BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 5% per tahun. Sementara pada anak-anak dan remaja kejadiannya

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA DIMENSI KURSI DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MAHASISWA FK UNDIP

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dan produktifitas tenaga kerja serta perbaikan mutu produk dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. dengan peraturan yang terdapat di masing-masing perguruan tinggi. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

BAB I PENDAHULUAN. Desain stasiun kerja akan berpengaruh pada sikap kerja yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kampus Fakultas Kedokteran Undip pada

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tersebut. Risiko-risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih dominan dialami oleh para pekerja. secara fisik yang berat. Salah satu akibat dari kerja secara manual, seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah

I. PENDAHULUAN. Keluhan low back pain (LBP) dapat terjadi pada setiap orang, dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang signifikan terhadap kecelakaan kerja. negara tersebut yang dipilih secara acak telah menunjukkan hasil bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan. Posisi duduk adalah posisi istirahat didukung oleh bokong atau paha di

BAB VI PEMBAHASAN. Perbaikan Sikap Kerja Dan Penambahan Penerangan Lokal Menurunkan Keluhan

BAB I PENDAHULUAN. sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu regio lumbo-sakral

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang ini, manusia tak pernah lepas dari salah satu hukum alam ini yakni bekerja.

PERANCANGAN KURSI KERJA PACKING DI PT.X DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ANTROPOMETRI UNTUK KENYAMANAN KERJA SKRIPSI

BAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan

SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI

HUBUNGAN ANTARA DIMENSI KURSI DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MAHASISWA FK UNDIP LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. sakit akibat pekerjaanya itu, baik itu berupa cedera, luka-luka atau bahkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merugikan terhadap kesehatan pekerja ( Naiem, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja pertahun di seluruh dunia (Ferusgel,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. nyeri punggung semasa hidupnya. Nyeri punggung bawah tetap menjadi

Analisa Ergonomi Fasilitas Duduk Ruang Kuliah Bagi Pengguna dengan Kelebihan Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. pada perindustrian kecil masih menggunakan dan mempertahankan mesin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

BAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

HUBUNGAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI PABELAN KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. 1 UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja) (Kuswana,W.S, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia (ukuran, berat, volume) dan karakteristik khusus lain dari tubuh

BAB I PENDAHULUAN. negara. Industri sepenuhnya terintegrasi ke dalam rantai pasokan secara

GANGGUAN FISIK MAHASISW A SELAMA BEKERJA DENGAN KOMPUTER (STUDI KASUS : MAHASISW A GUNADARMA)

Ketidaknyamanan sikap duduk berperan terhadap timbulnya keluhan rasa sakit yang dirasakan. Untuk itu diperlukan pengembangan produk yang dapat berfung

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kedokteran beserta

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. secara rasional mudah menyebabkan kelebihan masukan yang akan. menimbulkan berat badan meningkat (Sismoyo, 2006).

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN

PERANCANGAN KERETA DORONG ALAT ANGKUT GALON AIR MINERAL SECARA ERGONOMIS DI UD.ENNY JAYA KRIAN-SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 - Pendahuluan

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. baik, salah satunya adalah fasilitas kerja yang baik dan nyaman bagi karyawan,

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya. Dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

ANALISIS KELUHAN MUSKULO SKELETAL SISWAAKIBAT PENGGUNAAN MEJA KURSI YANG TIDAK ERGONOMIS DI SDN 13 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas kerja akan tercapai jika semua komponen dalam

BAB I PENDAHULUAN. Industri garmen merupakan salah satu industri kerajinan. Industri ini,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. paling sering terjadi. Menurut Harrianto (2009) NPB banyak diderita oleh

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. punggung bagian bawah, bukan merupakan penyakit ataupun diagnosis

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... PERNYATAAN KEASLIAN PENELITAN... ABSTRAK... ABSTRACT... SUMMARY...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. muskuloskeletal yang sering terjadi dan menyebabkan penurunan produktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang industri dan perdagangan, globalisasi menyebabkan arus

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat

BAB I PENDAHULUAN. menerima beban dari luar tubuhnya. Beban tersebut dapat berupa beban fisik. energi dan nordic body map (Ganong,1983 : ).

BAB I PENDAHULUAN. akan melibatkan kerja tubuh. Kegiatan yang dilakukan secara rutinitas setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang memberikan sumbangan terbesar dalam industri tekstil pada

TUGAS AKHIR APLIKASI ANTHROPOMETRI DALAM PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA PEMBUATAN TAHU UNTUK MENCAPAI KONDISI KERJA YANG ERGONOMIS

PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

BAB I PENDAHULUAN. mengalami nyeri pinggang dan Indonesia sendiri diperkirakan jumlahnya lebih

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MOTODE PENELITIAN

Hubungan Antara Keergonomisan Meja dan Kursi dengan Kinerja Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien RS PKU Aisyiyah Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. tulang belakang (Benjamin W. Niebel, 2003). Serge Simoneau, dkk (1996)

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA

Gambar I.1 Workstation aktual pengoperasian mesin CNC Router

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri punggung bawah (NPB) adalah masalah kesehatan yang umum di seluruh dunia. 1 Menurut organisasi kesehatan dunia (World Health Organization, WHO) prevalensi terbanyak ada di negara industri diperkirakan sebesar 60% hingga 70%, dengan prevalensi pada dewasa sebesar 5% per tahun. Sementara pada anak-anak dan remaja kejadiannya tidak sebanyak pada dewasa, namun prevalensinya terus meningkat. 2 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Damian Hoy (2010) 3, jumlah kecacatan yang disesuaikan dengan tahun hidup (disability-adjusted life years,daly) karena NPB meningkat dari 58,2 juta pada tahun 1990 menjadi 83 juta pada tahun 2010. Data untuk jumlah penderita NPB di Indonesia tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan penderita NPB di Indonesia bervariasi antara 7,6% sampai 37% dari jumlah penduduk yang ada di Indonesia. 4 Sementara Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ika Wardaningsih (2010), pada pekerja wanita di bagian mesin cucuk salah satu pabrik tekstil di Surakarta, didapatkan prevalensi nyeri punggung sebesar 88%. 5 NPB dapat terjadi pada siapa saja, baik muda maupun tua. 6 Termasuk mahasiswa yang tergolong ke dalam dewasa muda. Salah satu faktor risiko terjadinya nyeri punggung bawah adalah sikap kerja. Sikap kerja yang dapat 1

2 memicu terjadinya nyeri punggung bawah diantaranya adalah duduk dalam waktu lama. 7 Aktivitas mahasiswa sebagai pelajar menuntut mereka untuk belajar dan kuliah selama lima hari kerja, di mana waktu terbanyak mereka dihabiskan dengan duduk di kursi. Faktor risiko terjadinya NPB akibat duduk dalam waktu yang lama ini dapat diminimalkan dengan desain kursi yang ergonomis. Fasilitas duduk berupa kursi dapat dikatakan sesuai dengan kebutuhan, apabila desain fasilitas duduk atau kursi nyaman digunakan dan mendukung aktifitas yang dilakukan dengan efektif. 8 Adapun rekomendasi dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Grace Mulyono untuk tinggi sandaran kursi kuliah adalah 440 mm, dan tinggi meja adalah 300 mm. 8 Kursi kelas jenis Chitose, sebagai salah satu jenis kursi yang paling banyak dipakai sebagai fasilitas duduk di Fakultas Kedokteran Undip, belum memenuhi standar ergonomi tersebut. Maka dari itu, bertolak dari permasalahan keluhan nyeri punggung bawah yang dapat dialami oleh siapa saja, peneliti ingin meneliti adakah hubungan antara kejadian NPB dengan dimensi kursi yang menjadi fasilitas duduk mahasiswa Fakultas Kedokteran Undip.

3 1.2 Permasalahan Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan antara dimensi kursi dan munculnya keluhan nyeri punggung bawah mahasiswa Fakultas Kedokteran Undip? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui adakah hubungan antara dimensi kursi dan munculnya keluhan nyeri punggung bawah mahasiswa Fakultas Kedokteran Undip. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui kesesuaian ergonomi kursi kelas di kampus Fakultas Kedokteran Undip. 2. Mengetahui prevalensi munculnya keluhan nyeri punggung bawah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Undip. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai hubungan dimensi kursi terhadap kejadian nyeri punggung bawah 2. Memberikan informasi kepada mahasiswa FK Undip dalam mencegah terjadi nyeri punggung bawah.

4 3. Memberikan informasi kepada pihak fakultas serta masyarakat tentang dimensi ukuran kursi yang sesuai dengan prinsip ergonomi yang berdasarkan antropometri. 4. Memberikan masukan kepada pihak fakultas untuk menindaklanjuti kursi yang tidak sesuai dengan prinsip ergonomi yang berdasarkan antropometri mahasiswa FK Undip. 5. Sebagai bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut. 1.5 Keaslian Penelitian Tabel 1. Keaslian Penelitian No. Peneliti dan Judul Tahun Metode Hasil 1 Ika Wardaningsih 2010 Penelitian: Pengaruh Sikap Kerja Duduk Pada Kursi Kerja Yang Tidak Ergonomis Terhadap Keluhan Otot-Otot Skeletal Bagi Pekerja Wanita Bagian Mesin Cucuk Di PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta Deskriptif analitik Subjek: 25 orangtenaga kerja wanitabagian mesin cucuk di PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta Kuesioner Tidak ada kesesuaian antara ukuran kursi kerja dengan anthropometri tenaga kerja wanita bagian mesin cucuk di PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta, ada pengaruh sikap kerja duduk pada kursi kerja yang tidak ergonomis terhadap keluhan otot-otot skeletal bagi pekerja wanita bagian mesin cucuk di PT Iskandar Tekstil Surakarta,dan keluhan otototot skeletal akibat sikap kerja duduk yang tidak ergonomis dominan pada punggung (88%), pinggang (84%), bokong (80%), pantat (68%) danbahu (56%).

5 2. Mustain Pengaruh Kesesuaian Ukuran Meja Praktikum Anatomi Dengan Ukuran Antropometri Mahasiswa FK Undip Terhadap Munculnya Keluhan Kesehatan 3. Jefrey R. Carm, Itamar Vinitzky Effects Of Chair Design On Back Muscle Fatigue 2008 Penelitian: Analitik observasional Subjek penelitian: 43 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Undip Ukuran antropometri, Skala nyeri VAS 1995 Penelitian: Experimental Subjek penelitian: 24 subjek EMG Dari hasil penelitian didapatkan terdapat 9 subjek yangergonomis dan 34 tidak ergonomis (79,1 %). Rasio prevalensi untuk kelompokukuran antropometri taksesuai dengan ukuran meja praktikum adalah 1,76. Kursi Back Up jelas memberikan dukungan terbesarke panggul dan punggung bawah. Dengan demikian kursi Back Up menimbulkan paling sedikit kelelahan di wilayah lumbar secara umum, sedangkan kursi Balans dan kursi kantor dapatmeningkatkan pengeluaran energi dan kelelahan pada otot punggung lebih banyak. Perbedaan penelitian ini dari penelitian-penelitian sebelumnya terletak pada perbedaan waktu, tempat, subjek, dan tujuan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui adakah hubungan antara dimensi kursi dan keluhan NPB pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Undip.