BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara kesepian dan pengungkapan diri mahasiswa melalui media sosial internet. Untuk membuktikan secara empiris hipotesis tersebut maka variabel yang akan diteliti adalah: Variabel Bebas : Kesepian Variabel Tergantung: Pengungkapan Diri B. Definisi Operasional 1. Variabel Kesepian Russel, dkk (1980) Kesepian adalah perasaan subjektif individu dikarenakan tidak adanya keeratan hubungan. Kondisi tersebut dapat berupa keadaan sementara yang disebabkan oleh perubahan yang kronis dalam kehidupan sosial individu. Kesepian emosional disebabkan karena kegagalan menjalin kelekatan dalam hubungan dan kegagalan untuk berintegrasi secara sosial. Kesepian dalam penelitian ini adalah apa yang dirasakan subjek bersifat menetap dan mendalam pada diri sebagai dampak lemahnya kemampuan untuk berinteraksi sosial secara langsung Dalam penelitian ini secara operasional penerimaan diri ditunjukkan dengan: (a) Personality (b) Social desirability (c) Depression. Variabel kesepian akan diukur 28
29 dengan menggunakan skala berdasarkan aspek kesepian menurut Russel, dkk (1980). Wujud kesepian akan diukur menggunakan skala kesepian R-UCLA loneliness scale (Russel, dkk 1980) ditunjukkan oleh skor jawaban individu dalam skala kesepian. Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi kesepian subjek, begitu sebaliknya. 2. Variabel Pengungkapan Diri Pengungkapan diri adalah pesan-pesan tentang diri yang dikomunikasikan kepada orang lain. Dengan kata lain, Pengungkapan diri adalah cara menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita dan apa saja yang kita inginkan (Wheeless & Grotz, 1976 dalam Leung, 2002). Pengungkapan diri dalam penelitian ini adalah usaha yang dilakuakan subjek untuk membagikan segala informasi tentang dirinya melalui media sosial internet Dalam penelitian ini pengungkapan diri ditunjukkan dengan: (a) Jumlah (b) Valensi (c) Ketepatan (d) Maksud (e) Kedalaman. Variabel pengungkapan diri akan diukur dengan menggunakan skala berdasarkan aspek pengungkapan diri menurut Leung (2002). Wujud pengungkapan diri ditunjukkan oleh skor jawaban individu dalam skala pengungkapan diri. Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi pengungkapan diri subjek, begitu sebaliknya.
30 C. Responden Penelitian Hasil penelitian ini tidak digeneralisasikan ke populasi, maka tidak ada prosedur sampling. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Islam Indonesia tahun angkatan 2012/2015, berusia 17-24, dan mempunyai akun jejaring sosial yang masih aktif. D. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuisioner dengan model skala Likert. Metode ini menggunakan dasar pemikiran bahwa orang yang paling paling tahu tentang keadaan seseorang adalah orang itu sendiri. Adapun kuisioner yang akan digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Skala Kesepian Untuk mengungkap tingkat kesepian pada mahasiswa digunakan skala kesepian. Butir pernyataan disusun berdasarkan tiga aspek kesepian yaitu: a) Kepribadian (Personality) b) Minat Sosial (Sosial Desirability) c) Depresi (Depression) Angket ini terdiri dari 20 butir pertanyaan dengan perincian 10 aitem favourable dan 10 aitem unfavourable. Sebaran pertanyaan ini diringkas pada tabel:
31 Tabel 3.1 Distribusi Pernyataan pada Skala Kesepian Nomor Pernyataan Terseleksi Aspek Favourable Unfavourable Jumlah Personality 17 6,9,10, 15 5 Social Desirability 2,7,8,12 1,5,20 7 Depression 3,11,13,14,18 4,16,19 8 Jumlah 10 10 20 Baik variabel 1 dan 2 masing-masing pernyataan mempunyai 4 alternatif jawaban, yaitu STS (sangat tidak setuju, TS (Tidak Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju), SS (Sangat Setuju). Penilaian skala bergerak dari 4 sampai 1 pada pernyataan favourable dan bergerak dari 1 sampai 4 untuk pernyataan unfavourable. Tabel 3.3 adalah ringkasan penilaian skala tersebut. 2. Skala Pengungkapan Diri Untuk mengungkap tingkat pengungkapan diri pada mahasiswa digunakan skala pengungkapan diri. Butir pernyataan disusun berdasarkan lima aspek pengungkapan diri yaitu: a) Kedalaman (Intimacy) b) Ketepatan dan kejujuran (accuracy and honesty) c) Jumlah (amount) d) Valensi (Valence)
32 e) Maksud (intention) Angket ini terdiri dari 19 butir pertanyaan dengan perincian 13 pertanyaan favourable dan 6 pertanyaan unfavourable. Sebaran pertanyaan selanjutnya akan diringkas pada tabel: Tabel 3.2 Distribusi Pernyaataan pada kala Pengungkapan Diri Nomor Pernyataan Terseleksi Aspek Favourable Unfavourable Jumlah Kedalaman (intimacy) 1,2,3,5,6,7 4 8 Ketepatan dan kejujuran 8,10,11 9 4 Jumlah (amount) 13,14 12 3 Valensi (valence) 15,16,17 3 Maksud (intention) 18,19 2 Jumlah 13 6 19 Tabel 3.3 Skoring Butir Pernyataan Pilihan Jawaban Favourable Unfavourable Sangat Tidak Setuju 1 5 Tidak Setuju 2 4 Netral 3 3 Setuju 4 2 Sangat Setuju 5 1 Untuk menilai taraf penerimaan diri responden ditentukan oleh skor angket tersebut. Semakin tinggi skor responden maka semakin tinggi taraf pengungkapan diri dan kesepian serta sebaliknya.
33 E. Validitas dan Reliabilitas Sebelum kuisioner digunakan, alat ukur tersebut perlu dilakukan serangkain uji coba. Yang pertama adalah uji coba bahasa dan formatnya. Dalam tahap ini fokusnya adalah untuk mengetahui sejauh mana pernyataan-pernyataan dalam skala bisa dipahami dengan tepat oleh calon responden. Apabila alat ukur sudah lolos uji pemahaman, maka uji selanjutnya adalah dengan mengecek relaibilitas dan validitasnya. 1. Validitas Validitas adalah penilaian sejauh mana teori dan hasil penelitian sebelumnya mendukung skor dari alat ukur diukur dan diinterpretasikan. Oleh sebab itu, untuk menilai alat ukur tersebut valid diperlukan sejumlah alat bukti, diantaranya adalah: alat tersebut harus relaibel dan secara konten sudah mencerminkan apa yang sudah diukur. Di sini peneliti sudah mengkonsultasikan dengan ahli isi dan ahli pengukuran. 2. Reliabilitas Reliablitias adalah sejauh ana alat ukur terjaga tingkat kepercayaannya. Artinya alat ukur mendapatkan hasil yang serupa atau relatif sama ketika diujicobakan untuk kesekian kalinya dan tidak ada
34 salah satu aspek dalam diri subjek yang hilang atau berubah maka alat ukur tersebut reliabel (Azwar, 1997). F. Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data akan menggunakan perhitungan statistik dengan bantuan software SPSS. Dengan menggunakan software SPSS akan dilakukan uji statistik, yaitu: (a) Uji Reliabilitas Butir Pernyataan, (b) Uji Reliabilitas Skala, (c) Uji Normalitas, (d) Uji Linieritas, dan (e) Uji Hipotesis. Untuk uji hipotesis, maka hipotesis akan diterima apabila p<0.05. Tabel 3.3 adalah ringkasan dari kegiatan analisis ini dan taraf signifikansinya. Tabel 3.4 Rencana Analisis Data dan Taraf Signifikansinya Analisis Jenis data Statistik Taraf Signifikansi Uji Reliabilitas Interval product moment item-total r>0.3 dan p<.0.1 Uji Reliabilitas skala Interval cronbcah alpha P<.0.1 Uji Normalitas Interval K-S P>.0.5 Uji Linieritas Interval Analisi varians p<.0.5 Hipotesis Interval Product Moment p<.0.1