BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM IFORMASI GEOGRAFI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 11: GEOGRAFI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (yang disebut

RINGKASAN SKRIPSI. Telkom Flexi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

Pengertian Sistem Informasi Geografis

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

BAB 2 LANDASAN TEORI

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

BAB I. I.1.Latar Belakang PENDAHULUAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster.

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP Nomor 10 Tahun 2000 (dalam Indarto,2010 : 177) Secara umum peta

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005).

PENGEMBANGAN PROTOTIPE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN RUTE ANGKUTAN UMUM KOTA SEMARANG

PENGERTIAN DAN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)

BAB 1 PENDAHULUAN. dan jasa, mempromosikan produk dan jasa, mengambil bahan dari supplier dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO

Modern structured analysis Approch(MSAA) dan structured system Analysis and Design Method (SSADM) BY LILIS PUSPITAWATI, SE.,M.SI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS - PENGENALAN AWAL MENGENAI SIG & KONSEP DASAR SIG OUTLINE

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2010), jumlah penduduk DKI Jakarta adalah

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-11. Geogrphical Information System (GIS) Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III. Landasan Teori

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI

1. Konsep dan Prinsip Analisa

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN

Sistem Informasi Geografis. Widiastuti Universitas Gunadarma 2015

Pengantar Komputer. Sistem Komputer. Salhazan Nasution, S.Kom

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. bertempat di jalan Raya Batujajar Cimareme Padalarang.

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Terdapat beberapa definisi tentang sistem yaitu: melalui proses transformasi. (O Brien, 2008).

BAB III LANDASAN TEORI. ini, adapun teori-teori yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Bab III. Landasan Teori

BAB III LANDASAN TEORI. Pengadaan adalah proses untuk mendapatkan pasokan barang di bawah

Dasar-dasar Pemetaan Pemahaman Peta

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. utuh dan terpadu serta terorganisasi. proses transformasi yang terorganisasi. mencapai tujuan yang sama, yaitu keluaran.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Nama : Rendi Setiawan Nim :

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif.

BAB 2 LANDASAN TEORI. saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memahami SIG. Dengan melihat unsur-unsur pokoknya, maka jelas SIG

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. proses transformasi yang terorganisasi.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a) Purwadhi (1994) dalam Husein (2006) menyatakan: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta

BAB III. Landasan Teori

Apa itu DATA? Apa bedanya DATA & INFORMASI?

BAB III LANDASAN TEORI. Terdapat dua kelompok di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang

Sistem Informasi Geografis. Model Data Spasial

[Type the document title]

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Adipandang YUDONO

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL(PNS) SEKTOR PERHUBUNGAN PADA PULAU JAWA

III. METODOLOGI PENELITIAN. prosedur (tata kerja) ilmiah geografi, untuk mencapai tujuan penelitian, di bidang

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Penggajian. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III LANDASAN TEORI. 1. Suatu proses hubungan pribadi yang bersifat dinamis. 2. Suatu bentuk bantuan yang sistematis kepada murid.

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. bertahan dalam jangka waktu tertentu. Menurut (Kristanto, 2008:1) sistem

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

BAB 2 LANDASAN TEORI. catatan fakta, konsep atau instruksi pada tempat penyimpanan untuk komunikasi,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem O Brien(2005,p22) menjelaskan pengertian sistem sebagai sekumpulan komponen yang saling berelasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui proses transformasi yang terorganisasi. McLeod(2001,p12) berpendapat bahwa suatu sistem terdiri atas sekumpulan elemen yang disatukan untuk melakukan tugas tertentu atau mencapai suatu tujuan. Sedangkan Hall(2001,p5) menjelaskan bahwa sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. Dari beberapa pengertian sistem di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan sekumpulan komponen yang saling terkait, bekerja sama, dan berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam hal menerima masukan, melakukan suatu proses, dan menghasilkan keluaran untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 8

9 2.1.2 Pengertian Informasi Turban(2001,p15) menjelaskan bahwa informasi adalah sekumpulan data yang diorganisasikan dalam beberapa bentuk sehingga mempunyai arti atau bermanfaat bagi yang menerimanya. McLeod(2004,p10) menjelaskan bahwa informasi adalah proses data yang memiliki arti, biasanya menyampaikan kepada pengguna sesuatu yang belum pernah mereka ketahui. Dari beberapa pengertian informasi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data dari suatu sistem yang bermanfaat bagi penerimanya, sehingga dapat digunakan untuk mengambil keputusan sesuai dengan konteks informasi yang diterima dan tujuan sistem tersebut. 2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Turban(2001,p15) menjelaskan bahwa sistem informasi adalah cara-cara untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi untuk tujuan tertentu, yang terdiri dari masukan(data dan instruksi) serta keluaran(laporan dan hasil perhitungan) yang bermanfaat bagi pemakai atau sistem lain. O Brien(2005,p6) mendefinisikan bahwa sistem informasi adalah kombinasi yang terdiri dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komputer, serta sumber data yang dapat mengumpulkan, mengubah, dan mendistribusikan informasi dalam organisasi.

10 Dari beberapa pengertian sistem informasi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang melakukan pengumpulan data dan analisis data yang ada untuk menghasilkan suatu informasi yang dapat digunakan oleh penerima dalam hal melakukan suatu pengambilan keputusan. 2.2 Geografi 2.2.1 Pengertian Geografi Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geos dan graphien. Geos berarti bumi atau permukaan bumi, sedangkan graphien berarti mencitrakan sesuatu atau melukiskan. Berdasarkan kata geografi dapat diartikan pencitraan bumi atau pelukisan bumi. Berdasarkan pendapat Wardiyatmoko(1996,p3), geografi adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya, seperti penduduk, fauna, flora, iklim, udara, dan segala interaksinya. Yang dimaksud dengan letak astronomis adalah letak suatu tempat yang dihubungkan dengan posisi garis lintang dan garis bujur, yang akan membentuk suatu titik koordinat. Garis lintang adalah garis paralel pada bola bumi yang sejajar dengan ekuator. Jadi Lintang Utara(LU) merupakan semua posisi atau tempat yang terletak di sebelah utara ekuator. Lintang Selatan(LS) merupakan semua posisi atau tempat yang terletak di sebelah selatan ekuator.

11 Yang dimaksud dengan garis bujur(meridian) adalah semua garis yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan, serta tegak lurus pada garis lintang. Semua meridian adalah setengah lingkaran basar. Banyak sekali meridian dapat ditarik, namun agar tidak terlalu rapat, dibuat tiap-tiap 10. Meridian pertama(prime meridian) adalah Meridian Greenwich sebagaimana disepakati bersama oleh bangsabangsa pada kongres Meridian Internasional. Kota Jakarta bila dilihat secara geografi terletak pada 106 22 42 Bujur Timur sampai 106 58 18 Bujur Timur dan 5 19 12 Lintang Selatan sampai 6 23 54 Lintang Selatan. 2.2.2 Pengertian Peta Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda-beda, mulai dari peta konvensial yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Peta mulai ada dan digunakan sejak manusia melakukan penjelajahan dan penelitian. Walaupun masih dalam bentuk yang sangat sederhana yaitu dalam bentuk sketsa mengenai lokasi suatu tempat tertentu saja.

12 Berdasarkan penggunaannya peta dapat dibagi menjadi : 1. Peta dasar Peta dasar biasanya digunakan untuk membuat peta turunan dan perencanaan umum maupun pengembangan suatu wilayah. Peta dasar umumnya menggunakan peta topografi. 2. Peta Tematik Peta tematik adalah peta yang terdiri dari satu atau beberapa tema dengan informasi yang lebih dalam atau detail. Peta tematik juga dapat menunjukkan hampir semua jenis informasi yang beragam dari satu tempat ke tempat lain. Berdasarkan skala, peta dapat dibagi menjadi : 1. Peta Kadaster atau Teknik Peta Kadaster atau Teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1:100 sampai 1:5.000. 2. Peta Skala Besar Peta Skala Besar adalah peta dengan skala 1:5.000 sampai 1:250.000. 3. Peta Skala Sedang Peta Skala Sedang adalah peta dengan skala 1:250.000 sampai 1:500.000.

13 4. Peta Skala Kecil Peta Skala Kecil adalah peta dengan skala 1:500.000 sampai 1:1.000.000 atau lebih. Secara Umum, Fungsi Peta dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi, 2. Memperlihatkan ukuran(luas dan jarak) serta arah suatu tempat di permukaan bumi, 3. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai, dan bentuk-bentuk lainnya, 4. Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti, 5. Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah, 6. Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan, 7. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan, 8. Alat untuk mempelajari hubungan timbal balik antara fenomenafenomena(gejala-gejala) geografi di permukaan bumi. Adapun komponen-komponen dari peta adalah: 1. Isi Peta Isi peta menunjukkan isi dari makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada pengguna peta.

14 2. Judul Peta Judul peta harus mencerminkan isi suatu peta tersebut. 3. Skala Peta dan Simbol Arah Skala sangat penting dicantumkan untuk melihat tingkat ketelitian dan kedetailan yang dipetakan. Misalkan: Sebuah belokan sungai akan tergambar jelas pada peta 1:10.000 dibandingkan dengan skala pada peta 1:50.000. Kemudian bentuk-bentuk pemukiman akan lebih rinci dan detail pada skala 1:10.000 dibandingkan peta skala 1:50.000. Simbol Arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah utara lazimnya mengarah pada bagian atas peta. Kemudian berbagai tata letak tulisan megikuti arah tadi, sehingga peta nyaman dibaca dengan tidak membolak-balikkan peta. Lebih dari itu, arah juga merupakan suatu hal yang penting sehingga si pemakai dapat dengan mudah mencocokkan objek di peta dengan objek sebenarnya di lapangan. 4. Legenda atau Keterangan Agar pembaca peta dapat dengan mudah memahami isi peta, seluruh bagian dalam isi peta harus dijelaskan dalam legenda atau keterangan.

15 5. Inzet dan Indeks Peta Peta yang dibaca, harus diketahui dari bagian bumi sebelah mana area yang dipetakannya tersebut. Inzet peta merupakan peta yang diperbesar dari bagian belahan bumi. Sebagai contoh: Kita ingin memetakan pulau jawa, pulau jawa merupakan bagian dari kepulauan indonesia yang di-inzet. Sedangkan indeks peta merupakan sistem tata letak peta, di mana menunjukkan letak peta yang bersangkutan terhadap peta yang lain disekitarnya. 6. Grid Dalam selembar peta sering terlihat dibubuhi semacam jaringan kotak-kotak atau grid sistem. Tujuan grid adalah untuk memudahkan menunjukkan lembar peta dari sekian banyak lembar peta dan untuk memudahkan penunjukan letak sebuah titik di atas lembar peta. 7. Nomor Peta Penomoran peta penting untuk lembar peta dengan jumlah besar dan seluruh lembar peta merangkai dalam satu bagian di muka bumi. 8. Sumber atau Keterangan Riwayat Peta Sumber ditekankan pada pemberian identitas peta, meliputi penyusun peta, percetakan, sistem proyeksi peta, penyimpangan

16 deklinasi magnetis, tanggal atau tahun pengambilan data, dan tanggal pembuatan atau pencetakan data, dan lain sebagainya yang memperkuat identitas penyusunan peta yang dapat dipertanggungjawabkan. 2.3 Sistem Informasi Geografi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi Geografi Definisi SIG(Sistem Informasi Geografi) selalu berkembang, bertambah dan bervariasi. Hal ini terlihat dari berbagai definisi SIG (Sistem Informasi Geografi) yang telah beredar. Berikut ini, beberapa definisi SIG menurut para ahli : 1. Menurut Aronoff,1989. SIG adalah sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografi. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisi. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemauan berikut dalam menangani data yang bereferensi geografi: (a) masukan, (b) manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), (c) analisis dan manipulasi data, (d) keluaran.

17 2. Menurut Bern, 1992 SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk : (a) Akusisi dan verifikasi data, (b) Kompilasi data, (c) Penyimpanan data, (d) Perubahan dan update data, (e) Manajemen dan pertukaran data, (f) Manipulasi data, (g) Pemanggilan dan presentasi data, dan (h) Analisis data. 3. Menurut Gistut, 1994 SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak, dan struktur organisasi. 4. Menurut Tomlin, 1990 SIG adalah suatu fasilitas untuk mempersiapkan, mempresentasikan, dan menginterpretasikan fakta-fakta (kenyataan) yang terdapat di permukaan bumi(definisi umum). Untuk definisi yang lebih sempit, SIG adalah konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer secara khusus dirancang untuk proses-proses akusisi, pengelolaan, dan penggunaan data kartografi.

18 5. Menurut Star, 1990 SIG adalah sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat geografi. Dengan kata lain, SIG merupakan sistem basis data dengan kemampuan-kemampuan khusus dalam menangani data yang tereferensi secara spasial, selain merupakan sekumpulan operasooperasi yang dikenakan terhadap data tersebut. Namun dari semua pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa SIG(Sistem Informasi Geografi) adalah sebuah sistem untuk menangkap, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan data secara spasial mengacu pada permukaan bumi. Pada dasarnya SIG(Sistem Informasi Geografi) terdiri dari beberapa komponen utama yaitu sistem komputer(sistem operasi dan perangkat keras), perangkat lunak, data spasial, manajemen data dan prosedur analisis serta orang yang mengoperasikan SIG(Sistem Informasi Geografi) tersebut, adapun komponen SIG(Sistem Informasi Geografi) tersebut harus menyediakan : 1. Akses yang cepat dan mudah ke data yang berjumlah besar. 2. Kemampuan untuk : a. Memasukkan data dan mengumpulkan data geografi(spasial atau non spasial). b. Mengintegrasikan data geografi(spasial atau non spasial).

c. Meng-update(meng-edit) data geografi(spasial atau non spasial). 19 d. Menyimpan dan mengambil kembali data geografi(spasial atau non spasial). e. Mempresentasikan atau menampilkan data geografi(spasial atau non spasial). f. Mengelola data geografi(spasial atau non spasial). g. Memanipulasi data geografi(spasial atau non spasial). h. Menganalisis data geografi(spasial atau non spasial). i. Menghasilkan keluaran(output) data geografi dalam bentuk-bentuk peta: peta tematik(view dan layout), tabel, grafik(chart), laporan(report), dan lainnya baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy. j. Menyambungkan atau menghubungkan suatu set data dengan yang lainnya. k. Analisis dan karakteristik dari suatu data spasial. l. Update data secara cepat dan murah. m. Pemodelan data atau memprediksi alternatif. 3. Kemampuan dalam hal keluaran(output) antara lain peta, grafik, alamat, daftar dan rangkuman statistik yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

20 2.3.2 Subsistem SIG Jika definisi-definisi di atas diperhatikan maka, SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem berikut: 1. Data Masukan Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG. 2. Data Keluaran Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik, peta, dan lain-lain. 3. Data Manajemen Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan di-edit. 4. Data Manipulation dan Analisis Subsitem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

21 Data Manipulasi dan Analisis Data Masukan SIG Data Keluaran Data Manajemen Gambar 2.1 Subsistem-Subsistem SIG 2.3.3 Komponen-komponen SIG 1. Perangkat Keras(Hardware) Dapat berupa komputer beserta instrumennya(perangkat pendukungnya) data yang terdapat dalam SIG diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dalam SIG terbagi menjadi 3 kelompok yaitu : a. Alat masukan(input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Contoh: Scanner, digitizer, CD-ROM. b. Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan. Contoh: CPU, tape drive, disk drive. c. Alat keluaran(ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data dalam proses SIG. Contoh: VDU, plotter, printer. Gambaran yang lebih jelas akan dijelaskan dalam skema di bawah ini:

22 Gambar 2.2 Perangkat Keras SIG Keterangan gambar: Data dasar geografi melalui unit masukan(digitizer, scanner, CD- ROM) dimasukkan ke komputer. Data yang telah masuk akan diolah melalui CPU(pusat pemrosesan data), dan CPU ini dihubungkan dengan: a. Unit penyimpanan(disk drive, tape drive) untuk disimpan dalam disket. b. Unit keluaran(printer, plotter) untuk dicetak menjadi data dalam bentuk peta. c. VDU(layar monitor) untuk ditayangkan agar dapat dikontrol oleh para pemakai dan programmer(pembuat program). Scanner :Alat untuk membaca tulisan pada sebuah kertas atau gambar. CD-ROM :Alat untuk menyimpan program. Digitizer :Alat pengubah data asli(gambar) menjadi data digital(angka). Plotter :Alat yang mencetak peta dalam ukuran relatif besar.

23 Printer :Alat yang mencetak data maupun peta dalam ukuran relatif kecil. CPU :(Central Processing Unit) Pusat pemrosesan data digital. VDU :(Visual Display Unit) Layar monitor untuk menayangkan hasil pemrosesan. Disk drive :Bagian CPU untuk menghidupkan program. Tape drive :Bagian CPU untuk menyimpan program. 2. Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan. Untuk lebih jelasnya terdapat pada skema di bawah ini: Gambar 2.3 Perangkat Lunak SIG Keterangan skema di atas yakni: Data hasil penginderaan jauh dan tambahan(data lapangan dan peta) dijadikan satu menjadi data dasar geografi. Data dasar tersebut dimasukkan ke komputer melalui unit masukan untuk

24 disimpan dalam disket. Bila diperlukan data yang telah disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau dicetak untuk bahan laporan(dalam bentuk peta/gambar). Data ini juga dapat diubah untuk menjaga agar data tetap aktual(sesuai dengan keadaan sebenarnya). 3. Data Data merupakan bagian terpenting dari SIG(Sistem Informasi Geografi), tanpa adanya data maka SIG tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. (Laudon, 2004, p8) menjelaskan bahwa data adalah aliran dari fakta-fakta kasar yang merepresentasikan kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum disusun dalam bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan oleh manusia. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi user. Dua sifat data antara lain: 1. Shared : Data dapat digunakan secara bersama-sama oleh user 2. Integrated : Data merupakan suatu kesatuan, sedapat mungkin menghindari pengulangan data menjadi lebih valid dan benar.

25 Jenis data yang digunakan dalam SIG(Sistem Informasi) ada dua yakni Data Atribut(Keterangan atau Non-Spasial) dan Data Spasial(Peta atau Geometris). 1. Data Atribut Data Atribut adalah data yang mendeskripsikan karateristik atau fenomena yang dikandung pada suatu objek data dalam peta dan tidak mempunyai hubungan posisi geografis. Contoh: Data Atribut sebagai sungai berupa kedalaman, kualitas air, habitat, komposisi kimia, konfigurasi biologis, dan lain sebagainya. Atribut dapat dideskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif. Pada pendeskripsian secara kualitatif, kita mendeskripsikan tipe, klasifikasi, label suatu objek agar dapat dikenal dan dibedakan dengan objek yang lain, misalnya: rumah sakit, hotel, dan sebagainya. Bila dilakukan secara kuantitatif, data objek dapat diukur atau dinilai secara skala ordinat atau tingkatan, interval(selang), dan rasio(perbandingan) dari suatu titik tertentu. Contohnya: populasi sungai 10 sampai 15 ekor ikan, kadar kimia air pada sungai tersebut buruk, dan sebagainya. 2. Data Spasial Data spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada posisi, obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spasial merupakan salah satu item dari

26 informasi, dimana di dalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, di bawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfer. Data spasial dan informasi turunannya digunakan untuk menentukan posisi dari identifikasi suatu elemen di permukaan bumi. Pentingnya peranan menentukan posisi lokasi yaitu, (1) pengetahuan mengenai lokasi dari suatu aktivitas memungkinkan hubungannya dengan aktivitas lain atau elemen lain dalam daerah yang sama atau lokasi yang berdekatan dan (2) Lokasi memungkinkan diperhitungkannya jarak, pembuatan peta, memberikan arahan dalam membuat keputusan spasial yang bersifat kompleks. Karakteristik utama dari data spasial adalah bagaimana mengumpulkannya dan memeliharanya untuk berbagai kepentingan. Selain itu juga ditujukan sebagai salah satu elemen yang kritis dalam melaksanakan pembangunan sosial ekonomi secara berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan. Berdasarkan perkiraan hampir lebih dari 80% informasi mengenai bumi berhubungan dengan informasi spasial. Data Spasial mempunyai beberapa komponen utama, yakni: 1. Titik Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu objek. Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasi di atas peta dan dapat

27 ditampilkan pada layar monitor menggunakan simbolsimbol. Titik tidak dapat mewakili objek tertentu berdasarkan skala yang ditentukan, misalnya: Sudut-sudut bangunan atau suatu gedung pada peta yang memiliki skala besar. 2. Garis Garis adalah bentuk linear yang akan menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek satu dimensi. Batas-batas polygon merupakan garis-garis, demikian juga jaringan listrik, komunikasi pipa air minum, saluran pembuangan, dan keperluan lainnya. 3. Poligon Poligon digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua dimensi. Sungai, danau, batas Propinsi, batas kota, adalah tipe-tipe entity yang pada umumnya direpresentasikan sebagai polygon. Suatu poligon paling sedikit dibatasi oleh tiga buah garis yang saling terhubung di antara ketiga titik tersebut. Gambar 2.4 Komponen-Komponen Data Spasial SIG

28 4. Manajemen Data Manajemen data adalah pengembangan dan penerapan arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Definisi ini cukup luas dan mencakup sejumlah profesi yang tidak bersentuhan langsung secara teknis dengan aspek tingkat rendah manajemen data lainnya. 5. Intelegensi Manusia(Brainware) Brainware merupakan kemampuan manusia dalam pengelolaan dan pemanfaatan SIG secara efektif. Bagaimanapun juga manusia merupakan subjek(pelaku) yang mengendalikan seluruh sistem, sehingga sangat dituntut kemampuan dan penguasaannya terhadap ilmu dan teknologi mutakhir. Selain itu diperlukan pula kemampuan untuk memadukan pengelolaan dengan pemanfaatan SIG, agar SIG dapat digunakan secara efektif dan efisien. Adanya koordinasi dalam pengelolaan SIG sangat diperlukan agar informasi yang diperoleh tidak simpang siur, tetapi tepat dan akurat. 2.4 Data Flow Diagram (DFD) Diagram alir data atau Data Flow Diagram adalah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. DFD tingkat 0 atau biasa disebut juga dengan model konteks, merupakan DFD yang mempresentasikan seluruh elemen sistem

29 sebagai sebuah proses tambahan dengan data input dan output yang ditunjukan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan. Proses tambahan dan jalur aliran informasi dipresentasikan pada saat DFD tingkat 0 dipartisi untuk mengungkap detail yang lebih.(presman,2001,p311) Berikut adalah notasi-notasi dasar yang digunakan dalam DFD : Entity eksternal Informasi yang ada di luar sistem yang dimodelkan. proses Transfer informasi yang ada di dalam sistem untuk dimodelkan. objek data Anak panah yang menunjukkan arah aliran data. Penyimpanan data Repositori data yang disimpan untuk digunakan oleh satu proses atau lebih. Gambar 2.5 Notasi-Notasi Dasar DFD 2.5 Basis Data(Database) Database merupakan koleksi bersama dari data logikal yang saling berhubungan, deskripsi dari data tersebut didesain untuk menemui kebutukan informasi suatu organisasi(connoly,2002,p14)

30 Database adalah kumpulan integrasi dari occurances file atau tabel yang merupakan representasi data dari suatu model interprise. (Mohammad Subekti,1997,p8) Suatu database mempresentasikan entity, atribut, dan hubungan logikal antar entity. Entity adalah distinct objek pada organisasi yang akan dipresentasikan pada database. Entity dapat berupa orang, tempat, barang, konsep, atau event. Attribut adalah properti yang mendeskripsikan beberapa aspek dari objek yang ingin kita record dan relationship adalah asosiasi antar entity. 2.6 Entity Relationship Merupakan gambaran dari hubungan antar data berdasarkan persepsi dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek dasar yang disebut entity, dan hubungan(relationship) antara objek-objek tersebut. Entity adalah benda atau objek pada dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek lain. Relationship adalah hubungan di antara beberapa entity. Model entity relationship merepresentasikan Mapping Cardinalities yang mengekspresikan jumlah entity ke entity lain yang dapat diasosiasikan melalui relationship set. Jenis-jenis Mapping Cardinalities 1. One to One:Sebuah entity di A dapat diasosiasikan paling banyak satu entity di B dan sebaliknya. 2. One to Many:Sebuah entity di A dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entity di B, namun entity di B hanya dapat paling banyak satu entity di A.

31 3. Many to One:Sebuah entity di A dapat diasosiasikan dengan paling banyak satu entity di B, namun entity di B dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entity di A. 4. Many to Many:Sebuah entity di A dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entity di B, dan sebaliknya. 2.7 Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut Jeffery L. Whitten, et al(2004,p281), Entity Relationship Diagram(ERD) adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang dideskripsikan oleh data tersebut. 2.8 State Transition Diagram (STD) STD dibuat dengan tujuan untuk mewakili sistem dengan sejumlah state serangkaian aktivitas yang berhubungan, menggambarkan hubungan antara state, menunjukan bagaimana sistem bergerak dari satu state ke state yang lain dan mendokumentasikan urutan dan prioritas dari state. STD pertama kali dikembangkan untuk membantu merancang kompiler. (William S.Davis dan David C.Yen,2000,p235) 2.9 Pseudocode dan Flowchart Pseudocode adalah deskripsi tingkat tinggi yang kompak dan informal dalam algoritma pemrograman komputer serta menggunakan struktur yang konvensional dari beberapa bahasa pemrograman, tetapi ditujukan untuk dibaca oleh manusia, bukan dibaca oleh mesin. Pseudocode biasanya berisi rincian-rincian bagi manusia yang tidak begitu banyak memiliki pemahaman tentang algoritma, seperti deklarasi

32 variabel, sistem-sistem kode tertentu dan lain sebagainya. Tujuan menggunakan Pseudocode adalah mempermudah bagi manusia untuk memahami bahasa pemrograman dibandingkan memahami koding-koding dari suatu bahasa pemrograman tertentu. Hal ini umumnya digunakan dalam buku-buku pelajaran dan publikasi ilmiah yang mendokumentasikan berbagai macam langkah-langkah algoritma, dan juga dalam perencanaan pengembangan suatu pemrograman komputer. Tidak ada sintaks standar untuk Pseudocode. Pseudocode mirip-mirip dengan kode-kode program. Tetapi hal itu jangan sampai membuat Pseudocode tertukar dengan kode-kode program yang dapat dieksekusi dan dikompilasi tanpa kesalahan. Flowchart dapat dibayangkan sebagai sebuah alternatif untuk grafis Pseudocode. Flowchart adalah jenis grafik umum, yang merupakan algoritma atau proses, yang menunjukkan langkah-langkah dan terhubung dengan anak panah. Flowchart digunakan dalam menganalisis, merancang, dokumentasi atau mengelola sebuah proses atau program dalam berbagai bidang. 2.10 Pengertian Pegawai Negeri Sipil(PNS) Pengertian Pegawai Negeri Sipil(PNS) atau Civil Servant merupakan salah satu organ penting bagi eksistensi suatu negara, keberadaan Pegawai Negeri Sipil(PNS) selain sebagai bagian dari eksekutif juga terdapat pada organ-organ kenegaraan lainnya seperti lembaga yudikatif maupun lembaga legislatif. Walaupun banyak predikat negatif disandangkan kepada Pegawai Negeri Sipil(PNS) namun masih banyak Pegawai Negeri Sipil(PNS) dengan jiwa pengabdiannya dan komitmen yang tinggi tetap melakukan tugasnya dengan sangat

baik dan terpuji bahkan rela untuk menyelesaikan tugasnya terpaksa harus bekerja sampai larut malam untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat. 33 Pengertian Pegawai Negeri menurut Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, adalah setiap Warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau, diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Pegawai Negeri Sipil(PNS) Berdasarkan Pasal 2 ayat (2) Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, terdiri dari Pegawai Negeri Sipil(PNS) Pusat dan Pegawai Negeri Sipil(PNS) Daerah Sebagaimana dikemukakan oleh Poerwotosoediro (1998:19) Kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil(PNS) pada setiap negara adalah penting dan menentukan karena pegawai negeri merupakan aparatur pelaksana pemerintah untuk menyelenggarakan pemerintahan dan kelancaran pembangunan dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional terutama ditentukan oleh kualitas dan kinerja Pegawai Negeri Sipil(PNS). Dengan posisi yang demikian maka diperlukan manajemen Pegawai Negeri sipil yang mampu secara komprehensif dan terperinci menjelaskan posisi, peran, hak dan kewajiban para Pegawai Negeri Sipil(PNS) tersebut. 2.11 Statistika 2.11.1 Pengertian Statistik dan Statistika Pada umumnya orang tidak dapat membedakan antara statistik dan statistika. Kata statistik berasal dari bahasa Latin yaitu status yang berarti

34 negara (dalam bahasa Inggris adalah state). Pada awalnya kata statistik diartikan sebagai keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh negara dan berguna bagi negara(anton Dajan, Pengantar Metode Statistik). Contohnya keterangan mengenai jumlah keluarga penduduk suatu negara, keterangan mengenai usia penduduk suatu negara, keterangan mengenai pekerjaan penduduk suatu negara, dan sebagainya. Perkembangan lebih lanjut menunjukkan bahwa pengertian statistik merupakan suatu kumpulan angkaangka. Contohnya statistik kelahiran, statistik hasil pertanian, statistik penduduk dan sebagainya. Agar pengertian statistik sebagai kumpulan angka-angka tidak membingungkan perbedaan pengertian antara kumpulan angka-angka dengan metode sehingga kumpulan angka tersebut berbicara. Dalam arti kumpulan angka tersebut disajikan dalam bentuk tabel, diagram, selanjutnya dianalisis dan ditarik kesimpulan. Ini semua ternyata merupakan pengetahuan tersendiri yang disebut statistika. Jadi pengertian statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan, penyajian, pengolahan, analisis data serta penarikan kesimpulan. yaitu: Statistika dalam pengertian sebagai ilmu dibedakan menjadi dua 1. Statistika Deksriptif Statistika yang mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran objek yang diteliti sebagaimana adanya tanpa menarik kesimpulan atau generalisasi. Dalam statistika deskripstif

35 ini dikemukakan cara-cara penyajian data dalam bentuk tabel maupun diagram, penentuan rata-rata(mean), modus, median, rentang, serta simpangan baku. 2. Statistika Inferensial(Induktif) Statistika yang mempunyai tujuan untuk penarikan kesimpulan. Sebelum menarik kesimpulan dilakukan suatu dugaan yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif. 2.11.2 Kegunaan Statistika Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, pada mulanya statistika hanyalah merupakan himpunan keterangan yang dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan(kuantitatif), yang hanya berguna untuk keperluan negara, terutama mempermudah penarikan pajak dan pengerahan penduduk untuk keperluan militer. Namun, sekarang ini statistika sangat luas penggunaannya, bahkan boleh dikatakan sudah dipakai di segala bidang kegiatan, terutama keterangan-keterangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka(kuantitatif). Karena pesatnya penggunaan statistika dalam kehidupan sehari-hari, maka pelajaran statistika sudah wajib diajarkan di sekolah-sekolah, mulai dari SMP hingga perguruan tinggi. Contoh kegunaan statistika adalah sebagai berikut:

36 a. Bidang Pendidikan Statistika berguna untuk mengukur kemampuan dan daya serap siswa terhadap mata pelajaran yang diberikan. b. Bidang Perhubungan Statistika berguna untuk mengukur kepadatan lalu lintas jalan raya, kunjungan wisatawan baik asing maupun domestik, arus penumpang, penyebaran tenaga kerja(baik Pegawai Negeri Sipil maupun Pegawai Swasta), dan lain sebagainya. c. Bidang Marketing Statistika berguna untuk mengetahui sirkulasi barang di pasar dan jumlah persediaan yang ada.