BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kembali kepada masyarakat, pengusaha (enterpreneur) untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Mengatasi Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) dalam

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan prinsip-prinsip dalam agama Islam. Masyarakat sudah mulai. kepastian dan sistem yang jelas pada sistem syariah.

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka investasi. Bank sebagai salah satu perusahaan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Bank adalah menghimpun dana, menyalurkan dana, serta. memberikan jasa jasa perbankan kepada masyarakat. Peranan bank dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara.

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendukung dan penggerak laju pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan

PENDAHULUAN. peternak, khususnya bagi yang berminat meningkatkan skala usahanya. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

dapat diperoleh dengan dana kredit yang ditawarkan oleh bank.

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman atau kredit. Bank berperan sebagai perantara antara pihak yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari transaksi-transaksi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. adalah antara lain, bertambah atau berkurangnya penduduk, dan penemuanpenemuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I. PENDAHULUAN. bagi mereka yang membuatnya. Perjanjian Kredit. Danamon Indonesia Unit Pasar Delitua dengan Toko Emas M.

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

PELAKSANAAN RESTRUKTURISASI KREDIT DALAM MENGATASI KREDIT BERMASALAH (NON PERFORMING LOAN)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan merupakan program pemerintah yang bertujuan

Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi pembangunan di Indonesia. Peranan bank sebagai agen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STRATEGI PENYELAMATAN KREDIT BERMASALAH DI BANK JATIM CABANG BOJONEGORO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global yang terjadi pada akhir tahun 2008 menuntut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN bagian Menimbang huruf (a). Guna mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Bank. Kegiatan utama dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam penambahan modal ini adalah bank. Bank sebagai sebuah lembaga

BAB I PENDAHULAN. dikatakan sebagai jantung perekonomian negara. Kegiatan ekonomi suatu negara

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Mayoritas usaha yang ada di Indonesia adalah usaha kecil yang dikelola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. sektor jasa keuangan pada umumnya dan pada perbankan khususnya. Pertumbuhan ekonomi dapat terwujud melalui dana perbankan atau potensi

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan terutama untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun Menurut Pasal 1 ayat 2

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB III METODE PENELITIAN. Probolinggo yaitu pada Bank Rakyat Indonesia. Tbk Cabang Probolinggo Unit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial intermediary. berharga serta penanaman dana lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. oleh bank dalam bentuk kredit ataupun dalam bentuk lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak sedikit jumlahnya, begitu pula halnya dengan Negara Indonesia saat ini, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. penting perbankan di Indonesia adalah menjaga kestabilan moneter agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan keuangan. Era modern sekarang ini keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. usahanya mengingat modal yang dimiliki perusahaan atau perorangan biasanya tidak

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melanda bangsa Indonesia pada tahun konvensional, sehingga memilih untuk berhubungan dengan lembaga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan di Indonesia termasuk Hukum Perbankan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Sektor perbankan memiliki peran sangat vital antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini era pembangunan telah menunjukkan perkembangan terutama

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut.

BAB II LANDASAN TEORI. II Pengertian Audit Operasional. melainkan untuk menvalidasikan efektivitas prosedur. II Tujuan Audit Operasional

I. PENDAHULUAN. Pertambangan. Industri Pengolah-an (Rp Milyar) (Rp Milyar) na

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia nomor 10 tahun

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan hal

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian sangatlah besar.

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai tingkat suku

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI

BAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup.

yang mampu mempunyai profitabilitas yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Bank selaku lembaga penyedia jasa keuangan memiliki peran penting

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian, peranan bank sangat penting selaku lembaga keuangan dengan tugas pokok yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat, pengusaha (enterpreneur) untuk membiayai sektor riil melalui pemberian kredit. Kegiatan usaha bank tersebut antara lain dalam bentuk pemberian kredit, penanaman dalam surat-surat berharga, kegiatan devisa, penempatan dana kepada bank-bank lain dan penyertaan modal usaha yang dilakukan oleh badan hukum lain yang kesemuanya tidak terlepas dari risiko yaitu tidak kembalinya sebagian atau bahkan seluruh dana yang disalurkan itu atau terjadi kredit macet. (Bahsan, 2003:1 dalam Sihotang, 2008: 1) Kredit amenurut Mac Leod adalah suatu reputasi yang dimiliki seseorang, yang memungkinkan ia bisa memperoleh uang, barang-barang atau buruh/tenaga kerja, dengan jalan menukarkannya dengan suatu janji untuk membayarnya di suatu waktu yang akan datang, sedangkan Thomas menyatakan bahwa dalam pengertian umum kredit didasarkan pada kepercayaan atau kemampuan si peminjam untuk membayar sejauh uang pada masa akan datang. (Firdaus, 2011: 2) Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2016 mendefinisikan kredit adalah penyediaan yang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan 1

2 itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam (debitur) untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, atau pembagian hasil keuntungan. (Fahmi, 2014: 3) Fungsi kredit secara umum pada dasarnya ialah pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat (to serve the society) dalam rangka mendorong dan melancarkan perdagangan, mendorong dan melancarkan produksi, jasa-jasa dan bahkan konsumsi yang kesemuanya itu ada akhirnya ditujukan untuk menaikkan taraf hidup rakyat banyak. (Firdaus, 2011: 5) Kredit bagi suatu bank merupakan aset bank yang diberikan kepada masyarakat. Keberadaan kredit merupakan pendapatan terbesar bagi bank dibandingkan dengan sumber pendapatan lain. Dengan diberikannya kredit kepada masyarakat bank juga akan mendapat pendapatan lain seperti provisi kredit dan pendapatan administrasi kredit. Oleh karena itu, pengelolaan kredit sangatlah penting bagi industri perbankan. Disamping kredit memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pendapatan bank, di sisi lain kredit juga rawan akan gagalnya pengembalian sebagian kredit yang diberikan dan menjadi kredit bermasalah sehinga mempengaruhi pendapatan bank. Hal tersebut biasa terjadi dalam bisnis perbankan dimana hampir mustahil bahwa semua kredit yang disalurkan akan 100% berjalan lancar sehingga sedikit atau banyak bank akan menghadapi kredit bermasalah (non performing loan/npl). Kredit bermasalah merupakan bagian dari kehidupan bisnis perbankan. Secara umum kredit bermasalah merupakan kredit yang dapat

3 menimbulkan persoalan, bukan hanya terhadap bank sebagai lembaga pemberi kredit, tetapi juga terhadap nasabah penerima kredit, karena itu bagaimanapun juga kredit itu harus diselesaikan dengan berbagai cara. Jika kredit menjadi kredit bermasalah, dalam arti macet, maka secara tidak langsung juga akan merugikan masyarakat pemilik dana. Kata masalah berarti adanya suatu kesulitan yang memerlukan pemecahan atau suatu kendala yang menggangu pencapaian tujuan atau kinerja yang optimal. (Mahmoedin, 2002: 1) Dengan demikian, pemberian fasilitas kredit haruslah berdasarkan suatu kepercayaan (trust), yaitu fasilitas yang diberikan tersebut digunakan untuk tujuan yang sesuai dengan permohonan calon debitur. Bagi bank, pemberian fasilitas kredit tersebut dapat kembali dengan aman dan menguntungkan. Arus dasar dalam pemberian kredit demikian merupakan suatu keniscayaan dalam dasar-dasar pemberian fasilitas kredit. (Widiyono, 2009: 2) Salah satu bank yang memfasilitasi pemberian kredit tersebut adalah Bank BRI Kantor Cabang Mlati. Adapun yang mendasari untuk memilih Bank BRI Kantor Cabang Mlati sebagai lokasi penelitian terkait judul yang diangkat penulis adalah strategi mengatasi kredit (non performing loan) dalam pemberian pinjaman kredit usaha rakyat di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Mlati. Salah satu dari program kredit yang dikeluarkan diantaranya adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR), yakni kredit modal kerja atau investasi kepada debitur yang bergerak dalam bidang usaha yang menurut skalanya berstatus sebagai usaha mikro,

4 kecil dan menengah guna pembiayaan usaha produktif. Program Kredit Usaha Rakyat ini dilakukan dalam rangka pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sendiri dilaksanakan oleh beberapa bank umum saja dan salah satunya adalah Bank BRI Kantor Cabang Mlati yang dipilih sebagai lokasi penelitian. Pada perjalanan proses perkreditan ini tentunya tidak terlepas dari apa yang disebut dengan kredit macet sebagai risiko dari kegiatan usaha perbankan pada umumnya. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 31/147/KEP/DIR tanggal 12 November 1998, kredit macet adalah kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya telah mengalami penundaan lebih dari satu tahun sejak jatuh tempo menurut jadwal yang telah diperjanjikan. Penyebab kredit bermasalah bisa saja faktor dari nasabah debitur itu sendiri misalnya akibat kurangnya pengetahuan bisnis yang dibiayai bank, terjadinya mismanajemen, konflik keluarga, atau mungkin nasabah debitur memang sejak awal berminat untuk menipu bank. Walaupun itu faktor nasabah namun demikian analisis kredit dan anggota komite audit tetap diangap gagal mendeteksi faktor tersebut bila terjadi kredit bermasalah sehingga harus bertangung jawab. Terhadap kredit bermasalah yang timbul tersebut diperlukan penanganan yang segera oleh pihak bank agar tidak berkelanjutan menjadi kredit macet yang jika persentasenya terus meningkat akan dapat

5 mempengaruhi tingkat kesehatan bank khususnya Usaha Rakyat yang merupakan salah satu jenis kredit yang banyak dikeluarkan oleh Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Mlati. Fenomena yang terjadi di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Mlati terkait dengan kredit bermasalah selama ini selama satu tahun terdapat 5 (lima) kredit bermasalah yang dikategorikan dalam kredit dalam perhatian khusus, diragukan dan kredit macet yang selama ini dapat diatasi dengan dengan menerapkan strategi Penjadwalan Ulang (PUL) yaitu penetapan kembali jangka waktu kredit dan jumlah angsuran bulanan atas sisa kredit dan/atau penetapan pembayaran angsuran atas tunggakan yang ada dari kredit bermasalah dan/atau mempunyai potensi bermasalah yang meliputi Penjadwalan Ulang Sisa Pinjaman (PUSP) dan Penjadwalan Ulang Sisa Tunggakan (PUST), atau juga dilakukan Penundaan Pembayaran Kewajiban Kredit (Grace Periode) dan terakhir dengan Pengambil Alihan Aset Debitur (Set Off) Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka penulis mengangkat judul dalam penulisan ini yaitu: STRATEGI MENGATASI KREDIT BERMASALAH (NON PERFORMING LOAN) DALAM PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT USAHA RAKYAT DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG MLATI

6 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana strategi mengatasi kredit bermasalah (Non Performing Loan) dalam pemberian pinjaman kredit usaha rakyat di PT. Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Mlati? 2. Apakah kendala dalam pemberian kredit usaha rakyat yang macet pada bank BRI Cabang Mlati Yogyakarta?. C. Batasan Masalah Untuk menghindari agar permasalahan tidak keluar dari pokok permasalahan yang telah dibuat dalam perumusan masalah, maka dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan menyangkut tentang analisis penerapan Strategi didalam Mengatasi Kredit Bermasalah atau NPL (Non Performing Loan) Dalam Pemberian Pinjaman Kredit Usaha Rakyat pada PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Kantor Cabang Mlati). D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bagaimana strategi mengatasi kredit bermasalah (Non Performing Loan) dalam pemberian pinjaman kredit usaha rakyat di PT. Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Mlati 2. Mengetahui kendala pemberian kredit usaha rakyat yang macet pada bank BRI Cabang Mlati Yogyakarta.

7 E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan masukan dan informasi mengenai langkah-langkah penanggulangan kredit bermasalah kepada pihak bank dalam menentukan arah kebijakan di masa yang akan datang. 2. Sebagai bahan acuan dan bahan pustaka bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian lanjutan terkait dengan objek yang sama F. Metodologi Penelitian: 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2001: 3) Dalam hal ini nantinya akan didapatkan gambaran yang jelas dan konkrit tentang hal-hal yang berhubungan dengan strategi mengatasi kredit bermasalah (Non Performing Loan) dalam pemberian pinjaman kredit usaha rakyat di PT. Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Mlati. 2. Sumber Data Dalampenyusunan tugas akhir ini data yang diperlukan terdiri dari: a. Data primer Yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung b. Data sekunder

8 Yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara seperti buku, dokumen dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. 3. Metode Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan datanya, penulis menggunakan tiga metode, yaitu: a. Observasi Observasi merupakan metode pengamatan dan pencatatan secara jelas sistematis tentang fenomena-fenomena yang dijumpai dalam penelitian di lapangan/obyek yang diselidiki. Dalam observasi ini, data yang ingin penulis peroleh secara langsung bersumber dari lingkungan PT. Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Mlati. b. Interview Interview adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlangsung sesuai dengan tujuan penelitian dengan Ibu Rusminy Deviyanti selaku AMP Bidang Kredit dan Bapak Dani Wira Raharja bagian AO Program Bank BRI Kantor Cabang Mlati. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah untuk mendapatkan data yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti leger, notulen, agenda dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data personalia, karyawan dan gambaran umum PT. Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Mlati.

9 4. Metode Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan (Sugiyono, 2008:335). Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif analistis yaitu suatu metode sebagai prosedur, pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subyek atau obyek dari penelitian berdasarkan fakta yang tampak sebagaimana adanya. Setelah itu dilakukan analisis data untuk mendapatkan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk naratif.