BAB V KESIMPULAN. jembatan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : pondasi, masih dalam batas parameter yang diijinkan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu fungsi pembangunan sabo dam adalah untuk

TESIS ANALISA STRUKTUR SABO DAM YANG BERFUNGSI SEBAGAI JEMBATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KONFIGURASI PENEMPATAN BALOK ANAK TERHADAP PERILAKU STRUKTUR BETON BERTULANG

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

ANALISIS KONSTRUKSI BERTAHAP PADA PORTAL BETON BERTULANG DENGAN VARIASI PANJANG BENTANG DAN JUMLAH TINGKAT

Jl. Banyumas Wonosobo

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

BAB III METODOLOGI PENULISAN

KAJIAN PENGARUH TINGGI DINDING ABUTMENT TIPE CANTILIVER TERHADAP STABILITAS ABUTMENT RENCANA JEMBATAN TELUK BINGKAI KECAMATAN KENOHAN

KAJIAN STABILITAS PONDASI KELOMPOK TIANG PANCANG RENCANA JEMBATAN MUALAF KECAMATAN TENGGARONG

STUDI KOMPARASI SIMPANGAN BANGUNAN BAJA BERTINGKAT BANYAK YANG MENGGUNAKAN BRACING-X DAN BRACING-K AKIBAT BEBAN GEMPA

PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN LENGKUNG RANGKA BAJA DUA TUMPUAN BENTANG 120 METER Razi Faisal 1 ) Bambang Soewarto 2 ) M.

OPTIMASI TEKNIK STRUKTUR ATAS JEMBATAN BETON BERTULANG (STUDI KASUS: JEMBATAN DI KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK)

PERBANDINGAN ANALISIS STRUKTUR GEDUNG FAKULTAS PSIKOLOGI USM (EMPAT LANTAI GEDUNG T) MENGGUNAKAN SNI GEMPA DENGAN SNI GEMPA

KAJIAN PENGARUH LEBAR ALAS PONDASI ABUTMENT TERHADAP STABILITAS ABUTMENT RENCANA JEMBATAN TELUK BINGKAI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN BETON BERTULANG DESA TOKO LIMA CALCULATION OF REINFORCED CONCRETE STRUCTURES BRIDGE VILLAGE TOKO LIMA ABSTRACT

ANALISIS KAPASITAS BALOK BETON BERTULANG DENGAN LUBANG PADA BADAN BALOK

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. untuk Jembatan SNI dan Tata Cara Perencanaan Ketahanan

DESAIN ULANG STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG PLAZA HOTEL ROCKY PADANG PROYEK AKHIR. Oleh : HAZMAL HERMAN

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II STUDI PUSTAKA

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


ASESMEN DAN PERKUATAN STRUKTUR GEDUNG TERHADAP GEMPA PADA BANGUNAN RUSUNAWA I UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN STABILITAS DINDING PENAHAN

BAB VII PENUTUP. Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Ir. H. Achmad Bakri Muhiddin, MSc, Ph.D Dr. Eng. A. Arwin Amiruddin, ST, MT Pembimbing 1 Pembimbing 2. Abstrak

Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti

KAJIAN PENGGUNAAN PONDASI DANGKAL PADA JEMBATAN (Studi Kasus Proyek Penggantian Jembatan Secang Kecil)

EVALUASI STRUKTUR ATAS JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DI DESA AEK LIBUNG, KECAMATAN SAYUR MATINGGI, KABUPATEN TAPANULI SELATAN

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4

BAB I PENDAHULUAN. kombinasi dari beton dan baja dimana baja tulangan memberikan kuat tarik

fc ' = 2, MPa 2. Baja Tulangan diameter < 12 mm menggunakan BJTP (polos) fy = 240 MPa diameter > 12 mm menggunakan BJTD (deform) fy = 400 Mpa

Rico Daniel Sumendap Steenie E. Wallah, M. J. Paransa Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado

STUDI ANALISIS PELAT BETON BERTULANG MENGGUNAKAN PROGRAM SAFE DAN ETABS

Dinding Penahan Tanah

BAB VI KESIMPULAN & SARAN. Setelah dilakukan analisis dan perancangan pada struktur gedung Awana

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAJA DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG DIAGONAL DI TENGAH TULANGAN SENGKANG.

PERENCANAAN JEMBATAN TUKAD YEH POH DENGAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. geser membentuk struktur kerangka yang disebut juga sistem struktur portal.

Pengaruh Rasio Tinggi Busur terhadap Bentang Jembatan Busur pada Gaya Dalam dan Dimensi Jembatan

BAB VIII PERENCANAAN PONDASI SUMURAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI DESAIN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis dan perancangan pada struktur gedung Apartemen

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG KANTOR KALIMANTAN SAWIT KUSUMA

ASESMEN DAN PERKUATAN STRUKTUR GEDUNG TERHADAP GEMPA PADA BANGUNAN RUSUNAWA I UNIVERSITAS SEBELAS MARET MAKALAH TESIS

PERENCANAAN JEMBATAN TUKAD WOS DENGAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG.

PERHITUNGAN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG DI JALAN AHMAD YANI PONTIANAK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PELAT SATU ARAH DAN BALOK MENERUS

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

Desain Review Pier Flyover Bridge di Jakarta Jalur Tn.Abang Kp.Melayu

BAB VI PEMBAHASAN. A. Balok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kajian Pengaruh Panjang Back Span pada Jembatan Busur Tiga Bentang

REDESAIN GEDUNG KANTOR JASA RAHARJA CABANG JAWA TENGAH JALAN SULTAN AGUNG - SEMARANG Muhammad Razi, Syaiful Anshari Windu Partono, Sukamta*)

PERENCANAAN JEMBATAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG TUKAD YEH NGONGKONG DI KABUPATEN BADUNG, BALI

BAB III METODE PENELITIAN SKRIPSI

ANALISIS STABILITAS STRUKTUR BAJA DENGAN PROGRAM MASTAN2

Evaluasi Kekuatan Struktur Atas Jembatan Gandong Kabupaten Magetan Dengan Pembebanan BMS 1992

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyilang sungai atau saluran air, lembah atau menyilang jalan lain atau

ANALISIS STABILITAS BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN (SABO DAM) BERDASARKAN MORFOLOGI SUNGAI DI SUNGAI WARMARE, KABUPATEN MANOKWARI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Secara keseluruhan, kesimpulan dari studi yang dilakukan adalah :

BAB 3 LANDASAN TEORI. perencanaan underpass yang dikerjakan dalam tugas akhir ini. Perencanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

yang optimal sehingga dapat menekan biaya konstruksi namun tetap memenuhi persyaratan. Jenis jembatan rangka yang digunakan penulis dalam penelitian i

KRITISI DESAIN PSEUDO ELASTIS PADA BANGUNAN BERATURAN 6- DAN 10-LANTAI DENGAN DENAH PERSEGI PANJANG DI WILAYAH 6 PETA GEMPA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG KANTOR TUJUH LANTAI DI PONTIANAK. Arikris Siboro 1), M. Yusuf 2), Aryanto 2) Abstrak

OPTIMALISASI DESAIN JEMBATAN LENGKUNG (ARCH BRIDGE) TERHADAP BERAT DAN LENDUTAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER

TINJAUAN KUAT LENTUR PELAT BETON BERTULANG BAJA DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG MENYILANG NASKAH PUBLIKASI

PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN ARMADA II DI MAGELANG. Bakhtiar Ali Afandi, Mansyur Arifudin, Himawan Indarto *), Ilham Nurhuda

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

STRUKTUR JEMBATAN BAJA KOMPOSIT

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

EVALUASI METODE FBD DAN DDBD PADA SRPM DI WILAYAH 2 DAN 6 PETA GEMPA INDONESIA

5.4 Perencanaan Plat untuk Bentang 6m

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG LONGITUDINAL DI BAGIAN TULANGAN TARIK.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain ( jalan

BAB I PENDAHULUAN. kayu, jembatan baja, jembatan beton, dan jembatan komposit. Jembatan

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA JEMBATAN LINGKAR UNAND,PADANG

Tabel 1. Hasil Gaya Dalam pada Balok 639 dan Kolom 501 untuk struktur 2D dan Struktur 3D

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Konstruksi Jembatan Busur Rangka Baja Tipe A-half Through Arch. Bayzoni 1) Eddy Purwanto 1) Yumna Cici Olyvia 2)

BAB IV PERENCANAAN AWAL (PRELIMINARY DESIGN)

OPTIMASI BERAT STRUKTUR RANGKA BATANG PADA JEMBATAN BAJA TERHADAP VARIASI BENTANG. Heavy Optimation Of Truss At Steel Bridge To Length Variation

PENGARUH PENGGUNAAN BETON FLY SLAB PADA GEDUNG BERTINGKAT ( STUDI KASUS GEDUNG TELKOMSEL SEMARANG )

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa struktur sabo dam yang berfungsi sebagai jembatan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Stabilitas bangunan sabo dam aman terhadap 3 tinjauan stabilitas dalam kondisi normal, kondisi banjir dan kondisi aliran lahar dingin. Hal ini ditunjukkan dengan nilai faktor keamanan (Sf) dan daya dukung tanah pondasi, masih dalam batas parameter yang diijinkan. Hasil perhitungan resultan gaya-gaya yang bekerja berada dalam 1/3 lebar dasar sabo bagian tengah sehingga tidak akan terjadi tegangan tarik (tensile stress) yang dapat menyebabkan bangunan runtuh. Tabel 12. Kesimpulan hasil perhitungan stabilitas sabo dam Tinjauan Stabilitas Parameter yang Disyaratkan Hasil Analisis pada Kondisi Normal Banjir Aliran Lahar Dingin 1. Stabilitas terhadap guling dan Sf > 1,5 - Sf = 7,95 Sf = 6,19 tegangan tarik 4,39 m < x < 8,77 m x = 7,35 m x = 7,50 m x = 7,13 m 2. Stabilitas terhadap penggeseran Sf > 2,0 - Sf = 2,64 Sf = 2,33 3. Stabilitas terhadap daya dukung tanah fondasi 2. Program SAP2000 yang berbasis metode elemen hingga dapat digunakan untuk analisa struktur slab dengan beban hidup bergerak (moving load) dan desain elemen slab beton bertulang sesuai standar perencanaan yang dipakai.

65 3. Dari hasil analisa struktur dengan pembebanan sesuai standar RSNI T-02-2005 Pembebanan untuk Jembatan diperoleh nilai momen maksimum positif (+) = 976,89 knm yang terjadi pada lapangan bentang 4 dan momen maksimum negatif (-) = 964,83 knm pada tumpuan ujung bentang 1 dan bentang 7. Sedangkan desain elemen menghasilkan kebutuhan luas tulangan lentur (+) dan luas tulangan lentur (-) yang sama yaitu 3166,67 mm 2. 4. Slab sabo dam existing menggunakan tulangan lentur D16-200 sehingga dapat dihitung luas tulangan yang dipakai 1005,31 mm 2. 5. Dari point 3 dan 4 dapat disimpulkan bahwa tulangan slab existing tidak mampu memikul pembebanan sesuai standar RSNI T-02-2005 yang menggunakan beban kendaraan truk T 50 ton. 6. Berdasarkan hasil perhitungan desain dengan beban kendaraan 8 ton diperoleh kebutuhan luas tulangan longitudinal 988,97 mm 2. 7. Beban kendaraan maksimal yang direkomendasikan sesuai dengan kemampuan slab sabo dam existing adalah beban kendaraan 8 ton (point 4 dan 6).

66 V.2. Saran 1. Perencanaan struktur sabo dam yang berfungsi jembatan perlu mempertimbangkan beban lalu lintas seperti pada perencanaan jembatan karena beban hidup kendaraan memberikan pengaruh momen besar. Program SAP2000 menyediakan opsi khusus untuk menganalisa beban hidup bergerak (moving load) yang akan membantu dalam perhitungan desain. 2. Sesuai hasil analisis kemampuan slab, maka pada sabo dam PA-C Srowol perlu diberlakukan pembatasan kendaraan yang dapat lewat dengan berat kendaraan maksimal 8 ton.

DAFTAR PUSTAKA Badan Standardisasi Nasional, SNI 2847:2013 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Badan Standardisasi Nasional, RSNI T-12-2004 Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan. Badan Standardisasi Nasional, RSNI T-02-2005 Pembebanan Untuk Jembatan. Cahyono, J., 2000, Pengantar Teknologi Sabo, Sabo Technical Centre Yogyakarta, Yogyakarta. Dewobroto, W., 2007, Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan SAP2000 Edisi Baru, Cetakan ke-2 : Januari 2008, PT Elex Media Komputindo, Jakarta Directorate General of Water Resources, Ministry of Public Works, Republic of Indonesia, 2007, Detailed Design Report of 10 (Ten) Sabo Dams (Final) for Urgent Disaster Reduction Project for Mt. Merapi, Progo River Basin (IP-524). Directorate General of Water Resources, Ministry of Public Works, Republic of Indonesia, 2011, Detailed Design Report on Rehabilitation of Damaged Sabo Facilities (Final) for Mt. Merapi, Progo River Basin (IP-524). Department of Public Works and Highways - Japan International Cooperation Agency (JICA), Japan, 2010, Technical Standards and Guidelines for Planning and Design of Sabo Structures. Hariandja, B., 1996, Mekanika Teknik : Statika dalam Analisis Struktur Berbentuk Rangka, Cetakan Pertama, 1996, Erlangga, Jakarta. Manu, A. I., 1995, Dasar-Dasar Perencanaan Jembatan Beton Bertulang, Departemen Pekerjaan Umum, P.T. Mediatama Saptakarya, Jakarta.

68 Pramono H., 2007, 12 Tutorial dan Latihan Desain Konstruksi dengan SAP2000 Versi 9.0, Penerbit Andi, Yogyakarta. Soemono, 1971, Ilmu Gaya, Penerbit Jembatan, Jakarta. Suparman, Soetopo, T., Wirjotijoso, S., Suprawoto, D., Pradono, H., 2011, Sabo untuk Penanggulangan Bencana Akibat Aliran Sedimen, Cetakan III, Yayasan Air Adhi Eka - Japan International Cooperation Agency (JICA), Indonesia. Supriyadi, B. dan Muntohar, A. S., 2007, Jembatan, Cetakan ke IV, Beta Offset, Yogyakarta. Vis, W. C. dan Kusuma, G. H., 1993, Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang, Erlangga, Jakarta. Chen W. F. and Duan L., 2000, Bridge Engineering Handbook, CRC Press, Boca Raton London New York Washington, D. C. ------------------------, 2006, SAP2000 Version 10 Integrated Software for Structural Analysis and Design, Computer and Structures, Inc., Berkeley, California, 2006.