BAB III METODE PENELITIAN. berada pada tingkatan sekolah menengah pertama. Penelitian dilakukan di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

1. Variabel bebas (X) : Dukungan sosial teman sebaya. 1. Variabel terikat (Y) : Kemampuan bersosialisasi. 1. Kemampuan Bersosialisasi

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian yang akan dicapai secara sistematik, hal ini bertujuan agar hasil

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Defenisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi, Sampel, Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Operasional Variabel Penelitian, (c) Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, maka baik buruknya suatu hasil penelitian sebagian tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan. Suatu penelitian akan memberi hasil dan kesimpulan yang benar bila

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk membahas masalah-masalah atau cara yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya 1. Dari jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2013). Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan dua variabel dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif yaitu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a.

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. pola asuh otoriter) dan variabel terikat (perilaku bullying) sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Metode korelasional adalah metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Menurut Bambang (2005, h. 53) rancangan penelitian adalah mencatat

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai upaya penggambaran proses perjalanan dalam penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

DAFTAR PUSTAKA. Haditono.S, 1991, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta, Gadjah Mada University

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menguraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, defenisi oprasional,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelompok atau signifikansi hubungan yang diteliti. Bila dipandang dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. 2003). Menurut jenis penelitiannya, penelitian ini termasuk ke dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. sampel, (D) Metode pengumpulan data, (E) Validitas dan Reliabilitas alat ukur, 1. Variabel bebas : Adversity Quotient

BAB III METODE PENELITIAN. lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2009). Dalam metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan Sampel, (D) Metode Pengumpulan Data, (E) Validitas dan. Reliabilitas Alat Ukur, (F) Metode Analisis Data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 2. Variabel Bebas : Pola Asuh Orangtua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel adalah gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Transkripsi:

48 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian kepada remaja yang berada pada tingkatan sekolah menengah pertama. Penelitian dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Pematangsiantar, yang berada di Jl. Medan Raya Km.5,5 Gang Kapuk Kota Pematangsiantar. Penelitian dilaksanakan pada semester II, Tahun Ajaran 2012/2013, yakni pada bulan Maret sampai Mei 2013. B. Indentifikasi variabel Variabel penelitian dalam penelitian ini meliputi: 1. Variabel bebas (X1) : Pola asuh otoritarian Variabel bebas (X2) : Konformitas teman sebaya 2. Variabel tergantung (Y) : Kenakalan remaja 3. Variabel kontrol : Usia 4. Variabel moderator : Jenis kelamin C. Definisi operasional 1. Kenakalan Remaja Kenakalan remaja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku menyimpang dari atau melanggar hukum yang dilakukan oleh remaja siswa MTsN Pematangsiantar, yang dapat merugikan dirinya sendiri dan oranglain, ditinjau dari aspek kenakalan remaja. Data diungkap melalui alat ukur skala psikologi yang disusun oleh peneliti. Aspek kenakalan remaja tersebut meliputi: 1. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada oranglain, 2. Kenakalan yang

49 menimbulkan korban materi, 3. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban dipihak oranglain, 4. Kenakalan yang melawan status sebagai pelajar. 2. Pola asuh otoritarian Pola asuh otoritarian adalah perilaku orangtua terhadap anak remaja mereka yang bersifat menghukum, membatasi mengendalikan dengan tegas dan mutlak serta kurang memberikan peluang kepada mereka untuk berdialog. Data pola asuh orangtua tersebut diungkapkan melalui aspek pola asuh orangtua yang diukur melalui alat ukur skala psikologi yang disusun oleh peneliti. Aspek pola asuh otoritarian tersebut, meliputi : 1. Aspek batasan perilaku, 2. Aspek kualitas hubungan orangtua-anak, 3. Aspek perilaku mendukung, 4. Aspek tingkat konfik orangtua-anak. 3. Konformitas teman sebaya Konformitas teman sebaya merupakan untuk menyesuaikan diri, sikap, atau perilaku remaja lainyang bersifat positif, maupun negatif. Konformitas teman sebaya ditinjau dari aspeknya, yaitu : 1. Pemikiran, sikap, perilaku, 2. Penampilan, yang diungkapkan melalui alat ukur skala psikologi yang disusun oleh peneliti. 4. Usia Usia adalah waktu dalam tahun yang dihitung sejak subjek dilahirkan sampai saat penelitian dilakukan. Usia yang digunakan dalam penelitian ini adalah usia 12 sampai dengan 15 tahun.

50 5. Jenis kelamin Jenis kelamin adalah perbedaan karakteristik fisik sejak individu dilahirkan, yang dibedakan antara laki-laki dan perempuan, dan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. D. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kota Pematangsiantar, yang berusia 12 sampai dengan 15 tahun, duduk di kelas VII sampai kelas VIII. Siswa dimaksud adalah yang memiliki kriteria nakal menurut data bimbingan konseling di MTsN Pematangsiantar, tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah populasi 74 siswa, sesuai seleksi populasi. Alasan digunakan subjek berusia 12 sampai dengan 15 tahun (remaja), karena kenakalan remaja selalu dimulai dari usia remaja ini. Pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang menonjol maupun psikis. Remaja mencari identitas diri, mencari perhatian dari keluarga dan memiliki kelompok teman sebaya. Namun demikian, pada usia ini remaja mereka sudah dapat menilai mana yang baik dan mana yang buruk bagi dirinya sendiri serta mulai belajar menyesuaikan diri di lingkungan sosialnya. Seleksi populasi dilakukan sebagai berikut :

51 Tabel.1 Perolehan populasi sesuai kriteria nakal Kelas Jumlah siswa Jumlah siswa terseleksi sesuai kriteria VII : VII-1 VII-2 VII-3 VII-4 VII-5 VII-6 VII-7 VII-8 VII-9 36 38 36 36 36 36 34 30 32 0 3 1 4 0 9 6 5 6 Jumlah 314 34 VIII : VIII-1 VIII-2 VIII-3 VIII-4 VIII-5 VIII-6 VIII-7 27 40 40 39 37 39 20 4 5 4 4 9 9 5 Jumlah 242 40 Total 556 74 2. Sampel penelitian Teknik pengambilan sampel dari populasi dalam penelitian ini adalah Total sampling, dengan demikian ukuran sampel penelitian sebesar 74 siswa. Pemilihan sekelompok subjek yang didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. E. Alat (instrumen) pengumpulan data Alat (instrumen) pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi. Menurut Azwar (2011), skala adalah suatu metode

52 penelitian dengan menggunakan pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkapkan atribut yang bersangkutan. Dikarenakan atribut psikologi diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu berisi banyak aitem. Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah, semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Menurut Hadi (1991), ada beberapa anggapan yang dipegang oleh peneliti dalam metode ini, yaitu: 1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri 2. Apa yang dikatakan subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya 3. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan sama dengan yang dimaksud peneliti. Dalam penelitian ini, penulis menyusun tiga jenis skala, yaitu: skala kenakalan remaja, skala pola asuh otoritarian dan skala konformitas teman sebaya, sebagai berikut : a. Skala kenakalan remaja disusun berdasarkan aspek-aspek kenakalan remaja menurut Jensen (Sarwono, 2000), yaitu: 1. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada oranglain 2. Kenakalan yang menimbulkan korban materi 3. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkann korban dipihak oranglain

53 4. Kenakalan yang melawan status sebagai pelajar. b. Skala pola asuh otoritarian Skala pola asuh otoritarian disusun berdasarkan aspek-aspek pola asuh otoritarian menurut Frazier (2000), yaitu: 1. Aspek batasan perilaku (Behavioral quidelines) 2. Aspek kualitas hubungan orangtua-anak (emotional quality of parent-child relantionship) 3. Aspek Perilaku mendukung (Behavioral encouraged) 4. Aspek tingkat konflik orangtua-anak (Level of parent-child conflict) c. Skala konformitas teman sebaya Skala konformitas teman sebaya disusun berdasarkan aspek-aspek konformitas teman sebaya menurut Sears, dkk (Susilowati, 2011), yaitu : 1. Prilaku 2. Penampilan 3. Pandangan Skala yang digunakan berdasarkan skala Likert yaitu : a. pernyataan yang mendukung (favourable) terdiri dari 4 kategori yaitu ; Sangat Setuju (SS) dengan nilai 4, Setuju (S) dengan nilai 3, Tidak Setuju (TS) dengan nilai 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai 1.

54 b. pernyataan yang tidak mendukung (unfavourable) terdiri dari 4 kategori yaitu : Sangat Setuju (SS) dengan nilai 1, Setuju (S) dengan nilai 2, Tidak Setuju (TS) dengan nilai 3, dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai 4. Alat (instrumen) pengumpul data di atas, dikemukakan dalam kisi-kisi, sebagai berikut : Tabel. 2 Kisi-kisi alat pengumpul data kenakalan remaja No Variabel Aspek Variabel Indikator Aitem 1 Kenakalan remaja 1. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik 2. Kenakalan yang menimbulkan korban materi 3. Kenakalan sosial yang tidak menimbul kan korban pada pihak lain 4. Kenakalan yang melawan status sebagai pelajar Fav (+) Unfav (-) a. Memukul orang 1, 10, 29 2, 11, 30 lain b. Berkelahi 3, 31, 32 4, 33,55 c. Tawuran 5, 34, 56 7, 35, 57 a. Merusak inven- 6, 36, 58 8, 37, 59 taris sekolah b. Merusak fasilitas 9, 38, 60 12, 39, 61 umum c. Mencuri 13, 40, 62 14, 41, 63 d. Mengompas 15, 42, 64 16, 65, 78 a. Merokok 17, 43, 66 18, 44, 67 b. Mengkonsumsi 19, 45, 68 20, 46, 69 zat-zat adiktif c. Mengendarai 21, 47, 70 23, 48, 71 kendaraan (roda 2,4) dengan kecepatan tinggi di jalan raya a. Bolos sekolah 22, 49, 72 24, 50, 73 b. Pergi meninggal- 15, 51,74 26, 52, 75 kan rumah c. Melawan (guru, 27, 53, 76 28, 54, 77 orangtua) Total 39 39

55 Tabel. 3 Kisi-kisi alat pengumpul data pola asuh otoritarian No Variabel Aspek Variabel Indikator Aitem Fav (+) Unfav (-) 1 Pola asuh 1. Aspek batasan a. Orangtua memaksakan 1, 23, 45 2, 24, 46 otoritarian perilaku kehendak kepada anak b. Orangtua tidak memberi 3, 25, 47 4, 16, 48 kesempatan berdiskusi c. Cenderung mengontrol 5, 27, 64 7, 28, 49 dari pada mengajari anak d. Orangtua memberi 6, 29, 50 8, 30, 65 hukuman 2. Aspek kualitas a. Hubungan orangtuaanak, 9, 31, 51 10, 32, 52 hubungan merupakan orangtua-anak hubungan rasa takut anak pada orangtua b. Orangtua memperlakukan 11, 33, 53 12, 34, 54 anak sebagai objek c. Hubungan orangtuaanak 14, 35, 55 13, 36, 66 bersifat komunikasi satu arah 3. Aspek perilaku a. Menguatkan perilaku 15, 37, 56 17, 37, 38 mendukung dan pikiran anak yang positif b. Memberi penjelasan, 16, 39, 58 18, 40, 59 mengarahkan, membimbing 4. Aspek konflik a. Perbedaan atau 19, 41, 60 20, 42, 61 orangtua-anak pertentangan, pandangan/pen- dapat, buah pikiran secara terbuka b. Perbedaan atau 21, 43, 62 22, 44, 63 pertentangan, pandangan/pendapat, buah pikiran secara tertutup Total 33 33

56 Tabel. 4 Kisi-kisi alat pengumpul data konformitas teman sebaya No Variabel Aspek Variabel Indikator Aitem Fav (+) Unfav (-) 1 Konformitas teman sebaya 1. Penampilan a. Menggunakan bahasa gaya remaja 2. Pemikiran, sikap, perilaku b. Mengikuti gaya berpakaian, model rambut, dan perhiasan/ assesoris 1, 15, 16, 29 2, 3, 17, 30 4, 18, 29, 39 5, 19, 31, 40 a. Pemikiran 6, 20, 32 7, 21, 33 b. Perasaan/emosi 8, 22, 34 9, 23, 35 c. Kecenderungan 10, 24, 36 11, 25, 38 berperilaku d. perilaku 12, 13, 26 14, 37, 27 Total 20 20 F. Validitas dan reliabilitas alat ukur Suatu alat ukur dapat dikatakan baik apabila alat ukur yang digunakan tersebut valid dan reliabel. 1. Validitas Proses validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana butir soal atau pernyataan skala (alat ukur) menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Secara singkat validitas mempunyai arti sejauhmana ketepatan (mampu mengukur apa yang hendak diukur) dan kecermatan (dapat memberikan gambaran mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya antara subjek yang satu dengan subjek yang lain).

57 Untuk menguji validitas penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson (Hadi, 1994), dengan menggunakan bantuan program SPSS v.17 dengan rumus, sebagai berikut : r xy = n( XY ) ( X )( Y ) 2 2 2 2 [ n( X ) ( X ) n( Y ) ( Y ) ] Keterangan: rxy : koefisien korelasi antar variabel X (skor subjek tiap butir) dengan variabel Y (total skor subjek dari keseluruhan butir) xy x y x² y² N : Jumlah dari hasil perkalian antara X dengan setiap Y : Jumlah skor keseluruhan butir tiap-tiap subjek : jumlah skor total tiap-tiap subjek : Jumlah kuadrat skor X : Jumlah kuadrat skor Y : Jumlah subjek 2. Reliabilitas Reliabilitas dari suatu alat ukur diartikan sebagai konsistensi dari alat ukur yang pada prinsipnya menunjukkan hasil-hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali kepada subjek yang sama. Reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach yang dikembangkan oleh Cronbach dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Metode ini dikembangkan karena formula KR 20 tidak dapat digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang tidak mempunyai jawaban benar/salah atau ya/tidak, padahal pada

58 kenyataannya banyak sekali tipe-tipe tes yang tidak mempunyai jawaban benar/salah. Koefisien alpa Cronbach dapat dihitung dengan rumus, sebagai berikut : r 2 k σ b = 2 k 1 Vt 11 1 (Arikunto,1999) Keterangan : r 11 : reliabilitas instrumen k : Banyak butir pertanyaan σ 2 b : Jumlah varians butir 2 V t : Varians total G. Prosedur penelitian Adapun prosedur dari penelitian secara keseluruhan dapat dilihat sebagai berikut : 1. Persiapan penelitian 2. Menentukan lokasi penelitian 3. Menentukan populasi dan sampel 4. Mempersiapkan alat ukur (skala psikologi) 5. Melakukan penelitian 6. Melaporkan hasil penelitian

59 H. Uji persyaratan 1. Uji normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode Liliefors, yang menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal sebagai probabilitas komulatif normal. Probabilitas tersebut dicari bedanya dengan probabilitas komulatif empiris. Beda terbesar dibanding dengan tabel Liliefors pada Tabel Nilai Quantil Statistik Liliefors Distribusi Normal (Sudjana, 2011). Uji persyaratan analisis menggunakan uji normalitas data dengan rumus Liliefors, yaitu: Keterangan : X i Z F(x) S(x) F(x) = Angka pada data = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal = Probabilitas komulatif normal = Probabilitas komulatif empiris = komulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan notasi Z i, dihitung dari luasan kurva normal mulai dari ujung kiri kurva sampai dengan titik Z i.

60 2. Uji Linieritas Hubungan Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel terikat memiliki hubungan yang linier. Variabel bebas dan variabel terikat dianggap linier jika peningkatan nilai pada variabel bebas akan meningkatkan pula nilai variabel terikat. Uji linieritas hubungan digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung serta untuk mengetahui signifikan penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Apabila penyimpangan tersebut tidak signifikan maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan linier. Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan analisis statistik uji F dengan bantuan program komputer SPSS versi 17 for windows. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linier tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung adalah jika p > 0,05 maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan tidak linier, sebaliknya jika p <0,05 berarti hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan linier (Sugiono, 2009). Apabila uji asumsi terpenuhi, maka dapat dilanjutkan dengan uji hipotesis. 3. Uji Heterokedastisitas Pendeteksian terhadap heteroskedestisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual yang tidak acak (random) terhadap variabel bebas atau nilai variabel tergantung, atau jika varian dari residual satu pengamatan yang

61 yang lain berbeda di sebut heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas akan memperlemah kemampuan prediksi suatu model regresi, jadi model yang baik harus bebas dari heteroskedastisitas atau homokedastisitas yaitu varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap. Pengujian ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan cara melihat grafik plot akan nilai prediksai variabel tergantung dengan residualnya dengan menggunakan program SPSS versi 17. I. Teknik analisis data Data yang sudah terkumpul dianalisis secara stastistik, karena analisis statistik dapat menguatkan suatu kesimpulan penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis regresi (anareg) berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17. Menurut Zukarnain (2010), perlu untuk mempelajari analisis data yang terdiri atas banyak variabel, jika memiliki data yang terdiri atas 2 atau lebih variabel, untuk mempelajari bagaimana variabel-variabel berhubungan. Hubungan yang didapat pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel, studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regresi. Analisis regresi berganda disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi yaitu melihat hubungan antara pola asuh otoritarian dan konformitas teman sebaya terhadap kenakalan remaja di MTsN Pematangsiantar. Koefisien analisis regresi berganda dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

62 Y= b0 + b1x1 + b2x2 + e Keterangan: Y b0 b1 b2 : Variabel tak bebas : Besarnya variabel tak bebas : Koefisien regresi dari variabel X1 : Koefisien regresi dari variabel X2 X1 : Variabel bebas 1 X2 : Variabel bebas 2 e : sisa atau residu (residual)