BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH),

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. kompetetif yang mengharuskan perusahaan-perusahaan menjalankan usaha. manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal yang cukup dalam. menjalankan kegiatan operasional sehari-hari. Meningkatnya efektifitas

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi yang memegang peranan penting dalam menopang. pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Penilaian kinerja keuangan

BAB I PENDAHULUAN. mengelola usaha yang sedang dijalankan agar tujuan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dengan persaingan yang begitu ketat dan kompeten, hal ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan program pemerintah untuk melaksanakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. memperluas usahanya, untuk dapat bersaing tentu saja dipengaruhi oleh halhal. penting yang sangat besar nilainya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul (Barlian, 2003). (Orniati, 2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya krisis global yang melanda dunia. Walaupun pemerintah telah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang diperhatikan oleh investor dalam menilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Magang adalah suatu kegiatan pembelajaran Mahasiswa yang berlangsung

Fitri Rezeki Amalia 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

Kementerian SHARING SESSION. Kinerja BUMN. Proyeksi Tahun 2012 BUMN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini memberi dampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, sedikit perusahaan yang mengalami hambatan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengelola

BAB 1 PENDAHULUAN. Oktober 1988, dan Desember Kebijakan-kebijakan tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini pasar modal sebagai salah satu pilihan dalam melakukan invetasi telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan yang baik harus bisa dihubungkan dengan kekuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. TAMBANG TIMAH Tbk PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

Emiten perbankan yang digunakan dalam penelitian adalah bank yang telah go public di Bursa Efek Indonesia, bank tersebut yaitu sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Industri ditujukan untuk memperkokoh struktur ekonomi nasional,

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

II. TINJAUAN PUSTAKA

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (Studi Pada Perusahaan BUMN Yang Terdaftar Di BEI Periode )

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan suatu perusahaan dapat dilihat dari aspek keuangannya.

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BUMN PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB III METODE PENELITIAN. atau dengan mengunjungi pusat referensi di pojok Bursa Efek Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PREDIKSI LABA MASA DEPAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RIZKA DIAN RACHMAWATI B

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ke segala penjuru negeri. Sehingga manusia dituntut lebih aktif berpartisipasi

Waktu efektif yang digunakan dalam melakukan penelitian ini dimulai. pada bulan September 2015 sampai dengan selesainya skripsi ini.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia. Menurut Mumtaz (2010), di

BAB I PENDAHULUAN. bisnis strategis agar tidak dikuasai pihak-pihak tertentu. Bidang-bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa didukung adanya kegiatan kegiatan yang. indonesia tidaklah mudah, harus ada sinergi antara pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. atau penilaian kinerja perusahaan oleh pihak manajemen menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perbankan di Indonesia merupakan objek sekaligus subjek yang

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di antara berbagai macam sektor perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan going public atau perusahaan yang telah melakukan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu badan yang didirikan oleh perorangan atau lembaga dengan tujuan tertentu. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan kelangsungan hidup serta memaksimumkan laba dan nilai perusahaan. Pencapaian ke-tiga tujuan perusahaan tersebut dapat di lihat dari perkembangan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Agar dapat mencapai tujuan utamanya manajemen perusahaan dituntut untuk mengelola perusahaannya dengan cara yang lebih efisien dan efektif. Salah satu kunci kesuksesan dan keberhasilan perusahaan adalah melalui perencanaan keuangan (Asyikin, 2011:37). Perencanaan keuangan yang baik akan memberikan manfaat bagi perusahaan untuk dapat selalu memantau pemasukan dan pengeluaran dana yang dimiliki. Perusahaan yang memiliki perencanaan keuangan yang baik dapat langsung mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan dan tindakan apa yang tidak perlu dilakukan dalam kegiatan investasi. Pasar modal merupakan salah satu sarana untuk melakukan investasi. Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara serta menunjang perkembangan ekonomi negara yang bersangkutan. Kegiatan investasi bursa efek di Indonesia hingga saat ini dapat dikatakan telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini sejalan dengan semakin pesatnya perkembangan kehidupan bisnis dan ekonomi di Indonesia. Perkembangan investasi efek ini secara langsung dapat diamati melalui perkembangan kegiatan di pasar modal, khususnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk memberikan kepercayaan kepada investor, penilaian kinerja perusahaan merupakan suatu kebutuhan dan keharusan bagi suatu perusahaan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan serta mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan tersebut. Penilaian kinerja perusahaan tersebut, membuat manajemen dapat mengevaluasi, menentukan, dan mengambil langkah-langkah atau kebijakan yang tepat bagi kelangsungan hidup perusahaan. 1

2 Kondisi keuangan perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri dari laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi (laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif), serta laporanlaporan keuangan lainnya. Menurut Inayah (2012:2) laporan keuangan merupakan salah satu alat yang dipakai untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang disusun dalam setiap akhir periode yang berisi tentang pertanggungjawaban keuangan secara keseluruhan. Laporan keuangan ini memberikan gambaran atas keuangan perusahaan dalam satu periode akuntansi yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif, laporan perubahan ekuitas pemegang saham, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Analisis terhadap komponen-komponen laporan keuangan akan dapat memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan dan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Berdasarkan konsep periode akuntansi, maka laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu ke-waktu untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya. Secara umum tujuan perusahaan adalah meningkatkan kesejahteraan pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan dengan memaksimumkan laba. Pengukuran hasil usaha yang dicapai dapat dilakukan dengan cara menganalisis rasio keuangan (Munawir, 2012:82). Untuk menilai kinerja keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan tolok ukur yaitu rasio atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Penggunaan alat analisis berupa rasio akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran tentang posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar (Munawir, 2011:65).

3 Analisis rasio dapat menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah tertentu yang lainnya. Gambaran tersebut sangat bermanfaat bagi manajemen untuk perencanaan dan pengevaluasian prestasi atau kinerja (performance) perusahaan, sedangkan bagi para kreditor dapat digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi. Analisis rasio juga bermanfaat bagi para investor dalam mengevaluasi nilai saham dan adanya jaminan atas keamanan dana yang akan ditanamkan pada suatu perusahaan. Dengan demikian, analisis rasio keuangan dapat digunakan manajemen untuk pengambilan keputusan jangka pendek maupun jangka panjang, peningkatan efisiensi dan efektivitas operasi, serta untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja. Ukuran yang umum digunakan adalah rasio berdasarkan data keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan rentabilitas. Hasil analisis terhadap rasio-rasio keuangan tersebut dapat memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja keuangan perusahaan termasuk menilai efisiensinya. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai suatu perusahaan milik pemerintah Indonesia didirikan dengan dua tujuan utama, yaitu tujuan yang bersifat ekonomi dan tujuan yang bersifat sosial. Tujuan BUMN yang bersifat ekonomi adalah untuk mengelola sektor-sektor bisnis strategis agar tidak dikuasai pihak-pihak tertentu. Bidang-bidang usaha yang menyangkut hajat hidup orang banyak, seperti perusahaan listrik, minyak dan gas bumi, sebagaimana diamanatkan dalam pasal 33 UUD 1945, seyogyanya dikuasai oleh BUMN. Pembentukan BUMN diharapkan dapat terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat yang berada di sekitar lokasi BUMN. Tujuan BUMN yang bersifat sosial antara lain dapat dicapai melalui penciptaan lapangan kerja serta upaya untuk membangkitkan perekonomian lokal. Penciptaan lapangan kerja dicapai melalui perekrutan tenaga kerja oleh BUMN. Upaya untuk membangkitkan perekonomian lokal dapat dicapai dengan jalan mengikutsertakan masyarakat sebagai mitra kerja dalam mendukung kelancaran proses kegiatan usaha. Perusahaan di Indonesia yang tergabung dalam BUMN saat ini berjumlah sebanyak 139 perusahaan. Perusahaan yang tergolong ke dalam BUMN tersebut

4 kemudian dibagi menjadi 13 sektor. Ke-13 sektor BUMN tersebut dapat di lihat pada tabel 1.1 berikut ini. Tabel 1.1 Sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia No. Sektor BUMN Jumlah 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 25 2. Pertambangan dan Penggalian 5 3. Industri Pengelolahan (Manufaktur) 31 4. Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin 2 5. Pengadaan Air, Pengelolahan Sampah, dan Daur Ulang, Pembuangan Pembersihan Limbah dan Sampah 2 6. Konstruksi 10 7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Motor 4 8. Transportasi dan Pergudangan 23 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1 10. Informasi dan Komunikasi 3 11. Jasa Keuangan dan Asuransi 23 12. Estate Real 2 13. Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis 8 Jumlah 139 Sumber: Kementrian BUMN 2015 Eksistensi BUMN di Indonesia sebagai salah satu instrumen pemerintahan dalam pembangunan dirasakan sangat penting peranannya, tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga oleh masyarakat luas. Dari sisi pemerintah, BUMN sering kali digunakan sebagai salah satu instrumen penting dalam pembangunan ekonomi, khususnya pembangunan di bidang industri-industri strategis seperti telekomunikasi, transportasi, industri-industri manufaktur dan lain sebagainya. Sementara itu dari sisi masyarakat, BUMN merupakan instrumen yang penting sebagai penyedia layanan yang cepat, murah dan efisien. Tabel 1.2 Daftar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia No. Nama Perusahaan 1. PT Indofarma (Persero) Tbk 2. PT Kimia Farma (Persero) Tbk 3. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 4. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 5. PT Adhi Karya (Persero) Tbk 6. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

5 7. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 8. PT Waskita Karya (Persero) Tbk 9. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 10. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 11. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 12. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 13. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 14. PT Bukit Asam (Persero) Tbk 15. PT Timah (Persero) Tbk 16. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk 17. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 18. PT Jasa Marga (Persero) Tbk 19. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 20. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Sumber: Data diolah dari Indonesia Stock Exchange 2015 Perusahaan BUMN yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini berjumlah 20 perusahaan. BUMN yang telah go public akan memiliki dana lebih besar yang di dapat dari penjualan sahamnya ke masyarakat. Kinerja perusahaan BUMN yang telah menjadi perusahaan publik, diharapkan akan mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan perusahaan akan menerima keuntungan yang lebih besar. Penilaian kinerja keuangan BUMN pernah dilakukan Budiono (2013) terhadap laporan keuangan PT PLN (persero) tahun 2010-2012. Penelitian tersebut mengunakan variabel ROE, ROI, ChR, CrR CP, PP, TATO, dan TMS terhadap TA dengan hasil bahwa kinerja keuangan PT PLN (persero) secara keseluruhan menunjukan nilai yang kurang sehat. Penilaian kinerja keuangan selanjutnya dilakukan oleh Nurindah (2013) terhadap laporan keuangan PT Wijaya Karya (persero) Tbk periode 2007-2011. Penelitian tersebut mengunakan variabel ROE, ROI, ChR, CrR CP, PP, TATO, dan TMS terhadap TA dengan hasil bahwa kinerja keuangan PT Wijaya Karya dalam kurun waktu lima tahun terakhir dinyatakan sehat. Penelitian lainnya dilakukan juga oleh Jumirin dan Veronica (2011) dengan cara membandingkan kinerja keuangan antara perusahaan farmasi milik pemerintah (BUMN) dengan perusahaan farmasi swasta yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menggunakan laporan keuangan periode 2005-2009. Variabel dalam penelitian tersebut adalah GPM, OPM, NPM, ROA, ROI, ROE, dan EPS dengan hasil bahwa Perusahaan-perusahaan farmasi milik swasta lebih baik jika

6 dibandingkan dengan perusahaan farmasi milik pemerintah (BUMN). Oleh karena itu, penilaian kinerja keuangan perusahaan yang telah go public ini menjadi fokus perhatian semua kalangan, baik dari para manajemen, pemerintah, maupun investor yang sudah menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan rasio dipilih karena rasio merupakan suatu alat yang bisa digunakan untuk menilai kesuksesan atau prestasi perusahaan secara keseluruhan. Penilaian kinerja BUMN dalam penelitian ini menggunakan analisa rasio sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-100/MBU/2002 tentang penilaian tingkat kesehatan BUMN. Berdasarkan uraian diatas, peneliti bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kinerja keuangan BUMN yang telah go public di Bursa Efek Indonesia. Penelitian tersebut dilakukan dengan cara membandingkan hasil rasio-rasio keuangan yang digunakan pada perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul penelitian Perbandingan Kinerja Keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan menilai kinerja keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang saat ini memang menjadi perhatian publik, karena BUMN merupakan aset nasional yang secara tidak langsung merupakan milik seluruh rakyat Indonesia, terlebih untuk saat ini dimana BUMN merupakan salah satu aset negara yang sangat vital sebagai sumber dana untuk recovery ekonomi bangsa Indonesia, sehingga lebih dituntut untuk bersikap lebih profesional dalam menjalankan kegiatan usahanya. Guna mengetahui kinerja sesungguhnya dari BUMN maka perlu dilakukan penilaian terhadap kinerjanya sebagai informasi yang berharga untuk masyarakat. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui Bagaimana Perbandingan Kinerja Keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia?.

7 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap pembahasan, serta agar analisis menjadi terarah dan sesuai dengan perumusan masalah yang ada, maka peneliti membatasi pembahasan sebagai berikut: 1. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-100/MBU/2002 tentang penilaian tingkat kesehatan BUMN Non Infrastruktur dan Non Keuangan. 2. Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan kinerja keuangan pada BUMN yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta untuk mengetahui BUMN mana yang memiliki kinerja terbaik selama periode 2010-2014 dengan cara menganalisis rasio-rasio sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-100/MBU/2002 pada laporan keuangan BUMN Non Keuangan. 1.4.2 Manfaat Penelitian Penelitian mengenai perbandingan kinerja keuangan BUMN ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Dapat menambah wawasan pengetahuan, terutama pada mata kuliah analisa laporan keuangan khususnya mengenai rasio-rasio keuangan. 2. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam memperhatikan kondisi BUMN jika diukur dengan rasio-rasio keuangan. 3. Dapat menjadi tambahan referensi untuk peneliti selanjutnya yang mengambil penelitian pada bidang yang sama.

8 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan garis besar mengenai isi laporan akhir secara ringkas dan jelas, sehingga terdapat gambaran hubungan antara masing-masing bab yang telah dibagi menjadi beberapa sub-sub secara keseluruhan. Adapun sistematika penulisan laporan akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, penulis mengemukakan tentang apa yang melatarbelakangi penulis dalam memilih judul, perumusan masalah, ruang lingkup pembahasan, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang terkait dan melandasi penelitian ini. Pada bab ini juga peneliti akan menguraikan mengenai penelitian penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan saat ini. BAB III METODELOGI PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang gambaran umum penelitian meliputi objek penelitian, sampel dan populasi, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, identifikasi dan definisi operasional variabel, beserta rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian dan juga metode dan teknik analisis penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil perhitungan rasio-rasio keuangan dan analisis terhadap perhitungan rasio-rasio keuangan perusahaan yang menjadi sampel kemudian akan dijelaskan mengenai perbandingan kinerja perusahaan yang menjadi sampel. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini adalah bab terakhir dimana penulis memberikan kesimpulan dari isi pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang diharapkan akan bermanfaat dalam pemecahan masalah dan penelitian yang akan datang.