TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
PERTEMUAN 5 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Teknik-teknik Pengujian Perangkat Lunak Pengujian Black Box. Pengujian untuk Sistem Waktu Nyata. Peralatan Uji Otomatis.
Pengujian Black Box Menurut Pressman (2002:551), Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box bukan merupakan alternatif dari teknik white box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode white box. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut: Fungsi fungsi yang tidak benar atau hilang. Kesalahan interface dan kesalahan kinerja. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Pengujian Black Box selanjutnya Tidak seperti pengujian white box, yang dilakukan pada saat awal proses pengujian, pengujian black box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Pengujian black box memperhatikan struktur kontrol, maka perhatian berfokus pada domain informasi. Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Bagaimana validasi fungsional diuji? Kelas input apa yang akan membuat test case menjadi baik? Apakah sistem sangat sensitif terhadap harga input tertentu? Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi? Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan dapat ditolerir oleh sistem? Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data terhadap operasi sistem?
Pengujian Black Box selanjutnya Metode Pengujian berbasis Grafik, bertujuan untuk memahami objek objek yang dimodelkan dalam perangkat lunak dan penghubung antar objek objek tersebut. Berikut langkah-langkah untuk melakukan metode pengujian berbasis grafik: Membuat kumpulan node yang mewakili objek. Membuat hubungan tautan/link/edge yang mewakili antara objek. Edge berarah/directed link. Edge dua arah/simetris. Edge paralel. Menentukan bobot node yang menggambarkan sifat dari sebuah node. Menentukan bobot tautan yang menggambarkan karakteristik penghubung.
Pengujian Black Box selanjutnya Black Box Testing [1]
Pengujian Black Box selanjutnya Metode Partisi Kesetaraan, membagi wilayah masukan program kedalam kelas kelas data dari test case yang dapat diturunkan. Perancangan test case untuk mempartisi kesetaraan didasarkan pada evaluasi terhadap kelas kelas kesetaraan untuk kondisi masukan. Jika sekumpulan objek dapat dihubungkan dengan hubungan yang simetris, transitif dan refleksif maka terdapat kelas kesetaraan. Sebuah kelas kesetraan merepresentasikan keadaan valid atau tidak valid dari kondisi kondisi masukan. Kondisi masukan dapat berupa nilai numerik yang spesifik, rentang nilai, seperangkat nilai nilai yang terkait atau kondisi Boolean.
Pengujian Black Box selanjutnya Metode Analisis Nilai Batas, mengarah ke seleksi test case yang menguji nilai nilai batas. Metode ini merupakan pelengkap dari metode partisi kesetaraan. Pedoman analisis nilai batas sebagai berikut: Jika kondisi masukan menspesifikasikan kisaran yang dibatasi oleh nilai a dan b, test case harus dirancang dengan nilai a dan b dan hanya diatas dan dibawah a dan b. Jika kondisi masukan menspesifikasikan sejumlah nilai, test case harus dikembangkan untuk menguji jumlah jumlah minimum dan maksimum. Terapkan pedoman 1 dan 2 untuk kondisi keluaran. Jika struktur data program internal memiliki batas batas yang telah ditentukan, pastikan untuk merancang sebuah test case untuk menguji struktur data pada batasnya.
Pengujian Sistem Waktu Nyata Sistem waktu-nyata adalah sistem yang harus menghasilkan respon yang tepat dalam batas waktu yang telah ditentukan (kuantitatif). Jika respon komputer melewati batas waktu tersebut, maka terjadi degradasi performansi atau kegagalan sistem. Sebuah sistem waktu-nyata adalah sistem yang kebenarannya secara logis didasarkan pada kebenaran hasil-hasil keluaran sistem dan ketepatan waktu hasil-hasil tersebut dikeluarkan. Aplikasi penggunaan sistem seperti ini adalah untuk memantau dan mengontrol peralatan seperti motor, assembly line, teleskop atau instrumen lainnya. Peralatan telekomunikasi dan jaringan komputer biasanya juga membutuhkan pengendalian secara waktu-nyata.
Pengujian Sistem Waktu Nyata selanjutnya Berikut ini daftar beberapa bidang yang paling menonjol dalam penerapan sistem waktu-nyata: Aplikasi Industri, seperti: sistem kontrol proses, sistem otomasi industri, pengujian dan pengukuran peralatan serta peralatan robot. Aplikasi Medis, seperti: scanner MRI, peralatan terapi radiasi dan tomografi aksial terkomputerisasi (CAT). Aplikasi Peralatan Peripheral, seperti: printer laser, mesin fotokopi digital, mesin fax, kamera digital dan scanner. Aplikasi Otomitif dan Transportasi, seperti: sistem kontrol mesin otomotif, sistem kontrol lalu lintas dan sistem navigasi mobil. Aplikasi Telekomunikasi, seperti: sistem seluler, video converencing dan modem kabel. Aplikasi Aerospace, seperti: simulasi penerbangan dan sistem kabin pesawat. Aplikasi Internet dan Multimedia, seperti: router, switch dan multimedia multicast. Aplikasi Peralatan Elektronik, seperti: peralatan audio, telepon internet dan sistem keamanan rumah. Aplikasi Pertahanan, seperti: sistem anti-rudal dan sistem berbasis satelit surveilans.
Peralatan Uji Otomatis Peralatan pengujian adalah alat bantu yang digunakan oleh individu yang bertanggungjawab dalam masalah pengujian. Peralatan tersebut mencangkup sejumlah besar aktivitas dan dapat diterapkan dalam semua fase daur hidup pengembangan sistem. Peralatan dapat dibedakan menjadi: Peralatan Manual dan Peralatan Otomatis. Pengujian Stasiun dan Pengujian Dinamis. Evaluasi Struktur Sistem dan Evaluasi Fungsi Sistem. Ada beberapa tingkat keahlian yang berbeda-beda yang diperlukan untuk dapat menggunakan suatu peralatan pengujian. Beberapa peralatan pengujian mengharuskan keahlian yang sangat teknis dan mengakibatkan pengetahuan secara mendalam tentang komputer dan sistem yang akan diuji.
Peralatan Uji Otomatis selanjutnya Kriteria Uji Penerimaan Review Desain Analisis Nilai Batas Desk Checking Penggambaran Sebab-Akibat Uji Bencana Checklist Tebak Kesalahan Pembanding Kode Execute Specs Analisis berbasis Komputer Exhaustive Test Uji Pengukuran berbasis Kompleksitas Pencarian Fakta Uji Konfirmasi Diagram Alir Analisis Aliran Kendali Inspeksi Pembuktian Kebenaran Instrumentasi Uji Pengukuran berbasis Cakupan Fasilitas Terintegrasi Kamus Data Pemetaan Analisis Aliran Data Pemodelan Uji Fungsional berbasis Desain Pengoperasian Paralel
Peralatan Uji Otomatis selanjutnya Langkah-langkah pemilihan dan pengujian peralatan uji otomatis sebagai berikut: Pencocokan peralatan uji otomatis sesuai dengan kegunaannya. Pemilihan peralatan uji otomatis yang sesuai dengan fase daur hidup. Penyesuaian peralatan uji otomatis dengan tingkat keahlian penguji. Pemilihan peralatan uji otomatis yang sesuai dengan anggaran.
Referensi Materi Perkuliahan - Teknik Testing http://bit.ly/2gowtli Materi Perkuliahan - Software Testing http://bit.ly/2lkhotj Gambar [1] http://bit.ly/2gowtli