BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN I N S P E K T O R A T KEPUTUSAN INSPEKTUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-004/IN/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN INSPEKTUR BPKP NOMOR KEP- 137/IN/2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2010-2014 INSPEKTUR BPKP, Menimbang : a. bahwa sesuai Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/3293/M.PAN- RB/11/2012 tanggal 30 November 2012 hal Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan perlu mereviu rencana strategis dan indikator kinerja utama; b. bahwa sesuai Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP- 1664/K/SU/2012, Inspektorat perlu mereviu rencana strategis dan indikator kinerja utama; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menerapkan Keputusan Inspektur BPKP tentang Perubahan atas Keputusan Inspektur BPKP Nomor KEP-137/IN/2011 tentang Rencana Strategis Inspektorat BPKP Tahun 2010-2014. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara 1
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014; 3. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; 4. Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014; 5. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP-06.00.00-080/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 6. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP-34/SU/2010 tentang Rencana Strategis Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2010-2014. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERTAMA : Sasaran strategis dalam rumusan Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat 2010-2014 merupakan hasil (outcome) - 2 -
yang akan dicapai secata nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam waktu yang lebih pendek dari tujuan. KEDUA : Renstra Sekretariat Utama BPKP Tahun 2010-2014 butir 2.6 diubah dan ditambah butir 2.7 sebagaimana tertuang dalam Suplemen Renstra lampiran keputusan ini. KETIGA : Suplemen Renstra Inspektorat BPKP 2010-2014 sebagaimana tercantum dalam lampiran, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini. KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 3 Januari 2013, INSPEKTUR, HARI SETIADI NIP 19550625 197801 1 001-3 -
LAMPIRAN KEPUTUSAN INSPEKTUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP- 004/IN/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN INSPEKTUR BPKP NOMOR KEP-137/IN/2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2010-2014 SUPLEMEN RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2010-2014 Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat BPKP Tahun 2010-2014 butir 2.6 diubah dan ditambah butir 2.7 menjadi sebagai berikut: 2.6 SASARAN STRATEGIS INSPEKTORAT Sasaran strategis adalah hasil (outcome) yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam waktu yang lebih pendek dari tujuan. Inspektorat BPKP menetapkan sasaran strategis yaitu: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%. Sasaran di atas dapat diuraikan sebagai berikut: Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari sistem manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu keberhasilan pelaksanaan kegiatan teknis Inspektorat BPKP. Perencanaan pengawasan berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar sesuai dengan peran dan tujuan Inspektorat BPKP sekaligus media untuk mengukur tingkat keberhasilan teknis Inspektorat BPKP. Selain itu, perencanaan juga terkait langsung dengan pengelolaan SDM, penyediaan sarana prasarana, dan penganggaran. Seiring dengan gencarnya penyerapan anggaran berdasarkan disbursement plan, semakin dirasakan - 1 -
pentingnya arti perencanaan yang baik sehingga anggaran yang digunakan benar-benar menghasilkan kinerja yang terbaik pula. 2.7 INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS INSPEKTORAT Untuk mencapai sasaran strategis Inspektorat di atas, terdapat enam Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan uraian lebih rinci tentang masingmasing IKU beserta target 2012 2014 adalah sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 Persentase ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu, dan audit 2 Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi 3 Persepsi Kepuasan terhadap Pelayanan Kepegawaian 4 Persepsi Kepuasan terhadap Pelayanan Keuangan 5 Persepsi kepuasan terhadap Pelayanan sarana dan prasarana Target Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 % 70 72 74 77 80 % 90 90 90 90 90 % 81 82 83 84 85 % 81 82 83 84 85 % 81 82 83 84 85 Uraian lebih lanjut atas sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut: 1. Persentase ditindaklanjutinya rekomendasi hasil evaluasi, reviu, dan audit. IKU tersebut diukur dengan membandingkan jumlah rekomendasi yang telah ditindaklanjuti oleh satuan kerja yang dievaluasi/direviu/diaudit, dengan jumlah rekomendasi dari Inspektorat yang tertuang dalam Laporan Hasil Evaluasi/Reviu/Audit. - 2 -
2. Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari sistem manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu keberhasilan pelaksanaan kegiatan teknis Inspektorat. IKU Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi diukur dengan membandingkan realisasi penugasan pengawasan terhadap rencana penugasan pengawasan yang ditetapkan. 3. Persepsi kepuasan terhadap pelayanan kepegawaian. Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para penerima layanan, dengan metode skala 1-5, kemudian dihitung persentasenya. Perhitungan persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelolaan kepegawaian dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner kepada para pegawai di Inspektorat. 4. Persepsi kepuasan terhadap pelayanan keuangan. Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para penerima layanan, dengan metode skala 1-5, kemudian dihitung persentasenya. Perhitungan persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelolaan keuangan dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner kepada para pegawai di Inspektorat. 5. Persepsi kepuasan terhadap pelayanan sarana dan prasarana Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para penerima layanan, dengan metode skala 1-5, kemudian dihitung persentasenya. - 3 -
Perhitungan persepsi kepuasan terhadap pelayanan sarana dan prasarana dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner kepada para pegawai di Inspektorat. INSPEKTUR BPKP, HARI SETIADI NIP 19550625 197801 1 001-4 -