PENEGAKAN HUKUM DIBIDANG HAK CIPTA PASCA BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002

dokumen-dokumen yang mirip
: /2 /0 04

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/23/2014 nts/epk/ti-uajm 2

Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

INTISARI HAK CIPTA. UU No 28 Tahun 2014

HASIL WAWANCARA DENGAN DITJEN HKI. (Dengan Bapak Agung Damarsasongko) : Berapa lama jangka waktu perlindungan Hak Cipta?

Hak Cipta Program Komputer

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tinjauan Umum Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia Undang-Undang Hak Cipta atas Kekayaan Intelektual (termasuk program-program komputer) UU No.

BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri, ilmu pengetahuan, kesusasteraan atau seni. 1 Hak atas kekayaan

PANDUAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) DAN PATEN AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI TAHUN 2015

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG HAK CIPTA

LEGAL ASPEK PRODUK TIK IMAM AHMAD TRINUGROHO

3/21/2012 copyright 3

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis hak atas kekayaan intelektual adalah karya cipta. Dalam

TUGAS MATA KULIAH HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. (Intelectual Property Rights Law)

BAB 8 PERLINDUNGAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM BIDANG TI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. M6. Peraturan & Regulasi 2

*12398 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 32 TAHUN 2000 (32/2000) TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. Istilah Intellectual Property Rights (IPR) diartikan sebagai Hak Milik

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 sehingga perlu diatur ketentuan mengenai Rahasia Dagang;

Etika Profesi dan Pengembangan Diri

PERLINDUNGAN TERHADAP HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

Dr. Tb. Maulana Kusuma Web: Gunadarma University

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Rudy Susatyo. Yogyakarta, 8 Agustus Oleh

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Hak Cipta. Pengertian Hak Cipta hak ekslusif untuk 1. mengumumkan, 2. memperbanyak, 3. memberi izin

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pada uraian dari Bab I (satu) sampai Bab IV (empat) skripsi ini,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

HUKUM PENERBITAN BAHAN PUSTAKA. Oleh. Dewi Wahyu Wardani

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL: PENGERTIAN DAN MANFAAT BAGI LITBANG

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

Buku Panduan Permohonan Hak Cipta bagi Sivitas Akademika IPB

PR Ketiga Kelas X.4 Tgl 06 Agustus 2010 Mengenai UU Hak Cipta Posted by malikzeith - 16 Aug :28

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.01-HC TAHUN 1987 TENTANG PENDAFTARAN CIPTAAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA,

PENINGKATAN PROFESIONALISME KARYA CIPTA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN HAKI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

L E M B A R A N - N E G A R A R E P U B L I K I N D O N E S I A. Presiden Republik Indonesia,

L E M B A R A N - N E G A R A R E P U B L I K I N D O N E S I A. Presiden Republik Indonesia,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA

DIREKTUR JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Diperiksa oleh: Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian, dan Kerja Sama Tanggal:

Pengertian Hak Cipta HAK CIPTA. Pencipta dan kepemilikan hak cipta. Konsepsi Kepemilikan Hak Cipta 2/19/2014

Kuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

Pengantar Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Contoh Pedoman Etika Periklanan Manca Negara. Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke:

PENYELESAIAN SENGKETA HAK CIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NO.19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. Oleh : Jatmiko Winarno, SH, MH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 PENJELASAN ATAS TENTANG DESAIN INDUSTRI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000

BAB I PENDAHULUAN. merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan

Intellectual Property Rights (Persetujuan TRIPs) dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 sehingga perlu diatur ketentuan mengenai Desain Industri;

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA DAN PROGRAM KOMPUTER Pengertian Hak Cipta dan Dasar Hukumnya

UU 12/1997, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG HAK CIPTA SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1987

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

I. PENDAHULUAN. invensi. Ciptaan atau invensi tersebut merupakan milik yang diatasnya melekat

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 ATAS TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 HAK CIPTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1987 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG HAK CIPTA

Rony Arifiandy, S.Si. HaKI-5. Hak Cipta (Copyright)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Munculnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Intellectual Property

BAB III UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. A. Profil Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

Hak Atas Kekayaan Intelektual. Business Law Universitas Pembangunan Jaya Semester Gasal 2014

I. PENDAHULUAN. Pengaturan Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disebut HKI) bukanlah hal

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tentang: PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG HAK CIPTA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini penggunaan komputer sudah memasuki hampir semua. bidang kehidupan, baik di kalangan perguruan tinggi, perkantoran,

BAB II KAJIAN TEORI. tentang pendapat, yaitu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendapat

Obligasi Kontraktual mungkin mendahului hak cipta normal Hak2 Pekerja didasarkan pada surat pernyataan dari pekerja Hak2 Siswa didasarkan pada

LEMBARAN-NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Adanya perlindungan terhadap karya cipta manusia. menjadi semakin penting dengan terjadinya revolusi

BUKU PANDUAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

P E N J E L A S A N A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

TATA CARA PENDAFTARAN HAK CIPTA ONLINE (VIA SENTRA HKI STKIP PGRI BANGKALAN) By: Dian Eka Indriani

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

PENEGAKAN HUKUM DIBIDANG HAK CIPTA PASCA BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 Oleh: TAUFIK H. SIMATUPANG Pusjianbang Departemen Hukum dan HAM RI Jl. Raya Gandul Cinere, Jakarta Selatan th_simatupang@yahoo.co.id ABSTRAK Ketika kita mendengarkan sebuah lagu yang mengingatkan pada kenangan indah masa lalu, maka pada saat itu sebenarnya kita sedang mendengarkan sebuah karya intelektual. Tentu hanya sedikit dari kita yang mau tahu bahwa si pencipta tersebut telah bersusah payah membuatnya. Dikalangan negara-negara maju penghargaan dan perlindungan terhadap hak cipta (copy rights) menjadi perhatian yang serius, baik oleh negara maupun dikalangan pelaku usaha. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia penghargaan dan perlindungan terhadap hak cipta masih sangat rendah. Utamanya di kalangan pelaku usaha dalam negeri. Kata Kunci: Karya Intelektual, Perlindungan, Penegakan Hukum Pendahuluan sorotan adalah hak cipta (copy right). Sudah seharusnya Salah satu indikator tingkat kemajuan dan suatu ciptaan yang memiliki nilai ekonomis harus kecerdasan suatu bangsa dapat dilihat dari banyaknya diberikan penghargaan. Penghargaan dimaksud salah penemuan-penemuan di bidang ilmu penge- satunya adalah imbalan (honorarium) dan atau tahuan dan teknologi. Suatu temuan tentunya tidak saja royalty bagi pencipta/pengarangnya. Salah satu memberikan kebanggaan (prestise) bagi si penemu contoh hak cipta yang dilindungi adalah pengarang dan negaranya tetapi juga dapat menguntungkan buku. Seorang pengarang berhak mendapatkan sejumlah secara ekonomis. Eksploitasi ilmu pengetahuan honorarium dari penjualan buku dari perusa- dan teknologi melalui serangkaian penelitian, haan penerbitan. Demikian pula seorang pencipta sehingga menghasilkan suatu temuan yang bermanfaat lagu. Tetapi pada kenyataannya seringkali lagu-lagu bagi masyarakat, memiliki tempat yang sangat tersebut dibajak oleh pihak-pihak yang tidak bertang- dihargai khususnya di negara-negara maju. Dalam gung jawab tanpa seizin dari si pencipta. rangka mendukung tumbuhnya minat anggota Kenyataan inilah yang membuat para insan masyarakat untuk melakukan kreasi dan inovasi, musik malas untuk berkreasi karena karena kurangnya negara harus memberikan kemudahan-kemudahan. perlindungan dan pemerintah atas lagu yang sudah Salah satu kemudahan tersebut adalah diciptakan dengan susah payah. Pembajakan lagu masalah legalisasi secara hukum. Sebagai negara dalam bentuk VCD yang marak terjadi sampai saat berkembang tentunya kita harus secara proaktif ini membuat banyak pihak menjadi skeptis, kalau memberikan pemahaman kepada anggota masyarakat penghargaan terhadap hak cipta ini memang sulit tentang pentingnya hak (right) dalam dimensi diciptakan. Banyak kalangan beranggapan maraknya HKI. Salah satu aspek HKI yang sering menjadi pembajakan ini sudah menyangkut budaya hukum Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008 181

masyarakat kita. Pada prakteknya pembajakan sastra. Pemegang hak cipta adalah pencipta sebagai marak karena adanya permintaan dari konsumen. pemilik hak cipta, atau orang yang menerima hak Disisi lain konsumen masih memiliki daya beli yang tersebut dari pencipta, atau orang lain yang menerima rendah. lebih lanjut hak dari orang tersebut diatas. Apabila suatu ciptaan terdiri dari beberapa bagian tersendiri Pokok Permasalahan yang diciptakan dua orang atau lebih maka yang Pusat perhatian sekaligus pokok permasalahan dalam tulisan ini terpusat pada bagaimana memimpin serta mengawasi penyelesaian seluruh diaggap sebagai pencipta adalah orang yang penegakan hukum (law enforcement) dibidang ciptaan itu, atau jika tidak ada orang itu, orang yang pelanggaran hak cipta (copy rights) setelah berlakunya Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002. masing-masing atas bagian ciptaannya. Sedangkan menghimpunnya, dengan tidak mengurangi hak cipta ruang lingkup ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilindungi undang-undang hak cipta, Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian mandiri ini adalah sebagaimana disebutkan dalam Pasal 12 ayat (1) Undang-undang Nomor 19 tahun 2002, mencakup: a. buku, untuk memberikan gambaran awal tentang sejauhmana negara melalui perangkat-perangkat hukumnya melakukan penegakan hukum dibidang hak tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain; program komputer, pamlet, perwajahan (lay out) karya cipta dalam rangka memberikan perlindungan kepada para pencipta dan pemegang hak cipta sejenis; c. alat peraga yang dibuat untuk kepentingan b. ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang pendidikan dan ilmupengetahuan; d. lagu atau Tinjauan Teori musik dengan atau tanpa teks; e. drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim; Penegakan Hukum di Bidang Hak Cipta f. seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, maupun penerima hak untuk mengumumkan atau dan seni terapan; g.arsitektur; h. peta; i. seni batik; j. memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin fotografi; k. sinematografi; l. terjemahan, tafsir, saduran, untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang bunga rampai, database, karya lain hasil pengalihwujudan berlaku. Permohonan pendaftaran hak cipta dapat Pencipta adalah seseorang atau beberapa dilakukan oleh pencipta dan atau kuasanya (Konsultan orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya HKI yang terdaftar) ke Ditjen HKI. Permohonan lahir suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, dapat juga dilakukan oleh lebih dari seorang pencipta yang memiliki secara bersama-sama ciptaan imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat tersebut atau badan hukum dengan melampirkan akta pribadi Ciptaan adalah hasil setiap karya pencipta atau keterangan tertulis yang membuktikan hak dalam bentuk yang khas dan menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni dan dimaksud. Permohonan pendaftaran hak cipta kemu- 182 Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

dian akan dimuat dalam Daftar Umum Ciptaan, yang menyebutkan antara lain: a. nama pencipta dan pemegang hak cipta; b. tanggal penerimaan surat permohonan; c. tanggal lengkapnya persyaratan, dan; d. nomor pendaftaran ciptaan. Secara hukum pendaftaran ciptaan dianggap telah dilakukan pada saat diterimanya permohonan secara lengkap oleh Ditjen HKI. Legalitas pendaftaran tersebut selanjutnya akan diumumkan dalam Berita Resmi Ciptaan. Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 44 kekuatan hukum dari suatu pendaftaran ciptaan hapus, karena: a. penghapusan atas permohonan orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai Pencipta atau Pemegang Hak Cipta; b. lampau waktu sebagaimana dimaksud ketentuan undang-undang ) ; c. dinyatakan batal oleh putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Namun demikian, hakikat pendaftaran hak cipta menurut ketentuan undang-undang bukanlah suatu kewajiban, sebagaimana ditegaskan dalam Penjelasan Pasal 35 ayat (4): Bahwa pendaftaran ciptaan bukanlah merupakan suatu kerharusan bagi pencipta atau pemegang hak cipta, dan timbulnya perlindungan suatu ciptaan dimulai sejak ciptaan itu ada atau terwujud dan bukan karena pendaftaran. Hal ini berarti suatu ciptaan baik yang terdaftar maupun tidak terdaftar tetap dilindungi. Mengenai penyelesaian sengketa pelanggaran hak cipta diatur dalam Pasal 55 sampai dengan Pasal 66 Undang-undang Nomor 19 tahun 2002. Perbuatan yang dapat digugat secara perdata karena dianggap melanggar hak cipta adalah perbuatan meniadakan nama Pencipta yang tercantum pada suatu ciptaan, mengganti atau mengubah judul ciptaan, mengubah isi ciptaan, kecuali atas persetujuan Pencipta atau ahli warisnya, seandainya si Pencipta telah meninggal dunia. Ketentuan ini juga berlaku terhadap ciptaan mana yang mana hak ciptanya telah diserahkan kepada pihak lain. Gugatan ganti rugi pelanggaran hak cipta diajukan ke Pengadilan Niaga. Kecuali gugatan ganti rugi, pemegang hak cipta juga berhak memohon kepada Pengadilan Niaga agar memerintahkan penyerahan seluruh atau sebagian penghasilan yang diperoleh dari hasil pelanggaran hak cipta tersebut. Sebelum menjatuhkan putusan, hakim dapat memerintahkan pelanggar untuk menghentikan kegiatan memperbanyak hak cipta hasil pelanggaran tadi. Gugatan tersebut (sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 55, Pasal 56 dan Pasal 58) wajib diputus Pengadilan Niaga 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak gugatan didaftarkan dan dapat diperpanjang paling lama 30 (tiga puluh) hari atas persetujuan ketua Mahkamah Agung (MA). Untuk putusan Pengadilan Niaga hanya dapat diajukan kasasi, yang diajukan paling lama 14 (empat belas) hari setelah tanggal putusan yang dimohonkan kasasi diucapkan atau diberitahukan kepada para pihak, dengan mendaftar ke Pengadilan Niaga yang telah memutus gugatan tersebut. Putusan atas permohonan kasasi harus diucapkan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah permohonan kasasi diterima oleh MA.. Selain penyelesaian sengketa melalui Pengadilan Niaga, para pihak yang bersengketa dapat menyelesaikan perselisihan tersebut melalui Arbitrase atau altematif penyelesaian sengketa seperti: negoisasi, mediasi konsiliasi, dan cara lain yang dipilih oleh para pihak sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Perubahan paling mendasar dalam Undangundang Nomor 19 tahun 2002 dibandingkan dengan Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008 183

Undang-undang Nomor 12 tahun 1997 adalah adanya perubahan dari delik aduan (klacht delic) menjadi delik pidana umum atau delik umum. Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 71 ayat (2) huruf a, bahwa penyidik berwenang melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan berkenaan dengan tindak pidana di bidang Hak maksud termasuk kategori pidana dengan acaman pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah), sebagaimana diatur dalam Pasal 72 ayat (1). Cipta. Artinya pihak Kepolisian dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), disamping adanya laporan dari pihak yang dirugikan hak ciptanya, dapat langsung melakukan pemeriksaan dan penyitaan terhadap barang-barang yang diduga hasil dari pelanggaran hak cipta. Dengan demikian penyidik tidak lagi harus menunggu adanya pengaduan dari pemegang hak cipta yang merasa dirugikan. Perbuatan-perbuatan yang dianggap perbuatan pidana menurut ketentuan UU No. 19 tahun 2002, diantaranya adalah perbuatan mengumumkan dan atau memperbanyak suatu karya cipta, yang secara eksklusif dimiliki oleh Pencipta. Kemudian yang memperbanyak atau menyiarkan suara dan/ atau gambar pertunjukan tanpa seizin dan sepengetahuan dari aktor, penyanyi, pemusik, penari, atau mereka yang menampilkan, memperagakan, Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode peneltian hukum normatif, yang mengutamakan data sekunder atau penelitian bahanbahan pustaka, yang meliputi: 1. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mempunyai kekuatan hukum mengikat yaitu terbatas pada Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. 2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang dapat memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer, seperti tulisan-tulisan bidang hukum yang terkait dengan hak cipta, buku-buku dan hasil penelitian lainnya. 3. Bahan hukum tertier yaitu kamus-kamus, ensiklopedi dan lain-lain. mempertunjukkan, menyanyikan, menyampaikan, mendeklamasikan, atau memainkan suatu karya musik, drama, tari, sastra, atau memainkan suatu karya musik, drama, tari, sastra, folklor, atau karya seni Pembahasan Setelah satu tahun masa sosialisasi sejak diundangkannya Undangundang Nomor 19 tahun lainnya. Perbuatan memperbanyak dan/atau menyewakan 2002 tentang Hak Cipta, maka terhitung mulai tanggal karya rekaman suara atau rekaman bunyi tanpa seizing dan persetujuan dari produser rekaman yang pertama kali merekam dan memiliki tanggung jawab untuk melaksanan perekaman suara atau perekaman bunyi, baik perekaman dari suatu pertunjukan maupun perekaman suara atau perekaman bunyi lainnya.terhadap pelanggaran perbuatan dilakukan. 29 Juli 2003 undang-undang tersebut efektif diber- Mencermati beberapa kali revisi undangundang hak cipta mulai dari Undang-undang Nomor 6 tahun 1982 yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1987 dan diubah lagi dengan Undang-undang Nomor 12 tahun 1997, disamping untuk mengikuti dan menyelaraskan 184 Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008

dengan perjanjian (konvensi) internasional, secara implisit juga tersirat kesungguhan pemerintah untuk melakukan upaya penegakan hukum (law enforcement) di bidang hak cipta. Bagaimanapun juga maraknya pembajakan di Indonesia sudah barang tentu sangat mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh lembaga internasional. Artinya, jika banyak orang asing yang menilai Indonesia adalah "surga" bagi pembajak, maka hal ini bisa berdampak negatif pada ekonomi negara, investor asing tidak mau berinvestasi di Indonesia dan tidak menutup kemungkinan terjadinya embargo ekonomi. pada bulan Oktober 2003 melakukan operasi pemberantasan VCD dan DVD bajakan di beberapa tempat di Jakarta. Dari operasi tersebut sebanyak 71.739 keping VCD, 3000 keping DVD, 27 karung biji plastik, 11 unit mesin pencetak, 8 unit mesin penyedot biji plastik, 8 unit mesin injection, 11 unit mesin pengganda, dan 22 karung bahan baku biji plastik disita dari 12 pabrik. Kemudian dalam operasi di ITC Mega Kuningan dan Mal Mangga Dua disita 490 keping VCD serta 11.301 keping DVD berbagai jenis film yang diduga bajakan. Disamping itu penggerebekan VCD bajakan juga dilakukan terhadap Kesimpulan Dalam rangka penegakan hukum di bidang hak cipta prioritas utama perlu difokuskan pada pusat-pusat perbelanjaan, khususnya untuk lagu atau musik dengan atau tanpa teks yang dilindungi oleh undang-undang (Pasal 12 ayat (1) butir d). Sampai saat ini, Polisi sudah aktif menangkap pembajak VCD dan penjualnya. Pada tahun 2002, Polisi sudah menyita 1,9 juta keping VCD bajakan dengan 149 tersangka. Sebelum pemberlakuan secara efektif Undang-undang Nomor 19 tahun 2002 Ditjen HKI secara aktif sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada sekitar Pedagang Kaki Lima (PKL) di Senen dipintu masuk depan Toserba Matahari yang menyita sebanyak 583 keping VCD bajakan. Sebagai salah satu unsur dari kesatuan sistem penegakan hukum pidana (integrated criminal justice system), Polisi sebagai penyidik memegang peranan strategis dalam mengimplementasikan undang-undang hak cipta ini Namun demikian, mengingat kuantitas dan kualitas tindak pidana umum yang juga harus ditangani kepolisian, maka peran serta PPNS untuk membantu kepolisian tentunya sangat diharapkan. Sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 1 jo Pasal 6 ayat (1) KUHAP menyebutkan bahwa yang dimaksud 10.000 perusahaan untuk mensosialisasikan dengan penyidik adalah pejabat Polisi Repu- undang-undang tersebut dan mengingatkan para pengelola pusat perbelanjaan agar tidak menjual barang bajakan. Disamping itu Ditjen HKI juga sudah mempersiapkan penyidik Pejabat Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang akan membantu Polisi menindak para pelanggar hak cipta. Bukti nyata keseriusan pemerintah melaksanakan penegakan hukum dibidang hak cipta adalah manakala Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya blik Indoensia atau Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undangundang untuk melakukan penyidikan. Ketentuan KUHAP ini memberi dasar bagi PPNS untuk menjadi penyidik. Sampai saat ini Ditjen HKI sudah memiliki tenaga PPNS sebagai mitra Polisi dalam penegakan hukum bidang HKI yang berjumlah kurang lebih 27 PPNS ditingkat Ditjen HKI dan 103 PPNS ditingkat Kanwil. Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008 185

Daftar Pustaka Citrawinda Priapantja, Cita. "Budaya Hukum Indonesia Menghadapai Globalisasi Perlindungan Rahasia Dagang di Bidang Farmrsi, Cetakan Pertama, Chandra Pratama, Jakarta, 1999. "Capacity Building Program on the Implementation of the Two Agreements in Indonesia (TRIPS Component)"; Japan International Cooperation Agency, Japan, 2004. Djumhana, Muhamad, "Aspek-aspek Hukum Desain Industri di Indonesia", Cetakan Pertama, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Departemen Hukum dan HAM RI, "Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual", Ditjen HKI Departemen Hukum dan HAM RI, Tangerang, 2004. Idris, Kamil. "Kekayaan Intelektual Sebuah Kekuatan Untuk Pertumbuhan Ekonomi (Tinjauan)", Diterjeftiahkan Oleh Ditjen HKI Departemen Hukum dan HAM RI, WIPO, Switzerland. Perhimpunan Masyarakat HAKI Indonesia, "Bunga Rampai HAKI (Kumpulan Esai) Cetakan Pertama, Novindo Pustaka Mandiri, Jakarta, 2001. Rahardjo, Satjipto, "Hukum dan Masyarakat", Cetakan Keempat, Angkasa, Bandung, 1980. World Intellectual Property Organization (WIPO) Jenewa. "Pedoman Pengembangan Kebijakan Kekayaan Intelektual Bagi Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan", alih bahasa oleh Ditjen HKI Departemen Hukum dan HAM RI, WIPO, Switzerland. Indonesia, Undang-undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta Harian Media Indonesia, "Penegakan Hukum Kunci Sukses HaKi, 24 Oktober 2003. 186 Lex Jurnalica Vol.5 No. 3, Agustus 2008