Authentic Couching Untuk Pengembangkan Perangkat Pembelajaran Character Building Berbasis Kearifan Lokal Sari

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI BENTUK CERPEN BERORIENTASI CHARACTER BUILDING BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Pembelajaran IPA Terpadu Melalui Keterampilan Kerja Ilmiah Untuk Mengembangkan Nilai Karakter. Henry Januar Saputra

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA

ANALISIS PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA. Oleh Fitri Siti Sundari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Magelang terhadap nilai-nilai

KOMPONEN KARAKTER (Thomas Lickona) Oleh: Kuncahyono Pasca UM

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TULISAN NARASI Inayah Hanum Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

2015 PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah-sekolah pada saat ini menghadapi tantangan di dalam mendidik

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Darussalam, Banda Aceh

MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER KELAS I DI SD NEGERI KAUMAN I KOTA MALANG

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI MI ISLAMIYAH AL WATHANIYAH KABUPATEN JOMBANG. Tesis. Oleh : UMI NURHAYATI

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN INTEGRATED APPROACH IPA. Henry Januar Saputra Abstrak

SILABUS MATA KULIAH PENDIDIKAN KARAKTER FAKULTAS ILMU SOSIAL UNY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD yang Terintegrasi Dengan Karakter Positif Siswa

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING. Oleh

LATAR BELAKANG. Jika dicermati, ternyata kesepuluh tanda jaman tersebut sudah ada di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

Dedy Ari Nugroho Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERAN PENDIDIKAN DALAM MEMBENTUK KARAKTER BANGSA MENGHADAPI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) AJAR DIRGANTORO *) *) Dosen STKIP PGRI Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Elis Nurjanah, 2013

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS I KECAMATAN MARGA

BAB V PEMBAHASAN. terurai, maka dalam pembahasan ini akan disajikan sesuai dengan permasalahan

Ichsan 1 ABSTRACT. Keywords: development, research instruments, teaching materials, education, character, character entrepreneur ABSTRAK

JURNAL PENELITIAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 SD TERBITAN TIGA SERANGKAI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN MEDIA GAMBAR DI SEKAR MELATI

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran IPE berbasis komunitas memberikan dampak positif dengan

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

PROGRAM PEMBUDAYAAN TERPADU DALAM MEMBINA KARAKTER ISLAMI PADA SISWA SEKOLAH DASAR SEBAGAI IMPLEMENTASI KURIKULUM BANDUNG MASAGI

PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER BANGSA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susi Susanti, 2015

ANALISIS PELATIHAN STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH ADIWIYATA BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PIYUNGAN

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Karakter Bangsa dalam. Proses Pembelajaran Menurut Kurikulum 2013 di SD Negeri 01

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH. Agus Munadlir Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Wates

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA. DALAM PEMBELAJARAN PKn TERHADAP SISWA KELAS V SD N WIRUN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLLIKASI

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. pada masalah kompetensi guru seni budaya dalam pembelajaran seni musik pada

1. Ringkasan Hasil Penelitian, Tahun Dosen FPMIPA IKIP PGRI Semarang

PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN MORAL BAGI ANAK USIA DINI. Ati Sukmawati Dosen Jurusan Pendidikan IPA Biologi FITK IAIN Mataram.

ASESMENT PENDIDIKAN KARAKTER DAN MORAL ANAK USIA DINI DENGAN BASIS KEARIFAN LOKAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL PENERAPAN SELF ASSESSMENT DI SEKOLAH DASAR DHARMA PUTRA TANGERANG

PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SESUAI DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA DI SD TAHUNAN, KUSUMANEGARA, YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN KARAKTER SISWA SMK NEGERI KELOMPOK TEKNOLOGI SE-KOTA YOGYAKARTA JURNAL SKRIPSI. Oleh Okky Dwi Cahyandari

MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS KARAKTER. Nurlina STAIN Palopo

HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH, KELUARGA, DAN MASYARAKAT TERHADAP KARAKTER SISWA SMK NEGERI KELOMPOK TEKNOLOGI SE-KABUPATEN SLEMAN JURNAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya, maka layanan pendidikan yang tepat bagi anak perlu terus-menerus

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kurikulum, silabus dan RPP merupakan satu rangkaian yang tak

I. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan naturalistik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan education. diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan.

AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS

BAB I PENDAHULUAN. mengalir begitu cepat ini memberikan pengaruh terhadap perilaku peserta

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

MANFAAT EMOTIONAL INTELLIGENCE BAGI PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA SMA KELAS XI MATERI ASAM BASA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. sikap ( attitudes), perilaku (behaviours), motivasi (motivations) dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN. 1. Pembinaan pencak silat yang berorientasi olahraga kompetitif dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUHAN. detail yang berbeda. Nilai berasal dari bahasa latin, dari kata value

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

MANUAL PENETAPAN STANDAR MUTU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Remaja Rosda Karya, 2013) hlm. 16. aplikasinya (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, 2009) hlm, 13

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memperjelas istilah pada permasalahan yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research).

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. A. Penetapan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku. kepribadian siswa dalam menerapkan pendidikan karakter

BAB VI PENUTUP. berbagai pihak yang berkaitan dengan implementasi Authentic Assessment dalam

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENGINTEGRASIKAN PENDIDIKAN KARAKTER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

Penerapan Pembelajaran Project Based Learning Menggunakan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil Belajar PPKn dan Pembentukan Karakter Siswa

Rancangan Pengembangan Karakter Anak Usia Dini Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Pedesaan di Kopeng Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya berlangsung pada satu tahap perkembangan saja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam meningkatkan pengetahuan siswa. Selain sebagai pengajar, guru juga

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari dunia, apabila

BELAJAR DI ERA DIGITAL: BAHASA INGGRIS BERBASIS LOKALITAS MELALUI MEDIA SOSIAL SEBAGAI LANGKAH ANTISIPATIF MENYONGSONG 0 KM JAWA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

Transkripsi:

Authentic Couching Untuk Pengembangkan Perangkat Pembelajaran Character Building Berbasis Kearifan Lokal 1 Oleh: Endah Rita, S. Dewi 2., Sumarno 3, Prasetiyo 4 Sari Authentic Couching untuk Pengembangkan Perangkat Pembelajaran Character Building Berbasis Kearifan Lokal merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di SD IT Assalamah Ungaran. Target luaran dari kegiatan ini adalah 1) tersedianya perangkat pembelajaran character building beserta instrument penilaiannya. 2) optimalinya pengembangan, pengimplementasian dan evaluasi pembelajaran character building. 3) peningkatan kualitas pembelajaran character building. 1. Ringkasan Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, Tahun 2010 2. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP PGRI Semarang 3. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP PGRI Semarang 4. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP PGRI Semarang

A. Pendahuluan Kerisauan dan kerinduan banyak pihak untuk kembali memperkuat pendidikan karakter dan budaya bangsa direspons dengan baik Tekad pemerintah menjadikan pengembangan karakter dan budaya bangsa sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional harus dimaknai serius. Penyelenggara pendidikan membutuhkan masukan, antara lain; menyangkut model-model pengembangan karakter dan budaya bangsa sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional. Pendidikan karakter harus berakar dari budaya bangsa yang banyak melahirkan nilai atau kearifan. Khazanah budaya bangsa yang beragam, memberikan implikasi setiap masyarakat memiliki budaya lokal yang berbeda sehingga melahirkan kearifan lokal. Namun demikian, kearifan lokal melahirkan nilai-nilai yang realtif sama seperti tanggung jawab, kerjasama, toleransi dan lain-lain. Menurut Freud kegagalan penanaman karakter dan kepribadian yang baik pada masa anak-anak akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak. (Erikson, 1968). Maka dari itu, dibutuhkan motivasi bagi para pelaku pendidikan dasar khususnya guru sekolah dasar untuk mengintegrasikan kearifan lokal dalam pembelajaran sehingga melahirkan generasi yang berkarakter. Motivasi tersebut dapat berupa pelatihan dan bimbingan yang memberikan kesempatan guru berlatih secara autentik (authenthic couching) untuk menganalisis, merancang, mengimplementasikan serta refleksi dan mengevaluasi karakter hasil belajar siswa. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah sebagai berikut: 1) belum tersedianya perangkat pembelajaran character building beserta instrument penilaiannya, 2) mitra memerlukan optimalisasi untuk mengembangkan, implementasi dan evaluasi pembelajaran character building dan 3) penerapan pembelajaran character building belum dilaksanakan secara optimal, berakibat berkurangnya peran sekolah dalam pembentukan karakter siswa. Solusi yang ditawarkan dalam kegiatan pengabdian ini adalah melalui pelatihan, pendampingan dan evaluasi terhadap perangkat serta implementasi perangkat yang disusun oleh guru, adapun alurnya adalah sebagai berikut:

1. guru belum optimal melaksanakan pendidikan karakter 2. guru belum optimal mengintegrasika n kearifan lokal dalam pembelajaran 3. guru belum terbiasa menilai karakter siswa secara profesional. Pelatihan dan Bimbingan secara autentik (Authentic couching) Guru: 1. mengembangkan pembelajaran integrasi karakter 2. menyusun instrumen penilaian 3. mengimplementasi kan pembelajaran integrasi karakter Adapun target luaran yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1) tersedianya perangkat pembelajaran character building beserta instrument penilaiannya, 2) optimalinya pengembangan, pengimplementasian dan evaluasi pembelajaran character building dan 3) peningkatan kualitas pembelajaran character building. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema authentic coaching untuk pengembangkan perangkat pembelajaran character building berbasis kearifan lokal menghasilkan produk antara lain: 1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) character building. RPP yang dikembangkan dan diimplementasikan dalam pengabdian ini pada dasarnya tidak berbeda dengan RPP yang ada pada umumnya. Akan tetapi RPP yang diimplementasikan ini memiliki karakteritik tersendiri, yaitu terletak pada komponen indikator, tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran. Untuk indikator pada RPP secara umum hanya menuliskan capaian pembelajaran hanya pada ranah kognitif saja. Sedangkan RPP character building pada komponen indikator menekankan secara eksplisit karakter yang harus ditampilkan atau hendak dicapai. Pada komponen tujuan pembelajaran secara umum hanya menuliskan capaian pembelajaran hanya pada ranah kognitif. Sedangkan komponen tujuan pembelajaran character building, terpapar dengan jelas kondisi yang diberikan kepada siswa untuk bisa menampilkan karakter baik dalam proses pembelajaran maupun penilaian.

Susilo (2010) menjelaskan integrasi pendidikan karakter pada mata-mata pelajaran di sekolah mengarah pada internalisasi nilai-nilai di dalam tingkah laku seharihari melalui proses pembelajaran dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. 2. Instrumen evaluasi pembelajaran character building. Di dalam instrumen evaluasi ini fokus pada karakter yang akan dicapai, dengan kreteria penilaian A: melakukan dengan baik, B: melakukan dan perlu perbaikan dan C: tidak melakukan, dari kreteria tersebut guru dapat mengukur tingkat perkembangan karakter siswa yang selama ini belum teramati dengan baik. Menurut Koesoema (2007), penilaian tentang pendidikan karakter semestinya mengarah kepada bagaimana pelaku merefleksikan perbuatan dan keputusannya dalam kaitannya dengan perkembangan diri sendiri dan orang lain, untuk memiliki kepekaan tersebut dibutuhkan latihan terus menurus. 3. Uji coba instrumen supervisi pembelajaran character building. Dalam mengimplementasikan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan oleh guru, maka dilakukan supervisi yang menggunakan panduan rating scale untuk pengamatan standar-standar kualitas pendidikan karakter sebagai panduan oleh pengamat (Character education quality standards A self-assessment tool for schools and districs charahter education partnership, 2008) sehingga melalui supervisi tersebut diperoleh sejumlah temuan kualitas implementasi perangkat pembelajaran oleh guru. Dengan demikian untuk kegiatan supervisi terhadap pembelajaran integrasi karakter disarankan untuk mempergunakan instrumen tersebut. 4. Kualitas pembelajaran character building. Dari pembelajaran yang telah mempergunakan perangkat pembelajaran character building, mengakibatkan berkembangnya kesadaran guru bagaimana melatihkan, memberikan kesempatan dan mengkondisikan proses pembelajaran siswa untuk bisa menampilkan karakter secara natural. Selain itu pembelajaran yang terbentuk siswa lebih aktif dalam pembelajaran untuk merasakan karakter sehingga menjadi sebuah habit. Hal ini karena pembelajaran menerapkan multi strategi atau metode. Menurut Susilo (2010) Metode pembelajaran digunakan guru untuk menciptakan lingkungan pembelajaran dan untuk mengkhususkan kegiatan yang akan melibatkan guru dan siswa dalam pembelajaran. Metode pembelajaran harus divariasikan dalam praktik pembelajaran, sebab tidak ada satupun dari salah satu metode pembelajaran yang paling unggul. Sementara metode tertentu mungkin terkait erat dengan strategi tertentu, ada juga metode yang dapat ditemukan berada dalam berbagai strategi (multi strategi). Selain itu

pembelajaran yang di implementasikan guru memberikan kesempatan anak untuk mengenal, merasakan dan melakukan perilaku karakter dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Megawangi (2003) bahwa pendidikan karakter melalui tiga tahapan yaitu moral knowling atau tahap mengetahui apakah itu perilaku karakter, moral feeling atau tahap merasakan perilaku karakter dan moral action atau tahap menerapkan perilaku karakter. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Authentic Couching untuk Pengembangkan Perangkat Pembelajaran Character Building Berbasis Kearifan Lokal menyimpulkan bahwa: 1) karakter merupakan subjek tersendiri tetapi pembelajaran karakter terintegrasi dalam kontent kurikulum sekolah, 2) pengembangan perangkat pembelajaran integrasi karakter meng-eksplisit-kan karakter dalam komponen indikator dan tujuan, kegiatan pembelajaran dan penilaian sebagai bagian pembelajaran karakter merupakan upaya sadar yang disengaja dan 3) pola pembimbingan Authentic Couching efektif menginduksikan pengembangan perangkat pembelajaran, instrumen penilaian dan implementasi pembelajaran integrasi karakter. Berdasarkan hasil pengabdian kepada masyarakat Authentic Couching Untuk Pengembangkan Perangkat Pembelajaran Character Building Berbasis Kearifan Lokal menyarankan: 1) pola pembimbingan Authentic Couching dapat ditindaklanjuti pihak sekolah dalam rangka melaksanakan pembelajaran integrasi karakter, 2) dalam penyelenggaraan pembelajaran karakter, masukan dan perjumpaan dengan pemangku pendidikan, masyarakat, orang tua, 3) Penilaian dilaksanakan untuk mengetahui perkembangan aktualisasi karakter dalam kehidupan sehari khususnya dalam proses pembelajaran dan 4) nilai-nilai yang merupakan dasar pembentukan karakter disarankan digali dari visi dan misi sekolah yang dapat dikristalisasi dari kearifan lokal.

DAFTAR PUSTAKA Daniel Goleman. 1997. Emotional Intellegence: Why it can matter more than IQ. New York: Bantam Books. Elmubarok, Z. 2009. Membumikan Pendidikan Nilai. Alfabeta: Bandung. Koesoemo, A. D. 2007. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Gramedia. Lickona, T. 1992. Educating for Character, How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam Books. Megawangi, Ratna. 2003. Pendidikan Karakter Untuk Membangun Masyarakat Madani. Jakarta. Institut Pengembangan Pendidikan Karakter. Character education quality standards A self-assessment tool for schools and districs charahter education partnership, 2008.