BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PPAI) 1. Landasan Hukum Pengawas Pendidikan Agama Islam ( PPAI ) Penagawas Madrasah sebagai berikut : 1

BAB II TUGAS POKOK, FUNGSI, PERAN SERTA TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PPAI)

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan ini secara berturut-turut dibahas mengenai: Latar Belakang

Kecamatan : Bogor Timur Data Urusan : Pendidikan Tahun : 2021 Triwulan : 1

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kecamatan : Bogor Tengah Data Urusan : Pendidikan Tahun : 2017 Triwulan : 1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga pendidikan madrasah khususnya di Kabupaten Lampung

BAB IV KINERJA PPAI KECAMATAN BANDAR; REALITA DAN ANALISISNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Tentang Konsep Dasar Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) 1. Pengertian Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI)

DEPARTEMEN AGAMA R.I SETDITJEN PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan Data

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

BAB I PENDAHULUAN. dalam Bab I Pasal 1 ayat 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA PASCA PERMENPAN NOMOR 14 TAHUN Penulis : Adang Karyana S

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah

1. Kepala madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan memimpin raudhotul athfal (RA), madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs),

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

~ 1 ~ PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan suatu proses transformasi nilai nilai budaya

(Invited Speaker dalam Seminar Nasional di Universitas Bengkulu, 29 Nopember 2009)

BAB I PENDAHULUAN. negara menjadi lebih baik. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN AGAMA

. serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi.Eselon 1. 2OIO tentang Kedudukan, T\rgds, dan Fungsi. Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya sesuai dengan UU RI No. 20

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1997, hlm Engkoswara & Aan komariah, Administrasi Pendidikan, Alfabeta: Bandung, 2012, hlm. 92.

ABSTRAK KINERJA PENGAWAS MADRASAH KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN Isti Diana Sari 1, Zulkarnain 2, Rosana 3

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan sebagai salah satu bentuk pelayanan publik

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan formal. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengawas sekolah melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009), hlm Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta:

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 30 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAD TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Nanang Fatah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, hlm. 5. 2

AS ADI NIM. Q

KAJIAN KRITIS TERHADAP PERATURAN MENTERI AGAMA NO 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWAS MADRASAH DAN PENGAWAS PAI PADA SEKOLAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu badan atau organisasi, sumber daya manusia merupakan salah satu

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG HARI SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMENUHAN BEBAN KERJA PENGAWAS MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWAS SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BAB I PENDAHULUAN. Profesi Guru telah hadir cukup lama di negara Indonesia ini, meskipun

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sesuai tanggung jawabnya bahwa guru adalah tenaga pendidik

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu fungsi manajemen pendidikan yang harus diaktualisasikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. terencana, terarah, dan berkesinambungan. kurikulum yang lebih baik, dalam arti yang seluas-luasnya, bukan

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMENUHAN BEBAN KERJA PENGAWAS MADRASAH

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 32

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

peran strategis untuk mewujudkan visi penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 322 / /2010 TENTANG TIM PEMBINA USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI KOTA SURABAYA

Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

PENDAHULUAN Latar Belakang

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH. NOMOR: 364 Tahun 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia sangat membutuhkannya dan tidak bisa dilepaskan darinya.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mendidik murid-muridnya. Dengan kasih sayang pula ulama dan pemimpin

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 20 TAHUN 2002 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KOTA BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

A. LATAR BELAKANG MASALAH

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. diharapkan. Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti bautan, sifat, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

DEPARTEMEN AGAMA R.I DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM. Bagian Perencanaan dan Data

BAB II TINJAUAN UMUM PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PPAI) DAN KTSP MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) 1. Pengertian Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas, pendidikan pada dasarnya merupakan usaha. pengembangan sumber daya yang berkualitas.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan soko guru dalam meningkatkan kualitas hidup manusia, disamping sebagai alat penjaga cagar budaya yang telah ada juga menjadi sarana perubahan kearah yang lebih mencerahkan. Sehingga sampai sekarang pendidikan masih dipercaya sebagai alat transformasi sosial yang efektif dan humanis. Kualitas generasi bangsa terlihat dari tingkat kualitas pendidikannya. Maka dari itu pembaharuan dalam pendidikan harus selalu dilakukan searah dengan perkembangan zaman yang ada. Adanya kebijakankebijakan pemerintah mengenai pendidikan adalah bukti kerja keras pemerintah untuk perbaikan bangsa. Pada dasarnya dalam sistem pendidikan guru memegang peranan sentral yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Karena fungsi utama guru adalah merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran. Di samping itu kedudukan guru dalam kegiatan belajar mengajar juga sangat strategis dan menentukan. Strategis karena guru yang menentukan kedalaman dan keluasan materi pelajaran, sedangkan bersifat menentukan karena guru yang memilah dan memilih bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. 1 Guru akan selalu menjadi unsur penting yang menentukan berhasil tidaknya suatu pendidikan. Jadi keterlibatan guru masih sangat dominan dalam menentukan berhasil tidaknya proses pembelajaran. Profesi guru berbeda dengan profesi lainnya. Guru berperan dalam menyiapkan Sumber Daya Manusisa (SDM) yang handal untuk menghadapai tantangan zaman. Maka dari itu sebagai seorang guru untuk melaksanakan peran tersebut harus memiliki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Selain itu 1 Syafrudin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasinya dalam Kurikulum (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm. 7 1

juga, peran guru sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan, karena keberhasilan-keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh guru, terutama di sekolah. Mengingat begitu pentingnya peranan guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan maka kemampuan guru harus ditingkatkan secara terus menerus melalui program pembinaan. Untuk melahirkan guru profesional bukanlah pekerjaan yang mudah, apalagi bila tidak didukung oleh kondisi yang kondusif (tingkat kesejahteraan yang memadai dan mekanisme kontrol yang efektif) 2. Oleh kerena itu perlu dukungan dan partisipasi dari pemerintah dan para stake holder pendidikan, diantaranya yaitu pengawas sekolah, dalam hal ini Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI). Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) merupakan salah satu profesi yang bertugas untuk meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu, sebagai pengawas khususnya Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) harus bekerja keras dalam meningkatkan mutu pendidikan salah satunya yaitu dengan cara meningkatkan profesionalitas guru, dalam hal ini adalah guru Madrasah Ibtidaiyah yang berada di bawah binaannya. Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Departemen Agama yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan Pengawasan Pendidikan Agama di sekolah umum dan di madrasah dengan melakukan penilaian dan pembinaan dari segi teknis dan administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar dan menengah 3. Dari gambaran di atas dapat dipahami bahwa tugas pokok yang harus dilakukan oleh Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) yang bertugas di Madrasah Ibtidaiyah adalah melakukan supervisi atau pengawasan terhadap pelaksanaan tugas guru serta tenaga lain pada Madrasah Ibtidaiyah dan 2 Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2004), hlm. 53 3 DEPAG RI, Pedoman Rekrutmen Calon Pengawas (Jakarta: DIRJEND Kelembagaan Agama Islam, 2004), hlm. 1 2

penyelenggaraan pendidikan. Selain itu juga melakukan supervisi atau pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan ekstra kulikuler di Madrasah Ibtidaiyah. 4 Sebagaimana dengan Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) nomor 118/ 1996, bab II, pasal 3 ayat (1) dijelaskan bahwa tugas pokok Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) adalah menilai dan membina teknis pelaksanaan Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah umum dan penyelenggara pendidikan di madrasah, baik negeri maupun swasta yang menjadi tanggung jawabnya. 5 Adapun bidang Pengawasan Pendidikan Agama Islam (PPAI) di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan meliputi: TK, SD, SLTP, SMU, SMK dan SLB. Sedangkan pada madrasah di lingkungan Kementrian Agama meliputi; Raudhatul Athfal (RA), Bustanul Athfal (BA), MI, MTs, MA dan MD (Madrasah Diniyah) baik negeri maupun swasta. Dari gambaran di atas dapat dipahami bahwa tugas pokok Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) mencakup dua lembaga pendidikan yang berbeda, yaitu di sekolah umum dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan di madrasah dalam lingkungan Kementerian Agama (KEMENAG), hal ini berarti bahwa apabila Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) melakukan pengawasan di sekolah umum, maka tugas pokoknya adalah menilai dan membina pelaksanaan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada sekolah yang bersangkutan dan pengawasan yang dilakukan adalah pengawasan/ supervisi teknis kependidikan dan sedikit melakukan administrasi. Sedangkan di madrasah, Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) melakukan penilaian dan pembinaan atas penyelenggaraan pendidikan pada madrasah yang bersangkutan secara menyeluruh baik teknis pendidikan maupun administrasi, kecuali terhadap mata pelajaran lain seperti: matematika, fisika, biologi dan yang lainnya, yang 4 DEPAG RI, Profesionalisme Pengawas PENDAIS (Jakarta: DIRJEND Kelembagaan Agama Islam, 2004), hlm. 22-23 5 DEPAG RI, Profesionalisme Pelaksanaan Pengawasan Pendidikan (Jakarta: DIRJEND Kelembagaan Agama Islam, 2005), hlm. 79 3

pengawasannya dilakukan oleh pengawas sekolah yang beragama Islam dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 6 Adapun bidang pengawasan Pendidikan Agama Islam (PAI) di lingkungan Kementerian Agama meliputi: RA, BA, MI, MTs, MA dan MD (Madrasah Diniyah) baik negeri maupun swasta. Secara umum tujuan pengawasan adalah membantu memperbaiki dan meningkatkan pengelolaan Pendidikan Agama Islam di sekolah/ madrasah sehingga tercapai kondisi kegiatan belajar mengajar yang sebaik-baiknya. 7 Yang menjadi pokok penelitian dalam skripsi ini adalah Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) pada madrasah di lingkungan Kementerian Agama (KEMENAG) yakni yang bertugas pada pendidikan dasar, dalam hal ini adalah Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Simpar. Bila dikembangkan lebih lanjut, tugas pokok Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) yang bertugas pada satuan Pendidikan Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah adalah: a. Melakukan supervisi/ pengawasan terhadap pelaksanaan pengembangan agama Islam di Sekolah Dasar (SD) dan penyelenggaraan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah (MI), kecuali bidang pengembangan selain agama Islam; b. Melakukan supervisi/ pengawasan terhadap pelaksanaan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar (SD) dan penyelenggaraan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah (MI), kecuali mata pelajaran selain Pendidikan Agama Islam (PAI) c. Melakukan supervisi/ pengawasan terhadap pelaksanaan tugas guru Pendidikan Agama Islam ( PAI) di Sekolah Dasar (SD) dan guru serta tenaga lain di Madrasah Ibtidaiyah (MI), kecuali guru mata pelajaran selain Pendidikan Agama Islam (PAI) 6 DEPAG, Pedoman Pengawas Atas Pelaksanaan Tugas Guru PAI Pada Sekolah Umum, hlm. 7-8 7 DEPAG RI, Panduan Tugas Jabatan Fungsional Pengawas Pendidikan Agama Islam (Jakarta: DIRJEND Pendidikan Kelembagaan Agama Islam, 2000), hlm. 7 4

d. Melakukan supervisi/ pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar (SD) dan kegiatan ekstra kurikuler di Madrasah Ibtidaiyah (MI) 8. Banyak orang yang tidak tahu hal-hal apa saja yang dilakukan oleh para pengawas, mereka beranggapan bahwa pengawas hanya datang ke sekolah kemudian duduk sambil ngobrol yang tidak ada gunanya, kemudian pulang dan mendapat uang transport. Padahal sesungguhnya pengawas dalam hal ini adalah Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) mempunyai banyak tugas dan tanggung jawab yang diembannya, salah satunya adalah meningkatkan mutu pendidikan diantaranya meningkatkan profesionalitas guru, dalam hal ini adalah guru-guru Madrasah Ibtidaiyah yang berada di bawah binaannya. Terkait dengan permasalah di atas, penulis ingin membahas tentang Kinerja Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2010/2011 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang dan permasalahan di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu: Bagaimana Kinerja Pengawas Pendidikan Agama Islam Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2010/ 2011. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui Kinerja Pengawas Pendidikan Agama Islam Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2010/ 2011. 8 DEPAG RI, Profesionalisme Pelaksanaan Pengawasan Pendidikan,Op.Cit., hlm. 81 5

2. Manfaat Penelitian a. Teoritis Secara toritis dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas, khususnya orang-orang yang bergerak dalam bidang pendidikan. b. Praktis Secara praktis dapat berguna sebagai bahan pertimbangan dan masukan para pengawas dalam membina guru-guru yang ada di bawah binaannya masing-masing secara berkelanjutan, sehingga profesionalitas guru dari waktu ke waktu terus meningkat. 6