BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan investasi di negara tersebut.kondisi perekonomian suatu. negara yangbertumbuh positif, akan meningkatkan kesejahteraan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010). Pada akhir tahun 1994, IHSG. mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada bulan Oktober 2012 IHSG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ardian Agung Witjaksono (2010) Sunariyah, (2006: 20-22).

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terintegrasinya ekonomi domestik dengan ekonomi dunia membuat

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2008

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu. Adanya aktiva produktif

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity

BAB I PENDAHULUAN. negara, karena pasar modal merupakan salah satu sarana investasi dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. 1

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Variabel independen DJIA, FTSE, N225, STI, dan HANGSENG tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dewasa ini kita melihat dunia pasar modal semakin cukup

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. krisis kredit properti (subprime mortgage crisis) di Amerika Serikat (AS) telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Imbas the U.S. subprime mortgage crisis ke perekonomian negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

Kondisi Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. dana yang diharapkan pada masa depan, juga dapat mendatangkan keuntungan.

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. merasakan akibat dari krisis. Dengan adanya globalisasi, pengaruh tersebut

BAB V. Simpulan dan Saran. sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Gambaran Tingkat Suku Bunga, Jumlah Uang Beredar dan Indeks

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pasar modal merupakan tempat diperjual belikanya berbagai instrument

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara, dalam penggerakan dana untuk menunjang pembiayaan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan perkembangan pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan krisis Subprime Mortgage telah merontokkan Amerika, juga sebagian

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. jika IHSG naik, maka secara umum saham-saham yang diperjual belikan di BEI

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan bisnis dengan aturan-aturan yang dibuat. Sebuah negara

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat dahulu, pada umumnya orang melakukan investasi secara tradisional.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian suatu negara berpengaruh pada pertumbuhan investasi di negara tersebut.kondisi perekonomian suatu negara yangbertumbuh positif, akan meningkatkan kesejahteraan penduduk dan dana yang dimiliki pemerintah untuk melakukan pembangunan serta investasijuga akan meningkat. Kesejahteraan penduduk yang meningkat akan mendorong konsumsi masyarakat, pada saat yang bersamaan pengeluaran pemerintah juga akan bertambah untuk terus melakukan pembangunan dan pengembangan negara.masyarakat yang telah memiliki dana berlebih sebagai hasil dari peningkatan pendapatannya, cenderung akan menggunakan dana tersebut untuk berinvestasi dalam bentuk tabungan, deposito, tanah, emas, dollar, saham serta surat berharga di pasar modal. Pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham saham, obligasi obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek (Sunariyah, 2006). Pasar modal merupakan instrumen yang dianggap penting dewasa ini oleh sebagian negara baik negara maju maupun negara berkembang. Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara serta menunjang ekonomi negara yang bersangkutan (Ang, 1997). 1

Menurut Bursa Efek Indonesia (2010) peranan penting pasar modal bagi negara mencakup dua fungsi, yaitu sebagai sarana pendanaan perusahaan dan sebagai investasi bagi masyarakat. Sarana pendanaan ialah bagaimana perusahaan mendapatkan dana atau modal dari para investor.dana ataumodal tersebut dapat digunakan perusahaan untuk pengembangan usaha, penambahan modal dan lain-lain. Sarana investasi adalah bagaimana pasar modal merupakan tempat untuk masyarakat yang memiliki kelebihan dana untuk menginvestasikan dananya dalam bentuk saham, obligasi dan lain-lain sehingga masyarakat mampu membantu perusahaan dalam menambahkan modalnya dan mendapatkan keuntungan sesuai dengan karakteristik keuntungan dan resiko perusahaan yang dipilih. Pasar modal diharapkan mampu meningkatkan aktivitas perekonomian karena merupakan alternatif dari pendanaan jangka panjang perusahaan. Oleh sebab itu, ketika perusahaan sudah memperoleh dana yang cukup untuk jangka panjang dan dapat beroperasi dalam skala besar, perusahaan diharapkan mampu meningkatkan pendapatan serta mencukupi kehidupan masyarakat luas. Kondisi pasar modal Indonesia dapat dilihat dari salah satu indikator indeks yang sering digunakan, yaitu dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks pasar saham yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG merupakan salah satu indeks yang diperhatikan investor ketika ingin berinvestasi di Bursa Efek Indonesia karena IHSG merangkum seluruhsaham saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dansebagai cerminan ekonomi nasional Indonesia (Bursa Efek 2

Indonesia, 2010). Ketika ekonomi Indonesia membaik maka Indeks Harga Saham Gabungan juga meningkat namun jika Indeks Harga Saham Gabungan menurun maka ekonomi Indonesia sedang mengalami perlambatan. Pasar modal Indonesia sempat mengalami saat saat kritis pada tahun 1997 1998yakni saat krisis moneter. Dampak dari krisis tersebut adalah rupiah yang hampir menyentuh Rp 17.000 per dollar AS. Hal ini tentu berpengaruh pada harga pasar saham di bursa yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok ke titik terendah menjadi 292,12 pada 15 September 1998 dari semula 467,339 pada awal krisis 1 Juli 1997 (Yahoo! Finance, 1997 1998). Berdasarkan Laporan Tahunan Bank Indonesia (1998/1999) dalam Sekar (2011) dampak lain dari krisis ini adalah sekitar 70% lebih perusahaan yang tercatat di pasar modal juga insolvent atau bangkrut. Suku bunga pun mendapatkan imbasnya dengan mencapai 68,76% per tahun dan inflasi meningkat hingga 77% per tahun. Tahun 2008 krisis keuangan global kembali melanda pasar modal Indonesia. Krisis ini bermula di Amerika Serikat, yang kemudian menjalar dan berdampak luas pada sektor keuangan seluruh dunia. Beberapa saat setelah informasi mengenai kebangkrutan Lehman Brothers, pasar keuangan dunia mengalami terjun bebas (Hamid, 2009).Beberapa bank besar dan bank investasi di Amerika mengalami collaps kemudian memicu kepanikan di berbagai keuangan dunia. Pada tahun 2008 hampir semua bursa di seluruh dunia mengalami penurunan yang besar, karena krisis 3

yang dialami Amerika Serikat menyebabkan para investor di Amerika, Eropa dan Asia melakukan panic selling (Antaranews.com, 2008). Pada peralihan tahun 2009 menuju tahun 2010 kondisi ekonomi dunia berangsur-angsur membaik.di Amerika Serikat, pemulihan tercermin pada pengeluaran konsumsi masyarakat dan peningkatan respon di sisi produksi yang terus menguat. Sementara di Jepang ditandai oleh pertumbuhan positif pada triwulan terakhir 2009. Di China dan India, indikasi pemulihan ekonomi lebih jelas terlihat sebagaimana tercermin pada laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Berbagai perbaikan tersebut memberikan dampak positif bagi negara-negara yang menjadi mitra dagangnya, termasuk Indonesia (KPBN, 2010). Pemulihan ekonomi global tersebut memberikan dampak positif terhadap perkembangan sektor eksternal perekonomian Indonesia. Kinerja ekspor non migas Indonesia yang pada triwulan IV-2009 mencatat pertumbuhan cukup tinggi yakni mencapai sekitar 17% dan masih berlanjut pada Januari 2010. Perkembangan ini mendukung pertumbuhan di sektor industri dan sektor perdagangan yang lebih tinggi dari perkiraan (Newsbanking, 2010). Dari sektor keuangan untuk pasar saham, perusahaan yang memiliki historis fundamental yang bagus mulai kembali pulih setelah masa krisis sudah lewat. Beberapa saham mulai kembali ke harga normal atau sering disebut dengan price reversal. Hal ini bisa ditunjukkan dariindeks Dow Jonesyang mengalami kenaikan menjadi 10.325 di bulan Februari tahun 2010 dari 8.829 saat November 2008. Di tahun dan bulan yang sama, Nikkei 225 pun mengalami peningkatandari 4

8.512 menjadi 10.126 yang kemudian diikuti oleh Indeks Harga Saham Gabungan yang sebelumnya 1.241 lalu menjadi 2.549 (Yahoo! Finance, 2008 2010). Sejalan dengan hal tersebut, dapat terlihat bahwa ketergantungan pasar modal domestik terhadap kondisi pasar modal luar negeri dikategorikan tinggi. Hal ini ditunjukkan melalui fluktuasi perubahan kondisi ekonomi pada negara maju dan besar mempengaruhi kondisi ekonomi di negara lain yang lebih kecil. M. Samsul (2008) mengungkapkan bahwa pergerakan indeks pasar modal suatu negara dipengaruhi oleh indeks indeks pasar modal dunia. Pada umumnya, pasar modaldi suatu negara mampu mempengaruhi pasar modal di negara lain melalui faktor geografis.kejadian dan dinamika harga saham di satu bursa dapat mempengaruhi bursa yang lain terutama dengan bursa dari negara negara berdekatancontohnya bursa efek Jepang, Hongkong, Singapura dan Malaysia terhadap Indonesia (Moh. Mansur, 2005). Selain berdasarkan letak geografis, pengaruh kuat lainnya didapat dari pasar modal pada negara maju, contohnya dari negara Amerika, Inggris, dan Jepang. Hal ini terjadi karena perekonomian Indonesia sudah semakin terintegrasi dengan perekonomian global, sehingga peningkatan maupun penurunan yang terjadi pada negara lain tentu akan berdampak pada Indonesia. Negara Amerika Serikat dan Jepang termasuk merupakan dua negara yang memiliki hubungan kuat dengan kondisi ekonomi Indonesia. Hal ini disebabkan karena Amerika dan Jepang merupakantujuan utama ekspor Indonesia, khususnya ekspor non migas (moneter.co, 2014). Oleh karena 5

itu, dapat dikatakan bahwa ketergantungan Indonesia terhadap pasar luar negeri tergolong tinggi. Amerika Serikat memiliki salah satu indeks saham yang paling populer dan diminati di dunia, yaitu indeks Dow Jones (DJIA). Dow Jones merupakan indeks tertua di Amerika Serikat yang dikeluarkan oleh Wall Street dan merupakan representasi dari kinerja industri terpenting di Amerika Serikat. Perusahaan yang tercatat di indeks Dow Jones umumnya merupakan perusahaan perusahaan multinasional yang memiliki kerja sama dan beroperasi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, contohnya Coca Cola, Exxon Mobil, Citigroup, Protect & Gamble, dan sebagainya. Indeks Dow Jones yang bergerak naik menandakan bahwa kinerja perekonomian Amerika Serikat juga secara umum berada pada posisi yang baik. Dengan kondisi perekonomian yang baik ini tentu akan berpengaruh pada pergerakan perekonomian di Indonesia baik melalui kegiatan ekspor maupun aliran modal masuk berupa investasi langsung atau melalui pasar modal (Sunariyah,2006). Aliran modal yang masuk melalui pasar modal tentu akan memberikan pengaruh pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Eun dan Shim (1989) juga menyatakan bahwa pasar Amerika Serikat adalah pasar modal yang paling berpengaruh, sehingga perubahan pasar Amerika Serikat akan dapat mempengaruhi pergerakan pasar modal lainnya. Negara lainnya yang juga memiliki pengaruh kuat terhadap Indonesia adalah Jepang. Selain karena faktor geografis yang berada dalam satu benua yang sama, Jepang merupakan negara dengan potential 6

growth yang terus meningkat setiap tahunnya. Menurut laporan Kedubes Jepang di Indonesia tahun 2015, dalam segi investasi Jepang menduduki peringkat pertama sejak tahun 1967 hingga 2007 dengan angka 11,5% dalam keseluruhannya. Di Indonesia sudah terdapat sekitar 1000 perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia. Jepang juga memiliki indeks pasar saham yang terkenal dan tertua yakni Nikkei 225. Nikkei 225 merupakan pasar indeks saham yang merepresentasikan indeks rata rata di Jepang serta menggambarkan bagaimana kondisi perekonomian dan yang paling sering digunakan di Jepang sebagai patokan kinerja sahamnya, bahkan pada tahun 1975 1985 sempat dikenal dengan sebutan Dow Jones Nikkei Stock Average(Financeroll, 2012). Pada dasarnya kinerja suatu pasar modal ditentukan oleh berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pasar modal secara simultan, salah satunya adalah kondisi fundamental perusahaan-perusahaan yang beroperasi (Warsono, 2008). Oleh karena itu sebaik apapun kondisi perekonomian negara Indonesia maupun negara lain yang memberikan dampak pada perekonomian Indonesia, emiten sendiri diharapkan juga membentuk fundamental yang stabil dan baik secara kontinu untuk membantu pergerakan indeks yang semakin naik. Hal ini juga merupakan bentuk preventif dari hal hal buruk yang akan terjadi di masa mendatang, karena jika suatu perusahaan terbentuk dengan fundamental yang baik dan kuat maka dapat diprediksi untuk memiliki masa depan yang baik. 7

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang, dapat terlihat bahwa ketergantungan pasar modal di Indonesia masih sangat besar terhadap negara negara maju yang berperan besar terhadap kondisi perekonomian dunia. Hal ini dapat dilihat pada saat Amerika mengalami krisis maka kondisi ekonomi dan juga pasar modal Indonesia akan mengalami penurunan. Melihat hal tersebut maka investor harus memperhatikan bagaimana kondisi perekonomian pada negara negara maju yang memungkinkan untuk memberikan pengaruh terhadap pasar modal Indonesia, untuk memaksimalkan investasi mereka. Rahaditomo (2012) melakukan penelitian pada tahun periode 2000 2009 yang menunjukkan bahwa indeks Dow Jones dan Nikkei 225 berpengaruh secara positif signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut makapeneliti ingin menguji ulang penelitian sebelumnya dengan periode tahun yang berbeda dan menambahkan metode uji akar unit pada penelitian untuk meningkatkan keakuratan, sehingga penelitian ini dapat dirumuskan menjadi, apakah indeks Dow Jones dan Nikkei 225 berpengaruh positif, negatif atau tidak berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Menganalisispengaruh indeks Dow Jones terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 8

2. Menganalisispengaruh indeks Nikkei 225terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan bahwa hasil penelitian akan memberikan manfaat bagi pihak-pihak tertentu, sebagai berikut: a. Bagi Investor, diharapkan penelitian ini dapat membantu sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan saham yang akan dipilih untuk berinvestasi, serta agar investor dapat merencanakan dan memprediksi mengenai situasi saham di masa yang akan datang berdasarkan data historis saham yang berada di bursa dan variabel eksternal yang mempengaruhinya (indeks saham negara luar). b. Bagi Emiten, diharapkan penelitian ini dapat membantu sebagai masukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan dapat dijadikan dasar pemahaman bagi perusahaan yang ingin melakukan Initial Public Offering (IPO). c. Bagi Masyarakat, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai apa itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta bagaimana pengaruh indeks negara lain terhadap indeks di Indonesia. d. Bagi Pemerintah, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan referensi dalam menentukan kebijakan-kebijakan sehubungan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 9

1.5 Sistematika Penulisan Penelitian ini terbagi dalam lima bab, masing-masing bab menjelaskan sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan penelitian. Bab II. Landasan Teori Bab ini menjelaskan mengenai landasan teori dan berbagai hal yang terkait dengan variabel variabel dalam penelitian ini. Contohnya seperti analisis Indeks Harga Saham Gabungan,indeks Dow Jones, dan indeks Nikkei225. Bab ini juga menjelaskan mengenai penelitian sebelumnya, pengembangan hipotesis, serta kerangka dalam penelitian ini. Bab III. Metodologi Penelitian Bab ini menjelaskan mengenai variabel penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan teknik serta tahap pengujian data. Bab IV. Analisis Data dan Pembahasan Bab ini menjelaskan hasil penelitian, pembahasan yang berisikan analisis deskriptif obyek penelitian, analisis pengujian hipotesis, serta diskusi dan implikasi dari penelitian. 10

Bab V. Simpulan dan Saran Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian,dan saran untuk penelitian selanjutnya. 11