BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran diusahakan lebih ditekankan pada penguasaan konsep agar siswa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia, dengan mempelajari matematika siswa lebih

a. Pengertian Metode Pembelajaran Unit

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Pemahaman Konsep Matematika. mengembangkan kemampuannya dalam setiap materi pelajaran.

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORETIS. a. Pengertian Pemahaman Konsep Matematika. tepat. Meletakkan hal tersebut dalam hubungannya satu sama lain secara

BAB II KAJIAN TEORETIS. Pemahaman merupakan proses berpikir dan belajar. belajar dan berpikir. Allah telah berfirman dalam surat Al-Fathir (35) ayat

BAB 11 KAJIAN TEORI. pengetahuan. Kemampuan pemahaman (comprehention) adalah. situasi serta fakta yang diketahuinya. 1 Dapat pula Pemahaman diartikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan belajar. Oleh

BAB II KAJIAN TEORI. filosofisnya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga. menyebabkan siswa dapat memahami suatu situasi.

BAB II KAJIAN TEORETIS. 1. Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Advance Organizer

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Depdiknas (2006) mengungkapkan bahwa dalam pendidikan, siswa

PEMAHAMAN SISWA DALAM PERMUTASI DAN KOMBINASI MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi merupakan komponen penting karena membantu dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini. Ilmu yang memiliki pengaruh yang besar untuk memacu

BAB II KAJIAN TEORI. ada umpan balik dari siswa tersebut. Sedangkan komunikasi dua arah, ialah

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Elly Susanti, Proses koneksi produktif dalam penyelesaian mmasalah matematika. (surabaya: pendidikan tinggi islam, 2013), hal 1 2

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. paling kompleks dibandingkan dengan tipe belajar lainnya 1.

BAB I PENDAHULUAN. dari proses pendidikan di sekolah dan mempunyai peranan penting dalam. segala jenis dimensi kehidupan siswa dengan fungsinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan Queen and Servant of Science, maksudnya

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kehidupan. Pendidikan tidak akan terlepas dari proses

PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pengembangan kemampuan matematis peserta didik. Matematika

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah

BAB II KAJIAN TEORETIS. matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang harus dimiliki individu dan tujuan yang akan dicapai dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Setiap individu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nobonnizar, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi. tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat berperan dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Asnawati, 2013

Siti Chotimah Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, baik aspek terapannya. maupun aspek penalarannya, mempunyai peranan penting dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat

BAB II PEMBAHASAN. 1. Proses Belajar Mengajar Matematika

BAB II KAJIAN TEORI. dimana siswa dapat bekerja sama dalam satu kelompok, metode kooperatif. berusaha menyelesaikan masalah bersama.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah swt dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah AgusPrasetyo, 2015

BAB I PENDAHULUAN. prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. matematika. Pemecahan masalah merupakan kompetensi strategik

BAB I PENDAHULUAN. 1 The National Council of Teachers of Mathematics (NCTM), Principles and Standards

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konsep-konsep sehingga siswa terampil untuk berfikir rasional. Hal ini

BAB II KAJIAN TEORI. Kemampuan adalah kecakapan untuk melakukan suatu tugas khusus dalam

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh guru matematika, kesulitan siswa dalam menalar dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan di Indonesia mengindikasikan bahwa matematika sangatlah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sosial, teknologi, maupun ekonomi (United Nations:1997). Marzano, et al (1988)

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Sisdiknas 2003:5).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika terdiri dari berbagai konsep yang tersusun secara hierarkis, sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkan berfungsi untuk memenuhi dalam kehidupan, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan. mudah dari berbagai sumber.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sarah Inayah, 2013

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Komunikasi Matematika. manuisa baik individu maupun kelompok 1. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. kesempurnaan penciptaan-nya. Melalui Rasulullah kekasih-nya diturunkan

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INFORMATION SEARCH

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perubahan kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013 siswa di

I. PENDAHULUAN. untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya seoptimal mungkin. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. matematika dalam pelaksanaan pendidikan diberikan kepada semua jenjang. pendidikan mulai dari SD hingga SLTA ataupun SMK.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah, menurut. Kurikulum 2004, adalah membantu siswa mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam membangun suatu

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (BSNP,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peserta didik merupakan generasi penerus bangsa yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mata pelajaran matematika sejauh ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap peserta didik perlu memiliki kemampuan matematis pada tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. dan pendapat akan semakin dibutuhkan. Adanya kemampuan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang dapat bersaing secara nasional dan internasional.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengajaran matematika tidak sekedar menyampaikan berbagai informasi seperti aturan, definisi, dan prosedur untuk

dengan kehidupan nyata, sehingga dengan bekerja secara bersama diantara

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pebelajaran Secara Umum

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadi dalam diri seseorang dan interaksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Usaha tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), adalah model

PENERAPAN MODEL ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN ANALOGI MATEMATIS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sukar bagi sebagian besar siswa yang mempelajari matematika. dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Model Treffinger Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Koneksi Matematis Siswa

Transkripsi:

8 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoritis 1. Pemahaman Konsep Matematika Pemahaman konsep sangat penting, karena dengan penguasaan konsep akan memudahkan siswa dalam mempelajari matematika. Pada setiap pembelajaran diusahakan lebih ditekankan pada penguasaan konsep agar siswa memiliki bekal dasar yang baik untuk mencapai kemampuan dasar yang lain seperti penalaran, komunikasi, koneksi dan pemecahan masalah. Penguasan konsep merupakan tingkatan hasil belajar siswa sehingga dapat mendefinisikan atau menjelaskan sebagian atau mendefinisikan bahan pelajaran dengan menggunakan kalimat sendiri. Dengan kemampuan siswa menjelaskan atau mendefinisikan, maka siswa tersebut telah memahami konsep atau prinsip dari suatu pelajaran meskipun penjelasan yang diberikan mempunyai susunan kalimat yang tidak sama dengan konsep yang diberikan tetapi maksudnya sama. Pemahaman konsep adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan sejumlah materi pelajaran, dimana siswa tidak sekedar mengetahui atau mengingat sejumlah konsep yang dipelajari, tetapi mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain yang mudah dimengerti, memberikan interprestasi data dan mampu mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya.

9 Pemahaman konsep matematika adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran, memberikan pengertian tentang materi pembelajaran. Pemahaman konsep matematika juga merupakan salah satu tujuan dari setiap materi yang disampaikan oleh guru, sebab guru merupakan pembimbing siswa untuk mencapai konsep yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan Herman Hudojo yang menyatakan Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan dapat dipahami peserta didik. 1 Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa siswa kepada tujuan yang ingin dicapai yaitu agar bahan yang disampaikan dipahami sepenuhnya oleh siswa. Pemahaman atau understanding mempunyai beberapa tingkatan dalam arti yang berbeda. Pemahaman adalah kemampuan untuk menjelaskan suatu situasi atau suatu tindakan. Sementara itu konsep adalah suatu kelas atau kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum. 2 Stimuli adalah objek-objek atau orang (person). Jadi pemahaman konsep matematika adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan suatu situasi atau tindakan dalam kelas. Langkah-langkah dalam menanamkan suatu konsep matematika berdasarkan penggabungan beberapa teori belajar Bruner antara lain teori konstruksi, teori notasi, teori kekontrasan dan variasi serta teori konektivitas adalah sebagai berikut 3 : a. Pengajar memberikan pengalaman belajar berupa contoh-contohyang 1 Herman Hudojo, Strategi Mengajar Belajar Matematika, Malang : IKIP Malang, 1990, hlm.5 2 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta : Bumi Aksara, 2008, hlm.162 3 Dewi Mahabbah Intan, Model Pembelajaran Posing Tipe Post Solution Posing untuk Mengajarkan Pemahaman Konsep Matematika Pokok Bahasan Bangun Segi Empat Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri I Balapulang Tegal, Semarang : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2007, hlm. 17 (tidak diterbitkan)

10 berhubungan dengan suatu konsep matematika dari berbagai bentuk yang sesuai dengan struktur kognitif peserta didik. b. Peserta didik diberikan dua atau tiga contoh lagi dengan bentuk pertanyaan. c. Peserta didik diminta memberikan contoh-contoh sendiri tentang suatu konsep sehingga dapat diketahui apakah peserta didik sudah mengetahui dan memahami konsep tersebut. d. Peserta didik mencoba mendefinisikan konsep tersebut dengan bahasanya sendiri. e. Peserta didik diberikan lagi contoh mengenai konsep dan bukankonsep. f. Peserta didik diberikan drill untuk memperkuat konsep tersebut. Kemampuan pemahaman terhadap konsep matematika merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembelajaran dan memecahkan konsep matematika menjadi landasan untuk berfikir dalam menyelesaikan persoalan matematika. Keberhasilan matematika dapat diukur dari kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan berbagai konsep untuk memecahkan masalah. Siswa dikatakan paham apabila indikator-indikator pemahaman tercapai. 4 Dengan demikian, mengacu pada indikator-indikator tersebut berarti siswa dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan baik dan benar maka siswa dikatakan paham. Pemahaman konsep matematika diklasifikasikan dalam tiga macam, yaitu: pengubahan ( translation), pemberian arti ( interpretation) dan pembuatan ekstrapolasi ( ekstrapolation). Pengubahan ( translation) yaitu pemahaman yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menterjemahkan kalimat dalam soal 4 Arif, Dukungan-Media-Pembelajaran-matematika-berbasis-tik-untuk-peningkatanpemahaman-konsep, Tersedia dalam: http://4riif.wordpress.com. Diakses 23 Januari 2013

11 menjadi bentuk kalimat lain, misalnya menyebutkan variabel-variabel yang diketahui dan yang ditanyakan, pemberian arti (interpretation) yaitu pemahaman yang berkaitan dengan kemampuan siswa menentukan konsep-konsep yang tepat untuk digunakan dalam menyelesaikan soal dan pembuatan ekstrapolasi (ekstrapolation) yaitu pemahaman yang berkaitan dengan kemampuan siswa menerapkan konsep dalam perhitungan matematika untuk menyelesaikan soal (ekstrapolation) 5. Jika seorang siswa mampu mengusai ketiga macam tersebut maka dia telah memahami konsep dengan baik. Pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap konsep matematika menurut NCTM ( National Council of Teachers of Mathematics) dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam : 6 a. Mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan b. Mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh c. Menggunakan model, diagram dan simbol-simbol untuk mempresentasikan suatu konsep d. Mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya e. Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep f. Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep g. Membandingkan dan membedakan konsep-konsep Pemahaman konsep matematika penting untuk belajar matematika secara bermakna, tentunya para guru mengaharapkan pemahaman yang dicapai siswa tidak terbatas pada pemahaman yang bersifat dapat menghubungkan. Ausubel 5 Puji Rahayu, Model Pembelajaran Konstruktivisme untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Dasar(Studi Eksperimen di Kelas IV SD Negeri 3 Nagrikaler Purwakarta), Thesis pada PPs UPI, Tidak Diterbitkan, 2006, hlm. 20 6 Ibid, hlm. 22

12 mengatakan bahwa belajar bermakna bila informasi yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimilki siswa sehingga siswa dapat mengkaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif yang dimiliki. Artinya siswa dapat mengkaitkan pengetahuan yang dimilki dengan keadaan lain sehingga belajar lebih mengerti. 7 2. Strategi Pembelajaran Aktif Belajar memerlukan keterlibatan dan kerja siswa itu sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng, tetpi yang dapat membuat pembelajaran langgeng adalah belajar aktif. Ada beberapa hal yang dapat membuat siswa aktif, sebagaimana yang dinyatakan oleh Silberman yaitu : Agar siswa belajar aktif, siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas, mereka harus berfikir keras, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat, dan penuh gairah. 8 Pembelajaran aktif adalah pengolahan pembelajaran yang menyenangkan, dengan menerapkan pembelajaran yang diharapkan siswa termotivasi untuk belajar. Pembelajaran aktif lebih menekankan keterlibatan anak dalam belajar. Pembelajaran aktif memberikan peluang tumbuhnya kreatifitas sesuai dengan kemampuan siswa itu sendiri. 2006, hlm.9 7 Herman Hudojo, Op. Cit, hlm. 54 8 Melvin Silberman, Aktif Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Nusa Media,

13 Pembelajaran aktif juga merupakan salah satu strategi yang mengiginkan siswa beraktifitas menggunakan seluruh kemampuannya, agar ilmu/materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diserap, dipahami dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Strategi Pembelajaran Aktif tipe Giving Question and Getting Answers Pengertian pembelajaran giving question and getting answers dapat di rincikan dan terdiri dari : Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar 9, Giving adalah memberi, pemberian 10, Question adalah pertanyaan 11, Getting adalah mendapatkan 12, Answers adalah jawaban, sahutan. 13 Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran giving question and getting answers adalah proses atau cara belajar dengan memberikan pertanyaan serta berusaha untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan. Menurut Melvin L Silberman strategi pembelajaran giving question and getting answer ialah strategi pembentukan tim untuk melibatkan siswa dalam peninjauan kembali materi pada pelajaran sebelumnya atau pada akhir pelajaran. 14 Strategi pembelajaran giving question and getting answer sangat baik digunakan untuk melibatkan murid pada 15 menit terakhir atau akhir semester 270 9 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, hlm. 17 10 Jhon M.Echolis dan Hasan Sadily, Kamus Inggri Indonesia, Jakarta : Gramedia, hlm. 11 Ibid, hlm. 461 12 Ibid, hlm. 266 13 Ibid, hlm. 30 14 Melvin Silberman, Op. Cit. hlm. 254

14 sebagai rangkuman atau pengulangan semua materi yang telah diberikan selama satu semester 15. Dalam proses pembelajaran giving question and getting answer sangat penting untuk merangsang ingatan, memperdalam pengertian, mengembangkan imajinasi dan menggalakkan penyelesaian suatu masalah. Dalam strategi ini guru hanya menjelaskan materi berdasarkan dari siswa. Dari sini guru dapat mengetahui sejauhmana kemampuan siswa, dan siswapun dapat memahami materi yang diajarkan dengan adanya pertanyaan dari siswa itu sendiri. Adapun yang ditempuh seorang guru dalam menerapkan strategi ini, dalam strategi mengajar adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan tujuan dan bahan yang telah disiapkan sebelumnya, guru menjelaskan tujuan pengajaran yang dicapai siswa dan cara siswa belajar dengan model mengajar perseorangan. b. Guru menjelaskan bahan pengajaran secara sistematis dan logis. Pokok bahan itu ditulis. Beri kesempatan kepada siswa untuk bertanya sampai bahan tersebut dapat dikuasai. c. Bagikan lembaran kerja untuk setiap siswa. Lembaran kerja berisi tugas atau soal-soal yang bersumberkan dari bahan yang telah dijelaskan oleh guru atau dipelajari siswa. Tugas atau soal biasanya berisi pertanyaan ingatan, dan pikiran siswa atau mencari contoh-contoh dari konsep yang telah dipelajari. d. Guru memanatau dan memeriksa kegiatan belajar siswa dan mengerjakan lembaran kerja, sekaligus memberikan bantuan, arahan bagi siswa yang memerlukannya. e. Kekeliruan dan kesalahan jawaban diperbaiki oleh setiap siswa. Jika ada siswa belum jelas, guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa tugastugas mana atau soal mana yang masih perlu penjelasan lebih lanjut. 16 hlm.87-89 15 Hisyam Zaini dkk, Loc. Cit 16 Nana Sudjana, 1996, Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Sinar Baru Algensindo,

15 Untuk memahami strategi yang digunakan dalam penelitian ini maka akan dipaparkan langkah-langkahnya. Adapun langkah-langkah strategi giving question and getting answers sebagai berikut : a. Buatlah potongan kartu sebanyak dua kali jumlah siswa b. Minta setiap murid melengkapi pertanyaan berikut: 1) Kartu 1 : Saya masih belum paham tentang... 2) Kartu 2 : Saya mendapat penjelasan tentang... c. Bagi murid menjadi kelompok kecil berisikan 4 atau 5 orang siswa d. Masing-masing kelompok memilih pertanyaan-pertanyaan yang ada (kartu 1), dan topik-topik yang dapat mereka jelaskan (kartu 2) e. Mintalah setiap kelompok untuk membacakan pertanyaan-pertanyaan yang telah mereka seleksi. Dan jika ada di antara mereka bisa menjawab, beri kesempatan untuk menjawab. Jika tidak ada yang bisa menjawab, maka guru yang harus menjawab. f. Mintalah setiap kelompok untuk menyampaikan apa yang dapat mereka jelaskan dari kartu 2. Selanjutnya mintalah mereka untuk menyampaikannya ke kawan-kawan. g. Lanjutkan proses ini sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada h. Akhiri pembelajaran dengan menyampaikan rangkuman dan klarifikasi dari jawaban-jawaban dan penjelasan siswa.

16 4. Hubungan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Giving Question and Getting Answers dan Pemahaman Konsep Pemahaman konsep matematika adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran, memberikan pengertian tentang materi pembelajaran. Menurut Raja Sulaiman dalam Trend Pengajaran dan Pembelajaran Matematik Pemahaman konsep dalam matematik adalah ide atau pengetahun suatu konsep matematika, perwakilan ide secara simbol dan perhubungan antara satu ide dengan ide matematika yang lain. 17 Pemahaman konsep siswa dapat dilihat dan diukur jika siswa tersebut mengetahui apa yang seharusnya dibuat dan mengapa ia membuatnya. Pendidikan melatih kita berfikir secara logis dan menyatakan apa yang ada di pemikiran kita dengan jelas dan bagaimana kita berusaha memahami tujuan suatu konsep matematika. Adapun prinsip pemahaman konsep matematika itu adalah : a. Pengetahuan tidak dibentuk secara pasif dan diterima saja oleh siswa tetapi perlu dibentuk secara aktif oleh siswa. b. Siswa membina pengetahuan matematika yang baru dengan memperhatikan hubungan, mengenali pola, dan membuat generalisasi. c. Pembelajaran menggambarkan suatu proses sosial dimana siswa terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam dialog atau diskusi. 18 17 Effandi Zakaria dkk, Trend Pengajaran dan Pembelajaran Matematik, Kuala Lumpur : Prin-AD Sdn. Bhd, 2007, hlm. 22 18 Noraini Idris, Op. Cit, hlm. 211

17 Berdasarkan prinsip dari pemahaman konsep matematika di atas maka dalam pembentukan pemahaman konsep matematika perlu dilakukan melalui suatu pembelajaran yang aktif ( aktive learning). Strategi pembelajaran inilah yang sesuai untuk diterapkan agar siswa menjadi lebih paham atau dapat memahami suatu konsep dalam pembelajaran matematika. Salah satu pembelajaran aktif yang sangat kondusif bagi terciptanya suasana aktif agar terbentuk pemahaman konsep siswa adalah strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answers, merupakan strategi pembelajaran yang sangat tepat digunakan di akhir pertemuan, yaitu 15 menit terakhir misalnya, atau akhir semester sebagai rangkuman atau pengulangan semua materi yang telah diberikan setelah proses pembelajaran. B. Penelitian yang Relevan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Melri Syafrida Handayani yang berjudul Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Giving Question and Getting Answers terhadap komunikasi matematis siswa kelas X SMAN 2 Solok Selatan, menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Giving Question and Getting Answers berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan komunikasi siswa SMA karena dilihat dari hasil tes yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, nilai di kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai di kelas kontrol.

18 Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Melri Syafrida tersebut maka peneliti lebih mengkhususkan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Giving Question and Getting Answers terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas XI Pondok Pesantren Islamic Centre Al-Hidayah Kampar, dengan mengelompokkan mereka sehingga aktif dalam belajar dan memperdalam pemahaman konsep matematika mereka. C. Konsep Operasional Konsep operasional merupakan definisi dari semua variabel yang dapat diolah dan bukan definisi konseptual. Adapun penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu: 1. Strategi Pembelajaran Giving Question and Getting Answers sebagai Variabel bebas (Independent) Adapun langkah-langkah penerapan strategi pembelajaran Giving Question and Getting Answers adalah sebagai berikut: a. Buatlah potongan kartu sebanyak dua kali jumlah siswa b. Minta setiap murid melengkapi pertanyaan berikut: Kartu 1 Kartu 2 : Saya masih belum paham tentang Turunan Fungsi : Saya mendapat penjelasan tentang Turunan Fungsi c. Bagi murid menjadi kelompok kecil berisikan 4 atau 5 orang siswa d. Masing-masing kelompok memilih pertanyaan-pertanyaan yang ada (kartu 1), dan topik-topik yang dapat mereka jelaskan (kartu 2)

19 e. Mintalah setiap kelompok untuk membacakan pertanyaan-pertanyaan yang telah mereka seleksi. Dan jika ada di antara mereka bisa menjawab, beri kesempatan untuk menjawab. Jika tidak ada yang bisa menjawab, maka guru yang harus menjawab. f. Mintalah setiap kelompok untuk menyampaikan apa yang dapat mereka jelaskan dari kartu 2. Selanjutnya mintalah mereka untuk menyampaikannya ke kawan-kawan. g. Lanjutkan proses ini sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada h. Akhiri pembelajaran dengan menyampaikan rangkuman dan klarifikasi dari jawaban-jawaban dan penjelasan siswa. 2. Pemahaman konsep siswa sebagai Variabel terikat (dependent) Pembelajaran matematika tidak boleh diartikan hanya terdapat keharusan menyampaikan konsep, prinsip, hukum dan teori tetapi juga harus menekankan bagaimana cara untuk memperoleh konsep, prinsip, hukum dan teori tersebut. Agar dapat memperoleh konsep, prinsip, hukum dan teori dengan baik maka siswa perlu dilatih untuk mampu mengamati, mengelompokkan, menafsirkan, meramalkan, meneliti dan mengkomunikasikan. Pemahaman terhadap konsep dan struktur suatu materi menjadikan materi itu dipahami secara lebih komprehensif lain dari itu peserta didik lebih mudah mengingat materi itu apabila yang dipelajari merupakan pola yang berstuktur.

20 lain: 19 Indikator yang menunjukkan pemahaman konsep matematika antara a. Menyatakan ulang sebuah konsep b. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya) c. Memberi contoh dan non-contoh dari konsep d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis e. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep f. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu g. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Adapun pedoman penskoran pemahaman konsep matematika dapat dilihat pada Tabel II. 1. Tabel II. 1 Penskoran Indikator Pemahaman Konsep Matematika Penskoran Indikator Pemahaman Konsep Matematika 0 = tidak ada jawaban 1 = ada jawaban tetapi salah Indikator c dan e 2 = ada jawaban tetapi benar sebagian kecil 3 = ada jawaban, benar sebagian besar 4 = ada jawaban, benar semua 0 = tidak ada jawaban 1 = ada jawaban, tetapi salah Indikator a,b,d dan f 2 = ada jawaban, tetapi benar sebagian kecil 3 = ada jawaban, benar sebagian besar 4 = ada jawaban, benar semua 0 = tidak ada jawaban 1 = ada jawaban, tetapi salah Indikator g 2 = ada jawaban, tetapi benar sebagian kecil 3 = ada jawaban, benar sebagian besar 4 = ada jawaban, benar semua 19 Depdiknas Dirjen Pendasmen, Kurikulum Sekolah Menengah Pertama, Jakarta : Direktorat Pendidikan, 2007, hlm.346.

21 D. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ha : Ada perbedaan Pemahaman Konsep Matematika antara siswa yang di perlakukan dengan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Giving Question and Getting Answers dengan pembelajaran yang konvensional. Ho : Tidak ada perbedaan Pemahaman Konsep Matematika antara siswa yang di perlakukan dengan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Giving Question and Getting Answers dengan pembelajaran yang konvensional.