Kata Kunci : Kendaraan Becak Bermotor ekivalen mobil penumpang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BECAK MOTOR PADA JALAN 4 LAJUR 2 ARAH DENGAN MEDIAN ( STUDI KASUS : JALAN A.R. HAKIM KOTA MEDAN )

BAB I PENDAHULUAN. dengan dua roda depan sejajar melintang. Penumpang berada di depan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa cara yang dipakai para ahli lalu lintas untuk mendefinisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. II.1 Karakteristik Perilaku Pengendara Sepeda Motor pada Ruas Jalan

PENGARUH BECAK MOTOR PADA JALAN 4 LAJUR 2 ARAH DENGAN MEDIAN SAWAL SIREGAR

BAB I PENDAHULUAN. Mobil Penumpang (emp) adalah faktor yang menunjukkan pengaruh berbagai tipe

STUDY EFFECT OF THE PROPORTION OF MOTORCYCLES ON THE ROAD WITH A MEDIAN PERFORMANCE

Perhitungan Ekivalensi Mobil Penumpang pada Ruas Jalan dengan Metode Regresi Linier Berganda SIGIT MARYANTO 1, DWI PRASETYANTO 2

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA JALAN R.E. MARTADINATA BANDUNG

ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN

Teknik Sipil Itenas No.x Vol.xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang

ARUS JENUH LAJUR BELOK KAJIAN PADA SATU PERSIMPANGAN BERSINYAL, DI BANDUNG TESIS MAGISTER

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Konversi Satuan Mobil Penumpang

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari

Golongan 6 = truk 2 as Golongan 7 = truk 3 as Golongan 8 = kendaraan tak bermotor

EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG BERDASARKAN METODE KECEPATAN PADA RUAS JALAN TOL DALAM KOTA DAN LUAR KOTA ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

Puslitbang Jalan dan Jembatan Jl. AH. Nasution No. 264, Bandung 1) 2)

PEMODELAN KEBISINGAN LALULINTAS DI JALAN TERUSAN KOPO BANDUNG ABSTRAK

STUDI KECEPATAN KENDARAAN PADA RUAS JALAN PERKOTAAN DI KOTA PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional,

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (Studi Kasus : Ruas Jalan By Pass Bukittinggi Payakumbuh)

STUDI PARAMETER LALU LINTAS DAN KINERJA JALAN TOL RUAS MOHAMMAD TOHA BUAH BATU

Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI Penentuan Fasilitas Penyeberangan Tidak Sebidang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota

PENENTUAN EKIVALEN MOBIL PENUMPANG (EMP) MENGGUNAKAN METODE ANALISIS REGRESI LINIER (STUDI KASUS JL. A. YANI DAN PB.

HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME, KERAPATAN LALU LINTAS DENGAN METODE GREENSHIELDS PADA RUAS JALAN DR. DJUNDJUNAN BANDUNG

ANALISIS KINERJA JALAN DAN KECEPATAN PERJALANAN KENDARAAN PADA JALAN POCUT BAREN KOTA BANDA ACEH

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3.

II. TINJAUAN PUSTAKA. kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau mencapai

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, saat ini sedang mengalami

STUDI WAKTU TUNDAAN AWAL DAN ARUS JENUH PADA PERSIMPANGAN JALAN CIPAGANTI - EYCKMAN BANDUNG

KINERJA BEBERAPA RUAS JALAN DI KOTA PALEMBANG. Pujiono T. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas IBA, Palembang.

EVALUASI FAKTOR PENGARUH TINGKAT PELAYANAN JALAN SUNGAI RAYA DALAM KOTA PONTIANAK

STUDI TINGKAT KINERJA JALAN BRIGADIR JENDERAL KATAMSO BANDUNG

SIMPANG TANPA APILL. Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH KENDARAAN TIDAK BERMOTOR PADA JALAN 2 LAJUR 2 ARAH TANPA MEDIAN (STUDI KASUS JALAN PARANGTRITIS KOTA YOGYAKARTA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN

STUDI VOLUME, KECEPATAN, KERAPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN TERUSAN PASIRKOJA, BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kinerja jalan tersebut.

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017, Halaman Online di:

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN IR. H. JUANDA, BANDUNG

PENENTUAN NILAI EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG PADA RUAS JALAN PERKOTAAN FINDINGS A VALUE OF PASSENGER CARS EQUIVALENCE TOWARDS ROADS INTERNUDES

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perempatan Cileungsi Kabupaten Bogor, terdapat beberapa tahapan pekerjaan

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, ruas jalan

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

STUDI KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN SOEKARNO HATTA BANDUNG

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

STUDI PENGARUH PERLINTASAN SEBIDANG JALAN DENGAN REL KERETA API TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS

PENENTUAN EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG PADA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL ATAS DASAR KINERJA ARUS LALU LINTAS

BAB III METODA PENELITIAN

ANALISIS INDEKS TINGKAT PELAYANAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERSAMAAN DAVIDSON (STUDI KASUS : JALAN KAIRAGI-AIRMADIDI)

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. titik pada jalan per satuan waktu. Arus lalu lintas dapat dikategorikan menjadi dua

ANALISIS PENGARUH PENYEMPITAN JALUR JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN DR.DJUNJUNAN BANDUNG

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peraturan Perundang undangan dibidang LLAJ. pelosok wilayah daratan, untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan

Pengaruh Kendaraan Sepeda Motor Terhadap Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Arteri Sekunder ( Studi Kasus : Jalan Ir. H. Juanda )

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA JALAN LEMBONG, BANDUNG MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

Kajian Kinerja Persimpangan Jalan Harapan Jalan Sam Ratulangi Menurut MKJI 1997

BAB I PENDAHULUAN. terpencil yang merupakan sentral produksi pertanian. Usaha penataan ruang kota dan daerah ditujukan sebagai wadah dari fungsi

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian terletak di Kotamadya Denpasar yaitu ruas jalan

KELAYAKAN PENERAPAN LAJUR SEPEDA MOTOR DI JALAN SUNSET ROAD BALI FEASIBILITY OF MOTORCYCLE LANE APPLICATION IN SUNSET ROAD BALI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Dalam meningkatkan kemajuan pembangunan di suatu negara sangat

STUDI ANALISIS KONTRIBUSI KEGIATAN DI KOMPLEKS TERPADU UKRIDA-PENABUR TERHADAP KAPASITAS RUAS JALAN TANJUNG DUREN RAYA DAN JALAN LETJEN S.

ANALISIS HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME, DAN KERAPATAN LALU LINTAS PADA RUAS JALAN TERUSAN PASIR KOJA BANDUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dijabarkan dalam sebuah bagan alir seperti gambar 3.1.

Irvan Banuya NRP : Pembimbing : Ir. Silvia Sukirman FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN MENURUT MKJI 1997 ( Studi Kasus : Jalan Sulawesi Denpasar, Bali ) Oleh : Ngakan Putu Ari Kurniadhi NPM.

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Motto dan Persembahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB IV METODE PENELITIAN

Kata kunci : Tingkat Kinerja, Manajemen Simpang Tak Bersinyal.

STUDI PENENTUAN NILAI EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG (EMP) BERBAGAI JENIS KENDARAAN PADA RUAS JALAN UTAMA DI KOTA PALU

ANALISIS HAMBATAN SAMPING AKIBAT AKTIVITAS PERDAGANGAN MODERN (Studi Kasus : Pada Jalan Brigjen Katamso di Bandar Lampung)

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN TOL RUAS PASTEUR BAROS

KAJIAN PELAYANAN FUNGSI JALAN KOTA BOGOR SELATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Bogor Selatan Zona B)

EFEKTIVITAS JALUR SEPEDA MOTOR PADA JALAN PERKOTAAN MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI-MIKRO

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN GUNUNG SARI (STA STA 2+820) KOTA SURABAYA DENGAN MODEL UNDERWOOD DAN MODEL GREENSHIELD

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS HUBUNGAN VOLUME, KECEPATAN DAN KERAPATAN LALU LINTAS PADA JALAN ASIA AFRIKA BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI. (termasuk mobil penumpang, kopata, mikro bus, pick-up dan truck kecil. sesuai sitem klasifikasi Bina Marga).

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Pola Hubungan Matematis Aktivitas Parkir Sepeda Motor Di Kampus Itenas

Transkripsi:

PENGARUH BECAK BERMOTOR PADA JALAN 6 LAJUR 2 ARAH BERMEDIAN (STUDI KASUS : JALAN SISINGAMARAJA KOTA MEDAN) Haikal Ahmadi 1, Medis S. Surbakti 2 Departemen Teknik Sipl Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan Email : ahmadihaikal@gmail.com Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan Email : medis@usu.ac.id ABSTRAK Kendaraan becak motor mengalami pertumbuhan dan keberadaannya dalam lalu lintas campuran pada jalan 6 lajur 2 arah bermedian dapat memberikan pengaruh pada kinerja lalu lintas. Studi dilakukan di jalan Sisingamaraja dengan mengambil dua titik lokasi. yaitu di depan PT. Suzuki Sunindo dan di depan PT. Bisma Niaga Lestari. Survai dilakukan hari senin dan selasa pada jam sibuk pagi, jam sibuk siang dan jam sibuk sore dengan menggunakan kamera video. Analisis yang digunakan untuk menentukan nilai emp adalah menggunakan cara dengan basis kapasitas dan basis kecepatan. Kedua basis cara tersebut menggunakan model regressi linier berganda. Hasil dari anilisis proporsi kendaraan becak motor memberikan pengaruh yang masih rendah terhadap kecepatan rata-rata lalu lintas di jalan Sisingamaraja. Dari anilisis kepadatan berpengaruh signifikan terhadap kecepatan rata-rata lalu lintas di jalan Sisingamaraja yang sudah di konversikan dengan nilai emp lapangan yang telah didapat. Hasil dari analisis didapatkan nilai emp untuk lalu lintas di jalan Sisingamaraja pada titik survey di depan PT.Suzuki Sunindo adalah LV = 1, HV = 2.37, MC =0.87, BCK = 1.17, dan pada titik survey di depan PT. Bisma Niaga Lestari adalah LV =1, HV = 1.01, MC = 0.92, BCK = 1.24. Hasil emp yang terpilih mewakili di jalan Sisingamaraja merupakan hasil analisis dengan basis kapasitas. Kata Kunci : Kendaraan Becak Bermotor ekivalen mobil penumpang ABSTACT Motor tricycles vehicle growth and presence in the mix of traffic on the road 6 lane two way median can influence the performance of the traffic. Studies done on the road by taking two points Sisingamaraja locations. In front PT. Suzuki Sunindo and in front of PT. Bisma Niaga Lestari. The survey conducted Monday and Tuesday morning during rush hour,midday rush hour and afternoon rush hours using a video camera. The analysis used to determine the value of PCE is use the base with the base capacity and speed. Second base is a way to use multiple linear regression model. The results of the proportion of motor tricycles vehicles useful analysis influence is still low on the average speed of traffic on the road Sisingamaraja. Useful analysis of the density of a significant effect on the average speed of traffic on the road that has been converted Sisingamaraja with emp field value has been obtained. The results of the analysis obtained emp values for traffic on the road at the point Sisingamaraja survey before PT.Suzuki Sunindo is LV = 1, HV = 2.37, MC = 0.87, BCK = 1.17, and on point survey in front of the PT. Bisma Niaga Lestari is the LV = 1, HV = 1.01, MC = 0.92, BCK = 1,24. Results emp elected representative in the Sisingamaraja an analysis on the basis of capacity. Kata Kunci : Motor Tycycles Vihicle Passenger Equivalent

1.Pendahuluan Latar Belakang Becak merupakan sarana perangkutan yang sangat populer di Indonesia. Kendaraan ini merupakan modifikasi dari sepeda kayuh roda dua. Perkembangan angkutan becak di Indonesia berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain. Sebagian besar desain becak di Indonesia (Jawa) ruang angkutnya berada di depan dengan dua roda depan sejajar melintang. Penumpang berada di depan dan pengemudi berada di belakang, sedangkan di Sumatera ruang angkut becak terdapat disamping menempel pada badan sepeda dengan roda tambahan sejajar melintang dengan roda belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi, becak kayuh mulai dimodifikasi dengan menggunakan penggerak sepeda motor, atau yang dikenal dengan sebutan becak bermotor. Penggunaan becak bermotor sebagai salah satu angkutan transportasi di kota Medan cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari hasil survey jumlah becak bermotor yang tercatat dalam Persatuan Abang Becak Kota Medan pada tahun 2011 yaitu kurang lebih mencapai 40 ribu unit becak bermotor yang tersebar di seluruh penjuru kota Medan. Pemilihan becak bermotor sebagai sarana transportasi bagi masyarakat kota Medan disebabkan oleh becak bermotor relatif cepat dalam mengangkut penumpang dan juga dengan ongkos yang terjangkau. Kondisi ini akan sangat penting untuk diungkap ke permukaan sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan sarana transportasi, di samping itu becak bermotor juga menjadi ikon pariwisata bagi kota Medan, sehingga Pemerintah Kota Medan tetap mempertahankan becak bermotor sebagai sarana transportasi umum. Di sisi lain kondisi yang ada dimana kendaraan becak bermotor dalam lalu lintas becampur dengan kendaraan yang lain, dapat memungkinkan mempengaruhi kinerja lalu lintas. Untuk itu perlu diteliti sejauh mana pengaruh becak bermotor pada kinerja lalu lintas dan perlu suatu kajian nilai ekivalen untuk becak bermotor yang sesuai, berkaitan perannya sebagai bagian dari lalu lintas pada ruas jalan. Penelitian ini akan dilakukan pada Jl. Sisingamaraja di kota Medan yang merupakan jalan 6 lajur 2 arah bermedian. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas besarnya volume becak bermotor yang melewati Jl. Sisingmaraja. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh proporsi kendaraan becak motor terhadap kecepatan rata-rata lalu lintas. 2. Menghitung ekivalensi mobil penumpang (emp) untuk kendaraan becak motor sebagai bagian dari lalu lintas 2. Tinjauan Pustaka Didalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997[1], Nilai arus lalu lintas mencerminkan komposisi lalu lintas, dengan menyatakan arus lalu lintas dalam satuan mobil penumpang (smp). Semua

nilai arus lalu lintas (per arah dan total) diubah menjadi satuan mobil penumpang (smp) dengan menggunakan ekivalensi mobil penumpang (emp) yang diturunkan secara empiris untuk tipe kendaraan berikut: Kendaraan ringan (LV) termasuk mobil penumpang, minibus, pik-up, truk kecil dan jeep. Kendaraan berat (HV) termasuk truk dan bus Sepeda Motor (MC). Ekivalensi mobil penumpang (emp) untuk masing-masing tipe kendaraan tergantung pada tipe jalan dan arus lalu lintas total yang dinyatakan dalam kend/jam. Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) adalah faktor yang menunjukkan pengaruh berbagai tipe kendaraan dibandingkan kendaraan ringan terhadap kecepatan, kemudahan bermanufer, dimensi kendaraan ringan dalam arus lalu lintas ( untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan yang sasisnya mirip; emp = 1,0 ) (MKJI, [1]. Ada beberapa cara atau metode yang dapat digunakan untuk memperkirakan nilai ekivalensi mobil penumpang, tergantung dari karakteristik dan kondisi lalu lintasnya. Adapun cara atau metode yang dapat digunakan untuk mencari atau memperkirakan ekivalensi mobil penumpang (emp): Basis kapasitas Metode penghitungan emp dengan basis kapasitas menurut Chang Chen (1978) dalam Murtiono ES [2], yang dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi penelitian dari hasil survey di dapat dari berbagai kombinasi moda transportasi. Dengan berbagai kombinasi ini dapat dicari nilai ekivalensi mobil penumpang dari becak motor dengan regresi linear berganda yang di formulakan sebagai berikut: Q = b 1 qlv + b 2 qhv + b 3 qmc + b 4 qbck..1 keterangan : Q b qlv qhv qmc qbck = besarnya arus lalu lintas (smp/jam) = koefisien = jumlah kendaraan ringan = jumlah kendaraan berat = jumlah sepeda motor = jumlah becak motor karena b 1 = emp untuk lv = 1 maka :

b 1 qlv = Q - b 2 qhv - b 3 qmc - b 4 qbck Dari persamaan tersebut maka koefisien yang dihasilkan pada setiap jenis kendaraan adalah merupakan nilai emp dari jenis kendaraan tersebut. Basis kecepatan Metode penghitungan emp dengan basis kecepatan menurut Van Aerde and Yagar (1984) dalam Koeswandono,Windarto [3], yaitu untuk mencari emp dengan basis kecepatan adalah dengan mengetahui hubungan kecepatan (v) dan volume lalu lintas (q) dengan menggunakan regrsi multi linier. Model linier hubungan kecepatan dan volume dipilih karena dalam prakteknya hubungan antar volume dan kecepatan mendekati linier. Model regresi berganda dari hubungan kecepatan dan volume adalah: V = a b 1 qlv b 2 qhv b 3 qmc b 4 qbck.2 keterangan : V a b qlv qhv qmc qbck = kecepatan rata-rata (km/jam) = kecepatan arus bebas (km/jam) = koefisien = jumlah kendaraan ringan = jumlah kendaraan berat = jumlah sepeda motor = jumlah becak Untuk menentukan emp kendaraan selain mobil penumpang maka koefisien tiap jenis kendaraan dibagi dengan koefisien dari mobil penumpang (lv) dan dapat diformulasikan : emp i =..3 keterangan : b i = koefisien jenis kendaraan i b 1 = koefisien mobil penumpang (lv) 3.Metodologi Penelitian Dalam melakukan kegiatan penelitian diperlukan kerangka kerja yang berisi alur penelitian dari awal sampai dengan diperolehnya suatu kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. Kerangka kerja penelitian dibuat dalam diagram alir penelitian sebagaimana gambar 1 dan 2 :

PERSIAPAN Pemilihan Lokasi Survei Pendahuluan Identifikasi Masalah STUDI LITERATUR PENGUMPULAN DATA Data primer : Data Sekunder : Survei volume lalu lintas terklasifikasi Survey kecepatan kendaraan Data Kondisi Jalan PetaLokasi ANALISIS DATA Pengaruh Proporsi becak motor terhadap kecepatan lalu lintas Mencari nilai emp untuk becak motor KESIMPULAN DAN SARAN Gambar 1. Bagan Alir Rencana Kegiatan PERSIAPAN Pemilihan Lokasi Survei Pendahuluan PENGUMPULAN DATA Data Primer : Survey volume lalu lintas terklasifikasi per 5 menitan Survey kecepatan kendaraan ringan Mencari Nilai emp dengan basis kapasitas Sig 0.05 R 2 0.5 Mencari Nilai emp dengan basis kecepatan Sig 0.05 R 2 0.5 R 2 terbesar antara dua basis di rekomendasikan sebagai nilai emp yang dipilih KESIMPULAN DAN SARAN Gambar 2. Bagan Alir Nilai EMP

4. Hasil dan Pembahasan Untuk melihat pengaruh dan hubungan proporsi kendaraan becak motor terhadap kecepatan lalu lintas pada interval volume tertentu digunakan model regresi linier. Banyaknya interval volume dibuat berdasarkan jumlah data sedangkan range tiap interval tergantung pada nilai data tertinggi dan nilai data terendah sebagai terlihat pada Tabel 1 : Tabel 1: Hasil analisa pengaruh proporsi kendaraan becak motor terhadap kecepatan lalu lintas Y = Kecepatan (km/jam) X = Proporsi Kendaraan Becak Motor (%) INTERVAL INTERVAL HARI VOLUME VOLUME LALIN LALIN MODEL REGRESI r R 2 (kend/jam) (smp/jam) Gabungan Senin dan > 4264 > 4098 Y = 0.784X + 38.669-0.513 0.263 Selasa di Depan PT. Suzuki Sunindo Gabungan Senin dan 3768-4548 3706-4443 Y = -0.589X + 30,024-0.399 0.159 Selasa di Depan PT. Bisma Niaga Lestari Hasil analisis regresi hubungan proporsi becak motor terhadap kecepatan arus lalu lintas, di plotkan dalam bentuk grafik sesuai kondisi waktu seperti diilustrasikan pada gambar 3 dan 4 : Dari hasil analisa dengan menggunakan model regressi linier untuk mengetahui pengaruh proporsi kendaraan becak motor terhadap kecepatan lalu lintas di Jln. Sisingamaraja seperti pada tabel 1 dan grafik pada gambar 3 dan 4 dapat dijelaskan sebagai berikut: 50,0 40,0 Kecepatan km/jam 30,0 20,0 10,0 0,0 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0 9,0 10,0 Proporsi Becak Bermotor % Gambar 3 : Grafik Pengaruh Proporsi Becak Bermotor Terhadap Kecepatan Lalu Lintas di Depan PT Suzuki Sunindo Pada Voume > 4264

Kecepatan km/jam 35,0 30,0 25,0 20,0 15,0 10,0 5,0 0,0 0,0 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 12,0 Proporsi Becak Bermotor % Gambar 4 : Grafik Pengaruh Proporsi Becak Bermotor Terhadap Kecepatan Lalu Lintas di Depan Bisma Niaga Lestari Pada Voume 3768 4548 Pada interval volume kendaraan > 4264, depan PT. Suzuki Sunindo, proporsi becak bermotor memberikan pengaruh terhadap kecepatan lalu lintas, hal ini ditunjukkan oleh determinan model regresi yang mempunyai nilai yaitu 0.513 atau sedang. Pada interval volume kendaraan 3768-4548, depan PT. Bisma Niaga Lestari, proporsi becak bermotor memberikan pengaruh yang terhadap kecepatan lalu lintas, hal ini ditunjukkan oleh determinan model regresi yang mempunyai nilai yaitu 0.399 atau rendah. Penentuan Nilai emp Terpilih Nilai emp untuk tiap lokasi, karena proses perhitungannya digunakan 2 metode (basis) yang berbeda. Untuk itu perlu kiranya menentukan mana nilai yang akan dipilih sebagai patokan untuk perhitungan volume lalu lintas. Ketentuan Uji statistik menjadi pertimbangan utama untuk menetukan nilai emp yang akan dipilih adalah sebagai berikut : a. Jika error signifikannya > 0,05, maka koefisien tidak bisa dipakai, b. Jika R mendekati 1 atau -1, maka persamaan regresi hubungan linier sempurna Dari kedua ketentuan tersebut maka dapat kita tentukan : a. Depan PT. Suzuki Sunindo (arah pusat kota- tanjung morawa) nilai emp yang dipilih adalah hasil regressi linier berganda dengan basis kapasitas. Nilai emp yang direkomendasikan sebagaimana tabel 3 dibawah ini: Tabel 2 : emp yang dipilih pada ruas jalan Sisingamaraja di depan PT.Suzuki Sunindo Nilai emp R 2 Lokasi LV HV MC BCK Depan PT Suzuki Sunindo 1-2.37-0.87-1.17 0.999

b. Depan PT. Bisma Niaga Lestari (arah Tanjung morawa Pusat Kota) nilai emp yang dipilih adalah hasil regressi linier berganda basis kapasitas. Nilai emp yang dipilih sebagaimana tabel 3. dibawah ini Tabel 3 : emp yang dipilih pada ruas jalan Sisingamaraja di Depan PT. Bisma Niaga Lestari Nilai emp Lokasi R 2 LV HV MC BCK Depan PT Bisma Niaga Lestari 1-1.01-0.92-1.24 0.971 Dari hasil analisis lapangan maka bila dibandingkan dengan nilai emp pada MKJI 1997 dapat dilihat pada tabel 4 : Tabel 4 : Perbedaan nilai emp MKJI 1997 dan emp lapangan Arus Lalu Lintas per arah (kend/jam) LV HV MC BCK emp MKJI 1997 1100 1.0 1.2 0.25 - emp lapangan Jl.Sisingamaraja di depan PT. Suzuki Sunindo emp lapangan Jl.Sisingamaraja di depan PT. Bisma Niaga Lestari 1100 1.00 2.37 0.87 1.17 1100 1.00 1.01 0.92 1.24 5. Kesimpulan Dari hasil yang diperoleh dari studi pengaruh kendaraan becak bermotor pada jalan 6 lajur 2 arah bermedian di jalan Sisingamaraja kota Medan disimpulkan sebagai berikut : 1. Proporsi kenderaan becak bermotor pada jalan Sisingamaraja Kota Medan memberikan pengaruh yang masih rendah terhadap kecepatan rata - rata lalu lintas. 2. Dari hasil analisis diperoleh nilai emp untuk lalu lintas di jalan Sisingamaraja di depan PT. Suzuki Sunindo (arah pusat kota tanjung morawa) adalah LV= 1, HV= 2.37, MC = 0.87 dan Becak Bermotor = 1.17 3. Dari hasil analisis diperoleh nilai emp untuk lalu lintas di jalan Sisingamaraja di depan PT. Bisma Niaga Lestari (arah tanjung morawa pusat kota) adalah LV= 1, HV= 1.01, MC = 0.92 dan Becak Bermotor = 1.24

4. Terdapat perbedaan nilai emp lapangan dengan nilai emp pada MKJI karena terdapat perbedaan volume lalu lintas terkini emp lapangan (2011) dengan volume lalu lintas pada MKJI (1997) dan juga perbedaan komposisi jenis kendaraan yang ada pada lalu lintas dimana pada emp lapangan becak motor dan sepeda motor dihitung secara terpisah dengankan pada MKJI 1997 becak dan sepeda motor diasumsikan sama. DAFTAR PUSTAKA [1] Direktorat Jenderal Bina Marga,1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI),Jakarta. [2] Murtiono, ES. 2002. Pengaruh Sepeda Motor Pada Persimpangan Dengan Pengatur Lalu Lintas Di Kendal.Simposium V FSTPT. [3] Koeswandono,Windarto. 2007. Pengaruh Kenderaan Tidak Bermotor Pada Jalan 2 Jalur 2 Arah Tanpa Median( Studi Kasus Jalan Parangtritis Kota Yogyakarta). [4] Chitturi, Benekohal, 2007 Passenger Car Equivalents For Heavy Vehicles In Work Zones, 87th TRB Annual Meeting and Publication, [5] Ingle, A, 2004, Development of Passengger Car Equivalents for Basic Freeway Segment. Transportation Research. [6] Priyanto, Sigit, 2000, Penentuan Nilai EMP Pada Ruas Jalan Dengan Metode Analisis Kapasitas, Forum Teknik Jilid 24, No.1 [7] Kami Hari Basuki,Ismiyati, 2002,Analisis Penggunaan Moda Transportasi Becak dan Pengenbangan Becak Bermotor,