendidikan, maka dari itu sudah selayaknya terkait dengan permasalahan yang ada pendidikan harus bisa mengambil peran dan membantu dalam memecahkan persoalan atau permasalahan yang terkait dengan masalah siswa-siswinya. 3 UU RI No. 20 Tahun 2003.tentang system pendidikan Nasional (Bandung: Nuansa Aulia, 2005),11.

5 Sedangkan dalam ajaran agama Islam terdapat anjuran untuk saling tolongmenolong sesama manusia, sebagaimana dalam firmannya yang terdapat dalam Al-Qur an Surat Al-Maidah ayat 2:... Artinya:...Dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksanya. 4 Maka perlu adanya suatu bentuk usaha yang terarah dan terstruktur dari lembaga pendidikan.hal seperti ini seharusnya menjadi perhatian dan untuk menemukan solusinya dalam menangani kenakalan remaja yang terjadi pada siswa-siswi. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk anak yang mengalami kenakalan remaja seperti yang sudah disebutkan diatas tadi, salah satunya yaitu dengan cara/ Metode Hypnotherapy, yang mana Metode Hypnotherapy sesuai dengan namanya adalah cara terapi yang menggunakan hypnosis sebagai sarana untuk menjangkau pikiran bawah sadar klien. Karena yang diotak-atik adalah pikiran, kemudian terapis menemukan masalah yang ada pada klien dan memberikan motivasi, yang mana terapis perlu mengetahui teori mengenai pikiran dan cara kerjanya. 4 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemah, Q.S Al-Maidah : 2.

6 Maka dari itu Hypnotherapy adalah sebuah metode untuk membantu seseorang dalam mengatasi permasalahan yang dimiliki, yang berkaitan dengan keseharian mereka, banyak permasalahan dapat dibantu dan diselesaikan dengan Hypnotherapy, karena ternyata kebanyakan masalah yang kita miliki semua berawal dari pikiran. Apabila kita memiliki pikiran yang kurang sehat maka kita juga bisa mengalami hal yang kurang kita inginkan dan hal itu bisa membuat kita menjadi mengalami suatu permasalahan baik itu dari salah satu bagian tubuh kita maupun masalah lain. Bentuk-bentuk kenakalan remaja (siswa) itu berbeda-beda, seperti halnya kenakalan remaja yang ada di SMA Negeri 1 Besuki, namun yang jelas telah melanggar hukum, norma agama, dan tuntutan sosial kemasyarakatan. Sudah barang tentu kondisi seperti ini sangat bertentangan dengan tujuan pembangunan nasional dan mengambil tujuan nasional. 5 Lokasi SMA Negeri 1 Besuki ini sangat strategis, tepat didepan Alun-alun Kota Besuki yaitu berada di Jalan Gunung Ijen No 09 Kec Besuki Kab Situbondo. Setelah peneliti melakukan observasi, metode Hypnotherapy ini sudah diterapkan di SMA Negeri 1 Besuki dan telah berlangsung selama 2 tahun, dan terapisnya adalah guru PAI. Guru PAI disini bukan hanya berperan sebagai terapis yang menemukan dan memecahkan masalah pada siswa. Tetapi juga 5 Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental (Jakarta: CV Haji Mas Agung, 1998), 111.

7 sebagai motivator tentang keagamaan pada siswa yang membutuhkan bimbingan dan arahan pada saat Hypnotherapy berlangsung. 6 Mengapa peneliti meneliti di SMA Negeri 1 Besuki? Karena setelah peneliti melakukan observasi metode Hypnotherapy dirasa unik, dan jarang sekali diterapkan di sekolah-sekolah. Oleh karena itu suatu yang menarik untuk diteliti lebih lanjut dan mendalam, hal inilah yang menjadi daya tarik peneliti untuk mengangkat judul Penggunaan Metode Hypnotherapy Dalam Menangani Kenakalan Remaja Pada Siswa di SMA Negeri 1 Besuki Tahun Pelajaran 2016/2017. B. Fokus Penelitian Untuk mempermudah penelitian, maka peneliti memilih dan menentukan fokus penelitian yang hendak dikaji sehingga tidak melebar kemana-mana. Menurut M. Toha Anggoro, suatu masalah yang bersifat umum dan banyak jumlahnya kelak akan menyulitkan peneliti sendiri apabila masalah tersebut tidak peneliti fokuskan sejak awal. 7 Beberapa fokus penelitian yang muncul berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya adalah sebagai berikut: 6 Wawancara, Sarwoko selaku Guru PAI SMA Negeri 1 Besuki (Rabu 3 Agustus 2016). 7 M. Toha Anggoro, Materi Pokok Metode Penelitian (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011 ), 11.

8 1. Bagaimana perencanaan metode Hypnotherapy Guru PAI dalam menangani kenakalan remaja pada siswa di SMA Negeri 1 Besuki Tahun pelajaran 2016/2017? 2. Bagaimana pelaksanaan metode Hypnotherapy Guru PAI dalam menangani kenakalan remaja pada siswa di SMA Negeri 1 Besuki Tahun pelajaran 2016/2017? 3. Bagaimana Evaluasi metode Hypnotherapy Guru PAI dalam menangani kenakalan remaja pada siswa di SMA Negeri 1 Besuki Tahun pelajaran 2016/2017? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu kepada masalahmasalah yang telah dirumuskan sebelumnya dalam rumusan masalah. 8 Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendiskripsikan perencanaan metode Hypnotherapy Guru PAI dalam menangani kenakalan remaja pada siswa di SMA Negeri 1 Besuki Tahun pelajaran 2016/2017. 8 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press), 42.

9 2. Untuk mendiskripsikan pelaksanaan metode Hypnotherapy Guru PAI dalam menangani kenakalan remaja pada siswa di SMA Negeri 1 Besuki Tahun pelajaran 2016/2017. 3. Untuk mendiskripsikan Evaluasi metode Hypnotherapy Guru PAI dalam menangani kenakalan remaja pada siswa di SMA Negeri 1 Besuki Tahun pelajaran 2016/2017. D. Manfaat Penelitian Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat.manfaat tersebut bisa bersifat teoritis, dan praktis.untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu untuk mengembangkan ilmu, namun juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah. Bila peneliti kualitatif dapat menemukan teori, maka akan berguna untuk menjelaskan, memprediksikan dan mengendalikan suatu gejala. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis terhadap berbagai pihak, diantaranya: 1. Manfaat Teoritis a. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang luas tentang penggunaan metode Hypnotherapy dalam menangani kenakalan remaja. b. Diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran tentang penggunaan metode Hypnotherapy dalam menangani kenakalan remaja.

10 c. Dapat mengembangkan dan memperkaya khazanah keilmuan dan pengetahuan, yang terkait dengan penggunaan metode Hypnotherapydalam menangani kenakalan remaja di lembaga perguruan tinggi IAIN Jember. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuwan tentang penggunaan Metode Hypnotherapy dalam menangani Kenakalan remaja. b. Bagi Lembaga IAIN Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan literature atau refrensi, khususnya kepada jurusan Tarbiyah, sekaligus dapat digunakan sebagai pustaka bagi peneliti selanjutnya. c. Bagi Orang Tua Penelitian ini diharapkan dapat membantu orang tua dalam membimbing dan memberi pengajaran tentang kepribadian anak, dan juga agar orang tua mendukung terhadap kegiatan seperti Hypnotherapy yang ada di SMA Negeri 1 Besuki. d. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuwan guna untuk menjadikan kehidupan siswa/ remaja yang lebih baik dan berperilaku sesuai dengan ajaran islam.

11 E. Definisi Istilah Definisi istilah berarti tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian dalam judul penelitian.tujuannya agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti. 9 Adapun definisi istilah yang ditekankan disini adalah sebagai berikut: 1. Metode Hypnotherapy Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Cara kerja yang sistematis untuk memudahkan suatu pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. 10 Menurut Pius A. Partanta dalam kamus Ilmiah, Metode adalah cara yang teratur dan sistematis untuk pelaksaan sesuatu, cara kerja. 11 Sedangkan Hypnotherapy atau Clinical Hypnosis adalah aplikasi hipnotis dalam menyembuhkan gangguan mental dan meringankan gangguan fisik.hipnotis telah terbukti secara medis bisa mengatasi berbagai macam gangguan psikologis maupun fisik. Hipnotis tidak seperti cara pengobatan lain yang mengobati gejala (simptom) atau akibat yang muncul. Hipnotis berurusan langsung dengan penyebab suatu masalah. Dengan menghilangkan 9 Tim penyusun, Pedoman Penelitian Karya Ilmiah (Jember: STAIN Press, 2015), 83. 10 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press Depdikbud, 2002) 704. 11 Pius A.Partanta, Karya Ilmiah Kamus Popular (Surabaya: Arkulo, 1994), 461.

12 penyebabnya maka secara otomatis akibat yang ditimbulkan akan lenyap atau tersembuhkan. Jadi Metode Hypnotherapy sesuai dengan namanya adalah cara terapi yang menggunakan hypnosis sebagai sarana untuk menjangkau pikiran bawah sadar klien. Karena yang diotak-atik adalah pikiran, yang mana terapis perlu mengetahui teori mengenai pikiran dan cara kerjanya. 12 2. Kenakalan Remaja Kenakalan Remaja menurut Sudarsono ialah, Suatu perbuatan, baik itu kejahatan maupun pelanggaran, yang dilakukan oleh anak remaja dan bersifat melawan hukum, anti sosial, anti susila, serta menyalahi norma-norma agama. 13 Kenakalan remaja (juvenile delinquency), mengacu pada suatu rentang yang luas,dari tingkah laku yang tidak dapat diterima secara sosial (misalnya bersikap berlebihan disekolah) sampai pelanggaran status (seperti melarikan diri) hingga tindak kriminal (misalnya pencurian). Untuk alasan hukum, dilakukan pembedaan antara pelanggaran indeks dan pelanggaran status. 14 12 Adi W. Gunawan, Hypnotherapi The Art Of Subconscious Restructuring (Jakarta: PT. Gramedia Building, 2009), 17. 13 Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993), 10. 14 John W santrock, Perkembangan Remaja (Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 2003), 519.

13 Jadi, dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja yaitu persoalan tingkah laku atau tindakan remaja yang menyimpang baik dari segi hukum Negara, hukum islam ataupun dari peraturan-peraturan masyarakat di mana ia tinggal. F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan berisi tentang deskriptif alur pembahasan suatu karya tulis ilmiah mulai dari bab pendahuluan gingga bab penutup. 15 Untuk mempermudah penyajian dalam memahami dari sistematika penelitian ini, maka dibuat sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB Satu Pendahuluan. Berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika pembahasan. Fungsi bab ini adalah untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai pembahasan dalam skripsi. BAB Dua Kajian Kepustakaan. Pada bagian ini berisi tentang ringkasan kajian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan pada saat ini, dan berisi tentang kajian teori tentang kegunaan metode Hypnotherapi dalam meminimalisir kenakalan remaja. Fungsi dalam bab ini adalah sebagai landasan teori pada bab berikutnya guna menganalisa data yang diperoleh dari penelitian. 15 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 54.

14 BAB Tiga Metode Penelitian. Dalam bab ini membahas tentang metode yang akan digunakan oleh peneliti, meliputi: pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, keabsahan data dan tahap-tahap penelitian. BAB Empat Hasil Penelitian. Pada bagian ini berisi tentang hasil penelitian yang meliputi tentang latar belakang obyek, penyajian data serta analisis serta pembahasan temuan. BAB Lima Kesimpulan dan saran. Bab ini merupakan bab terakhir yang memaparkan tentang kesimpulan dari penelitian yang dilengkapi dengan saransaran dari penulis dan diakhiri dengan penutup. Bab ini berfungsi untuk memperoleh suatu gambaran dari hasil penelitian berupa kesimpulan. Dengan hasil kesimpulan penelitian akan dapat membantu memberikan saran-saran konstruktif yang terkait dengan penelitian ini.