TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 32 PURWOREJO

dokumen-dokumen yang mirip
KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

OLEH DILLA FARID W. T

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO

TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 32 PURWOREJO

perkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton.

Hubungan Kemampuan Servis. (Ibnu Nur Budiawan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND

I. PENDAHULUAN. Sekolah pada hakikatnya merupakan lembaga pendidikan yang bertugas untuk

JURNAL. Oleh: AINU ROHMAT HAFIDI Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Mokhammad Firdaus, M.Or.

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA DI SMP NEGERI 2 MUNTILAN

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD KRADENAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015/2016

E-JOURNAL. Oleh Nungki Fortuna Dewi NIM

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

KEMAMPUAN PUKULAN DROPSHOT BULUTANGKIS PADA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DI SMA NEGERI 9 PONTIANAK

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN SISWA SEKOLAH BANTUL TENIS CAMP DIY

SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK.

Oleh : Miswar NPM: P

Oleh: Ganang Cipto Pramodho/ Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi/Fakultas Ilmu Keolahragaan/Universitas Negeri Yogyakarta

Perbedaan Ketepatan Overhead...(Ardiansyah Trias D) 1

Pengembangan Model Pembelajaran Pukulan Clear Lob Menggunakan Shuttlecock Dilempar

Hubungan Koordinasi Mata... (Aditya Budi S)

BAB III METODE PENELITIAN. jam belajar siswa SMP Santa Maria kelas VII, sesuai dengan dikeluarkannya surat

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS PANJANG BULUTANGKIS PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KETEPATAN SMASH PENUH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD NEGERI BAYANGKARA KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016

Kemampuan Power Otot Tungkai dan Kelincahan...(Ridwan Syahril)

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

BAB I PENDAHULUAN. ruangan untuk rekreasi juga sebagai ajang persaingan. Shuttlecock bulutangkis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Faktor-faktor (Muhammad Chandra.)1

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS VII SMP SANTA MARIA KOTA SELATAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

PENGARUH LATIHAN POSISI BERUBAH DAN TETAP TERHADAP HASIL DROPSHOT

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 PANGGANG GUNUNGKIDUL

PENGARUH PERMAINAN TARGET TERHADAP KETEPATAN BACKHAND SERVICE

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

I. PENDAHULUAN. UU RI NO 3 tahun 2005 BAB II pasal 4 sistem keolahragaan nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENYUSUNAN DRIVE STROKES TEST DALAM PERMAINAN TENIS MEJA UNTUK MAHASISWA PGSD PENDIDIKAN JASMANI FIK UNY

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

TINGKAT PENGETAHUAN TAKTIK DAN STRATEGI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 2 MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PUKULAN PADA PROSES PEMBELAJARAN BULU TANGKIS

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL PUKULAN SMASH PENUH CABANG BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH ANGKATAN 2010

JURNAL. Oleh: KUKUH BAGUS KURNIAWAN NPM: Dibimbing oleh : 1. Drs. SLAMET JUNAIDI, M.Pd 2. MOH. NURKHOLIS, Sp.d,M.

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

Tingkat Keterampilan Dasar Melempar, Menangkap dan Mem... (Ahmad Ubaidilah)

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rahmat Hidayatuloh, 2013

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai

JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

TINGKAT KETERAMPILAN FOREHAND STROKE DAN BACKHAND STROKE SISWA KELAS VIII PESERTA EKSTRAKURIKULER TENIS MEJA SMP N 1 PUNUNG KABUPATEN PACITAN

Riono Agung Wibowo 1 *, Agustiyanto 2,

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa-siswi sekolah atau

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional dan dimainkan hampir di semua kota di Indonesia khususnya

TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DRIBBLE DAN PENALTY STROKE PESERTA UNIT KEGIATAN MAHASISWA HOKI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2016

PENGARUH METODE AUDIO VISUAL

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN SERVIS PENDEK BULUTANGKIS UNTUK ATLET KELOMPOK ANAK-ANAK, PEMULA, REMAJA DAN TARUNA

MINAT SISWA KELAS V SD N PERCOBAAN 4 WATES TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK TAHUN AJARAN 2015 / 2016

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

I. PENDAHULUAN. diharapkan siswa akan dapat mencapai standar kompetensi pada masingmasing

TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR PASSING

JURNAL ILMIAH OLAHRAGA. Hikmah Nindya Putri/

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock

2015 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN TES FOREHAND SMASH DARI JAMES POOLE UNTUK CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

SURVEI KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTERA USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SIRAMAN, WONOSARI, GUNUNGKIDUL

KETERAMPILAN PUKULAN DROPSHOT PERMAINAN BULUTANGKIS PADA ATLET PB JAYA RAYA METLAND JAKARTA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. dengan menggunakan shutllecock (bola) dan raket sebagai alat untuk memukul

Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo

SUMBANGAN TINGGI BADAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DENGAN KETERAMPILAN DROPSHOT FOREHAND PADA ATLET BULUTANGKIS DI PB PANDIGA YOGYAKARTA

MOTIVASI DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII SMP. (Jurnal) Oleh THOMAS WAHYU WIDYA SANJAYA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016

KETEPATAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI SISWA EKSTRAKULIKULER KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURING KEBUMEN Abstrak

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada. kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan

SKRIPSI OLEH : RADEN GALIH WISNU JATI NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William

Transkripsi:

TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 32 PURWOREJO THE LEVEL OF PROFICIENCY OF BADMINTON S SHORT SERVE FOREHAND AND SMASH OF MALE STUDENS BADMINTON S EXTRACURRICULAR PARTICIPANTS OF SMP N 32 PURWOREJO Nama : Kafi Priyangga Wibawa, (09601244213) Fakultas : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas : Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan servis pendek forehand dan kemampuan smash bulutangkis siswa putra peserta ekstrakurikuler bulutangkis SMP negeri 32 purworejo. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Instrumen yang digunakan yaitu tes service pendek forehand dan tes smash bulutangkis. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra peserta ekstrakurikuler bulutangkis yang berjumlah 20 siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan rumus persentase. Hasil penelitian terhadap kemampuan servis pendek forehand peserta ekstrakurikuler bulutangkis siswa putra peserta ekstrakurikuler SMP Negeri 32 Purworejo Kabupaten Purworejo adalah kategori baik sekali sebesar 0%, kategori baik sebesar 0%, kategori sedang sebesar 0%, kategori kurang sebanyak 14 siswa atau sebesar 70%, dan siswa yang masuk kedalam kategori kurang sekali sebanyak 6 siswa atau sebesar 30%. Kemampuan smash peserta ekstrakurikuler bulutangkis siswa putra SMP Negeri 32 Purworejo Kabupaten Purworejo adalah kategori baik sekali sebesar 0%, kategori baik sebesar 0%, kategori sedang sebesar 0%, kategori kurang sebanyak 7 siswa atau sebesar 35%, dan siswa yang masuk kedalam kategori kurang sekali sebanyak 13 siswa atau sebesar 65%. Kata Kunci : Servis Pendek Forehand, Smash, Bulutangkis Abstract The level of proficiency right serve and smash techniques in badminton game of students SMPN 32 Purworejo has not known yet. This research aims to know the level of proficiency male students badminton s short serve forehand and smash on male students badminton s extracurricular participants of SMPN 32 Purworejo. This research is descriptive quantitative using survey method. The instrument used in the research is badminton s short serve forehand and smash test. The subject of the research is all male students badminton s extracurricular participants totaling 20 students. Technique data analysis in the research is descriptive statistics using percentage formulas. The result of this research towards short serve forehand proficiency of male students badminton s extracurricular participants of SMPN 32 Purworejo in District Purworejo as follow: excellent category by 0 %, good category by 0 %, passable category by 0 %, poor category as many as 14 students or around 70%, and students who categorized as very iii

poor by 6 students or around 30%. Smash proficiency of male students badminton s extracurricular participants of SMPN 32 Purworejo in District Purworejo as follow: excellent category by 0%, good category by 0%, passable category by 0%, poor category as many as 7 students or around 35%, and students who categorized as very poor by 13 students or around 65%. Keywords: short service forehand, smash, badminton iv

Tingkat Kemampuan Servis Pendek Forehand Dan Smash... (Kafi Priyangga W) PENDAHULUAN Pelaksanaan kegiatan pembelajaran siswa diarahkan untuk mempelajari macam-macam materi olahraga sesuai dengan kurikulum yang dilaksanakan oleh sekolah. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah terbagi menjadi beberapa macam-macam sebagai contoh yaitu permainan bola besar, bola kecil, permainan target, aktivitas ritmik, senam kelentukan dll. Kegiatan pembelajaran olahraga yang dilaksanakan oleh sekolah untuk melaksanakan program pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum. Selain kegiatan pembelajaran secara intrakurikuler siswa juga dapat mengikuti pengayaan dengan mengikuti ekstrakurikuler dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan siswa serta siswa juga dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan keterampilan masingmasing cabang olahraga, pembentukan nilai-nilai kepribadian siswa serta memunculkan bakat siswa yang berprestasi dalam bidangnya. SMP N 32 Purworejo memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai, namun prestasinya belum mampu bersaing dengan sekolah lain dalam bidang olahraga, khususnya bulutangkis di kabupaten Purworejo. Kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis di SMP N 32 Purworejo lebih banyak dilakukan melalui latihan dalam bentuk permainan dengan pemberian teknik dasar. Kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis di SMP N 32 Purworejo diikuti oleh 20 siswa. Dalam kegitan latihan masih banyak siswa yang mempunyai teknik dasar bermain bulutangkis yang kurang baik. Kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar bulutangkis masih sering menemui kesalahan seperti servis yang tidak sampai, dalam melakukan smash bola tidak bergerak menukik ke bawah dengan keras dan bahkan bola melaju horizontal dan keluar lapangan. Teknik dasar merupakan hal yang penting dalam suatu cabang olahraga bulutangkis, karena teknik dasar akan menentukan cara melakukan suatu gerakan dasar yang baik. Permasalahan yang muncul pada saat kegiatan pembelajaran Pendidikan Jasmani khususnya bulutangkis di SMP N 32 Purworejo adalah belum diketahui secara pasti 1

kemampuan dan keterampilan dari masing-masing siswa dalam bermain bulutangkis, sehingga dari hal tersebut perlu adanya sebuah penelitian yang meneliti dan membahas tentang keterampilan bermain bulutangkis yang ada di dalam kegiatan pembelajaran penjas dengan materi bulutangkis SMP N 32 Purworejo. Menurut M.L Johnson (1984: 10), permainan bulutangkis adalah shuttlecock yang harus dipukul dengan raket melampaui net ke lapangan lawan. Sebaliknya lawan harus mengembalikan cock dengan pukulan raketnya agar tidak jatuh dilapangannya sendiri. Apabila shuttlecock jatuh dilantai atau menyangkut di net maka permainn berhenti (Herman Subardjah, 2000: 13). Maka dalam permainan bulutangkis pemain harus berusaha secepat mungkin mengembalikan shuttlecock ke daerah lapangan permainan lawan dan menyulitkan lawan untuk mengembalikan shuttlecock untuk memperoleh angka atau point. Oleh karena itu seorang pemain harus menguasai tenik dasar bulutangkis. Servis forehand pendek Menurut Syahri (2007:34) pendek bertujuan untuk memaksa lawan agar tidak bisa melakukan serangan. Selain itu lawan dipaksa berada dalam posisi bertahan. Pukulan ini dilakukan dari sisi kanan badan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock jatuhnya ke bawah, jadi cock dipukul dengan ayunan raket yang relatif pendek. Variasi arah dan sasaran servis ini dapat dilatih secara serius dan sistematis. Smash menurut Syahri (2007: 43) yaitu pukulan overhead (atas) yang diarahkan kebawah dan dilakukan dengan tenaga penuh. Pukulan smash ini identik dengan pukulan menyerang karena tujuan utama dari pukulan ini adalah untuk mematikan lawan. Pukulan smash adalah bentuk pukulan yang keras, karakteristik dari pukulan ini adalah keras, laju jalannya shuttlecock cepat menuju lantai lapangan lawan, seehingga pukulan ini membutuhkan aspek kekuatan otot tungkai, bahu, lengan, dan fleksibilitas pergelangan tangan serta koordinasi gerak tubuh yang harmonis. SMP Negeri 32 Purworejo yang berlokasi di Kabupaten Purworejo, 2

adalah salah satu sekolah yang menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis. Kegiatan eksterakulekuler yang dilaksanakan (1) dua kali dalam seminggu, dan dilaksanakan pada hari hari kamis. Kegiatan eksterakurikuler dilaksanakan dalam waktu 120 menit, dan dimulai jam 15.00 sampai dengan 17.00 WIB. Mengingat bahwa dalam pembelajaran bulutangkis di SMP N 32 Purworejo hanya diberikan teknik dasar saja dan tidak ada program latihan komponen-komponen fisik, Sehingga menyebabkan perbedaan keterampilan khususnya kemampuan dasar yang sering dilakukan dalam permainan bulutangkis pada siswa di SMP N 32 Purworejo tersebut maka perlu ditelusuri faktor penyebabnya, apakah karena dalam kegiatan pembelajaran di SMP N 32 Purworejo hanya menekankan pada permainan saja dan tidak diberikan berbagai teknik dengan benar, untuk itu perlu diadakan penelitian, tentang tingkat kemampuan servis dan smash pada permainan bulutangkis di kegiatan ekstrakurikuler SMP N 32 Purworejo. Untuk mengetahui hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Tingkat kemampuan servis dan smash dalam permainan bulutangkis pada siswa putra peserta ekstrakurikuler bulutangkis SMP N 32 Purworejo. METODE PENELITIANN Penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei yang menggunakan tes pengukuran, yaitu : ketepatan servis pendek forehand dan tes kemampuan smash. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 32 Purworejo, yang beralamatkan di purworejo. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 30 September 2013. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa putra peserta ekstrakurikuler bulutangkis SMP N 32 Purworejo yang berjumlah 20 anak. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan dala 3

agar data pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah, Suharsimi Arikunto (2002: 136). Alat ukur untuk mengukur hasil teknik servis adalah dengan menggunakan tes keterampilan servis dan smash, dengan nilai reliabilitas tes sebesar 0,721 dan validitas tes sebesar 0,698. Teknik Analisis Data Data yang sudah terkumpul perlu dianalisis agar dapat diambil kesimpulan. Suatu data tidak akan ada artinya jika tidak melalui proses analisis, maka dari itu analisis data merupakan langkah penting dalam suatu penelitian. Urutan menganalisis data yang diperoleh dengan cara mencatat angka atau nilai yang diperoleh berdasarkan tes yang telah dilakukan oleh masing-masing testi. Kemudian Nilai yang diperoleh dari tes servis, dan smash dikonsultasikan dengan tabel norma penilaian yang merupakan kategori keterampilan dari masing-masing tes kemudian di persentase. Persentase terhadap masing-masing norma penilaian dengan rumus : Keterangan : f : frekuensi N : jumlah subjek HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Untuk mengidentifikasi kecenderungan Servis pendek forehand dilakukan dengan pengkategorian menjadi lima kriteria yaitu baik sekali, baik, sedang, kurang, dan kurang sekali. Perhitungan kecenderungan mengenai Servis pendek forehand dapat dilihat pada tabel berikut ini: Nilai Kategori Jml % > 80 Baik Sekali 0 0 66,67 80 Baik 0 0 53,33 66,67 Sedang 0 0 40 53,3 Kurang 14 70 < 40 Kurang Sekali 6 30 Jumlah 20 100 Berdasarkan hasil penelitian diketahui servis pendek forehand peserta ekstrakurikuler bulutangkis siswa putra peserta ekstrakurikuler 4

SMP Negeri 32 Purworejo Kabupaten Purworejo adalah kategori baik sekali sebesar 0%, kategori baik sebesar 0%, kategori sedang sebesar 0%, kategori kurang sebanyak 14 siswa atau sebesar 70%, dan siswa yang masuk kedalam kategori kurang sekali sebanyak 6 siswa atau sebesar 30%. Untuk mengidentifikasi smash dilakukan dengan pengkategorian menjadi lima kriteria yaitu baik sekali, baik, sedang, kurang, dan kurang sekali. Perhitungan mengenai smash dapat dilihat pada tabel berikut ini: Nilai Kategori Jml % > 80 Baik Sekali 0 0 66,67 80 Baik 0 0 53,33 66,67 Sedang 0 0 40 53,3 Kurang 7 35 < 40 Kurang Sekali 13 65 Jumlah 20 100 Tabel diatas, tampak bahwa smash peserta ekstrakurikuler bulutangkis siswa putra SMP Negeri 32 Purworejo Kabupaten Purworejo adalah kategori baik sekali sebesar 0%, kategori baik sebesar 0%, kategori sedang sebesar 0%, kategori kurang sebanyak 7 siswa atau sebesar 35%, dan siswa yang masuk kedalam kategori kurang sekali sebanyak 13 siswa atau sebesar 65%. Pembahasan Berdasarkan analisis kemampuan servis pendek forehand dan kemampuan smash bulutangkis siswa putra peserta ekstrakurikuler bulutangkis SMP Negeri 32 Purworejo Kabupaten Purworejo, dengan tes kemampuan servis pendek forehand bulutangkis sebagian besar memiliki kategori kurang sebanyak 14 siswa (70%). Hasil tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan servis pendek forehand siswa putra peserta ekstrakurikuler bulutangkis SMP Negeri 32 Purworejo Kabupaten Purworejo adalah kurang. Sedangkan kemampuan smash bulutangkis sebagian besar memilliki kategori kurang sekali sebanyak 13 siswa (65 %). Hasil tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan smash siswa putra peserta ekstrakurikuler bulutangkis SMP Negeri 32 Purworejo Kabupaten Purworejo adalah kurang sekali. Merujuk dari hasil penelitian dan kesimpulan dapat dijelaskan bahwa keterampilan servis pendek forehand dan kemampuan smash bulutangkis 5

dalam kategori kurang. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa sebab diantaranya yaitu kondisi aktifitas yang dilakukan siswa sebelumnya sehingga dapat mempengaruhi kondisi fisik pada saat diambil datanya. Atau pola latihan yang tidak terkontrol sebelumnya sehingga hasil yang diharapkan tidak sesuai dengan yang didapatkan pada saat diukur atau saat diambil datanya. Hasil penelitian keterampilan servis pendek forehand dan kemampuan smash bulutangkis, jika dilihat dengan kondisi sarana dan prasarana olahraga, kondisi sarana dan prasarana yang belu mendukung, sehingga siswa yang mengikuti pelajaran pendidikan jasmani belum dapat menggunakan fasilitas yang cukup lengkap. Faktor yang mempengaruhi servis pendek forehand dan kemampuan smash siswa peserta ektrakurikuler bulutangkis SMP Negeri 32 Purworejo Kabupaten Purworejo diantaranya sebagai berikut: 1. Faktor Siswa Siswa merupakan subjek belajar, sehingga segala bentuk aktifitas fisik mungkin tidak terkontrol, banyaknya aktifitas yang dilakukan siswa akan membuat kondisi fisik berubahubah sehingga hasil penelitian mungkin tidak akan sesuai seperti yang diharapkan, namun peneliti selalu berusaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan yang sebenarbenarnya. 2. Faktor Guru, Pembina Ekstrakurikuler Dalam proses belajar mengajar, seorang guru memiliki tugas yang amat penting. Sehingga guru Pembina hendaknya memberikan bentuk latiha fisik yang sesuai dengan takaran anak SMP sehingga melihat dari hasil diatas dapat diuraikan bahwa guru Pembina sudah memenuhi syarat dalam memberikan bentuk dan program latihan bagi siswa. Guru atau pemmbina adalah fasislitator dalm memberikan latihan ekstrakurikuler bulutangkis. Oleh karena itu guru sangat berpengaruh dalam peningktan kemampuan pukulan forehand dan smash, metode latihan yang guru gunakan harus bisa menarik 6

anak dan guru harus bisa memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti latihan. 3. Faktor Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana pendidikan jasmani diperlukan dalam pembelajaran pendidikan jasamni di sekolah merupakan hal yang vital. Karena tanpa adanya sarana dan prasarana pembelajaran tidak berjalan. SMP Negeri 32 Purworejo Kabupaten Purworejo mempunyai sarana dan prasarana yang cukup memadai sehingga dapat menunjang proses belajar mengajar pendidikan jasmani dan memberikan motivasi bagi siswa untuk aktif dalam berlatih. 4. Faktor Lingkungan Dukungan dari lingkungan sekitar juga mendorong keberhasilan pembelajaran. Suatu sekolah akan tercipta suasana kondusif apabila lingkungan sekitar ikut berupaya dan menjaga suasana dan kenyamanan sehingga kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. Kemampuan servis pendek forehand bulutangkis siswa putra peserta ekstrakurikuler bulutangkis SMP Negeri 32 Purworejo sebagian besar berkategori kurang sebanyak 14 siswa (70%). 2. Kemampuan smash bulutangkis siswa putra peserta ekstrakurikuler bulutangkis SMP Negeri 32 Purworejo sebagian besar berkategori kurang sekali sebanyak 13 siswa (65%). Saran Berdasarakan kesimpulan di atas, saran yang dapat disampaikan diantaranya: 1. Bagi Pelatih Ekstrakurikuler Diharapkan lebih dapat mengoptimalkan jam pelajaran olahraga agar jam pelajaran yang relatif singkat tersebut dapat memberikan manfaat dan tujuannya dapat tercapai. 7

2. Bagi Siswa Diharapkan siswa dapat meningkatkan latihan keterampilan bulutangkis sehingga dalam kegiatan olahraga atau ekstrakurikuler dapat meningkat dan semakin sesuai dengan yang diharapkan. 3. Bagi Sekolah Diharapakan bagi pihak sekolah untuk memperbaiki sarana dan prasarana agar menjadi layak untuk materi pembelajaran. Tohar. 1992. Olahraga Pilihan Bulutangkis. Semarang: IKIP Semarang Press. Tony Grice. (2002). Petunjuk Praktis Bermain Bulutangkis Untuk pemula dan Lanjut. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. DAFTAR PUSTAKA Johnson, M.L. (1984). Bimbingan Bermain Bulutangkis. Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya. Poole, James. (1986). Belajar Bulutangkis. Bandung: Pionir Jaya. Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2006). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Syahri, Alhusni. (2007). Gemar Bermain Bulutangkis. Surakarta: CV Seti Aji 8