PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya jaminan dalam pemberian kredit merupakan keharusan yang tidak

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDTI TANPA AGUNAN PADA KOPERASI SERBA USAHA SURYA MAKMUR DI DENPASAR

POLA PENYELESAIAN CESSIE DALAM KEGIATAN PERBANKAN PADA BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) CABANG UBUD

AKIBAT HUKUM PENDAFTARAN OBJEK JAMINAN FIDUSIA DI DALAM PERJANJIAN KREDIT

PENYELESAIAN SECARA HUKUM PERJANJIAN KREDIT PADA LEMBAGA PERBANKAN APABILA PIHAK DEBITUR MENINGGAL DUNIA

PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN FIDUSIA AKIBAT DEBITUR WANPRESTASI

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT ULATIDANA RAHAYU DI KABUPATEN GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP BENDA JAMINAN FIDUSIA YANG MUSNAH DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

IMPLEMENTASI KREDIT TANPA AGUNAN DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI PADA PT BANK OVERSEAS CHINEESE BANKING CORPORATION (OCBC) NISP TBK CABANG DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan

DEPOSITO SEBAGAI JAMINAN PADA KREDIT DI BANK MANDIRI CABANG SANUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAFTARAN FIDUSIA DALAM PRAKTEK PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT RAGA JAYATAMA DI BATUBULAN GIANYAR

DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 Website :

DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014 Online di

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga tersebut dimaksudkan sebagai perantara pihak-pihak yang. pembayaran bagi semua sektor perekonomian. 1

Oleh: Made Andri Rismayani I Gusti Ayu Puspawati Ida Bagus Putu Sutama. Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

ANALISIS YURIDIS WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBERIAN KREDIT BAGI USAHA KECIL DI PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) BANK PASAR KABUPATEN LUMAJANG

PEMBERIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA SEBAGAI UPAYA PENGAMANAN PIHAK BANK PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH CABANG KLUNGKUNG

BAB I PENDAHULUAN. roda perekonomian dirasakan semakin meningkat. Di satu sisi ada masyarakat

BAB III PENUTUP. Jayapura, apabila perjanjian kredit macet dan debitur wanprestasi yaitu: (reconditioning), dan penataan kembali (restructuring).

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK. Oleh: DwiAryaDominika. I WayanWiryawan. BagianHukumPerdataFakultasUniversitasUdayana ABSTRACT

AKIBAT HUKUM KREDIT TANPA JAMINAN BAGI PIHAK DEBITUR

BAB I PENDAHULUAN. oleh gabungan orang yang bukan badan hukum sekalipun. Tidak dapat

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA OBJEK JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT. Oleh : Ida Bagus Gde Surya Pradnyana I Nengah Suharta

A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERJANJIAN KREDIT DENGAN OBJEK JAMINAN BERUPA SURAT KEPUTUSAN PENSIUN JANDA/DUDA PADA BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

PERAN NOTARIS DAN PPAT DALAM PELAKSANAAN PERALIHAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN DARI KREDITUR LAMAA KEPADA KREDITUR BARU PADA PERBANKAN KOTA PADANG

SUBROGASI SEBAGAI UPAYA HUKUM TERHADAP PENYELAMATAN BENDA JAMINAN MILIK PIHAK KETIGA DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

TINJAUAN MENGENAI PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN HAK TANGGUNGAN ABSTRAK. Keywords: Credit Agreement, Bail Right, Banking ABSTRAK

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) KANTOR CABANG UNIT (KCU) SINGARAJA

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Peran koperasi

Oleh : Made Bagus Galih Adi Pradana I Wayan Wiryawan Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB III PENUTUP. piutang macet dilakukan dengan dua cara, yaitu: surat-surat/dokumen penting.

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PADA BANK MANDIRI CABANG UBUD

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang

KEWENANGAN PELAKSANAAN EKSEKUSI OLEH KREDITUR TERHADAP JAMINAN FIDUSIA DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BTN (PERSERO) CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan mempunyai peranan penting dalam menjalankan. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diatur bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

EKSISTENSI AGUNAN DALAM PEMBIAYAAN BANK UMUM SYARIAH DI DENPASAR

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN. (Studi Kasus di PT. Bank Danamon Tbk. DSP Cabang Tanjungpandan)

PENYELESAIAN KREDIT MACET KENDARAANN BERMOTOR DENGAN JAMINAN FIDUSIA DI PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE TBK. CABANG SEMARANG 1

Disusun dan. Oleh : SEPTIAN C

PELAKSANAAN JAMINAN FIDUSIA PADA AKAD MURABAHAH DI BANK NAGARI SYARIAH PADANG. SKRIPSI No. Reg : 234/PKII/X/2011

KEPASTIAN HUKUM BAGI KREDITUR DALAM SISTEM PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA SECARA ELEKTRONIK PUTU EVI KOMALA DEWI NPM :

AKIBAT HUKUM BAGI DEBITUR YANG TELAH MENANDATANGANI PERJANJIAN STANDAR KREDIT PADA BPR TATA ANJUNG SARI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. berbuat semaksimal mungkin dan mengerahkan semua kemampuannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang saat ini tengah. melakukan pembangunan di segala bidang. Salah satu bidang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan masyarakat

PENGATURAN PENGALIHAN JAMINAN FIDUSIA DI INDONESIA

Oleh I Wayan Gede Pradnyana Widiantara I Nengah Suantra Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

PERALIHAN KREDIT MODAL KERJA PERMANEN MENJADI KREDIT UMUM PADA LEMBAGA PEMBIAYAAN BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI CABANG NEGARA KABUPATEN JEMBRANA

JURNAL KAJIAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBERI FIDUSIA ATAS DIJAMINKANNYA OBYEK FIDUSIA OLEH

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK. kelemahan, kelamahan-kelemahan tersebut adalah : 7. a. Hanya menyangkut perjanjian sepihak saja

Oleh: I Wayan Suatmaja Mimba Dewa Gede Rudy Suatra Putrawan Program Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB V PENUTUP. dikemukakan kesimpulan sebagai berikut : Memberikan Kredit Dengan Jaminan Fidusia. tahun 1999 tentang jaminan fidusia.

BAB I PENDAHULUAN. nasional, salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA BENDA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK. Oleh: Ni Made Trisna Dewi ABSTRACT

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. meningkat sesuai dengan usia dan status sosialnya namun seringkali

TANGGUNG JAWAB KREDITOR ATAS HILANGNYA BARANG GADAI

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan

PELAKSANAAN PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN JUAL-BELI SMARTPHONE MELALUI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT ADIRA QUANTUM CABANG DENPASAR

KENDALA DALAM PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI CABANG DENPASAR.

DEPOSITO PIHAK KETIGA SEBAGAI JAMINAN KREDIT PADA PT. BPR MANDIRI DHANASEJAHTERA CABANG MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi,

PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH DENGAN JAMINAN SURAT KEPUTUSAN PEGAWAI NEGERI SIPIL TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DIPECAT (STUDI PADA PT

PELAKSANAAN PENGIKATAN JAMINAN FIDUSIA DALAM KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam. Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BENTUK PENGIKAT JAMINAN DAN PENYELESAIAN KREDIT MACET DI LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) CANGGU DI KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam perkembangan dunia perbankan hingga beberapa tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam suatu perjanjian kredit memerlukan adanya suatu jaminan. Namun

UPAYA BANK DALAM PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITUR PENERIMA

AKIBAT WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA (Studi Kasus : Wanprestasi PadaPerjanjian Sewa Menyewa Tempat Usaha Di Pasar Kumbasari Denpasar)

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

O Pembingbing. 1. Ida Bagus Putra Atmadja 2. Ida Ayu Sukihana Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana. Abstract

Penyelesaian Kredit Macet bagi Debitur Di Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Desa Pakraman Kaba Kaba Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara terus menerus dan berkesinambungan, yaitu pembangunan di

ABSTRAK Pemberlakuan Klausula Buy Back Guarantee

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Jadi dalam pembangunan, masing-masing masyarakat diharap dapat. Indonesia yaitu pembangunan di bidang ekonomi

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH PADA PT (PERSERO) BANK TABUNGAN NEGARA, Tbk. DI KOTA DENPASAR

KEPASTIAN HUKUM PELAKSANAAN EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA DI KANTOR PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG PEKANBARU KOTA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai lembaga keuangan memiliki banyak kegiatan, salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. Nomor 4 Tahun 1996 angka (1). Universitas Indonesia. Perlindungan hukum..., Sendy Putri Maharani, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhannya sebagaimana tersebut di atas, harus. mempertimbangkan antara penghasilan dan pengeluaran.

KEDUDUKAN SURAT PENGANGKATAN PEGAWAI SWASTA MENURUT PERSPEKTIF HUKUM JAMINAN DALAM PEYALURAN KREDIT PERBANKAN DI INDONESIA

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN SURAT SERTIFIKAT TANAH YANG BUKAN MILIK DEBITUR PADA PT. BPR. DEWATA CANDRADANA DI DENPASAR *

Transkripsi:

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA OLEH RAINELDIS FATMA SARI NPM : 15.10.12.10.50 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WARMADEWA DENPASAR 2017

ABSTRAC The channeling of credit to society represents the effort the real crux of a bank in running its function as financial institution. Made of Acts No. 42 Year 1999 about Guarantee of Fiduciary this is meant to assist business activity and to give rule of law to the parties which is have importance, especially in the world of banking. Problems to check in this research is: execution of agreement of credit with guarantee of fiduciary in practice in Head Office of PT Local Development Bank East Nusa Tenggara branch Labuan Bajo and the solution for breach of contract. Approach methods the used is approach of empirical yuridis. Sources of legal materials used are primary data source in the form of interviews and observations, secondary data sources such as books and legislation. Data analysis in this research is done by holding a legal argument on inductive logic. The provision of credit by bank with guarantee of fiduciary accomplished the precautionary principle. Important factors that need to be considered to reduce the risk is confidence in the capability and capacity of debtor to repay their debt in accordance with agreement. In terms of breach of contract preventive efforts undertaken by the bank is notice of late payment and give a warning letter and repressive effort is Rescheduling, Reconditioning, Restructuring. The last effort taken is to execute guarantee of fiduciary objects through public auction or underhand sales. Key Words : Agreement Of Credit, Guarantee of Fiduciary, Breach Of Contract.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan berkesinambungan dalam dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Negara Indonesia saat ini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan disegala bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya untuk mencapai masyarakat yang adil sejahtera dan makmur. Saat ini yang sedang menjadi perhatian adalah khususnya dibidang politik dan ekonomi yang tidak stabil. Untuk itu diperlukan adanya perbaikan sistem perekonomian dalam penentuan kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang ekonomi termasuk sektor keuangan dan Perbankan sehingga perbaikan ekonomi dapat segera tercapai. Dalam penulisan hukum ini penulis akan membahas pemberian kredit oleh bank pembangunan daerah Nusa Tenggara Timur cabang Labuan Bajo dengan jaminan fidusia. Dimana pada bank BPD Labuan Bajo dalam memberikan kredit,untuk melakukan perjanjian maka peminjaman uang (nasabah) harus mempunyai jaminan. Tanpa jaminan seorang nasabah tidak bisa memperoleh pinjaman uang karena jaminan merupakan salah satu persyaratan bagi nasabah untuk dapat melakukan perjanjian utang piutang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik suatu permasalahan yang akan dibahas yakni: 1. Bagaimanakah pemberian kredit dengan jaminan fidusia dalam pelaksanaannya? 2. Bagaimanakah penyelesaian wanprestasi dari pihak debitur dalam perjanjian kredit dengan jaminan fidusia?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum 1. Untuk melaksanan Tri Darma Perguruan Tinggi khususnya dalam bidang penelitian hukum dan sebagai perkembangan ilmu pengetahuan. 2. Untuk melatih mahasiswa dalam mengeluarkan pikiran ilmiah secara tertulis sebagai syarat akhir perkuliahan untuk mencapai kelulusan dan meraih gelar sarjana (strata 1). 3. Untuk melatih diri dalam usaha menyatakan pikiran ilmiah secara tertulis. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui pelaksanaan pemberian kredit dengan jaminan fidusia di Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur cabang Labuan Bajo. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian kredit dengan jaminan fidusia di Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur cabang Labuan Bajo. 1.6 Metode penelitian 1.6.1 Tipe Penelitian dan Pendekatan Masalah Tipe penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah tipe penelitian yuridis empiris yaitu pendekatan kepustakaan yang berpedoman pada peraturan-peraturan,buku-buku atau literatur-literatur hukum serta bahanbahan yang mempunyai hubungan permasalahan dan pembahasan dalam penulisan hukum ini serta pengambilan data langsung pada objek penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

2.3.1 Pelaksanaan pemberian kredit dengan jaminan fidusia pada BPD NTT Cabang Labuan Bajo Pemberian kredit dengan jaminan fidusia pada Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Cabang Labuan Bajo selain sebagai salah satu cara mencari keuntungan juga bertujuan untuk membantu masyarakat yang memerlukan dana untuk modal kerja, dengan dana tersebut diharapkan masyarakat dapat mengembangkan usahanya. Mekanisme pemberian kredit dengan jaminan fidusia ini dilakukan dengan memegang prinsip kehati- hatian, pemberian kredit dengan jaminan fidusia lebih kepada faktor kepercayaan, bonafiditas dan prospek dari kegiatan usaha debitur. Mengingat pentingnya kedudukan dana perkreditan tersebut sudah semestinya apabila pemberi dan penerima kredit serta pihak lain yang terkait mendapat perlindungan melalui suatu lembaga hak jaminan yang kuat serta memberikan kepastian hukum bagi pihak yang berkepentingan.faktor penting yang harus diperhatikan untuk mengurangi resiko adalah keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai dengan yang diperjanjikan. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana tersebut di atas, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Pemberian kredit dengan jaminan fidusia pada Bank dilakukan dengan memegang prinsip kehati-hatian. sebelum memberikan kredit Bank terlebih dulu melakukan penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan, modal, agunan dan prospek usaha debitur. 4.2 SARAN Dalam pemberian kredit kepada debitor oleh Bank alangkah baiknya jika lebih memperhatikan itikad baik dari calon debitor apakah layak atau tidaknya untuk melakukan perjanjian kredit.

Abdul R Saliman, 2004, Esensi Hukum Bisnis Indonesia, Kencana, Jakarta. Abdul Kadir Muhamad, 1990, Hukum Perikatan, PT Citra Aditya Bakti,Bandung. Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, 2000, Jaminan Fidusia, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hermansyah, 2008, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Kencana, Jakarta. Ignatius Ridwan Widyadharma, 2001, Hukum Jaminan Fidusia, Undip, Semarang. J. Satrio, 1996, Hukum Perikatan Tentang Hapusnya Perikatan Buku I, PT Citra Aditya Bakti,Bandung.,2002, Hukum Jaminan Hak Jaminan Kebendaan Fidusia, PT Citra Aditya Bakti,Bandung. Kamello Tan,2004, Hukum Jaminan Fidusia Suatu Kebutuhan Yang Diidamkan, Alumni, Bandung. Kasmir, 2002, Dasar-Dasar Perbankan, PT Raja Grafindo, Jakarta.,2003, Manajemen Perbankan Edisi Refisi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Mariam Darus Badrulzaman, 1983, KUH Perdata Buku III Hukum Perikatan Dengan Penjelasan, Alumni, Bandung. Muhamad Jumhana, 2004, Hukum Perbankan Di Indonesia, PT Citra Aditya Bakti, Bandung. Perundang-undangan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia