ANALISIS PENGARUH WAKTU PERLAKUKAN PANAS TERHADAP NILAI KEKERASAN KARBURASI BAJA KARBON RENDAH

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Teknik Mesin, Volume 6, Nomor 1, Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Variasi Media Karburasi Terhadap Kekerasan Dan Kedalaman Difusi Karbon Pada Baja ST 42

PENGARUH WAKTU PENAHANAN PANAS (TIME HOLDING) PADA PROSES TEMPERING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN BAJA KARBON MENENGAH

PENGARUH TEMPERING PADA BAJA St 37 YANG MENGALAMI KARBURASI DENGAN BAHAN PADAT TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Materi #2 TIN107 Material Teknik 2013 SIFAT MATERIAL

PENGARUH SUHU NORMALIZING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PENGELASAN BAJA PLAT KAPAL. Sutrisna*)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penambahan karbon yang disebut carburizing atau karburasi, dilakukan dengan

PENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

Pengaruh Variasi Temperatur Anneling Terhadap Kekerasan Sambungan Baja ST 37

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 4340

PENGARUH TEMPERATUR CARBURIZING PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP SIFAT SIFAT MEKANIS BAJA S 21 C

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

ANALISA QUENCHING PADA BAJA KARBON RENDAH DENGAN MEDIA SOLAR

I. PENDAHULUAN. Definisi baja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu benda

Pengaruh Penambahan Barium Karbonat Pada Media Karburasi Terhadap Karakteristik Kekerasan Lapisan Karburasi Baja Karbon Rendah

PENGARUH PERBANDINGAN GAS NITROGEN DAN LPG PADA PROSES NITROKARBURISING DALAM REAKTOR FLUIDIZED BED TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA KARBON RENDAH

Karakterisasi Baja Karbon Rendah Setelah Perlakuan Bending

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

Proses Annealing terdiri dari beberapa tipe yang diterapkan untuk mencapai sifat-sifat tertentu sebagai berikut :

ANALISA PROSES SPRAY QUENCHING PADA PLAT BAJA KARBON SEDANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

PENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING

ANALISA KEKERASAN PADA PISAU BERBAHAN BAJA KARBON MENENGAH HASIL PROSES HARDENING DENGAN MEDIA PENDINGIN YANG BERBEDA

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang material baja karbon sedang AISI 4140 merupakan low alloy steel

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN KETANGGUHAN DENGAN PROSES HEAT TREATMENT PADA BAJA KARBON AISI 4140H

PENINGKATAN KEKAKUAN PEGAS DAUN DENGAN CARA QUENCHING

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP HASIL PENGELASAN TIG PADA BAJA KARBON RENDAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

ANALISA SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAJA ST 37 DENGAN PROSES PACK CARBURIZING, MENGGUNAKAN ARANG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA KARBON PADAT

Simposium Nasional RAPI XII FT UMS ISSN

Kategori Sifat Material

1.2. Tujuan 1. Mahasiswa memahami Heat Tratment secara umum 2. Mahasiswa memahami dan mengetahui cyaniding secara umum

PENGUJIAN SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PISAU HAMMER MILL PADA MESIN PENGGILING JAGUNG PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA CABANG SEMARANG

ANALISIS PENGARUH TEMPERING

ANALISA KUAT LENTUR DAN PENGELASAN PADA PEMEGANG KURSI MOBIL

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT PADA KEKERASAN MATERIAL SPECIAL K (K100)

Gambar 3.1 Diagram alur Penelitian

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1. PERLAKUAN PANAS

ANALISA PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP NILAI KEKERASAN BAJA AISI 1050 DENGAN METODE PACK CARBURIZING

UJI KEKERASAN MATERIAL DENGAN METODE ROCKWELL

BAB I PENDAHULUAN. pisau egrek masalah yang sering dijumpai yaitu umur yang singkat yang. mengakibatkan cepat patah dan mata pisau yang cepat habis.

PENGARUH BAHAN ENERGIZER PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN CANGKUL PRODUKSI PENGRAJIN PANDE BESI

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE FLAME HARDENING WAKTU TAHAN 30 MENIT 1 JAM DAN 1 ½ JAM

PENGARUH TEMPERATUR DAN HOLDING TIME DENGAN PENDINGIN YAMACOOLANT TERHADAP BAJA ASSAB 760

PENGARUH MEDIA KAPUR PADA PROSES TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK POROS S45C

PENGARUH KEKUATAN PENGELASAN PADA BAJA KARBON AKIBAT QUENCHING

Sidang Tugas Akhir (TM091486)

PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING MATERIAL BAJA S45C

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

PENGARUH KARBURISASI PADAT DENGAN KATALISATOR CANGKANG KERANG DARAH (CaCO2) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN KEASUHAN BAJA St 37

ANALISA PENGARUH PERLAKUAN PANAS SEBELUM DAN SESUDAH PENEMPERAN TERHADAP NILAI KEKERASAN PADA BAJA PERKAKAS HSS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN PADA PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DENGAN MATERIAL SS 304L

BAB IV PEMBAHASAN Data Pengujian Pengujian Kekerasan.

Diajukan Sebagai Syarat Menempuh Tugas Akhir. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah. Surakarta. Disusun Oleh : WIDI SURYANA

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam skor:0-100 (PAN).

KARAKTERISASI BAJA CHASIS MOBlL SMK (SANG SURYA) SEBELUM DAN SESUDAH PROSES QUENCHING

PENGARUH TINGKAT KEKERASAN DAN KEDALAMAN DIFUSI KARBON PADA BAJA ST 42 DENGAN METODE PACK CARBURIZING

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

ANALISA PENGGUNAAN TEMPURUNG KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KEKERASAN BAHAN PISAU TIMBANGAN MEJA DENGAN PROSES PACK CARBURIZING

Karakterisasi Material Sprocket

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Roda Gigi Transduser merk CE.A Sebelum dan Sesudah Di-Treatment

PENGARUH MANUAL FLAME HARDENING TERHADAP KEKERASAN HASIL TEMPA BAJA PEGAS

ANALISA SIFAT MEKANIK PROPELLER KAPAL BERBAHAN DASAR ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Cu. Abstrak

Gambar 4. Pemodelan terjadinya proses difusi: (a) Secara Interstisi, (b) Secara Substitusi (Budinski dan Budinski, 1999: 303).

STUDI PEMBUATAN BESI COR MAMPU TEMPA UNTUK PRODUK SAMBUNGAN PIPA

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR ANNEALING TERHADAP KEKERASAN SAMBUNGAN BAJA ST 37

STUDI KOMPARASI HEAT TREATMENT TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS MATERIAL RING PISTON BARU DAN BEKAS

ANALISA UJI KEKERASAN BAJA VCN 150 PADA POROS BALING-BALING PISAU MESIN CRUSHER ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR

SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBONISASI DENGAN BAHAN ARANG KAYU BK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun : YOGI KUNCORO NIM : D

Perubahan Nilai Kekerasan dan Struktur Mikro Al-Mg-Si Akibat Variasi Temperatur Pemanasan. Disusun Oleh

PENGARUH ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAHAT HSS DENGAN UNSUR PADUAN UTAMA CROM

Analisa Deformasi Material 100MnCrW4 (Amutit S) Pada Dimensi Dan Media Quenching Yang Berbeda. Muhammad Subhan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Mekanikal, Vol. 4 No. 2: Juli 2013: ISSN

Kata kunci : baja S45C, hardening, pendingin.

Pengaruh Heat Treatment Dengan Variasi Media Quenching Air Garam dan Oli Terhadap Struktur Mikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH WAKTU PERLAKUKAN PANAS TERHADAP NILAI KEKERASAN KARBURASI BAJA KARBON RENDAH Yeni Yusuf Tonglolangi Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin, UKI Toraja email: yeni.y.tonglolangi@gmail.com Abstrak Logam mempunyai peran aktif dalam kehidupan manusia, oleh karena itu dilakukan usaha untuk memperbaiki sifat-sifat dari logam tersebut yaitu merubah sifat mekanis dan sifat fisiknya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh waktu perlakuan panas terhadap kekerasan baja karbon rendah.salah satu cara untuk meningkatkan nilai kekerasannya adalah dengan melakukan proses karburasi, yaitu proses perlakuan panas untuk mendapatkan kulit logam yang lebih keras dari sebelumnya. Dari hasil penelitian diperoleh dari variasi waktu perlakukan panas 30 menit, 45 menit, 60 menit dan 75 menit dengan media pendingin air garam, diperoleh nilai kekerasan tertinggi pada waktu pemanasan 75 menit yaitu 69,67 kg/mm 2. Kata Kunci: Baja Karbon, waktu perlakukan panas, karburasidan nilai kekerasan. 1. PENDAHULUAN Kebutuhan manusia akan logam semakin meningkat, oleh karena itu diperlukan usaha untuk memperbaiki kualitasnya, salah satunya dengan memperbaiki sifat bahan. Baja karbon mendapat prioritas utama dalam pemilihan bahan karena mudah diperoleh, mudah dibentuk dan harganya relatif murah. Namun demikian, masih perlu memodifikasi atau memperbaiki sifatnya seperti kekerasan pada permukaan dan tahan aus akibat gesekan. Oleh karena itu maka perlu diadakan proses perlakuan panas guna menambah kekerasan bahan.perlakuan panas adalah suatu perlakuan (treatment) yang diterapkan pada logam agar diperoleh sifat-sifat yang diinginkan. Dengan cara pemanasan dan pendinginan dengan kecepatan tertentu yang dilakukan terhadap logam dalam keadaan fase padat sebagai upaya untuk memperoleh sifat-sifat tertentu dari logam. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai kekerasan adalah dengan menggunakan proses karburasi. Karburasi adalah salah satu proses perlakuan panas untuk mendapatkan kulit yang lebih keras dari sebelumnya. 2. KAJIAN LITERATUR 2.1. Baja Karbon Baja merupakan paduan yang sebagian besar terdiri dari unsur besi dan karbon 0,2%-2,1%. Selain itu juga mengandung unsur-unsur lain seperti sulfur (S), fosfor (P), silikon (Si), mangan (Mn), dan sebagainya. Namun unsur-unsur ini hanya dalam presentase kecil.sifat baja karbon dipengaruhi oleh presentase karbon dan struktur mikro. Sedangkan struktur mikro pada baja karbon dipengaruhi oleh perlakuan panas dan komposisi baja. Komposisi baja dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Baja karbon rendah 366

Baja karbon rendah (low carbon steel) mengandung karbon dalam campuran baja kurang dari 0,3%C. Baja ini tidak dapat dikeraskan karena kandungan karbonnya tidak cukup untuk membentuk struktur martensit. 2. Baja karbon sedang Baja karbon sedang (medium carbon steel) mengandung karbon 0,3%C 0,6%C. Baja ini dapat dikeraskan melalui proses perlakuan panas yang sesuai. Baja ini lebih keras serta lebih kuat dibandingkan dengan baja karbon rendah. 3. Baja karbon tinggi Baja karbon tinggi memiliki kandungan karbon 0,6%C 1,5%C danmemiliki kekerasan yang lebih tinggi, namun keuletannya lebih rendah. Berkebalikan dengan baja karbon rendah, pengerasan dengan perlakuan panas pada baja karbon tinggi tidak memberikan hasil yang optimal karena terlalu banyaknya martensit, sehingga membuat baja menjadi getas. 2.2. Sifat-sifat Logam Logam mempunyai beberapa sifat antara lain: sifat mekanis, sifat fisika, sifat kimia, dan sifat pengerjaan. Sifat mekanis adalah kemampuan suatu logam untuk menahan beban yang diberikan pada logam tersebut. Yang termasuk sifat mekanis pada logam, antara lain: kekuatan bahan (strength), kekerasan elastisitas, kekakuan, plastisitas, kelelahan bahan, sifat fisika, sifat kimia, dan sifat pengerjaan. Kekuatan (strength) adalah kemampuan material untuk menahan tegangan tanpa kerusakan. Beberapa material seperti baja struktur, besi tempa, alumunium, dan tembaga mempunyai kekuatan tarik dan tekan yang hampir sama. Ukuran kekuatan bahan adalah tegangan maksimumnya, atau gaya terbesar persatuan luas yang dapat ditahan bahan tanpa patah. Untuk mengetahui kekuatan suatu material dapat dilakukan dengan pengujian tarik, tekan, atau geser. Kekerasan (hardness) adalah ketahanan suatu bahan untuk menahan pembebanan yang dapat berupa goresan atau penekanan. Untuk mengetahui kekerasan suatu material digunakan Uji Brinell. Kekakuan adalah ukuran kemampuan suatu bahan untuk menahan perubahan bentuk atau deformasi setelah diberi beban. Kelelahan bahan adalah kemampuan suatu bahan untuk menerima beban yang berganti-ganti dengan tegangan maksimum diberikan pada setiap pembebanan. Elastisitasadalah kemampuan suatu bahan untuk kembali ke bentuk semula setelah menerima beban yang mengakibatkan perubahan bentuk. Elastisitas ini penting pada semua struktur yang mengalami beban yang berubah-ubah terlebih pada alat-alat dan mesin-mesin presisi. Plastisitas adalah kemampuan suatu bahan padat untuk mengalami perubahan bentuk tetap tanpa ada kerusakan. Sifat fisika adalah karakteristik suatu bahan ketika mengalami peristiwa fisika seperti adanya pengaruh panas atau listrik. Yang termasuk sifat-sifat fisika adalah sebagai berikut: titik lebur, kepadatan, daya hantar panas, dan daya hantar listrik. 2.3. Proses Perlakuan Panas Perlakuan panas adalah suatu metoda yang digunakan untuk mengubah sifat fisik atau struktur mikro suatu logam melalui proses pemanasan dan pengaturan kecepatan pendinginan dengan atau tanpa mengubah komposisi kimia material tersebut. Struktur logam dapat mengalami perubahan melalui perlakuan panas sehingga mempengaruhi sifatsifat logam tersebut seperti perubahan besar butir, ketangguhan, kekerasan permukaan, dan lainlain. Perlakuan panas pada suatu logam dengan temperatur di atas temperatur kritis di mana mulai terjadi perubahan struktur ferit menjadi ausenit, lalu temperatur pemanasan di tahan beberapa saat sebelum dilakukan pendinginan melalui proses pencelupan ataupun dengan udara. 367

2.4. Pengujian Nilai Kekerasan Pengujian kekerasan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana logam mempunyai ketahanan terhadap deformasi plastis akibat penetrasi pada permukaannya. Ada 3 metode yang umum dilakukan dalam pengujian kekerasan, yaitu: a. Cara Goresan Pengujian ini dilakukan dengan cara saling menggoreskan duah buah logam yang berbeda. Besarnya nilai kekerasan ini diukur dengan menggunakan skala Mohs, dimana skala ini terdiri dari 10 standar angka yang menandakan kemampuan suatu logam uji untuk digores. b. Cara Dinamis Prinsip kerja dari cara ini adalah dengan menjatuhkan suatu benda penguji keatas permukaan logam uji dari ketinggian tertentu yang akan meninggalkan lekukan ketika benda yang dijatuhkan itu memantul dari permukaanb logam yang diuji. Kekerasan suatu logam dapat diukur melalui alat Sholesroskopshare dari ketinggian lekukan dan pantulan pada permukaan logam tersebut. c. Cara penekanan Benda uji diberikan beban secara teratur melalui alat uji sehingga meninggalkan jejak pada permukaan logam yang diuji. Jejak inilah yang kemudian kita teliti untuk menghitung besarnya nilai kekerasan logam tersebut. Pengujian kekerasan dengan cara penekanan ini dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu: cara Vickers, cara Rockwell dan cara Brinell. Pada penelitian ini, dilakukan uji kekerasan dengan cara Rockwell.Pengujian kekerasan dengan menggunakan metode Rockwell bertujuanuntuk menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan terhadap penekan atau indentor berupa bola baja ataupun kerucut intan yang ditekankan pada permukaan material uji. Nilai kekerasan dari metode Rockwell diperoleh berdasarkan bekas kedalaman penekan atau indentor. Makin keras material yang diuji maka semakin dangkal kedalaman yang terbentuk, sebaliknya semakin dalam masuknya penekan pada material menunjukkan material yang diuji memiliki nilai kekerasan yang rendah. 1. Wrench to select tested loads (kunci). 2. Tested loads mobile selector. 3. Loads scale. 4. Test Lever (handle). 5. Scale Indicator Pointer. - Small pointer. - Larger pointer. - Red dot. - Outer rings. 6. Ring nuts to fix the penetrator. 7. Penetrator (indentor) 8. Anvil (dudukan). 9. Anvil holder screw (capstan). 10. Handwheel to regulate therising screw Gambar 2.1 Alat Uji Kekerasan Rockwell Sumber :http://cybersatu.blogspot.com/2011/05/pengujian-kekerasan-rockwell.html 368

Gambar 2.2 Prinsip Kerja Metode Kekerasan Rockwell Sumber :http://cybersatu.blogspot.com/2011/05/pengujian-kekerasan-rockwell.html 2.5. Jenis-jenis Pengerasan 2.5.1. Pengerasan Induksi Merupakan suatu metode pengerasan permukaan menggunakan arus induksi bolak-balik dengan frekuensi tinggi. Arus yang mengalir akan menimbulkan induksi pada permukaan baja, sehingga menimbulkan reaksi panas. Panas yang ditimbulkan oleh tegangan induksi kemudian diquencing menggunakan air dingin untuk membuang kerak-kerak yang terbentuk akibat adanya tegangan induksi pada permukaan baja. 2.5.2. Pengerasan Permukaan 1. Karburasi Besi dipanaskan dalam lingkungan yang mengandung karbon baik dalam bentuk padat, cair ataupun gas. 2. Karbonitriding Cara pengerasan permukaan, dimana baja dipanaskan diatas suhu kritis dalam lingkungan gas dan terjadi penyebaran karbon nitrogen. 3. Cyanding Proses ini terjadi absorbsi karbon dan nitrogen untuk memperoleh permukaan yang keras pada baja karbon rendah yang sulit dikeraskan. 4. Nitriding Disini digunakan bahan dan suhu yang berlainan. Logam dipanaskan sampai(510 o C) dalam lingkungan gas ammonia selama beberapa menit. Pada penelitian ini digunakan jenis pengerasan karburasi dengan media karburasi Barium Karbonat dengan komposisi 20% BaCO 3 dan arang kayu cemara 80% dan suhu pemanasan konstan 800 o C. 3. METODE PENELITIAN Pada penelitian digunakan baja karbon rendah yang berbentuk dilinder dengan diameter 12 mm dan panjang 12 mm. 12 mm 12 mm Gambar 3.1 Spesimen Benda Kerja 1. Pengujian kekerasan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode Rockwell skala C 2. Material yang digunakan adalah baja karbon rendah. 3. Media yang di gunakan dalam penelitian ini ialah Barium Karbonat dengan 20% BaCO 3 dan arang kayu cemara 80% dengan suhu pemanasan 800 o C. 4. Waktu tahan 30 menit,45 menit,60 menit,75 menit. 5. Media pendingin yang digunakan adalah air garam. 369

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Tabel 4.1. Data Pengamatan Nilai Kekerasan Baja Karbon Rendah untuk Kondisi Normal Suhu/ waktu Normal Spesimen Beban (kg) D (mm) HRB1 HRB2 1 100 1,588 28 55 2 100 1,588 24 54 3 100 1,588 26 56 HRB rata-rata 55,00 Tabel 4.1. Data Pengamatan Nilai Kekerasan Baja Karbon Rendah dengan Komposisi Media Arang Kayu Cemara dan Barium Karbonat (BaCO 3 ) Melalui Proses Karburasi dengan Pendinginan Air Garam. Suhu/ waktu 30 menit 45 menit 60 menit 75 menit Spesimen Beban (kg) D (mm) HRB1 HRB2 1 100 1,588 36 64 2 100 1,588 31 60 3 100 1,588 38 66 1 100 1,588 40 69 2 100 1,588 36 65 3 100 1,588 42 65 1 100 1,588 40 65 2 100 1,588 38 66 3 100 1,588 43 69 1 100 1,588 39 65 2 100 1,588 47 73 3 100 1,588 44 71 HRB rata-rata 63,33 66,33 66,67 69,67 1.2. Pembahasan. 80 HRB 60 40 20 0 Normal 30 45 60 75 Waktu Pemanasan (menit) Grafik 4.1. Pengaruh Waktu Perlakuan Panas terhadap Kekerasan Baja Karbon Rendah melalui Media Pendingin Air Garam Pada grafik di atas diperoleh hasil penelitian untuk pemanasan baja karbon rendah dengan temperatur 800 o C dengan variasi waktu penahanan makadiperoleh nilai kekerasan dari setiap perlakuan panas dengan penahanaan normal sebesar 55,00 kg/mm 2, penahanan selama 30 menit sebesar 63,33 kg/mm 2, penahanan selama 45 menit sebesar 66,33 kg/mm 2, penahanan selama 60 menit sebesar 66,67 kg/mm 2, dan penahanan selama 75 menit sebesar 69,67 kg/mm 2. Pada waktu penahanan selama beberapa menit, struktur mikro yang terjadi pada baja karbon rendah mengalami pembentukan molekul yang besar sehingga apabila diberikan lagi waktu penahanan pada baja molekul-molekul struktur kristal dari baja tersebut akan semakin renggang dan menjadi besar sehingga kekerasan yang dimiliki dari baja tersebut akan menjadi tinggi akibat dari waktu penahanan yang di berikan. 370

5. KESIMPULAN Dari variasi waktu perlakukan panas 30 menit, 45 menit, 60 menit dan 75 menit dengan media pendingin air garam, diperoleh nilai kekerasan tertinggi pada waktu pemanasan 75 menit yaitu 69,67 kg/mm 2. Semakin lama waktu perlakuan panas, maka semakin tinggi nilai kekerasannya. 6. REFERENSI Amstedd. B.H. Penterjemah Sriati Djaprie. 1981. Teknologi Mekanik. Jakarta: Erlangga. Breuner, B.J.M, Pengetahuan Bahan, Bhatara Aksara. Daryanto. 1985. Pengetahuan Teknik Metalurgi. Bandung: Trasito Efendi, S.2009. Pengaruh Perbedaan Waktu Penahanan Suhu Stabil Terhadap Kekerasan Logam. Politeknik Negeri Sriwijaya. Pdf. George E. Diater, Jakarta 1988. Metalurgi Mekanik, Jilit 2, Edisi Ketiga, Erlangga. Hasan, Iqbal. 1999.Pokok-pokok Materi. Jakarta. Bumi Aksara. Klasifikasi Logam. http://romzneverdie.files.wordpress.com/2010/12/klasifikasi-logam.jpg. Diakses tanggal 3 November 2014. Lowrance H. Van Vlack (Sriati Djafrie). 1992.Ilmu dan Teknologi Bahan (Ilmu Logam dan Bukan Logam) edisi kelima, Erlangga. Necly, Jhon E. 1984. Practikal Metalurgi and Material of Industry, New York. Jhon Wiley and Sons, inc Pengujian Kekerasan Rockwell. http://cybersatu.blogspot.com/2011/05/pengujian-kekerasan-rockwell.html. Diakses tanggal 3 November 2014. R.N Wright. 1980. Wine Technologi American Iron. Sriati, Djafri. 1992. Ilmu dan Teknologi Bahan, Jakarta : Erlangga. Suherman,W.1998.Prinsip PerlakuanPanas,ITS,Surabaya. Surdia, Tata & Shindroku Saito. 1999. Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta : PT. Pradnya Paramita. Syuaib, M. Faiz. 2006. Kuliah Perbengkelan Modul Penuntun. 371